1
1
Berikut ini diberikan contoh penggunaan statistik parametn's untuk menguji hipotesis deskriptif. Seperti
telah diketahui bahwa statistik parametiis digunakan untuk menguji hipotesis bila data diambil dari
sampel random yang berbentuk interval atau ratio..
Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian
yang didasarkan pada satu sampel Kesimpulan yang dihasilkan nanti adalah apakah hipotesis yang diuji
itu dapat digeneralisasikan atau tidak. Bila Ho diterima berarti dapat digeneralisasikan. Dalam pengujian
ini variabel penelitiannya bersifat mandiri, oleh karena itu hipotesis penelitian tidak berbentuk
perbandingan ataupun hubungan antar dua variabel atau lebih.
Statistik parametris yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila datanya interval atau
rasio adalah t-test 1 sampel. Sebenarnya terdapat dua rumus yang dapat digunakan untuk pengujian,
yaitu rumus t dan z. Rumus z digunakan bila simpangan baku populasi diketahui, dan rumus t bila
simpangan baku populasi tidak diketahui. Simpangan baku sampel dapat dihitung berdasarkan data yang
telah terkumpul (cara menghitung simpangan baku sampel telah diberikan di bagian depan buku ini).
Karena pada dasarnya simpangan baku setiap populasi ini jarang diketahui, maka rumus : jarang
digunakan oleh karena itu maka dalam buku ini hanya dikemukakan t-test saja..
Terdapat dua macam pengujian hipotesis deskriptif, yaitu dengan uji dua pihak (two tail test) dan uji
satu pihak (one tail test). Uji satu pihak ada dua macam yaitu uji pihak kanan dan uji pihak kiri,. Jenis uji
mana yang akan digunakan tergantung pada bunyi kalimat hipotesis.
Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) yang datanya interval atau ratio
adalah seperti yang tertera dalam Rumus 7.9.
: == Simpangan Baku
n == Jumlah anggota sampel
3. menghitung harga t
5. menggambar kurva
6. meletakkan kedudukan t hitung dan “t fabel daiam kurva yang telah dibuat ' '
uji dua pihak (Ho) bdua pihak di gunakan bila hipotesa no . 9")" dengan” dan hipotesis alternatifnya (Ha
berbunyu “tdak :3
dengan" (Ho a; Ha %)
gemah rumusan hipgtesis; kjipgtesis nol : Daya tahan berdiri pelayan toko tiap hari = 8 jam
Hi C.J tesis altemati : Daya tahan berdiri pelayan toko tiap hari at 8 jam
Bila ditulis lebih ringkas Ho: p. = 8 jam Ha: p. at 8 jam Uji dua pihak dapat digambarkan seperti Gambar
7.18 berikut:
Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak ini berlaku ketentuan, bahwa bila harga t
hitung, berada pada daerah penerimaan Ho atau terletak di antara harga tabel, maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Dengan demikian bila harga t hitung lebih kecil atau
sama dengan (5) dari harga tabel maka Ho diterima. Harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak
dilihat (+) atau (-) nya.
Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak ini berlaku ketentuan, bahwa bila harga t
hitung, berada pada daerah penerimaan Ho atau terletak di antara harga tabel, maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Dengan demikian bila harga t hitung lebih kecil atau
sama dengan (5) dari harga tabel maka Ho diterima. Harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak
dilihat (+) atau (_) nya.
Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri
pramuniaga (pelayan ambil) di Janda adalah 4 jam'hari. Berdasarkan sampai 31 orang yang diambil
secara random terhadap pelayan mkn yang dimintai keterangan masingmasing memberikan data
sebagai benkut. (untuk penelitian yang sesungguhnya tentu saxnpefnya tidak hanya 31 Orang).
a). Uji Satu Pihak (Ona Tail Tesa (1) Uji Pihak Kiri
(lii pihak kin” digunakan apabila: hipotesis nol (Ho) berbunyi "16'th Mar atau sama dengan (2) ” dan
hipotesis altematifizya berbunyi
_“lgbih kecil. ( <) ”, kata lebih besar atau sama dengan sinonim “kata paling sedikit atau paling kecil”.
Hipotesis alternatif : Daya tahan lampu merk A lebih kecil dari (<) 400 jam.
H?" u., < 400jam Uji pihak kiri dapat digambarkan seperti Gambar 720 berikut: .
Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak ini berlaku ketentuan, bahwa bila harga t
hitung, berada pada daerah penerimaan Ho atau terletak di antara harga tabel, maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Dengan demikian bila harga t hitung lebih kecil atau
sama dengan (5) dari harga tabel maka Ho diterima. Harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak
dilihat (+) atau (_) nya.
Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri
pramuniaga (pelayan ambil) di Janda adalah 4 jam'hari. Berdasarkan sampai 31 orang yang diambil
secara random terhadap pelayan mkn yang dimintai keterangan masingmasing memberikan data
sebagai benkut. (untuk penelitian yang sesungguhnya tentu saxnpefnya tidak hanya 31 Orang).
a). Uji Satu Pihak (Ona Tail Tesa (1) Uji Pihak Kiri
(lii pihak kin” digunakan apabila: hipotesis nol (Ho) berbunyi "16'th Mar atau sama dengan (2) ” dan
hipotesis altematifizya berbunyi
_“lgbih kecil. ( <) ”, kata lebih besar atau sama dengan sinonim “kata paling sedikit atau paling kecil”.
Hipotesis nol : Daya tahan lampu merk A paling sedikit 400 jam (lebih besar atau sama dengan (2) 400
jam);
Hipotesis alternatif : Daya tahan lampu merk A lebih kecil dari (<) 400 jam.
H?" u., < 400jam Uji pihak kiri dapat digambarkan seperti Gambar 720 berikut: .
Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (5? " dan
hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>) ". Kalimat lebih kecil atau sama dengan
Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak ini berlaku ketentuan, bahwa bila harga t
hitung, berada pada daerah penerimaan Ho atau terletak di antara harga tabel, maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Dengan demikian bila harga t hitung lebih kecil atau
sama dengan (5) dari harga tabel maka Ho diterima. Harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak
dilihat (+) atau (_) nya.
Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri
pramuniaga (pelayan ambil) di Janda adalah 4 jam'hari. Berdasarkan sampai 31 orang yang diambil
secara random terhadap pelayan mkn yang dimintai keterangan masingmasing memberikan data
sebagai benkut. (untuk penelitian yang sesungguhnya tentu saxnpefnya tidak hanya 31 Orang).
a). Uji Satu Pihak (Ona Tail Tesa (1) Uji Pihak Kiri
(lii pihak kin” digunakan apabila: hipotesis nol (Ho) berbunyi "16'th Mar atau sama dengan (2) ” dan
hipotesis altematifizya berbunyi
_“lgbih kecil. ( <) ”, kata lebih besar atau sama dengan sinonim “kata paling sedikit atau paling kecil”.
Hipotesis nol : Daya tahan lampu merk A paling sedikit 400 jam (lebih besar atau sama dengan (2) 400
jam);
Hipotesis alternatif : Daya tahan lampu merk A lebih kecil dari (<) 400 jam.
Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (5? " dan
hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>) ". Kalimat lebih kecil atau sama dengan
Contoh gumusan higotesls: Hipotesis nol : Pedagang buah paling besar bisa menjual
Hipotesis alternatif : Pedagang buah dapat menjual buah jeruknya lebih dari 100 kg tiap hari.
Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak ini berlaku ketentuan, bahwa bila harga t
hitung, berada pada daerah penerimaan Ho atau terletak di antara harga tabel, maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Dengan demikian bila harga t hitung lebih kecil atau
sama dengan (5) dari harga tabel maka Ho diterima. Harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak
dilihat (+) atau (_) nya.
Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri
pramuniaga (pelayan ambil) di Janda adalah 4 jam'hari. Berdasarkan sampai 31 orang yang diambil
secara random terhadap pelayan mkn yang dimintai keterangan masingmasing memberikan data
sebagai benkut. (untuk penelitian yang sesungguhnya tentu saxnpefnya tidak hanya 31 Orang).
a). Uji Satu Pihak (Ona Tail Tesa (1) Uji Pihak Kiri
(lii pihak kin” digunakan apabila: hipotesis nol (Ho) berbunyi "16'th Mar atau sama dengan (2) ” dan
hipotesis altematifizya berbunyi
_“lgbih kecil. ( <) ”, kata lebih besar atau sama dengan sinonim “kata paling sedikit atau paling kecil”.
Hipotesis nol : Daya tahan lampu merk A paling sedikit 400 jam (lebih besar atau sama dengan (2) 400
jam);
Hipotesis alternatif : Daya tahan lampu merk A lebih kecil dari (<) 400 jam.
H?" u., < 400jam Uji pihak kiri dapat digambarkan seperti Gambar 720 berikut: .
(2) Uji Pihak kanan
Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (5? " dan
hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>) ". Kalimat lebih kecil atau sama dengan
Contoh gumusan higotesls: Hipotesis nol : Pedagang buah paling besar bisa menjual
Hipotesis alternatif : Pedagang buah dapat menjual buah jeruknya lebih dari 100 kg tiap hari.
Pengujian hipotesis komparatif ini banyak digunakan dalam penelitian dan pengembangan, khususnya
dalam pengujian lapangan terbatas, lapangan utama dan lapangan Operasional. Berikut ini dikemukakan
pengujian komparatif dengan statistik parametris t-test dan Analisis Varians. Kedua teknik statistik
tersebut digunakan bila datanya berbentuk interval atau ratio. Asumsi yang digunakan adalah sampel
diambil secara random dan data berdistribusi normal.
Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan melalui
ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Hal ini juga dapat berarti menguji kemampuan
generalisasi (signifikansi hasil penelitian) yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua sampel
atau lebih. Bila Ho dalam pengujian diterima, berarti nilai perbandingan dua sampel atau lebih tersebut
dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi di mana sampel-sampel diambil dengan taraf kesalahan
tertentu.
Desain penelitian masih menggunakan variabel mandiri, (satu variabel) seperti halnya dalam penelitian
deskriptif, tetapi variabel tersebut berada pada populasi dan sampel yang berbeda, atau pada
Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak ini berlaku ketentuan, bahwa bila harga t
hitung, berada pada daerah penerimaan Ho atau terletak di antara harga tabel, maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Dengan demikian bila harga t hitung lebih kecil atau
sama dengan (5) dari harga tabel maka Ho diterima. Harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak
dilihat (+) atau (_) nya.
Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri
pramuniaga (pelayan ambil) di Janda adalah 4 jam'hari. Berdasarkan sampai 31 orang yang diambil
secara random terhadap pelayan mkn yang dimintai keterangan masingmasing memberikan data
sebagai benkut. (untuk penelitian yang sesungguhnya tentu saxnpefnya tidak hanya 31 Orang).
a). Uji Satu Pihak (Ona Tail Tesa (1) Uji Pihak Kiri
(lii pihak kin” digunakan apabila: hipotesis nol (Ho) berbunyi "16'th Mar atau sama dengan (2) ” dan
hipotesis altematifizya berbunyi
_“lgbih kecil. ( <) ”, kata lebih besar atau sama dengan sinonim “kata paling sedikit atau paling kecil”.
Contoh rumusan higotesis:
Hipotesis nol : Daya tahan lampu merk A paling sedikit 400 jam (lebih besar atau sama dengan (2) 400
jam);
Hipotesis alternatif : Daya tahan lampu merk A lebih kecil dari (<) 400 jam.
H?" u., < 400jam Uji pihak kiri dapat digambarkan seperti Gambar 720 berikut: .
Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (5? " dan
hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>) ". Kalimat lebih kecil atau sama dengan
Contoh gumusan higotesls: Hipotesis nol : Pedagang buah paling besar bisa menjual
Hipotesis alternatif : Pedagang buah dapat menjual buah jeruknya lebih dari 100 kg tiap hari.
Atau dapat ditulis singkat:
Pengujian hipotesis komparatif ini banyak digunakan dalam penelitian dan pengembangan, khususnya
dalam pengujian lapangan terbatas, lapangan utama dan lapangan Operasional. Berikut ini dikemukakan
pengujian komparatif dengan statistik parametris t-test dan Analisis Varians. Kedua teknik statistik
tersebut digunakan bila datanya berbentuk interval atau ratio. Asumsi yang digunakan adalah sampel
diambil secara random dan data berdistribusi normal.
Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan melalui
ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Hal ini juga dapat berarti menguji kemampuan
generalisasi (signifikansi hasil penelitian) yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua sampel
atau lebih. Bila Ho dalam pengujian diterima, berarti nilai perbandingan dua sampel atau lebih tersebut
dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi di mana sampel-sampel diambil dengan taraf kesalahan
tertentu.
Desain penelitian masih menggunakan variabel mandiri, (satu variabel) seperti halnya dalam penelitian
deskriptif, tetapi variabel tersebut berada pada populasi dan sampel yang berbeda, atau pada
populasi dan sampel yang sama tetapi pada waktu yang berbeda. Pengujian hipotesis komparatif dapat
dipahami melalui Gambar 7.24
Terdapat dua model komparasi, yaitu komparasi antara dua sampel dan komparasi antara lebih dari dua
sampel yang sering disebut komparasi k sampel. Selanjutnya setiap model komparasi sampel dibagi
menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkorelasi dan sampel yang tidak berkorelasi disebut dengan
sampel independen.
Sampel yang berkorelasi biasanya terdapat dalam desain penelitian eksperimen. Sebagai contoh dalam
membuat perbandingan kemampuan kerja pegawai sebelum menggunakan produk baru dengan yang
sudah menggunakan produk baru, membandingkan nilai pretest dan postest dan membandingkan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (pegawai yang menggunakan produk/alat baru dan yang
tidak).
Sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan satu sama lain, misalnya akan membandingkan
kemampuan kerja lulusan SMU dan SMK, membandingkan penghasilan petani dan nelayan dan
sebagainya. Bentuk komparasi sampel dapat dipahami melalui Tabel 7.10 berikut.
Berikut ini diberikan contoh pengujian komparatif dengan Nest independen dan berpasangan dan
analisis varian satu jalan dan 2 jalan (one way dan two way analysis varians). Rumus t-test berpasangan
dan independen dengan varoooian tidak homogen dan varian homogen ditunjukkan pada rumus 7.7, 7.8
dan 7.9
Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak ini berlaku ketentuan, bahwa bila harga t
hitung, berada pada daerah penerimaan Ho atau terletak di antara harga tabel, maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Dengan demikian bila harga t hitung lebih kecil atau
sama dengan (5) dari harga tabel maka Ho diterima. Harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak
dilihat (+) atau (_) nya.
Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri
pramuniaga (pelayan ambil) di Janda adalah 4 jam'hari. Berdasarkan sampai 31 orang yang diambil
secara random terhadap pelayan mkn yang dimintai keterangan masingmasing memberikan data
sebagai benkut. (untuk penelitian yang sesungguhnya tentu saxnpefnya tidak hanya 31 Orang).
323456785345667885345623456 3233 Berdasarkan penamaan tersebut di atas, maka:
a). Uji Satu Pihak (Ona Tail Tesa (1) Uji Pihak Kiri
(lii pihak kin” digunakan apabila: hipotesis nol (Ho) berbunyi "16'th Mar atau sama dengan (2) ” dan
hipotesis altematifizya berbunyi
_“lgbih kecil. ( <) ”, kata lebih besar atau sama dengan sinonim “kata paling sedikit atau paling kecil”.
Hipotesis nol : Daya tahan lampu merk A paling sedikit 400 jam (lebih besar atau sama dengan (2) 400
jam);
Hipotesis alternatif : Daya tahan lampu merk A lebih kecil dari (<) 400 jam.
H?" u., < 400jam Uji pihak kiri dapat digambarkan seperti Gambar 720 berikut: .
Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (5? " dan
hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>) ". Kalimat lebih kecil atau sama dengan
sinonim dengan kata “paling besar”;
Contoh gumusan higotesls: Hipotesis nol : Pedagang buah paling besar bisa menjual
Hipotesis alternatif : Pedagang buah dapat menjual buah jeruknya lebih dari 100 kg tiap hari.
Pengujian hipotesis komparatif ini banyak digunakan dalam penelitian dan pengembangan, khususnya
dalam pengujian lapangan terbatas, lapangan utama dan lapangan Operasional. Berikut ini dikemukakan
pengujian komparatif dengan statistik parametris t-test dan Analisis Varians. Kedua teknik statistik
tersebut digunakan bila datanya berbentuk interval atau ratio. Asumsi yang digunakan adalah sampel
diambil secara random dan data berdistribusi normal.
Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan melalui
ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Hal ini juga dapat berarti menguji kemampuan
generalisasi (signifikansi hasil penelitian) yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua sampel
atau lebih. Bila Ho dalam pengujian diterima, berarti nilai perbandingan dua sampel atau lebih tersebut
dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi di mana sampel-sampel diambil dengan taraf kesalahan
tertentu.
Desain penelitian masih menggunakan variabel mandiri, (satu variabel) seperti halnya dalam penelitian
deskriptif, tetapi variabel tersebut berada pada populasi dan sampel yang berbeda, atau pada
populasi dan sampel yang sama tetapi pada waktu yang berbeda. Pengujian hipotesis komparatif dapat
dipahami melalui Gambar 7.24
Terdapat dua model komparasi, yaitu komparasi antara dua sampel dan komparasi antara lebih dari dua
sampel yang sering disebut komparasi k sampel. Selanjutnya setiap model komparasi sampel dibagi
menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkorelasi dan sampel yang tidak berkorelasi disebut dengan
sampel independen.
Sampel yang berkorelasi biasanya terdapat dalam desain penelitian eksperimen. Sebagai contoh dalam
membuat perbandingan kemampuan kerja pegawai sebelum menggunakan produk baru dengan yang
sudah menggunakan produk baru, membandingkan nilai pretest dan postest dan membandingkan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (pegawai yang menggunakan produk/alat baru dan yang
tidak).
Sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan satu sama lain, misalnya akan membandingkan
kemampuan kerja lulusan SMU dan SMK, membandingkan penghasilan petani dan nelayan dan
sebagainya. Bentuk komparasi sampel dapat dipahami melalui Tabel 7.10 berikut.
Berikut ini diberikan contoh pengujian komparatif dengan Nest independen dan berpasangan dan
analisis varian satu jalan dan 2 jalan (one way dan two way analysis varians). Rumus t-test berpasangan
dan independen dengan varoooian tidak homogen dan varian homogen ditunjukkan pada rumus 7.7, 7.8
dan 7.9
t: XI-Xz Rumus 7.10 ' s 2 s 2 s 5 Most untuk sampel ---'--+ 4-{-4-----l--] berpasangan/ “: “z “: n2
berkorelasi .. Rumus 7.1] [: x ' " xz 2 . t-test untuk sampel 2 ' . 5L. + 51... tidak berkorelasn dan
Analisis varians juga dapat digunakan pada pengujian eksternal produk, baik uji lapangan terbatas
(preliminary field testing, ujian lapangan utama (main field testing), maupun uji lapangan operasional
(operational field testing). Bila pengujian produk dilakukan pada
Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak ini berlaku ketentuan, bahwa bila harga t
hitung, berada pada daerah penerimaan Ho atau terletak di antara harga tabel, maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Dengan demikian bila harga t hitung lebih kecil atau
sama dengan (5) dari harga tabel maka Ho diterima. Harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak
dilihat (+) atau (_) nya.
Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri
pramuniaga (pelayan ambil) di Janda adalah 4 jam'hari. Berdasarkan sampai 31 orang yang diambil
secara random terhadap pelayan mkn yang dimintai keterangan masingmasing memberikan data
sebagai benkut. (untuk penelitian yang sesungguhnya tentu saxnpefnya tidak hanya 31 Orang).
a). Uji Satu Pihak (Ona Tail Tesa (1) Uji Pihak Kiri
(lii pihak kin” digunakan apabila: hipotesis nol (Ho) berbunyi "16'th Mar atau sama dengan (2) ” dan
hipotesis altematifizya berbunyi
_“lgbih kecil. ( <) ”, kata lebih besar atau sama dengan sinonim “kata paling sedikit atau paling kecil”.
Hipotesis nol : Daya tahan lampu merk A paling sedikit 400 jam (lebih besar atau sama dengan (2) 400
jam);
Hipotesis alternatif : Daya tahan lampu merk A lebih kecil dari (<) 400 jam.
H?" u., < 400jam Uji pihak kiri dapat digambarkan seperti Gambar 720 berikut: .
Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (5? " dan
hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>) ". Kalimat lebih kecil atau sama dengan
Contoh gumusan higotesls: Hipotesis nol : Pedagang buah paling besar bisa menjual
Pengujian hipotesis komparatif ini banyak digunakan dalam penelitian dan pengembangan, khususnya
dalam pengujian lapangan terbatas, lapangan utama dan lapangan Operasional. Berikut ini dikemukakan
pengujian komparatif dengan statistik parametris t-test dan Analisis Varians. Kedua teknik statistik
tersebut digunakan bila datanya berbentuk interval atau ratio. Asumsi yang digunakan adalah sampel
diambil secara random dan data berdistribusi normal.
Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan melalui
ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Hal ini juga dapat berarti menguji kemampuan
generalisasi (signifikansi hasil penelitian) yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua sampel
atau lebih. Bila Ho dalam pengujian diterima, berarti nilai perbandingan dua sampel atau lebih tersebut
dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi di mana sampel-sampel diambil dengan taraf kesalahan
tertentu.
Desain penelitian masih menggunakan variabel mandiri, (satu variabel) seperti halnya dalam penelitian
deskriptif, tetapi variabel tersebut berada pada populasi dan sampel yang berbeda, atau pada
populasi dan sampel yang sama tetapi pada waktu yang berbeda. Pengujian hipotesis komparatif dapat
dipahami melalui Gambar 7.24
Terdapat dua model komparasi, yaitu komparasi antara dua sampel dan komparasi antara lebih dari dua
sampel yang sering disebut komparasi k sampel. Selanjutnya setiap model komparasi sampel dibagi
menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkorelasi dan sampel yang tidak berkorelasi disebut dengan
sampel independen.
Sampel yang berkorelasi biasanya terdapat dalam desain penelitian eksperimen. Sebagai contoh dalam
membuat perbandingan kemampuan kerja pegawai sebelum menggunakan produk baru dengan yang
sudah menggunakan produk baru, membandingkan nilai pretest dan postest dan membandingkan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (pegawai yang menggunakan produk/alat baru dan yang
tidak).
Sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan satu sama lain, misalnya akan membandingkan
kemampuan kerja lulusan SMU dan SMK, membandingkan penghasilan petani dan nelayan dan
sebagainya. Bentuk komparasi sampel dapat dipahami melalui Tabel 7.10 berikut.
Berikut ini diberikan contoh pengujian komparatif dengan Nest independen dan berpasangan dan
analisis varian satu jalan dan 2 jalan (one way dan two way analysis varians). Rumus t-test berpasangan
dan independen dengan varoooian tidak homogen dan varian homogen ditunjukkan pada rumus 7.7, 7.8
dan 7.9
t: XI-Xz Rumus 7.10 ' s 2 s 2 s 5 Most untuk sampel ---'--+ 4-{-4-----l--] berpasangan/ “: “z “: n2
berkorelasi .. Rumus 7.1] [: x ' " xz 2 . t-test untuk sampel 2 ' . 5L. + 51... tidak berkorelasn dan
kelompok yang jumlahnya lebih dari dua (k sampel), dan datanya interval atau ratio, maka untuk
pengujian hipotesisnya akan menggunakan analisa varians satu jalan (one way anova). Bila setiap
kelompok sampel dikategorikan (misal pria wanita) maka pengujian hipotesisnya menggunakan analisis
varians dua jalan (two way anova).
Penelitian untuk variabel yang sama, sering dilakukan pada sampel yang jumlahnya lebih dari dua (k
sampel), misalnya 3, 4 atau 10 kelompok sampel. Selanjutnya berdasarkan sampel yang diambil secara
random tersebut, akan dianalisis apakah rata-rata (mean) antara kelompok sampel satu dan kelompok
sampel yang lain berbeda secara signifikan atau tidak. Signifikan artinya perbedaan atau persamaan
rata-rata dari sampel-sampel tersebut dapat di generalisasikan terhadap populasi dari mana sampel-
sampel tersebut diambil. Jadi perbedaannya bukan hanya terjadi pada sampel-sampel itu saja.
Misalnya akan dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan disiplin kerja yang telah
menggunakan sistem kerja baru
antara Pegawai Negeri Sipil (Xl ), Swasta (X2 ), dan BUMN (X,)
(Badan Usaha Milik Negara). Karena terlalu luasnya populasi, maka dalam memperoleh informasi,
peneliti menggunakan sampel yang diambil dari tiga kelompok populasi tersebut. Selanjutnya untuk
menguji signifikansi perbedaan rata-rata (mean) ketiga kelompok
sampel tersebut secara serempak (Xl :X21X3) lebih efisien, maka diperlukan teknik statistik tersendiri.
Tetapi kalau dalam pengujian yang serempak itu menghasilkan perbedaan yang signifikan, maka perlu
dilanjutkan pengujian antara dua sampel, yaitu (X! :X,), (X, :X,) dan (Xz : X3 ). Dari tiga pengujian itu akan
dapat diketahui di mana letak perbedaan, apakah hanya X, dengan X1 saja atau ketiga-tiganya,
Pengujian hipotesis komparatif k sampel secara serempak akan lebih efisien, karena tidak harus melalui
antar dua sampel., Untuk tiga Sampe) saja (Xttxzmg akan dilakukan tiga kali pengujian bila melalui antar
dua sampel. Untuk n kelompok sampel akan dilakukan n
(n 4!): 2 pengujian. Misalnya untuk IO sampel akan dilakukan 10 (H)-»I): 2 & 45 kali pengujian.
Seperti terlihat dalam pedoman umum memilih teknik statistik, khususnya pedoman dalam memilih
teknik statistik untuk menguji hipotesis komparatif (Tabel 7.1) terlihat bahwa, teknik statistik yang
digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif, akan tergantung pada jenis data, dan bentuk
hubungan antar sampel yang dibedakan. Hubungan sampel dapat dibedakan menjadi dua yaitu: sampel
yang berkorelasi/berpasangan (related) dan sampel yang independen.
Analisis Varians digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila datanya
berbentuk interval atau ratio. Satu sampel dalam k kejadian/pengukuran berarti sampel tersebut
berpasangan, model before-after. Satu sampel diberi perlakukan sampai 5 kali, ini berarti sudah 5
sampel berpasangan. Sedangkan k sampel dalam satu kejadian berarti sampel independen. (Lima
sampel diberi satu kali perlakukan, adalah merupakan lima sampel independen)
(n 4!): 2 pengujian. Misalnya untuk IO sampel akan dilakukan 10 (H)-»I): 2 & 45 kali pengujian.
Seperti terlihat dalam pedoman umum memilih teknik statistik, khususnya pedoman dalam memilih
teknik statistik untuk menguji hipotesis komparatif (Tabel 7.1) terlihat bahwa, teknik statistik yang
digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif, akan tergantung pada jenis data, dan bentuk
hubungan antar sampel yang dibedakan. Hubungan sampel dapat dibedakan menjadi dua yaitu: sampel
yang berkorelasi/berpasangan (related) dan sampel yang independen.
Analisis Varians digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila datanya
berbentuk interval atau ratio. Satu sampel dalam k kejadian/pengukuran berarti sampel tersebut
berpasangan, model before-after. Satu sampel diberi perlakukan sampai 5 kali, ini berarti sudah 5
sampel berpasangan. Sedangkan k sampel dalam satu kejadian berarti sampel independen. (Lima
sampel diberi satu kali perlakukan, adalah merupakan lima sampel independen)
Analisis varians klasifikasi tunggal, yang sering juga disebut mova satu jalan digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif rata
rata k sampel, bila pada setiap sampel hanya terdiri atas satu kategori, sedangkan Anova Klasifikasi
Ganda] dua Jalan digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila pada setiap sampel terdiri atas dua atau lebih
kategori.
Contoh:
Bila ingin menguji hipotesis ada tidaknya perbedaan secara signifikan antara penghasilan Pegawai Negeri,
Petani, Pedagang,
(n 4!): 2 pengujian. Misalnya untuk IO sampel akan dilakukan 10 (H)-»I): 2 & 45 kali pengujian.
Seperti terlihat dalam pedoman umum memilih teknik statistik, khususnya pedoman dalam memilih
teknik statistik untuk menguji hipotesis komparatif (Tabel 7.1) terlihat bahwa, teknik statistik yang
digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif, akan tergantung pada jenis data, dan bentuk
hubungan antar sampel yang dibedakan. Hubungan sampel dapat dibedakan menjadi dua yaitu: sampel
yang berkorelasi/berpasangan (related) dan sampel yang independen.
Analisis Varians digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila datanya
berbentuk interval atau ratio. Satu sampel dalam k kejadian/pengukuran berarti sampel tersebut
berpasangan, model before-after. Satu sampel diberi perlakukan sampai 5 kali, ini berarti sudah 5
sampel berpasangan. Sedangkan k sampel dalam satu kejadian berarti sampel independen. (Lima
sampel diberi satu kali perlakukan, adalah merupakan lima sampel independen)
Analisis varians klasifikasi tunggal, yang sering juga disebut mova satu jalan digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif rata
rata k sampel, bila pada setiap sampel hanya terdiri atas satu kategori, sedangkan Anova Klasifikasi
Ganda] dua Jalan digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila pada setiap sampel terdiri atas dua atau lebih
kategori.
Contoh:
Bila ingin menguji hipotesis ada tidaknya perbedaan secara signifikan antara penghasilan Pegawai Negeri,
Petani, Pedagang,
dan nelayan maka digunakan Anom Satu Jalan… tetapi bila akan menguji hipotesis ada tidaknya
perbedaan secara signifikan antara penghasilan Pegawai Negeri Petani, Pedagang dan Nelayan
berdasarkan Jenis kelamin (pria/wanita) maka digunakan Anom Dua Jalan.
Untuk memudahkan pemahaman tentang dua jenis anom tersebut, maka dapat dilihat melalui dua
model tabel ringkasan antara berikut. Tabel 7.13 untuk anova satu jalan. dan Tabel 7.14 untuk anova
dua jalan. Dalam anova satu jalan terdiri atas tiga kelompok sampel (tanpa ada kategori), sedangkan
dalam anova dua jalan terdiri“ atas tiga kelompok sampel, di mana masing-masing sampel terdiri atas
dua kategori, yaitu pria dan wanita.
(n 4!): 2 pengujian. Misalnya untuk IO sampel akan dilakukan 10 (H)-»I): 2 & 45 kali pengujian.
Seperti terlihat dalam pedoman umum memilih teknik statistik, khususnya pedoman dalam memilih
teknik statistik untuk menguji hipotesis komparatif (Tabel 7.1) terlihat bahwa, teknik statistik yang
digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif, akan tergantung pada jenis data, dan bentuk
hubungan antar sampel yang dibedakan. Hubungan sampel dapat dibedakan menjadi dua yaitu: sampel
yang berkorelasi/berpasangan (related) dan sampel yang independen.
Analisis Varians digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila datanya
berbentuk interval atau ratio. Satu sampel dalam k kejadian/pengukuran berarti sampel tersebut
berpasangan, model before-after. Satu sampel diberi perlakukan sampai 5 kali, ini berarti sudah 5
sampel berpasangan. Sedangkan k sampel dalam satu kejadian berarti sampel independen. (Lima
sampel diberi satu kali perlakukan, adalah merupakan lima sampel independen)
rata k sampel, bila pada setiap sampel hanya terdiri atas satu kategori, sedangkan Anova Klasifikasi
Ganda] dua Jalan digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila pada setiap sampel terdiri atas dua atau lebih
kategori.
Contoh:
Bila ingin menguji hipotesis ada tidaknya perbedaan secara signifikan antara penghasilan Pegawai Negeri,
Petani, Pedagang,
dan nelayan maka digunakan Anom Satu Jalan… tetapi bila akan menguji hipotesis ada tidaknya
perbedaan secara signifikan antara penghasilan Pegawai Negeri Petani, Pedagang dan Nelayan
berdasarkan Jenis kelamin (pria/wanita) maka digunakan Anom Dua Jalan.
Untuk memudahkan pemahaman tentang dua jenis anom tersebut, maka dapat dilihat melalui dua
model tabel ringkasan antara berikut. Tabel 7.13 untuk anova satu jalan. dan Tabel 7.14 untuk anova
dua jalan. Dalam anova satu jalan terdiri atas tiga kelompok sampel (tanpa ada kategori), sedangkan
dalam anova dua jalan terdiri“ atas tiga kelompok sampel, di mana masing-masing sampel terdiri atas
dua kategori, yaitu pria dan wanita.
Seperti telah dikemukakan bahwa, analisis varians merupakan teknik statistik parametris inferensial,
yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel secara serempak. Oleh karena itu,
dalam penelitian akan terdapat 3, 4 atau lebih kelompok sampel yang selanjutnya digunakan sebagai
dasar perhitungan untuk pengujian hipotesis. Setiap sampel akan mempunyai Mean (rata-rata) dan
Varians (simpangan baku kuadrat). Perhatikan Gambar 7.26 berikut (11 = jumlah sampel, M = mean/
rata-rata, S2 = varians).
(n 4!): 2 pengujian. Misalnya untuk IO sampel akan dilakukan 10 (H)-»I): 2 & 45 kali pengujian.
Seperti terlihat dalam pedoman umum memilih teknik statistik, khususnya pedoman dalam memilih
teknik statistik untuk menguji hipotesis komparatif (Tabel 7.1) terlihat bahwa, teknik statistik yang
digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif, akan tergantung pada jenis data, dan bentuk
hubungan antar sampel yang dibedakan. Hubungan sampel dapat dibedakan menjadi dua yaitu: sampel
yang berkorelasi/berpasangan (related) dan sampel yang independen.
Analisis Varians digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila datanya
berbentuk interval atau ratio. Satu sampel dalam k kejadian/pengukuran berarti sampel tersebut
berpasangan, model before-after. Satu sampel diberi perlakukan sampai 5 kali, ini berarti sudah 5
sampel berpasangan. Sedangkan k sampel dalam satu kejadian berarti sampel independen. (Lima
sampel diberi satu kali perlakukan, adalah merupakan lima sampel independen)
Analisis varians klasifikasi tunggal, yang sering juga disebut mova satu jalan digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif rata
rata k sampel, bila pada setiap sampel hanya terdiri atas satu kategori, sedangkan Anova Klasifikasi
Ganda] dua Jalan digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila pada setiap sampel terdiri atas dua atau lebih
kategori.
Contoh:
Bila ingin menguji hipotesis ada tidaknya perbedaan secara signifikan antara penghasilan Pegawai Negeri,
Petani, Pedagang,
dan nelayan maka digunakan Anom Satu Jalan… tetapi bila akan menguji hipotesis ada tidaknya
perbedaan secara signifikan antara penghasilan Pegawai Negeri Petani, Pedagang dan Nelayan
berdasarkan Jenis kelamin (pria/wanita) maka digunakan Anom Dua Jalan.
Untuk memudahkan pemahaman tentang dua jenis anom tersebut, maka dapat dilihat melalui dua
model tabel ringkasan antara berikut. Tabel 7.13 untuk anova satu jalan. dan Tabel 7.14 untuk anova
dua jalan. Dalam anova satu jalan terdiri atas tiga kelompok sampel (tanpa ada kategori), sedangkan
dalam anova dua jalan terdiri“ atas tiga kelompok sampel, di mana masing-masing sampel terdiri atas
dua kategori, yaitu pria dan wanita.
Seperti telah dikemukakan bahwa, analisis varians merupakan teknik statistik parametris inferensial,
yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel secara serempak. Oleh karena itu,
dalam penelitian akan terdapat 3, 4 atau lebih kelompok sampel yang selanjutnya digunakan sebagai
dasar perhitungan untuk pengujian hipotesis. Setiap sampel akan mempunyai Mean (rata-rata) dan
Varians (simpangan baku kuadrat). Perhatikan Gambar 7.26 berikut (11 = jumlah sampel, M = mean/
rata-rata, S2 = varians).
A
Selanjutnya bila empat kelompok sampel tersebut akan diuji perbedaanya secara signifikan, maka perlu
digabungkan, dapat digambarkan seperti Gambar 7.27.
(n 4!): 2 pengujian. Misalnya untuk IO sampel akan dilakukan 10 (H)-»I): 2 & 45 kali pengujian.
Seperti terlihat dalam pedoman umum memilih teknik statistik, khususnya pedoman dalam memilih
teknik statistik untuk menguji hipotesis komparatif (Tabel 7.1) terlihat bahwa, teknik statistik yang
digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif, akan tergantung pada jenis data, dan bentuk
hubungan antar sampel yang dibedakan. Hubungan sampel dapat dibedakan menjadi dua yaitu: sampel
yang berkorelasi/berpasangan (related) dan sampel yang independen.
Analisis Varians digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila datanya
berbentuk interval atau ratio. Satu sampel dalam k kejadian/pengukuran berarti sampel tersebut
berpasangan, model before-after. Satu sampel diberi perlakukan sampai 5 kali, ini berarti sudah 5
sampel berpasangan. Sedangkan k sampel dalam satu kejadian berarti sampel independen. (Lima
sampel diberi satu kali perlakukan, adalah merupakan lima sampel independen)
Analisis varians klasifikasi tunggal, yang sering juga disebut mova satu jalan digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif rata
rata k sampel, bila pada setiap sampel hanya terdiri atas satu kategori, sedangkan Anova Klasifikasi
Ganda] dua Jalan digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila pada setiap sampel terdiri atas dua atau lebih
kategori.
Contoh:
Bila ingin menguji hipotesis ada tidaknya perbedaan secara signifikan antara penghasilan Pegawai Negeri,
Petani, Pedagang,
dan nelayan maka digunakan Anom Satu Jalan… tetapi bila akan menguji hipotesis ada tidaknya
perbedaan secara signifikan antara penghasilan Pegawai Negeri Petani, Pedagang dan Nelayan
berdasarkan Jenis kelamin (pria/wanita) maka digunakan Anom Dua Jalan.
Untuk memudahkan pemahaman tentang dua jenis anom tersebut, maka dapat dilihat melalui dua
model tabel ringkasan antara berikut. Tabel 7.13 untuk anova satu jalan. dan Tabel 7.14 untuk anova
dua jalan. Dalam anova satu jalan terdiri atas tiga kelompok sampel (tanpa ada kategori), sedangkan
dalam anova dua jalan terdiri“ atas tiga kelompok sampel, di mana masing-masing sampel terdiri atas
dua kategori, yaitu pria dan wanita.
Seperti telah dikemukakan bahwa, analisis varians merupakan teknik statistik parametris inferensial,
yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel secara serempak. Oleh karena itu,
dalam penelitian akan terdapat 3, 4 atau lebih kelompok sampel yang selanjutnya digunakan sebagai
dasar perhitungan untuk pengujian hipotesis. Setiap sampel akan mempunyai Mean (rata-rata) dan
Varians (simpangan baku kuadrat). Perhatikan Gambar 7.26 berikut (11 = jumlah sampel, M = mean/
rata-rata, S2 = varians).
Selanjutnya bila empat kelompok sampel tersebut akan diuji perbedaanya secara signifikan, maka perlu
digabungkan, dapat digambarkan seperti Gambar 7.27.
(n 4!): 2 pengujian. Misalnya untuk IO sampel akan dilakukan 10 (H)-»I): 2 & 45 kali pengujian.
Seperti terlihat dalam pedoman umum memilih teknik statistik, khususnya pedoman dalam memilih
teknik statistik untuk menguji hipotesis komparatif (Tabel 7.1) terlihat bahwa, teknik statistik yang
digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif, akan tergantung pada jenis data, dan bentuk
hubungan antar sampel yang dibedakan. Hubungan sampel dapat dibedakan menjadi dua yaitu: sampel
yang berkorelasi/berpasangan (related) dan sampel yang independen.
Analisis Varians digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila datanya
berbentuk interval atau ratio. Satu sampel dalam k kejadian/pengukuran berarti sampel tersebut
berpasangan, model before-after. Satu sampel diberi perlakukan sampai 5 kali, ini berarti sudah 5
sampel berpasangan. Sedangkan k sampel dalam satu kejadian berarti sampel independen. (Lima
sampel diberi satu kali perlakukan, adalah merupakan lima sampel independen)
Analisis varians klasifikasi tunggal, yang sering juga disebut mova satu jalan digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif rata
rata k sampel, bila pada setiap sampel hanya terdiri atas satu kategori, sedangkan Anova Klasifikasi
Ganda] dua Jalan digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila pada setiap sampel terdiri atas dua atau lebih
kategori.
Contoh:
Bila ingin menguji hipotesis ada tidaknya perbedaan secara signifikan antara penghasilan Pegawai Negeri,
Petani, Pedagang,
dan nelayan maka digunakan Anom Satu Jalan… tetapi bila akan menguji hipotesis ada tidaknya
perbedaan secara signifikan antara penghasilan Pegawai Negeri Petani, Pedagang dan Nelayan
berdasarkan Jenis kelamin (pria/wanita) maka digunakan Anom Dua Jalan.
Untuk memudahkan pemahaman tentang dua jenis anom tersebut, maka dapat dilihat melalui dua
model tabel ringkasan antara berikut. Tabel 7.13 untuk anova satu jalan. dan Tabel 7.14 untuk anova
dua jalan. Dalam anova satu jalan terdiri atas tiga kelompok sampel (tanpa ada kategori), sedangkan
dalam anova dua jalan terdiri“ atas tiga kelompok sampel, di mana masing-masing sampel terdiri atas
dua kategori, yaitu pria dan wanita.
Seperti telah dikemukakan bahwa, analisis varians merupakan teknik statistik parametris inferensial,
yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel secara serempak. Oleh karena itu,
dalam penelitian akan terdapat 3, 4 atau lebih kelompok sampel yang selanjutnya digunakan sebagai
dasar perhitungan untuk pengujian hipotesis. Setiap sampel akan mempunyai Mean (rata-rata) dan
Varians (simpangan baku kuadrat). Perhatikan Gambar 7.26 berikut (11 = jumlah sampel, M = mean/
rata-rata, S2 = varians).
Selanjutnya bila empat kelompok sampel tersebut akan diuji perbedaanya secara signifikan, maka perlu
digabungkan, dapat digambarkan seperti Gambar 7.27.