Anda di halaman 1dari 1

Terapi sengat lebah dilakukan dengan cara mengambil satu lebah dengan sumpit, kemudian lebah

disengatkan di titik-titik syaraf tubuh pasien. Titi yang digunakan dalam terapi lebah ini hampir sama
seperti titikt-titik pada akupuntur yaitu pada titik meridian. Sengatan lebah tersebut akan mengalirkan
racun melalui peredaran darah ke seluruh tubuh. Racun lebah (BV) mengandung berbagai macam
peptida, termasuk melittin, apamin, adolapin, peptida sel mast-degranulating (MCD), enzim (yaitu,
fosfolipase [PL] A2), amina aktif (yaitu histamin dan epinefrin), dan komponen nonpeptida yang memiliki
berbagai manfaat pharmaceutical. Melittin, komponen peptida utama BV, adalah molekul yang dibentuk
oleh gabungan dua atau lebih asam amino. Ley berperan sebagai enzim, hormon, antibiotik, reseptor,
dll.Melittin memiliki anti-inflamasi dan sifat anti-arthritis, serta aktivitas penghambatannya pada faktor
nuklir kappaB (NF-κB) mungkin berperan penting dalam BV. Melittin juga punya aktivitas anti kanker.
Aktivitas sitotoksik di sel, dipicu oleh aktivasi dari PLA2 oleh melittin. Konjugasi Le peptida litik sel
(melittin) dengan reseptor hormon dan terapi gen pembawa melittin diperkirakan dapat mengatasi
beberapa jenis kanker, seperti prostat dan payudara. Racun lebah telah terbukti memiliki efek anti-
nociceptive dalam berbagai tipe inflamasi. Beberapa mekanisme, seperti aktivasi reseptor opioid sentral
dan spinal, dan aktivitas α2-adrenergik, serta menurunkan aktivasi jalur serotonergi telah disarankan
(Hoyt, 2015).

Hoyt Jeannette, 2015, Literature Review of Bee Venom Therapy: Mechanisms of Action and Selected
Therapeutic Uses, European Journal of Oriental Medicine, Vol 23 No. 2

Anda mungkin juga menyukai