PENDAHULUAN
1
dimaksudkan sebagai alat kontrol apakah suatu dana tertentu telah
digunakan sesuai dengan tujuannya.
Adanya keterbatasan penggunaan dana memberikan implikasi akan
suatu kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban kepada pihak
penyedia dana (donatur). Oleh sebab itu, organisasi-organisasi nirlaba dan
institusi pemerintah menggunakan akuntansi dana (fund accounting) untuk
mengontrol dana yang terikat atau dibatasi penggunaannya (restricted fund)
tersebut sekaligus untuk menjamin adanya ketaatan atau persyaratan yang
ada.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
digunakan untuk mendanai berbagai program dan kegiatan
pemerintah.
Entitas akuntansi (accounting entity), bersifat multi yaitu kesatuan-
kesatuan akuntansi yang beraneka ragam dalam suatu unit
pemerintah merupakan entitas yang berdiri sendiri, terpisah satu
dengan yang lain, namun secara keseluruhannya merupakan
kesatuan utuh.
Sekumpulan rekening bersifat self balancing. Artinya dalam setiap
jenis dana, harus diciptakan sarana untuk mencatat transaksi
keuangan, berupa rekening buku besar : aktiva, kewajiban, dan
ekuitas atau saldo dana (fund balance) dengan mekanisme yang bisa
berimbang dengan sendirinya (self balancing). Dengan kata lain,
pencatatannya menggunakan sistem berpasangan.
Setiap aktivitas pemerintah mempunyai tujuan tertentu (objective)
yang ingin dicapai, yang harus didasarkan pada ketentuan peraturan
yang berlaku (regulations), termasuk semua larangan-larangannya
(restrictions), dan keterbatas-keterbatasannya (limitations).
4
(non-expendable funds). Dana ini memang dipisahkan untuk tujuan bisnis
atau dana sosial tertentu seperti dana perusahaan Negara (enterprise funds)
dan dana sosial (trust funds).
Untuk menunjang pencatatan dana dana tersebut, organisasi sektor
publik membuat dana-dana (funds) dalam sistem akuntansinya. Oleh sebab
itu, organisasi-organisasi nirlaba dan institusi pemerintah menggunakan
akuntansi dana (fund accounting) untuk mengontrol dana yang terikat atau
dibatasi penggunaannya (restricted fund) tersebut sekaligus untuk menjamin
adanya ketaatan atau persyaratan yang ada.
Dana dalam konteks Akuntansi Dana yaitu dapat kita lihat didalam
pengertian Akuntansi Dana menurut Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan:
“Akuntansi dana (fund accounting) merupakan sistem akuntansi dan
pelaporan keuangan yang lazim diterapkan di lingkungan pemerintah yang
memisahkan kelompok dana menurut tujuannya, sehingga masing-masing
merupakan entitas akuntansi yang mampu menunjukkan keseimbangan
antara belanja dan pendapatan atau transfer yang diterima.”
Untuk memperoleh gambaran lebih mudah mengenai pengertian dana
di dalam akuntansi dana tersebut diatas, dapat dilihat perbedaan penerapan
berbagai jenis dana dalam akuntansi dana dan hanya satu dana di dalam
akuntansi bisnis.
5
Bagan 2.1 berikut menggambarkan perbedaan tersebut.
6
Di sini terdapat perbedaan yang mendasar antara ekuitas dana dan ekuitas.
Di perusahaan, selisih antara aktiva dan utang adalah ekuitas yang
menunjukkan adanya kepemilikan pada perusahaan tersebut oleh
pemegang sahamnya. Sementara itu, di organisasi sektor publik, ekuitas
dana tidak menunjukan adanya kepemilikan siapapun karena memang
tidak ada kepemilikan individu dalam suatu organisasi sektor publik.
7
2.4. Prinsip Prinsip Akuntansi Dana
Terdapat 12 Prinsip di dalam akuntansi dana yang telah dikembangkan oleh
GASB.
8
Dana Gadai adalah Dana Perwalian dan Peragenan (trust and Agency
Fund).
9
g. Prinsip Ketujuh: Penyusutan Aktiva Tetap
(1) Penyusutan atas aktiva tetap yang terdapat di dalam Kelompok
Perkiraan Aktiva Tetap tidak dicatat di dalam Dana Pemerintahan.
Penyusutan mungkin dicatat untuk akuntansi dana atau dihitung untuk
analisis biaya. Akumulasi bisa dicatat di dalam Kelompok Perkiraan
Aktiva Tetap.
(2) Penyusutan untuk aktiva tetap Dana Pemilik dicatat di dana tersebut.
Untuk Dana Perwalian, diakui ketika biaya, pendapatan, dan /atau
pengaruh terhadap modal diukur.
10
(4) Transfer
Transfer dari dan ke dana lain diakui pada saat tagihan baik piutang
maupun utang terjadi.
11
(2) Laporan Keuangan Komprehensif Tahunan memuat semua dana dan
kelompok perkiraan termasuk di dalamnya bab pendahuluan, laporan
gabungan dan individual dari berbagai dana, catatan (notes), informasi
tambahan, uraian penjelasan, dan table statistic harus disiapkan dan
dipublikasikan.
(3) Tujuan Umum Laporan Keuangan bisa dilaporkan terpisah dari
laporan keuangan konferhensif diatas. Laporan ini memuat laporan
keuangan dasar dan catatannya yang mengindikasikan penyajian yang
wajar atas posisi keuangan dari hasil operasi (dan cash flow untuk
Dana Kepemilikan dan Non-Expendable Trust Funds). Laporan ini
bisa dilampirkan dengan informasi tambahan.
(4) Satuan (entity) dari laporan keuangan terdiri dari pemerintahan pusat,
organisasi tempat pemerintahan pusat memiliki akuntabilitas
keuangan, organisasi lain yang mempengaruhi laporan keuangan
pemerintah pusat. Satuan tersebut harus menyajikan laporan keuangan
dari tiap dana dan kelompok perkiraan secara wajar serta gambaran
terpisah tentang unitnya.
12
a. Dana Pemerintahan (Governmental Funds)
Dana ini digunakan untuk mencatat sumber, penggunaan, dan saldo
dari sumber daya keuangan pemerintah yang dapat dibelanjakan, termasuk
di dalamnya utang jangka pendek yang terkait. Selain terdiri atas empat
jenis dana seperti disebutkan di dalam prinsip ketiga diatas, dana ini
memiliki dua kelompok perkiraan, yaitu Kelompok Perkiraan Aktiva Tetap
Umum dan Kelompok Perkiraan Utang Jangka Panjang.
(1) Dana Umum
Dana Umum digunakan untuk mencatat semua sumber daya keuangan
kecuali yang telah dicatat di jenis dana lain. Dana umum (general fund),
disebut juga dengan dana pendapatan umum (general revenue fund),
dibentuk untuk mencatat dan melaporkan semua mutasi transaksi yang
berasal dari aktivitas normal suatu unit pemerintah dalam rangka
memberikan pelayanan umum (public service) yang harus dilakukan secara
rutin kepada masyarakat. Karena itu, jenis dana ini harus selalu ada dalam
suatu unit pemerintah. Berbeda dengan jenis dana lainnya, yang
pembentukannya tergantung kepada urgensi dan kebutuhannya.
Hal tersebut, berarti pula, pendapatan-pendapatan (revenues) dan
pengeluaran-pengeluaran (expenditures) tertentu yang tidak dialokasikan
secara khusus dalam jenis dana pada butir (2) sampai dengan (7) harus
dimasukkan dalam dana umum.
Di Indonesia, hal ini identik dengan anggaran rutin Pemerintahan
Pusat, yang tersdia dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK), dan anggaran rutin
Pemerintah Daerah yang tersedia dalam Daftar Isian Kegiatan Daerah
(DIKDA).
13
digunakan untuk tujuan tertentu pula. Dengan perkataan lain, sumber
keuangan itu (restricted) penggunaannya, karena harus dialokasikan untuk
tujuan spesifik. Dana pendapatan khusus ini, biasanya dibentuk untuk
mendukung kegiatan institusi yang berdiri sendiri, akan tetapi masih
merupakan bagian dari unit pemerintah. Misalnya, Perpustakaan (library),
Pusat Kesehatan Masyarakat (public health), Arsip Nasional (national file)
dan lainnya.
Di Indonesia, identik dengan Unit Swadana, di mana pendapatan
fungsionalnya yang telah diterima dapat digunakan langsung untuk
membiayai kegiatan operasi pelayanan masyarakat.
14
Pembangunan jalan dan jembatan
Pembangunan jalan bebas hambatan (jalan tol)
Pembangunan saluran got (riol) dan trotoar
Pembangunan pusat rekreasi dan pertamanan kota
Pembangunan irigasi utama dan sekunder
Pembangunan kampus perguruan tinggi negeri
Pembangunan jaringan komunikasi
Pembangunan pembangkit tenaga listrik
15
Di Indonesia pengelolaan pinjaman obligasi pemerintah dan pinjaman
luar negeri (loan) yang berasal dari negara-negara donor, baik pokok dan
bunganya yang belum dan telah jatuh tempo dalam tahun berjalan,
ditangani oleh Departemen Keuangan RI Direktorat Jenderal Anggaran.
16
Perusahaan (enterprise fund), disebut juga dengan dana pelayanan
(utility fund). Dana ini, dibentuk untuk mencatat dan melaporkan
usaha-usaha pemerintah di bidang tertentu yang menguasai hajat hidup
orang banyak, dalam rangka memberikan pelayanannya baik kepada
internal pemerintah maupun kepada publik dengan imbalan jasa
(retribusi).
17
(activities centre), yang berfungsi untuk menyerahkan barang dan jasa
dari dan untuk kepentingan unit-unit internal pemerintah.
Pusat-pusat kegiatan dimaksud, antara lain:
- Pusat jasa perbaikan kendaraan pemerintah (otomotive service and
repair centre)
- Pusat peralatan dan perlengkapan pemerintah (equipments and
tools centre)
- Pusat percetakan pemerintah (printing centre).
1. Dana Trust
Dana ini, dibentuk untuk mencatat dan melaporkan seluruh
sumber-sumber keuangan yang diterima oleh pemerintah dalam
kapasitasnya sebagai trustee atau kustodian, yaitu pihak yang mendapat
kepercayaan.
Contoh :
- Pemerintah, dipercayai dan ditetapkan sebagai pengelola dana trust,
antara lain dalam bentuk : (1) Dana Deposito, dan (2) Dana Pensiun.
Hasil kegiatannya harus dialokasikan dan digunakan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
- Di Indonesia, yang identik dengan dana trust, adalah Dana
Tabungan Perumahan PNS.
18
- Pusat jasa perbaikan kendaraan pemerintah (otomotive service and
repair centre).
- Pusat peralatan dan perlengkapan pemerintah (equipments and tools
centre).
- Pusat percetakan pemerintah (printing centre).
2. Dana Agensi
Dana Agensi dibentuk untuk mencatat dan melaporkan seluruh
sumber-sumber keuangan yang diterima oleh pemerintah dalam
kapasitasnya, sebagai perantara atau agen, baik agen individual maupun
publik.
Contoh :
- Pemerintah sesuai dengan peraturan yang berlaku, bisa menerima,
menyalurkan, dan mempertanggungjawabkan semua sumber-sumber
yang dikelola dari masyarakat atau institusi-institusi tertentu untuk
kepentingan tertentu pula, misalnya : (1) dnaa korban bencana alam,
(2) dana korban kerusuhan masal, (3) dana fakir miskin, dan dana
agensi lainnya.
19
1) Dana Ekspendabel
Dana ekspendabel adalah kategori dana di mana sumber-sumber
ekonomi atau pendapatan-pendapatan yang telah diterima, yang
dapat berwujud : aktiva, kewajiban, dan saldonya, secara
keseluruhan tersedia untuk dibelanjakan (expendable).
Termasuk dalam kategori ini adalah dana-dana pemerintahan,
yaitu : (1) dana umum, (2) dana pendapatan khusus, (3) dana
proyek kapital, dan (4) dana pelunasan pinjaman.
20
(2) Mendapatkan hasil penjualan obligasi yang dikeluakan untuk
membangun taman kota sebesar nilai nominalnya Rp.1 miliar.
Bunga 5% dan angsuran selama 10 tahun.
(3) Mendapatkan hasil pinjaman bank jangka pendek untuk
pendanaan Dana Umum senilai Rp.500juta.
(4) Menjual 1 kendaraan dinas yang dibeli pada no.1 dengan harga
Rp.80juta (harga perolehannya Rp.100juta)
(5) Diterima tagihan pekerjaan pembangunan taman kota dari
kontraktor Rp.250juta.
(6) Transfer dari Dana Umum ke Dana Pembayaran Utang
Rp.200juta untuk pembayaran utang obligasi pembangunan taman
kota.
(7) Membayar angsuran pokok Rp.100juta dan bunga Rp.50juta.
(8) Membeli aktiva tetap untuk Dana Perusahaan dengan dananya
sendiri Rp.50juta.
(9) Dana perusahaan mengeluarkan obligasi Rp.1miliar dengan
bunga 5% untuk pengembangan pabrik, angsuran 10tahun.
21
Fokus pengukuran dari suatu entitas akuntansi menentukan apa yang
akan dilaporkan, dengan kata lain jenis aktiva dan kewajiban apa saja yang
diakui secara akuntansi dan dilaporkan dalam neraca. Konsep basis
akuntansi dan fokus pengukuran ini berhubungan erat dan pemilihan salah
satu akan mengimplikasikan pemilihan yang lain.
Contoh, kalau basis kas yang dipilih, maka fokus pengukurannnya
juga atas kas saja, sehingga implikasinya hanya kativa lancar kas yang
dilaporkan dalam neraca. Perubahan dalam aktiva tetap dan kewajiban
jangka panjang tidak diakui. Misalnya, sebuah organisasi membeli
kendaraan sebesar Rp 200 juta, jurnal yang terjadi kalau menggunakan basis
kas dengan fokus pengukuran sumber daya jangka pendek adalah :
22
Kendaraan 200.000.000
Kas 200.000.000
23
Manajemen dan konstituen lain mungkin ingin tahu dengan semua
sumber daya dan kewajiban entitas tersebut dan tidak hanya ingin tahu atas
aktiva dan kewajiban yang ada dineraca saja. Oleh karena itu , entitas wajib
membuat catatan akuntansi atas semua aktiva dan kewajiban serta
memasukan dalam laporan keuangan suatu skedul yang tidak hanya
menyatakan mengenai aktiva dan kewajiban tersebut namun menunjukan
perubahan dalam tahun tersebut.
24
harus mendapat persetujuan dari lembaga legislatif . Persetujuan anggaran
belanja oleh lembaga legislatif tersebut dikenal dengan “Appropriasi”
(appropriations).
Jenis pendapatan dan Belanja suatu Negara dengan Negara lain
berbeda-beda. Hal ini bergantung pada klasifikasi yang dilakukan apakah
berdasarkan objek atau yang lain serta bergantung pada potensi pendapatan
yang dimiliki oleh suatu Negara dan sifat belanja yang diperlukan. Akan
tetapi, secara umum terdapat beberapa jenis anggaran pendapatan dan
belanja yang sama diantara satu Negara dengan Negara yang lain.
Jurnal untuk anggaran yang telah disetujui oleh lembaga legislatif secara
umum adalah sebagai berikut:
Estimasi Pendapatan 100
Saldo Dana 20
Appropriasi 80
25
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ciri pertama akuntansi pemerintahan adalah penggunaan terminologi
“dana”. Dana adalah suatu entitas fiskal dan akuntansi yang terpisah terdiri
baik uang tubai (Cash) maupun sumber daya keuangan lainnya, yang
dipisahkan sesuai dengan tujuan dari tiap kegiatan tertentu. Banyaknya jenis
dana disesuaikan dengan ketentuan dan kebutuhan.
Secara garis besar dana terbagi atas dana pemerintahan, dana
kepemilikan, dan dana gadai. Dana pemerintah terdiri dari dana umum, dana
pendapatan khusus, dana proyek modal, dana pembayaran utang, kelompok
perkiraan aktiva tetap dan kelompok perkiraan utang jangka panjang. Dana
kepemilikan terdiri dari dana perusahaan dan dana transaksi antar-unit.
Sementara dana gadai terdiri dari dana trust dan dana agensi.
Ciri kedua akuntansi pemerintahan adalah akuntansi untuk anggaran.
Anggaran pendapatan dicatat sebagai estimasi pendapatan. Persetujuan
anggaran belanja oleh lembaga legislative dicatat sebagai appropriasi.
Selisih estimasi pendapatan dan appropriasi dicatat sebagai saldo dana.
26
3.2. Saran
Demikian yang dapat kami jelaskan mengenai materi “Akuntansi
Dana” yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Tentunya makalah
ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan kami sebagai penulis dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Semoga makalah ini tidak hanya berguna bagi penulis tetapi juga
dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis banyak berharap para
pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya isi dan tata cara penulisan makalah ini di
kesempatan-kesempatan berikutnya.
27
DAFTAR PUSTAKA
28