Lapkas OA Puskes
Lapkas OA Puskes
Osteoartritis
Pembimbing:
dr. Ratu Wulandari
Disusun oleh :
dr. Crystalia Suliarta
FK Universitas Pelita Harapan
Keluhan utama
Nyeri pada lutut kiri sejak 1 tahun lalu
2
Riwayat keluarga
Pasien menyangkal adanya penyakit kronis seperti TB, diabetes dan
hipertensi dalam keluarganya. Pasien juga mengatakan tidak ada yang
mempunyai keluhan sama seperti pasien.
Riwayat Kebiasaan
Pasien menyangkal kebiasan merokok, minum alkohol, dan penggunaan
obat-obatan terlarang.
Status Generalis
Kepala : normosefali
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil bulat isokor,
THT : Telinga tidak ada sekret dan tidak ada nyeri tekan. Nafas
3
cuping hidung (-), sekret (-). T/F tenang.
Mulut : bibir pucat, lidah tidak kotor, mukosa dalam batas normal.
Jantung : iktus kordis tidak tampak, S1S2 regular, murmur (-), gallop (-)
Status Lokalis :
Regio genu sinistra
Look : terdapat massa pada lutut kiri, kemerahan (-)
Feel : terdapat nyeri tekan pada lutut kiri, panas (-). Atrofi (-)
Move : fleksi berkurang, crepitus +
1.5 RESUME
Seorang pasien berumur 64 tahun datang dengan keluhan nyeri pada lutut
kaki sejak 1 tahun lalu yang bertambah parah sejak 2 bulan lalu. Nyeri yang
dirasakan terus menerus dan mempunyai karakteristik seperti ditusuk-tusuk.
Nyeri juga menyebar ke paha dan betis. Faktor yang memperburuk adalah
4
aktivitas seperti berjalan dan naik tangga. Nyeri akan berkurang saat pasien
beristirahat. Terdapat “morning stiffness” yang hanya berlangsung beberapa
menit. Sebelumnya pasien pernah terjatuh dari motor 2 bulan lalu yang
membuat lutut pasien semakin sakit. Pemeriksaan fisik yang ditemukan
adalah adanya massa, nyeri tekan, pegurangan rentang gerak dan crepitus
pada lutut kirinya.
1.6 DIAGNOSA
Diagosa kerja :
Osteoartritis genu sinistra
Diagnosa Banding :
Gout
Bursitis
Septic arthritis
Rheumatoid arthritis
1.7 TATALAKSANA
Asam mefenamat 3x500mg
Edukasi : mengurangi berat badan dan tidak banyak melakukan aktivitas
yang melibatkan lutut kiri. Hot and cold therapy yaitu dengan mengompres
lutut dengan air hangat saat lutut kaku dan air dingin saat lutut kemerahan
dan terasa panas.
1.8 PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
5
2.1 DEFINISI
Osteoarthritis (OA) adalah penyakit degeneratif yang terjadi pada 1 atau
lebih sendi, yang ditandai dengan adanya perubahan pada tulang rawan.
Karakteristik dari osteoarthritis adalah degenerasi yang progresif dari
kartilago, hipertrofi, remodeling tulang subchondral, dan inflamasi sekunder
dari membran sinovial. Ciri lainnya, osteoarthritis terjadi secara lokal dan
tidak menimbulkan efek sistemik.1
2.2 EPIDEMIOLOGI
Beberapa studi mengatakan bahwa ada 6% orang deasa diatas umur 30 yang
sudah terdiagnosa OA dan 13% pada orang usia 60 tahun atau lebih. OA
tidak hanya menyerang sendi lutut, tetapi dibuktikan juga bahwa OA dapat
menyerang sendi tangan seperti sendi distal (DIP) dan proximal (PIP)
interphalanges. Seiring dengan bertambahnya kasus obesitas setiap
tahunnya, CDC memprediksi jumlah kasus OA pada tahun 2020 akan
meningkat dua kali lipat.1
2.3 ETIOLOGI
OA primer adalah proses degeneratif normal dari tulang rawan. Namun ada
beberapa hal yang dapat menjadi faktor resiko. Faktor resikonya adalah
penggunaan sendi yang berlebihan, umur, obesitas, dan genetik. Penggunaan
sendi yang berlebihan mempercepat proses degeratif. Umur menentukan
beratnya OA karena penurunan kekuatan proteoglikan dan kolagen pada
kartilago sendi. Obesitas memperburuk proses degeneratif tersebut karena
adanya tekanan besar pada sendi, khususnya pada sendi lutut. Genetik
berperan dalam kekuatan dan jumlah dari struktur yang berperan dalam OA
itu sendiri.1
OA sekunder lebih banyak terjadi dibandingkan OA primer. Banyak cedera
atau trauma yang dapat menyebabkan lesi degeneratif muncul yang
kemudian dapat berkembang secara progresif menjadi OA sekunder. Adapun
kondisi yang dapat menginisiasi OA yaitu,
Kelainan kongenital sendi (dislokasi tulang panggul kongenital,
clubfeet)
Infeksi sendi (TB sendi, pyogenic arthritis)
6
Kelainan inflamasi non-spesifik (RA, ankylosing spondylitis)
Artritis metabolik (gout, pseudogout, ochronosis)
Hemartrosis berulang (hemofilia)
Trauma (fraktur intra-artikular, robekan meniscus, microtrauma)
Kelainan posisi sendi yang didapat (avascular necrosis)
Deformitas extraartikular (genu varum, genu valgum)
Instabilitas sendi (robekan ligamen, subluksasi)
Iatrogenik (kompresi terus menerus dari permukaan sendi selama terapi
ortopedik)
Patofisiologi
7
adanya proliferasi kondrosit ke arah perifer karena pada bagian sentral
gesekan terus terjadi, sehingga kondrosit mengalami osifikasi dibagian
perifer.1
2.5 DIAGNOSIS
Roentgen polos menunjukkan adanya penyempitan celah sinovial,
deformitas, subchondral sclerosis, dan osteophyte pada OA kronik.1
2.6 TATALAKSANA
Non-famakologi3 :
Edukasi
Hot and cold therapy
Penurunan berat badan
Olahraga : olahraga yang dianjurkan adalah berjalan, bersepeda,
berenang atau olahraga air lainnya. Namun yang paling dianjurkan
adalah berenang karena berenang tidak memusatkan beban pada sendi.
Fisioterapi3 : isolasi lutut untuk menyusun kembali alignment utut ke
lokasi yang benar. Terapi ke-2 adalah memasang brace pada lutut untuk
8
membantu meringankan beban yang diberikan terhadap lutut dan
mengurangi rasa nyeri. Hal lain yang dapat dilakukan adalah terapi
manual, yaitu dengan melakukan gerakan pasif berulang dengan
amplitudo yang besar secara lambat dan melakukan gerakan pasif
berulang dengan amplitudo yang kecil scara cepat. Terapi manual ini
dapat meningkatkan kekuatan otot agar tetap berfungsi.
Farmakologi5 : hanya untuk menghilangkan nyeri
Analgesik oral : acetaminophen, NSAIDs, atau opiat
Capsaicin topikal
Injeksi intra-aurikular dan corticosteroid dipertimbangkan
Tindakan operasi1,3
Osteotomy : memperbaiki alignment sendi
Arthroplasty : rekonstruksi sendi
Arthrodesis : penggabungan 2 tulang
Soft tissue operation : eksisi membran sinovial, biasanya dilakukan
bersamaan dengan arthroplasty
Transplantation of partial joints : transplantasi kartilago untuk post-
traumatic arthritis
DAFTAR PUSTAKA
9
4. Page CJ, Hinman RS, Bennell KL. Physiotherapy Management of Knee
Osteoarthritis. International Journal of Rheumatoid Diseases. 2011; 14 (2):
145-151.
5. Kennedy S, Moran M. Pharmacological Treatment of Osteoarthritis of the
Hip and Knee. BC Medical Journal. 2010; 52 (8). 404-409.
10