Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GIZI BURUK

PADA ANAK ( GIZI KURANG )


A. KOSEP ANAK PADA GIZI KURANG
1. Pengertian
Gizi buruk (Gizi Kurang) adalah suatu kondisi di mana seseorang
dinyatakan kekurangan nutris, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya
berada di bawah standar rata-rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein,
karbohidrat dan kalori. Status gizi buruk dibagi menjadi tiga bagian,
yakni gizi buruk karena kekurangan protein (disebut kwashiorkor), karena
kekurangan karbohidrat atau kalori (disebut marasmus), dan kekurangan
kedua-duanya.
2. Etiologi
Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk.
Menurut UNICEF ada dua penyebab langsung terjadinya gizi buruk, yaitu :
a. Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya
jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi
unsur gizi yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu
kemiskinan.
b. Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini
disebabkan oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak
bisa menyerap zat-zat makanan secara baik.
Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk yaitu:
1) Faktor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh
masyarakat
2) Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh
anak
3) Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak
memadai.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi
buruk pada balita, yaitu:
a. Keluarga miskin
b. Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak
c. Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS,
saluran pernapasan dan diare
3. Tipe dan Tanda gejala Gizi Buruk
Terdapat 3 tipe gizi buruk adalah marasmus, kwashiorkor, dan maras
mus-kwashiorkor. Perbedaan tipe tersebut didasarkan pada ciri-
ciri atau tanda klinis dari masing-masing tipe yang berbeda-beda.
a. Marasmus
Marasmus adalah gangguan gizi karena kekurangan
karbohidrat. Gejala yang timbul diantaranya muka seperti orangtua
(berkerut), tidak terlihat lemak dan otot di
bawah kulit (kelihatan tulang di bawah kulit), rambut mudah pat
ah dan kemerahan, gangguan kulit, gangguan pencernaan (sering
diare), pembesaran hati dan sebagainya.
Anak tampak sering rewel dan banyak menangis meskipun setela
h makan, karena masih merasa lapar. Berikut adalah gejala pada
marasmus adalah (Depkes RI, 2000) :
1) Anak tampak sangat kurus karena hilangnya sebagian besar le
mak dan otot-ototnya, tinggal tulang terbungkus kulit
2) Wajah seperti orang tua
3) Iga gambang dan perut cekung
4) Otot paha mengendor (baggy pant)
5) Cengeng dan rewel, setelah mendapat makan anak masih terasa
lapar
b. Kwashiorkor
Penampilan tipe kwashiorkor seperti anak yang gemuk (suger baby),
bilamana dietnya mengandung cukup energi disamping kekurangan
protein, walaupun dibagian
tubuh lainnya terutama dipantatnya terlihat adanya atrofi. Tampa
sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai
seluruh tubuh
1) Perubahan status mental : cengeng, rewel, kadang apatis
2) Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mu
dah dicabut, pada penyakit kwashiorkor yang lanjut dapat terlihat
rambut kepala kusam.
3) Wajah membulat dan sembab
4) Pandangan mata anak sayu
5) Pembesaran hati, hati yang membesar dengan mudah dapat di
raba dan terasa kenyal pada rabaan permukaan yang licin dan
pinggir yang tajam.
6) Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan b
erubah menjadi coklat kehitaman dan terkelupas
c. Marasmus - Kwashiorkor
Adapun marasmus - kwashisorkor memiliki ciri gabungan dari
beberapakwashisorkor gejala klinis kwashiorkor dan marasmus
disertai edema yang tidak mencolok.
4. Patofisiologi
Sosial ekonomi Mallabsorsi infeksi Kegagalanan mel
rendah dll Anoreksia sisntetis kalori dan
protein
Intake kurang dari kebutuhan tubuh defisiensi
kalori dan protein

Hilangnya lemak di Daya tahan tubuh Asam amino esnsial


bagian kulit menurun menurun dan produksi albumin

Tugor kulit menurun Resiko infeksi

Atrofi/ pengecilan otot

Kerusakan integritas kulit Resiko infeksi


saluran

keterlambatan pertumbuhan
Anoreksia Diare dan perkembangam

Nutrisi kurang dari kekurangan


kebtuhan tubuh volume cairan
5. Penatalaksanaan
Dalam proses pengobatan KEP berat terdapat 3 fase, adalah fase sta
bilisasi,fase transisi dan fase rehabilitasi. Petugas kesehatan harus ter
ampil memilih langkahmana yang cocok untuk setiap fase. Tatalaksa
na ini digunakan baik pada penderita kwashiorkor, marasmus maupun
marasmik-kwarshiorkor.
a. Tahap Penyesuaian
Tujuannya adalah menyesuaikan kemampuan pasien menerima ma
kananhingga ia mampu menerima diet tinggi energi dan tinggi pr
otein (TETP). Tahappenyesuaian ini dapat berlangsung singkat, a
dalah selama 1-2 minggu atau lebih lama, bergantung pada
kemampuan pasien untuk menerima dan mencerna makanan.
b. Tahap Penyembuhan
Bila nafsu makan dan toleransi terhadap makanan bertambah baik
, secara berangsur, tiap 1-2 hari, pemberian makanan ditingkatkan
hingga konsumsi mencapai 150-200 kkal/kg berat badan sehari dan 2-5
gram protein/kg berat badan sehari.
c. Tahap Lanjutan
Sebelum pasien dipulangkan, hendaknya ia sudah dibiasakan
memperoleh makanan biasa yang bukan merupakan diet TETP.
Kepada orang tua hendaknya
diberikan penyuluhan kesehatan dan gizi, khususnya tentang men
gatur makanan, memilih bahan makanan, dan mengolahnya sesuai
dengan kemampuan daya belinya.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA ANAK
DENGAN GIZI BURUK ( GIZI KURANG )
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Identitas klien Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama,
suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor
register.
b. Riwayat kesehatan
1) Riwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini
2) Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien
yang pernah menderita Gizi kurang
3) Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara
keluarga yang mengalami penyakit serupa atau memicu
4) Riwayat psikososial,spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial ,
ketaatan beribadah , kepercayaan
c. Pemerikasaan fisik :
1) Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda vital, ada
tidaknya distensi vena jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi
jantung.
2) Sistem respirasi : untuk mengetahui ada tidaknya gangguan
kesulitan napas
3) Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan
leukosit yang merupakan tanda adanya infeksi dan pendarahan,
mimisan.
4) Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan
keluhan sakit pinggang.
5) Sistem muskuloskeletal : Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan
dalam pergerakkan, sakit pada tulang, sendi dan terdapat fraktur
atau tidak.
6) Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada tidaknya
pembesaran kelenjar getah bening
d. Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium : terutama Hb, albumin, serum ferritin
Antropometrik : BB / U, TB/ U, LLA / U , LLA/ TB
Analisis diit
e. Pola fungsi kesehatan
1) Aktivitas istirahat
Kelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan / kurang
keinginan untuk beraktifitas.
2) Sirkulasi
Pola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan
dapat menghilangkan perasaan tidak senang : frustasi
3) Makanan / cairan
Mencerna makanan menjadi berkurang
4) Kenyamanan
Pasien gizi kurang akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri
5) Pernafasan
Pasien gizi kurang biasanya mengalami dipsnea
2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada
anggota keluarga dengan Gizi kurang
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan untuk mengatasi anggota keluarga dengan Gizi
kurang
c. Resiko gangguan integritas kulit berhubung dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan gizi kurang
3. Tujuan , kriteria dan perencanaan (intervensi)
a. Diagnosa I :
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada
anggota keluarga dengan Gizi kurang
1) TUK 1
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu
diharapkan keluarga mampu mengenal masalah
b) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1-2x kunjungan,
keluarga mampu mengenal masalah pada anggoota keluarga dengan
Gizi kurang
c) Kriteria
(1) Respon : Verbal
(2) Standar : Keluarga mampu menjelaskan kembali tentang
Gizi kurang
(a) Definisinya yaitu suatu kondisi di mana seseorang
dinyatakan kekurangan nutrisi ungkapan lain status
nutrisinya berada di bawah standar rata-rata.
(b) Tanda dan gejalanya yaitu
anak tampak sangat kurus karena hilangnya sebagian b
esar lemak dan otot-ototnya, tinggal tulang terbungkus
kulit, wajah seperti orang tua , iga gambang dan perut
cekung, otot paha mengendor (baggy pant) , cengeng dan
rewel, setelah mendapat makan anak masih terasa lapar
(c) Penyebabnya yaitu Kurangnya asupan gizi dari makanan.
Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah makanan yang
dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi
yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu
kemiskinan.
Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal
ini disebabkan oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh
sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik.
d) Intervensi
(1) Diskusikan dengan keluarga tentang Gizi kurang yaitu definisi,
tanda gejala, penyebab, dan cara penularan.
(2) Motivasi keluarga untuk mengulang penjelasan
(3) Berikan pujian atas kemampuan keluarga mengenal masalah
(4) Evaluasi penjelasan keluarga
2) TUK 2
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu
diharapkan keluarga mampu mengambil keputusan
b) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1-2x kunjungan,
keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi
pada anggota keluarga dengan Gizi kurang
c) Kriteria
(a) Respon : Verbal
(b) Standar : Keluarga mengatakan membawa anggota
keluarga yang sakit ke fasyankes sesuai dengan anjuran, dan
mengatakan dampak bila tidak dibawa ke yankes yaitu akan
berakibat buruk pada penyakit yang dideritanya
d) Intervensi :
(1) Kaji tindakan yang dilakukan keluarga baik sesuai dan yang
tidak sesuai dengan solusi kesehatan
(2) Jelaskan solusi yang benar menurut kesehatan yaitu membawa
anggota keluarga yang sakit ke yankes
(3) Diskusikan akibat tidak melakukan tindakan
(4) Motivasi keluarga untuk mengambil tindakan yang sesuai
dengan solusi
(5) Evaluasi sejauh mana keluarga sudah mengambil tindakan
3) TUK 3
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu
diharapkan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
b) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1-2X kunjungan,
keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan penyakit Gizi
kurang
c) Kriteria
(1) Respon : Verbal dan psikomotor
(2) Standar : Keluarga mampu meyebutkan kembali cara perawatan
pada anggota keluarga dengan Gizi kurang serta
mendemonstrasikan perawatan anggota keluarga dengan Gizi
kurang yaitu dengan cara melanjutkan pengobatan yang telah
dilakukan, jika belum pernah konsultasikan dengan petugas
kesehatan.
d) Intervensi :
(1) Jelaskan cara perawatan anggota keluarga dengan Gizi kurang
(2) Jelaskan dan demontrasikan perawatan
(3) Berikan kesempatan pada anggota keluarga untuk
mendemonstrasikan prosedur perawatan
(4) Berikan pujian atas pelaksanaan yg dilakukan
(5) Evaluasi keberhasilan keluarga dalam melakukan perawatan
4) TUK 4
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu
diharapkan keluarga mampu menciptakan dan memelihara
lingkungan
b) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1-2X kunjungan,
keluarga mampu menciptakan dan memelihara lingkungan yang
dapat menunjang kesehatan pada anggota keluarga dengan penyakit
Gizi kurang
c) Kriteria
(1) Respon : verbal dan psikomotor
(2) Standar : Keluarga mampu : Menyebutkan kembali cara
menciptakan dan memelihara lingkungan yang dapat menunjang
kesehatan pada anggota keluarga dengan penyakit Gizi kurang
dan Mendemontrasikan lingkungan yang dapat menunjang
kesehatan pada anggota keluarga dengan penyakit Gizi kurang
d) Intervensi :
(1) Jelaskan kriteria rumah sehat
(2) Jelaskan lingkungan psikologis rumah yaitu hubungan yg
harmonis antar anggota keluarga
(3) Bantu demonstrasikan menciptakan atau memelihara
lingkungan yang dapat menunjang kesehatan pada anggota
keluarga dengan penyakit Gizi kurang
(4) Motivasi keluarga untuk menciptakan atau memelihara
lingkungan yang dapat menunjang kesehatan pada anggota
keluarga dengan penyakit Gizi kurang
(5) Berikan pujian atas pelaksanaan yg dilakukan keluarga
(6) Evaluasi keberhasilan keluarga dalam menciptakan atau
memelihara lingkungan yang dapat menunjang kesehatan pada
anggota keluarga dengan penyakit Gizi kurang
5) TUK 5
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu
diharapkan keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
b) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1-2x kunjungan,
keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk
mengobati anggota keluarga dengan Gizi kurang
c) Kriteria
(1) Respon : Verbal dan psikomotor
(2) Standar : Keluarga mampu menyebutkan kembali fungsi dan
macam 2 pelayan dari yankes yaitu puskesma dan rumah sakit,
membawa anggota keluarga yg sakit ke pelayann kesehatan
d) Intervensi
(1) Jelaskan fungsi dan macam macam pelayanan yg diberikan
kepada masyarakat
(2) Motivasi keluarga untuk menggunakan yankes
(3) Evaluasi penggunaan yankes oleh keluarga
b. Diagnosa II
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan untuk mengatasi anggota keluarga dengan Gizi
kurang
1) TUK 2
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu
diharapkan keluarga mampu mengambil keputusan
b) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1-2x kunjungan,
keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi
pada anggota keluarga dengan Gizi kurang
c) Kriteria
(1) Respon : Verbal
(2) Standar : Keluarga mengatakan membawa anggota
keluarga yang sakit ke fasyankes sesuai dengan anjuran, dan
mengatakan dampak bila tidak dibawa ke yankes yaitu akan
berakibat buruk pada penyakit yang dideritanya
d) Intervensi :
(1) Kaji tindakan yang dilakukan keluarga baik sesuai dan yang
tidak sesuai dengan solusi kesehatan
(2) Jelaskan solusi yang benar menurut kesehatan yaitu membawa
anggota keluarga yang sakit ke yankes
(3) Diskusikan akibat tidak melakukan tindakan
(4) Motivasi keluarga untuk mengambil tindakan yang sesuai
dengan solusi
(5) Evaluasi sejauh mana keluarga sudah mengambil tindakan
2) TUK 3
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu
diharapkan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
b) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1-2X kunjungan,
keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan penyakit Gizi
kurang
c) Kriteria
(1) Respon : Verbal dan psikomotor
(2) Standar : Keluarga mampu meyebutkan kembali cara
perawatan pada anggota keluarga dengan Gizi kurang serta
mendemonstrasikan perawatan anggota keluarga dengan Gizi
kurang yaitu dengan cara melanjutkan pengobatan yang telah
dilakukan, jika belum pernah konsultasikan dengan petugas
kesehatan.
d) Intervensi :
(1) Jelaskan cara perawatan anggota keluarga dengan Gizi kurang
(2) Jelaskan dan demontrasikan perawatan
(3) Berikan kesempatan pada anggota keluarga untuk
mendemonstrasikan prosedur perawatan
(4) Berikan pujian atas pelaksanaan yg dilakukan
(5) Evaluasi keberhasilan keluarga dalam melakukan perawatan
3) TUK 4
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu
diharapkan keluarga mampu menciptakan dan memelihara
lingkungan
b) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1-2x kunjungan,
keluarga mampu menciptakan dan memelihara lingkungan yang
dapat menunjang kesehatan pada anggota keluarga dengan penyakit
Gizi kurang
c) Kriteria
(1) Respon : verbal dan psikomotor
(2) Standar : Keluarga mampu : Menyebutkan kembali cara
menciptakan dan memelihara lingkungan yang dapat menunjang
kesehatan pada anggota keluarga dengan penyakit Gizi kurang
dan Mendemontrasikan lingkungan yang dapat menunjang
kesehatan pada anggota keluarga dengan penyakit Gizi kurang
d) Intervensi :
(1) Jelaskan kriteria rumah sehat
(2) Jelaskan ling psikologis rumah yaitu hubungan yg harmonis
antar anggota keluarga
(3) Bantu demonstrasikan menciptakan atau memelihara
lingkungan yang dapat menunjang kesehatan pada anggota
keluarga dengan penyakit Gizi kurang
(4) Motivasi keluarga untuk menciptakan atau memelihara
lingkungan yang dapat menunjang kesehatan pada anggota
keluarga dengan penyakit Gizi kurang
(5) Berikan pujian atas pelaksanaan yg dilakukan keluarga
(6) Evaluasi keberhasilan keluarga dalam menciptakan atau
memelihara lingkungan yang dapat menunjang kesehatan pada
anggota keluarga dengan penyakit Gizi kurang
4) TUK 5
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu
diharapkan keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
b) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1-2x kunjungan,
keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk
mengobati anggota keluarga dengan Gizi kurang
c) Kriteria
(1) Respon : Verbal dan psikomotor
(2) Standar : Keluarga mampu menyebutkan kembali fungsi
dan macam 2 pelayan dari yankes yaitu puskesma dan rumah
sakit, membawa anggota keluarga yg sakit ke pelayann
kesehatan
d) Intervensi
(1) Jelaskan fungsi dan macam macam pelayanan yg diberikan
kepada masyarakat
(2) Motivasi keluarga untuk menggunakan yankes
(3) Evaluasi penggunaan yankes oleh keluarga
c. Diagnosa III
Resiko gangguan integritas kulit berhubung dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan gizi kurang
1) TUK 3
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu
diharapkan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
b) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1-2x kunjungan,
keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan penyakit Gizi
kurang
c) Kriteria
(1) Respon : Verbal dan psikomotor
(2) Standar : Keluarga mampu meyebutkan kembali cara
perawatan pada anggota keluarga dengan Gizi kurang serta
mendemonstrasikan perawatan anggota keluarga dengan Gizi
kurang yaitu dengan cara melanjutkan pengobatan yang telah
dilakukan, jika belum pernah konsultasikan dengan petugas
kesehatan.
d) Intervensi :
(1) Jelaskan cara perawatan anggota keluarga dengan Gizi kurang
(2) Jelaskan dan demontrasikan perawatan
(3) Berikan kesempatan pada anggota keluarga untuk
mendemonstrasikan prosedur perawatan
(4) Berikan pujian atas pelaksanaan yg dilakukan
(5) Evaluasi keberhasilan keluarga dalam melakukan perawatan
2) TUK 4
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu
diharapkan keluarga mampu menciptakan dan memelihara
lingkungan
b) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1-2x kunjungan,
keluarga mampu menciptakan dan memelihara lingkungan yang
dapat menunjang kesehatan pada anggota keluarga dengan penyakit
Gizi kurang
c) Kriteria
(1) Respon : verbal dan psikomotor
(2) Standar : Keluarga mampu : Menyebutkan kembali cara
menciptakan dan memelihara lingkungan yang dapat menunjang
kesehatan pada anggota keluarga dengan penyakit Gizi kurang
dan Mendemontrasikan lingkungan yang dapat menunjang
kesehatan pada anggota keluarga dengan penyakit Gizi kurang
d) Intervensi :
(1) Jelaskan kriteria rumah sehat
(2) Jelaskan ling psikologis rumah yaitu hubungan yg harmonis antar
anggota keluarga
(3) Bantu demonstrasikan menciptakan atau memelihara lingkungan
yang dapat menunjang kesehatan pada anggota keluarga dengan
penyakit Gizi kurang
(4) Motivasi keluarga untuk menciptakan atau memelihara
lingkungan yang dapat menunjang kesehatan pada anggota
keluarga dengan penyakit Gizi kurang
(5) Berikan pujian atas pelaksanaan yg dilakukan keluarga
(6) Evaluasi keberhasilan keluarga dalam menciptakan atau
memelihara lingkungan yang dapat menunjang kesehatan pada
anggota keluarga dengan penyakit Gizi kurang
3) TUK 5
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu
diharapkan keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
b) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1-2x kunjungan,
keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk
mengobati anggota keluarga dengan Gizi kurang
c) Kriteria
(1) Respon : Verbal dan psikomotor
(2) Standar : Keluarga mampu menyebutkan kembali fungsi
dan macam 2 pelayan dari yankes yaitu puskesma dan rumah
sakit, membawa anggota keluarga yg sakit ke pelayann
kesehatan
d) Intervensi
(1) Jelaskan fungsi dan macam macam pelayanan yg diberikan
kepada masyarakat
(2) Motivasi keluarga untuk menggunakan yankes
(3) Evaluasi penggunaan yankes oleh keluarga
4. Kemungkinan prioritas intervensi dengan menggunakan skoring
NO KRITERIA SKOR BOBOT SKOR X
BOBOT
1 Sifat masalah Skor /
 Tidak atau 3 angka
kurang sehat tertinggi X
 Ancaman 2 1 bobot
kesehatan
 Keadaan 1
sejahtera
2 Kemungkinan
masalah dapat
diubah 2
 Mudah 1
 Sebagian 0 2
 Tidak dapat
3 Potensial masalah
untuk dicegah
 Tinggi 3 1
 Cukup 2
 Rendah 1
4 Menonjolnya
masalah
 Masalah berat 2
harus segera
ditangani
 Ada masalah 1 1
tapi tidak perlu
ditangani
 Masalah tak 0
dirasakan
JUMLAH
5. Evaluasi keperawatan keluarga dengan menggunakan tingkat
kemadirian keluarga
Tingkat kemandirian 1 2 3 4
Menerima petugas √ √ √ √
Menerima pelayanan kesehatan sesuai √ √ √ √
rencana keperawatan
Tahu dan dapat mengungkapkan masalah √ √ √
kesehatan secara benar
Memanfaatkan fasilitas kesehatan √ √ √
masyarakat
Melakukan tindakan keperawatan sederhana √ √ √
sesuai anjuran
Melakukan tindakan pencegahan sesuai √ √
asertif
Melakukan tindakan peningkatan / promotif √
secara asertif
DAFTAR PUSTAKA

Ridha, H Nabiel. (2014). Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Behrman, R. E., Kliegman, R. M. & Arvin, A. M. 2000. Ilmu Kesehatan Anak


Nelson. Jakarta: EGC

Anonim. 2007. Ciri-Ciri Kurang Gizi. Diakses 15 Desember 2008: Portal Kesehatan
Online

Anonim. 2008. Kalori Tinggi Untuk Gizi Buruk. Diakses 15 Desember 2008:
Republika Online.

Nency, Y. 2005. Gizi Buruk, Ancaman Generasi Yang Hilang. Inpvasi Edisi Vol.
5/XVII/ November 2005: Inovasi
Notoatmojo, S. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Ke-
2. Jakarta: Rineka Cipta
Doengoes, M.E., 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition.
New Jersey: Upper Saddle River

Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second


Edition. New Jersey: Upper Saddle River

Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta:


Prima Medika

Anda mungkin juga menyukai