LEMBARAN DAERAH KOTA BANDA ACEH
Nomor 12
TAHUN 2004 Seri _C Nomor &
QANUN KOTA BANDA ACEH
NOMOR 11 TAHUN 2004
TENTANG
RETRIBUS! IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM
DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA
Menimbang : a.
WALIKOTA BANDA ACEH,
bahwa dengan pesatnya perkembangan pem-
bangunan di Kota Banda Aceh, make — perlu
meninjau kembali Peraturan Daerah Nomer 2
Tahun 1999 tentang Retribusi lzin Mendirikan
Bangunan;
bahwa dengan diberlakukannya Undang-undang
Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomer 18 Tahun 1997 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001
tentang Retribusi Daerah, maka pengutipan
réetribusi dalam mendirikan bangunan di Kota
Banda Aceh perlu ditinjau Kembali;
bahwa untuk memungut retribusi sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu diatur dengan
Qanun.Mengingat
324
Ungang-undang Darurat Nomor 8 Tahun 1956
tentang Pembentukan Daerah Ctonom Kota-kota
Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1956 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Nomar 1092);
Undang-undang Nomor 49 Tahun 1960 tentang
Panitia Urusan Piutang Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 7156,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2104);
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1961 tentang
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik
Indenesia Tahun 1981 Nomer 76, Tambahan
Lembaran Negara Nomor3209),
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemenntahan Oaerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60.
Tambehan Lembaran Negara Nomor 3839).
Undang-undang Nomor 44 Tahun 1999 tentana
Penyelienggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah
Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik
indonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3893)-
Undang-undang Nomer 34 Tahun 2000 tentang
Perubahan Undang-undang Nomor 18 Tahun
1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daeran
{Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Namor 246, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4048);
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang
Otenemi Khusus bagi Propinsi Daerah Istimewa
Aceh sebagai Provinsi Nanggrme Aceh
Darussalam (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomer 114, Tambahan
Lembaran Negara Nomar 4134);
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik
indonesia Tahun 2002 Nomor 134. Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4247),9. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1983
tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya
Daerah Tingkat || Banda Aceh (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1983 Nomer 65,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3247);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983
tentang Pelaksanan Undang-undang Nomor &
Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
(Lembaran Negara Tahun 1981 Nomer 6,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3692),
441. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Ctonom
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3952),
412. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000
tentang Penyelenggara Pembinaan Jasa
Kanstruks! (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 65, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3956);
413. Paeraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2004
tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139);
714, Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang
Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-
undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang,
Rancangan Peraturan Permerintah dan Rancangan
Keputusan Presiden (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomer 70);
Dengan persetujuan bersama antara :
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BANDA ACEH
DAN
WALIKOTA BANDA ACEHMenetepkan :
316
MEMUTUSKAN :
QANUN KOTA BANDA ACEH TENTANG
RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam ganun ini yang dimaksud :
4. Daerah adalah Kota Banda Aceh
2, Pemerintah Kota edaiah Pemerintah Kota Banda
Aceh.
Walikota adalah Walikota Banda Aceh
Kepala Dinas Teknikgedaleh Kepala Dinas Tata
Kota dan Permukiman Kota Banda Aceh.
Pejabat adalah pegawai yang diberi tuges tertentu
dalam bidang retribusi sesual dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
6, Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang
meliputi persercan ferbates, perseroan koman-
diter, perseroan fainnya, badan usaha milik negara
atau daerah dengan nama dan bentuk apapun,
persekutuan, perkurnpulan, firma, Kongsl,
koperasi, yayasan atau organtsasi yang sejenis,
lembaga dana pensiun, bentuk usaha tetap serta
bentuk usaha lainnya.
7. Retriousi perizinan tertentu adalah retribusi atas
‘kegiatan Pemerintah Kota dalam rangka pem-
‘berian izin kepada orang pribadi atau badan yang
dimaksud untuk pembinaan. pengeturan,
pengendalian dan pengawasan atas kegiatan
pemantaatan ruang, penggunaan sumber daya
alam, barang, prasatana, sarana atau fasilitas
tementu gun melindungi kepentingan umum dan
menjags kelestarian lingkungan.
8. |zin Mendirikan Bangunan adalah izin yang
dibetkan olen Waliketa kepada orang pribaci atau
Re
ow10,
WV
12,
13.
14.
15,
16.
+8:
badan untuk mendirikan, merubeh/merencvasi
dan merehab suatu bangunan.
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah bilangen
pokok atas perbandingan antara luas lantai dasar
bangunan terhadap juas persilfkavina/blok per-
untukan.
Koefisien Lantal Bangunan (KLB) adalah bilangan
pokok atas perbandingan antara luas total lantai
bangunan dengan Iuas persil/kavling.
Ketinggian Bangunan (KB) acaiah tingg! bangunan,
diukur dari permukaan tanah sampai dengan titik
teratas dari bangunan tersebut.
Retribusi izin Mendirikan Bangunan yang selanjut-
nya disebut retnbusi adalah pembayaran atas
pemberian izin | mendirikan bangunan oleh
Pemerintah Kota kepada orang pribadi atau
badan, termasuk merubah bangunan
Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan
yang menurut peraturan perundang-undangan
retribus! diwajibkan untuk melakukan pembeyeran
retribusi
Masa Retripusi adalah suatu jangka waktu tertentu
yang merupaxan batas waktu bag! Wajib Retribus)
untuk memanfaatkan Izin Mendirikan Bangunan.
Bangunan adalah bangunan untuk tempat tinggal,
bangunan untuk komersial baik pemerintah
maupun swasta, tempat ibadah, pendidikan,
perdagangan dan lain sebagainya yang bertingkat
maupun tidak dimana bangunan tersebut cidzlam
batas satu kepernilikan.
Mendirikan bangunan adalah pekejaan me-
iaksanakan bangunan secara fisik selurunnya atau
sebagian baik yang berdir di atas tanah maupun
yang tertanam di dalam tanah.
Merubah Bangunan adaiah pekerjaan mengganti
dan atau menambah bangunan vang ada
termasuk pekefjaan membongkar yang ber-
hubungan dengan pekerjasn mengganti bagian
bangunan tersebut,
a7218
20,
24
22.
23.
24.
Garis Sempadan acaish gars khayal yang drank
pada jarak tertentu sejajar dengan as jalan, as
sungal sesuai dengan ketentuan yang merupakan
batas artara bagian kapling atau pekarangan yang
boleh dan tidak boleh cibangur suatu bangunan.
i Surat Pendaftaran Objek Retribusi Daerah, yang
selanjutnya dapat disingkat SPdORD adalah surat
yang dipergunakan oleh Wajlb Retribusi untuk
mejlagorkan data objek relribusi Gan wajib retribus:
sebagai dasar perhtungan dam pembayeren
fetibusi yang terutang menurut peraturan
perundang-undangan retribusi.
Surat Ketetapan Retriousi Daerah, yang seianjut-
nya disingket SKRD adalah surat ketetapan yang
menentukan besamya jumlah retnbusi yang
terhutang.
Surat Ketetapan Retribusi Oaeran Kurang Bayar
Tambahan, yang selanjuinya disingkat SKRDKBT
adalah suret keputusan yang menentukan tam-
bahan atas jumish retribusi yang telah ditetapkan
Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar,
yang selanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat
keputusan yang menentukan jumlah kelebinan
pembayaran retribusi karena jurmiah kredit retripus!
lebih besar dari pada retribusi terhutang atau tidak
seharusnya ternutang.
Surat Tagihan Retribus! Daerah, yang selanjuinya
disingkat STRD adalah surat untuk melakuken
taghan retribusi dan atau sanksi administrasi
berupa bunga atau denda.
Surat Keputusan Keberatan adalah keputusan
atas keberalan terhadap SKRD atau cokumen jain
yang dipersarakan, SKRDKET den SKROLB
yang disjukan oleh VWajib Retribusi
Pemeriksaan adaleh serangkaian keqiaian urituk
menearl mengumpulkan can mengoian cata dan
stay keterangan lainnya dalam rengka pena
awasan kepatuhan kewalman refribus! berdasar-ken peratursn peruncang-uneangan Retribusi
Daeran.
26. Penyidikan tind@k pidana di bidana retribusi
adalah serangkalan tindakan yang dilakuken oleh
Penyidik Pegawai Negen Sipit yang selanjuinya
dapat disebut Penyidik, untuk mencan serts
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu
mempbuat terang tindak pidana ci bidang retribusi
yang terjadi serta menemukan tersangkanya
BAB Il
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Pemerintah Kota mengatur, menata, mengendalikan
dan mengawasi kegiatan mendirikan bangunan dalam
Kota.
Pasal 3
lzin Mendirkan Bangunan diberikan dengan tujuan
mewujudkan penataan bangunan yang sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRW).
BAB Ill
NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUS!
Pasai 4
Dengan nama Reinbusi Izin Mendinkan Sangunan
dipungut retribusi sebagai pembayaran atas oemberian
izin Mendirikan BangunenPasal S
Objek Retribusi adalah setlap pemberian lzin
Mendiikan Bangunan kepaga crang pricaci atau
badan
Pasal 6
Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang
memperoieh Izin Mendinkan Bangunan.
BAB iv
GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 7
Retribusi izin Mendirikan Bangunan digolongkan
sebagai Retribusi Perizinan Tertentu.
BABY
‘CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 8
(1) Tingkat penagunaan jasa izin Mendirikan
Bangunan diukur berdasarkan Iuas bangunan dan
indek permeter luas lantei bangunan dari jenis /
fungsi bangunan, tingkat bangunan, dan sift
bangunan,
denisfungsi bangunan sebagaimana dimakeud
ayat (1) cikelompokkan menurut:
a) Fungsi Hunian yang meiiputi bangunan:
- Rumah Tinggal Tunggal,
- Rumah Tinggal Deret;
- Rumah Susun;
- Apartemen;
- Rumah Tingga! Villa, dan
(23
- Rumah Tinggal Asrama
b) Fungsi Usaha yangmeliputi bangunan
- Bangunan Perkantoran,
- Bangunan Perdagangan;
- Bangunan Perhotelan;
- Bangunan Industri;
- Bangunan Bioskop,
- Bangunan Pariwisata dan Rekreasi;
- Bangunan Terminal; dan
- Bangunan Penyimpanan.
c) Fungsi Sosial dan Budaya yang meliputi
bangunan:
- Bangunan Pendidikan,
- Bangunan Pelayanan Kesehatart;
- Bangunan Olah Raga;
- Bangunan Kebudayaan;
- Bangunan Pelayanan Umum, dan,
- Bangunan Panti Asuhan,
d) Fungsi Keagamaan yang meliputi bangunan:
- Bangunan Tempat Ibadah;
- Bangunan Pesantren; dan;
- Bangunan sejenisnya.
e) Fungsi Khusus yang meliputi bangunan:
- Bangunan Reaktor;
- Bengunan Menara,
- Bangunan Tower
- Bangunan Tugu:
- Bangunan Militer; dan;
- Bangunan sejenisnya yang diputuskan oleh
Menteri_yang terkait,
) Fungsi Pagar yang meliputi pager untuk
melindungi tanah, bangunan dan sejenisnya,
Tingkat bangunan untuk bangunan menara, tower,
jugu dan sejenisnya, maksimal setiap ketinggian 6
(enam) meter dihitung sama dengan satu lantai
dan juas bangunan dihitung berdasarkan luas
areal terpakai
341(4) Indek sebagaimana dimaksud datam ayat (1)
adalah sebagai berikut:
JENISIFUNGEI | BANGUNAN |
nO, TINGKAT BANGUNAN | BANGUNAN SEMI
IGUNAN | PERMANEN ceRMANEN |
7. | Hunan Tidak Bertingkat 0016 0,006
| Bertingkat: Lantai?| 0,016 0,006
| lantal2} 0,024 oo12
| i Lantai 3} 0,032 0.0168
| | Lantai4| 0,040 .020
| __keates “
2. | Usaha | Tidak Bertingkat 0,028 oo13
| Bertingkat: Lantalt| 0,026 9013
| Lantal2] 0,039 0,020
LantaiS | 0,052 9,026
Lantai 4] 0,065 0,033
ke atas
3 | Sosialdan Tidak Bartingkat 0,023 Qor2
Budaya | Bertingkat: Lantai1 0.0z3 O,012
Lantai2 |} 0,035 018
/ tantai3| 0,046 Q,024
| Lantai4} 0,058 0,030 |
i ke ates i
Keagemaar Tidak Bertingkat oom | 0.006 j
| Bertingkat: Lantait| O11 | 9,008
| | tantai2| 9917 | 9.908
| | lantaiS| 0,022 ao12
| ' Lantai4} 0.026 g015
| | ke atas Be 4
(5. Khusus | Tidak Bertingkat | 6624 | Oo
} | Bertingkat: Lantai ooo4 | 0012
| | lantai2} ooeT | = GO1e
| i Lantai3} 0049 0025
; | Lantai4} 0,061 | o031
| | keatas | | _
| 3. Pagar I Coe | Goo
332(5) Tingkat penggunasen jasa sebageimana di-
maksud ayat (1) dihitung berdasarkan perkalian
luas lantai bangunan dengan indeks per meter
\uas lantal bangunen.
Tingkat penggunaan jase untuk bangunan pagar
dihitung berdasarkan perkalian panjang pagar
dengan indeks permeter,
(7) Indek per meter luas untuk bangunan sementara
dihitung setengah dari indek bangunan semi
permanen.
e
BAB VI
PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF
Pasal 8
(1) Prinsip dan sasaran penetapan tarif retribusi
didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian
atau sama dengan biaya penyelenggarsan
pemberlan izin.
(@) Biaya sebagaimana cimaksud pada ayat {1)
meliputi biaya pengecekan dan pengukuran lokasi,
biaya nasihat perencanaan dan pemetaan situasi,
bisya penelitian/pemeriksaan konstruksi, dan
biaya transportasi dalam rangka pengawasan dan
pengendalian.
BAB VII
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 10
(1) Tarif ditetapkan seregam untuk semua bangunan.
(2) Tarif retribusi ditetapkan sebesar Rp. 375,000.
(tiga retus tujuh puluh lima nbu rupiah).a4
Pasai 11
Besarnya retribusi zin mendirikan bangunan yang
harus dibayer setiap crang pribadi atau badan yang
memperoieh jasa penyelenggaraan izin dihitung
dengan cara mengalikan tari retribusi sebagaimana
dimaksud dalam pasal 10 ayat (2) dengan indek
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (4).
Pasal 12
(1) Besarnya retribusi untuk rehabilitasi dan renovasi
bangunan adalah sebesar 50 % (lima puluh
persen) dari besarnya retribusi Izin Mendirikan
Bangunan yang dihitung uniuk bangunan tersebut,
(2) Besamya retribusi untuk bangunan Pemerintah
adalah sebesar 70 % (tujuh puluh persen) dari
besarnya retribusi Izin Mendirikan Bangunan yang
dihitung untuk bangunan tersebut.
BAB VIII
PENGELOLA PERIZINAN
Pasal13
Retnibusi yang terutang diopungut dan dikelola oleh
Dinas
Pasai 14
(1) Dinas diberikan biaya sebesar 15 % dani jumiah
retribusi untuk biaya penyelenggaraan perizinan.
(2) Kepada petugas pemungut diberikan biaya
pemungutan sebesar 5 % (lima persen} dan
tealisasi penerimaan yang disetorkan ke Kas
Daerah.BAB IX
WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasai 15
Retribusi yang terutang dipungut di wilayah Daerah
tempat izin mendirikan bangunan diberikan.
BAB X
MASA RETRIBUS! DAN SAAT RETRIBUS!
TERUTANG
Pasal 16
Masa Retripusi adalah suatu jangka waktu tertentu
yang merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk
memanfaatkan izin Mendinkan Bangunen.
Pasal 17
Saat terutangnya retribusi adalah pada saat
diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang
dipersamakan.
BAB XI
PENETAPAN RETRIBUS!
Pasal 18
(i) Pejabet yang ditunjuk alas nama Walikota
menerbitkan SKRD dan STRD untuk penetapan
dan penagihan retribusi.
(2) Apabila berdasarkan hasil pemerikeaan citerukan
data baru dan atau data yang semula belum
terungkap yang menyebabkan penambahan
jumiah retribusi yang terutang, maka cikeluarkan
SKRDKBT.336
(3} Bentuk, isi, serta tata cara penerbitan SKRD atau
dokumen iain yang dipersamakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan SKROKBT
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
oleh Walikota.
BAB XIL
TATA CARA PEMUNGUTAN
Pasal 19
(1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.
(2} Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD
atau dokumen lain yang dipersamakan, dan
SKRDKET.
BAB Xill
SANKS! ADMINISTRAS!
Pasal 20
Dalam hal wajib Retribusi tidak membayar tepat waktu
atau kurang membayar, dikenakan sanksi edministrasi
berupa denda sebesar 2% (dua persen) setiap bulan
dari retribusi yang terutang atau kurang bayar dan
ditagih dengan menggunakan STRD.
BAB XIV
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 21
(1) Pembayaran retribusi yang terutang dilunasi
sekaligus.
(2) Retribust yang terutang dilunasi selambat-
lambatnye 30 (tiga puluh) han sejak diterbitkannya:SKRD atau dokumen lain yang cipersamakan,
SKROKBT dan STRD.
(3) Tata cam pembayaran, penyetoran dan tempat
pembayeran retribusi diatur dengan kecutusan
Walikota.
BAB XV
TATA CARA PENAGIHAN
Pasal 22
a
Pengeluaran surat teguran/peringatan/surat lainnya
yang sejanis sebagai awal tindakan pelaksanaan
penagihan retribusi dikeluarkan setalah ¥ (tujuh) hari
sejak jatuh tempo pembayaran,
(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal
surat teguran/peringatan/surat lainnya yang sejenis,
Wajib Retribusi harus melunasi retribusi yang
terutang.
(3) Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikeluarkan oleh Pejabat yang ditunjuk.
BAB XVI
KEBERATAN
Pasal 23
(t) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya
kepada Walikota atau Pejabat yang ditunjuk atas
SKRD atau dokumen tain yang dipersamakan,
SKRKDBT dan SKRDLB.
(2) Keberatan diajukan secara tertuiis dalam bahasa
indonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas.
(31) Dalam hal Wajib Retribusi mengajukan keberatan
atas ketetapan retribusi, Wajib Retribusi harus dapat
membutikan ketidakbenaran ketetapan retribusi
tersebut
(4) Keberatan herus diajukan dalam jangka waktu pling
Jama 2 (dua) bulan sejak SKRD atau dokumen lain
gat333
(5)
(6)
a)
2)
(@)
yang dipersamakan, SKRKDBT dan SKROLB
diterbitkan, kecuali apabila Walib Retribusi tertentu
dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak
dapat dipenuhi kerena keadaan diluar kekuasaan-
nya
Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud ayat (2) dan (3) tidak
dianggap sebagai Surat Keberatan, sehingga tidal
dipertimbangkan.
Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban
membayar retribusi dan pelaksanaan penagihan
retribust.
Pasal 24
Walikota dalam jangka watdu tertentu paling lama
6 (enam) bulan sejak tanggal Surat Keberatan
diterima harus memberi keputusan atas keberatan
yang diajukan,
Keputusan Walikota atas Keberatan dapat berupa
menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau
menambah besarnya retribusi terutang.
Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) telah lewat dan Walikota tidak memberiken
suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut
dianggap dikabulkan,
BAB xvi!
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
Pasal 25
Atas kelebihan pembayaran retribusi, Wajib Retribusi
dapat mengajukan permohonan pengembalian
kepada Walikota,
Walikota dalam jangka waktu paling lama 6 (enam)
bulan sejak iterimanya permohonan kelebihan
pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud paca
ayat (1), harus memberikan keputusan.(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaisud ayat
(2) telah dilampaui dan Waliketa tidak memberikan
suatu keputusan, permohonan pengembalian
kelebihan retribusi dianggap cikebulkan dan
SKRDDLB& harus diterbitkan dalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) bulan;
Apabila Wajib Retnibusi mempunyai utang retribusi
lainnya, kelebihan pembayaran retribusi sebagel-
mane dimaksud pada ayat (7) langsung
diperhitungken untuk melunasi terlebin dahulu
utang retribusi tersebut_
(5) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi
sedagaimana dimaksud paca ayat (1) diakukan
dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan
sejak diterbitkannya SKRDLB;
Apabila pengernbalian kelebihan perbayaran
retribusi dilakukan setelah lewat jangka waktu 2
(dua) bulan, Wallkota memberikan imbalan
sebesar 2% (dua persen) sebulan atas kelambat-
an pembayaran kelebihan retribusi.
Pasal 26
{4}
6
{1) Permohonan pengembalian keleblhan pem-
bayaran retribusi diajukan secara tertulis kepada
Waliketa dengan sekurang-kurangnya menyebut-
kan :
a hamme dan alamat Vajib Retribusi;
b, masa retribusi:
G, besamya kelebinan pembayaran
G. alasan yang singkat den jelas.
(2) Permahonan pengembalian kelebihan pem-
bayaran retribusi disampaiken secara langsung
atau melalui pos tercatat,
(3) Bukti penerimaan oleh Pejabat Daerah atau bukti
pengiriman pos tercetat merupakan bukti saat
permohonan diterima oleh Walikata,340
(1)
(2)
Pasal 27
Pengembalian kelebihan retribusi dilakukan
dengan menerbitkan Surat Perintah Membayar
Ketebihan Retribusi.
Apabila kelebinan retribusi diperhitungkan dengan
utang retribus' lainnya, sebagimana cimaksud
dimasud dalam Pasal 25 ayat (4), pembayaran
dilakukan dengan cara pemindahbukuan dan bulti
pemindehbukuan berlaku sebagai bukti
pembayaran,
BAB XVIH
PENGURANGAN, KERINGANAN DAN
PEMBEBASAN RETRIBUSI
Pasal 28
(1) Walikota dapat memberikan pengurangan,
(2)
(3)
(4)
keringanan dan pembebasan retribusi.
Pemberian pengurangan atau keringanan retribusi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan
memperhatikan kKemampuan Wajib Retribusi,
antara lain untuk mengangsur.
Pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud
pai ayat (1), antera Iain diberikan kepada
masyaraket yang ditimpa bencana alam dan atau
kerusuhan
Tata cara pengurangan, kefinganan dan
pembebasan retribusi ditetapkan oleh WalikotaBAB XIX
KEDALUWARSA PENAGIHAN
Pasai 25
(1) Hak untuk = melakukan penagihan retribusi,
kedaluwarea setelah melampaut jangka waktu 3
(tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya
retribusi, kecuali apabila Wajib Retribusi me-
lakukan tidak pindana di bidang retribust.
(2) Kedaluwarsa penagihan retnbusi sel
dimaksud ayat (1) tertangguh apabila °
4. diterbitkan Surat Teguran, atau;
b. ada pengakuan utang retribusi dari Wajib
Retribusi baik langsung maupun tidak
langsung.
BAB XX
KETENTUAN PIDANA
Pasal 30
(1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan
kewajibannya sehingga merugikan Keuangan
Daerah diancam pidana kurungan paling lama 6
fenam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat)
kali jurnlah retribusi terutang
(2) Tindak pidana yang dimaksud pada ayat (1)
adalah pelanggaran.
BAB XXI
PENYIDIKAN
Pasal 34
(1
Pejabat Pegawal Negeri Sipil tertentu. di
lingkungan Pemerintah Kota diberi wewenang
an342
(2
knusus sebegai Penyidik untuk metakuken
penyidikan tindak pidana di Bidang Retribusi
Oaerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor & Tahun 1984 tentang Hukum
Acara Pidana.
Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah:
a menerima, mencar, mengumpulkan, dan
menelit? keterangan atau laporan berkenaan
dengan tindak pidana di bidang Retribusi
Daerah agar keterangan atau laporan tersebut
menjadi lengkap dan jelas:
b. meneliti, mencar, dan mengumpulkan kete-
fangan mengenal orang pribadi atau badan
tentang kebenaran perbuaten yang dilakukan
sehubungan dengan tindak pidana Retribusi
Daerah tersebut,
G, meminta keterangan dan bahan bukti dari
orang pribedi atau badan sehubungan dengan
tindak pidane di bidang Retribusi Daerah;
d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan
dokymen-dokumen lain berkenaan dengan
tindak pidana di bidang Retribusi Daerah.
€. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan
bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan
dokumendokumen iain, serta melakukan
Penyitaan terhadap bahan bukti tersebut:
f, meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka
pelaksangan tugas penyidiken tindak pidana di
bidang Retribusi Daerah:
g.menyuruh berhenti dan atey melarang
seseorang meninggaikan ruangan atau ternpat
Pada saat pemeriksaan sedang berlengsung
dan memeriksa identitas orang dan atau
dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud
pada huruf e;
Fh, memotret sesecrang yang berkaitan dengan
tindak pidana Retribusi Daerah:i memanggil orang untuk cidenger keterangan-
nya dan diperiksa sebagai tersangka atau
saksi;
menghentikan penyidikan:
. Melakukan tindakan jain yang perlu untuk
kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang
Retribusi Daerah menurut hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan;
(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
membertahukan dimulainya penyidikan dan
menyampaikan hasil penyidikannya kepada
Penuntut Umum, sesuai dengan ketetuan yang
diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana.
a
BAB Xxil
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 32
(1) Terhadap bangunan-bangunan yang telah ada
dan belum memiliki izin Mendiriken Bangunan
sebelum berlakunya Qanun ini, diberiken ke-
ninganan sebesar 50 persen dari Retribusi
Tenutang;
Kernganan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) diberikan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun
sejak Qanun ini diundangkan;
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
hanya diberikan untuk bangunan yang sesuai
dengan Rencana Tata Ruang Wilayan Kota,
QBAB XXiIt
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 33
Dengan beriakunya Qanun ini, maka Peraturan Daerah
Kotamadya Daerah Tingkat Il Banda Aceh Nomor 2
Tahun 1999 tentang Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan serta hathal yang bersangkutan dengan itu,
dinyatakan dicabut dan tidak berleku tagi,
Pasal 34
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Qanun ini,
sepanjang mengenai Peraturan pelaksanaannya aken
diatur lebih lanjut dengan Keputusan VWValikota,
Pasal 35
Qanun ini mulsi berlaku sejak tanggal ciundangxen.
Agar setlap orang dapat mengetahuinya, memerintah-
kan pengundangan Qanun ini dengan penempatan
dalam Lembaran Daerah Kota Banda Aceh.
Ditetapkan di Bands Aceh
padatanggal 08 Mel _—2004
18 Rapiul Awal 1426
WALIKOTA BANDA ACEH,
CapiDto
Ors. H. SYARIFUDDIN LATIFDiundangkan dl Banda Aceh
padatanggal 4
20 Rabiul Awal 1426
SEKRETARIS DAERAH KOTA,
CapiDte
T. ANWAR AZWARDY
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDA ACEH TAHUN 2004 NOMOR
12 SER! C NOMOR 6.ATAS
QANUN KOTA BANDA ACEH
NOMOR 11 TAHUN 2004
TENTANG
RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
|. UMUM
Keteraturan pembangunan fisik mutiak diperiukan dalam
suatu perkembangan kota. Ruang yang tersedia haruslah digunakan
untuk fungsi-fungsi yang sesuai dengan karakteristik dan potensi
Tuang tersebut, Salah satu cara mewujudkan hal tersebut adalah
melalui penzinan bangunan. Dengan mewajibkan setiap mendirikan
atau merubah bangunan untuk memperoleh izin lebih dahulu, maka
tuang kota akan dapat dimanfaatkan secara optimal, berdaya guna
dan berhasil guna. Disini izin mendirikan bangunan menjadi at
untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, disamping untuk me-
wujudkan keteraturan bangunan.
Penggunaan ruang harus dikendaiikan, tidak hanya pada
saat pemberian izin mendirikan bangunan, tetapi juga setelah
Pemberian izin. Pengendalian ini dilakukan dengan mengawasi dan
memberikan sanks! bagi penyimpang atau mendirikan bangunan
tanpa izin.
Untuk memberi izin mendirikan bangunan, mengawasinya
dibutuhkan biaya yang memadai, Olen karena itu sepantasnya bagi
setiap pemberian izin mendirikan bangunan dikenakan kewajiban
membayar retribusi, Retribusi dikenakan berdasarkan prinsip
keadilan sehinoga besarnya retnbusi yang dikenekan harus
berkolerasi dengan fungsi dan volume-bangunan yang dibangun.
346ji. FASAL DEMI PASAL,
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Wewenang untuk mengatur, menata dan mengendalikan serta
mengawasi kegiatan pendirien bangunan ada pada
Pemerintah Kota.
Pasal 3
‘Cukup jeias
Pagal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
‘Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal &
‘Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas.
Paeal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasat 17
Sukup jelas
age348
Pasal 18
Cukup jetas
Pasal 19
‘Cukup jelas
Pasal 20
348Nomer 13
BERITA DAERAH KOTA BANDA ACEH
TAHUN 2005
PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH
NOMCR 44 TAHUN 2006
TENTANG
PELAKSANAAN GQANUN KOTA BANDA AGEH
NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
WALIKOTA BANDA AGEH,
Menimbang : a. bahwa Qanun Kota Banda Aceh Nomor 14 Tahun
Mengingat
4,
2004 tentang Retribusi Izin Mendinkan Bangunan,
yang telah mendapat persetujuen Dewan
Penwakilan Rakyat Daerah Kota Banda Aceh sesual
dengan Keputusannya Nomer 4 Tahun 2004
tanggal 7 Mei 2004 tentang Persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat Ogerah Kota Sanda Aceh
Terhadag 13 (tiga betas) Buah Rancangan Qanun
untuk citetapkan Meniadi Qanun Kota Bands Acen
Tahun 2004 untuk ditetapkan Menjadi Qanun dan
telah ciundangkan dalam Lembaran Daerah Kota
Banda Aceh Tahun 2004 Nomor 12, Seri C Nomor
6, perlu segera dilaksanakan,
bahwa untuk maksud tersebut perlu menetapkan
deiam suatu Peraturan Welikcta,
Undang-Undang Darurel Nomor & Tahun 1956
fentang Pembentukan Daeran Otonom dan Kota-
kota Sesar dalam Lingkungan Daerah Propins!350
@
Sumatera Utera {Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 1092);
Undano-Undang Nomor 49 Tahun 1960 tentang
Panitia Urusan Piutang Negara (Lembaran Negara
Republik Indenesia Tahun 1860 Nomor 156,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2164),
Undang-undang Nomer 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3209);
|. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah
Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomer 172, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3893);
. Undang-Uindang Nemer 34 Tahun 2000 tentang
Perubahan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997
tentang Pajak Oaeran dan Retnbusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4048),
. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2007 tentang
‘Otonomi Khusus bagi Propinsi Daerah Istimewa
Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 114, Tambahan Lembaran Negera Nomeor
4134),
. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 20U2 tentang
Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Namor 134, Tambahan
embaran Nepara Namor 4247),
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repunlik
Indonesia Tehun 2004 Nomer 125, Tambanan
Lemberan Negara Namor 4437);
. Undang-Undeng Nomor 33 Tanun 2004 tentang
Penmoangan Keuvangan Amara Pemerintan Pusat
dan Pemerintah Daeran (Lembaran Negara10.
ea
12.
13,
14,
Republik Indonesia Tanun 2004 Nomar 425
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438}
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1983 tentang
Perubahan Bates Wilayah Kotamacya Daeran
Tingkat Il Banda Aceh (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1983 Nomer 5, Tambanan
Lembaran Negara Nomor 3247},
Peraturan Pemesintah Nomor 27 Tahun 1983
tentang Pelaksanan Undang-undang Nomor 8
Tahun 1981 tentang Hukum Acera Pidana
{Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 6,
Tambahan Lembaren Negara Nemor 3682);
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangen
Propinsi sebagai Daerah Otonom {Lembaren
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nemor 54.
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952):
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000
tentang Penyelenggara Pembinaan Jasa Konstruksi
(Lembaren Negara Republik indonesia Tahun 2000
Nomer 65, Tambahan Lembaran Negara Nomer
3956);
Persturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 200%
tentang Pembinaan dan Pengawasan atas
Penyelenggaraan: Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indenesia Tahun 2007
Nomer 44,Tambahan Lembaran Negara Nemor
4030};
. Peraturan Pernerintah Nomor 66 Tahun 2001
tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomer 119,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4739);
Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 189 tentang
Teknik Penyusuman Persturan Perundang-
undangan dan Bentuk Raneandan Undang-undang.
Rancsngan Peraturan Pemerintahan dan
Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara
Republik indonesia Tahun 1999 Nomer 70),Menetapkan :
MEMUTUSKAN :
PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH TENTANG
PELAKSANAAN QANUN KOTA BANDA AGEH
NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUS! ZIN
MENDIRIKAN BANGUNAN.
Pasal 4
Qenun Kota Banda Aceh Nomer 14 Tahun 2004
tentang Retribusi !zin Mendirikan Banagunan, dan telah
diundangkan dalam Lembarar Daerah Kota Banda
Aceh Tahun 2004 Nomor 12, Seri C Nomar 6, perlu
segera dilaksanakan.
Pasal 2
Pelaksanaan Qanun sebagaimana dimaksud dalam
pasal 1 peraturan inl diserahkan kepeda Dinas Tata
Kata dan Permukiman Kota Bande Aceh
Pasal 3
Hal-hal yang menyangkut teknik pelaksanaannya
sebagai penjabaran dari Qanun sebagaimana
dimaksud dalam pasal 1 peraturan iti akan diatur tebih
lanjut dengan Keputusan Walikota.
Pasal 4
Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan
pengundangan Peréturan Walikote ini dengah
penempatannya dalam Berita Daerah Kota Banda
AcehDitetapkan di Banda Acen
pada tanggal 16 Apri 2005
O7 Rabiul Awal 1426
Pj. WALIKOTA BANDA ACEH,
Capidte
MAWARDY NURDIN
Diundangkan di Banda Aceh
pada tanggal 16 __April__2005
07 Rabiul Awal 1426
SEKRETARIS DAERAH KOTA
BANDA ACEH,
Cap/Dto
M. KAMIL YUNUS
BERITA DAERAH KOTA BANDA ACEH TAHUN 2005 NOMOR 13.
353