1 Kolesistitis
1 Kolesistitis
g. Pemeriksaan laboratorium
DIAGNOSA SEMENTARA
Observasi ikteric ec suspek kolesititis dd kolelithiasis
PLANNING
1. Motivasi pasien dan keluarga untuk pemeriksaan dan pegobatan selanjutnya
PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi :
a. IVFD Asering/ 8jam
b. Inj. Cefobactam 2 x 1,5 gram
c. Inj. Pantoprazol 2 x 1 ampul
d. Inj.Ondansetrone 3 x 1 ampul
e. Drip SNMC 1 ampul/hari dalam asering selama 3 hari
f. Curcuma 3 x 1 tab
g. Urdafalk 3 x 1 tab
h. Hepatin 3 x 1 tab
2. Non farmakologi :
a. Istirahat
b. Hindari makanan berlemak
c. Edukasi penyakit kepada pasien dan keluarga meliputi pencetus, terapi, komplikasi
penyakit, prognosis penyakit.
PROGNOSIS
- Quo ad vitam : dubia ad bonam
- Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
- Quo ad functionam : dubia ad bonam
Hasil pembelajaran :
1. Penegakan diagnosis Kolesistitis
2. Penanganan diagnosis Kolesistitis
SUBJEKTIF :
Tn. N datang dengan keluhan kuning pada kedua mata dan seluruh tubuhnya sudah 2 hari.
Keluhan disertai dengan muntah lebih dari 10 kali/hari selama 2 hari ini. Pasien
merasakan nyeri di perut kanan atas jika mengkonsumsi makanan yang berlemak. Tidak
disertai demam. BAK kuning pekat seperti teh dan BAB seperti dempul selama seminggu
SMRS.
OBJEKTIF:
ASSESSMENT :
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien ini diagnosis mengarah ke
diagnosis Kolesistitis. Hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang sangat
mendukung diagnosis Kolesistitis.
PLAN:
Edukasi
a. Istirahat
b. Hindari makanan berlemak
c. Edukasi penyakit kepada pasien dan keluarga meliputi pencetus, terapi,
komplikasi penyakit, prognosis penyakit.
Konsultasi
Dijelaskan kepada keluarga perlunya konsultasi dengan dokter spesialis bedah digestif, agar
dapat dilakukan pengelolaan Kolesistitis.
Tangerang Selatan, 15 Juli 2017