1. Bidang Pendidikan.
Saya ingin sekali memiliki sekolah/
madrasah/ lembaga yang fokus besarnya
kepada pendidikan agama dan akhlaq
mulia. Dalam rangka mencapai tujuan
tersebut, saya sudah memulainya dengan
mendirikan :
a. MTs Khozainul Ulum, sekolah gratis
pertama setera SMP yang saya mulai
Tahun 2009 dan masih terus gratis hingga
saat ini.
b. MA Teknologi Kebumen, adalah sekolah
gratis ke-2 yang saya dirikan tahun 2011
untuk tingkat SMA/Sederajad, dan tetap
istiqomah gratis, walaupun tanpa bantuan
dana dari pemerintah, tanpa donatur, dan
tanpa iuran siswa.
c. Asrama Putra Putri Al-Ikhsan. Asrama
ini menampung anak-anak yang
bersekolah di MTs dan MA yang saya
miliki. Siapapun dari seluruh Indonesia
boleh tinggal di asrama ini, dan gratis.
Bukan cuma tinggalnya yang gratis, tetapi
untuk kebutuhan sehari-hari juga gratis.
Anak juga tidak disuruh bekerja, yang
penting anak disini bersekolah dan
mengaji serta mengikuti kegiatan-kegiatan
rutin seperti sholat berjamaah 5 waktu,
dhuha, dll.
1. Pilar Spiritual
2. Pilar Sosial
3. Pilar Teknis Bisnis
Saya akan bahas satu persatu dari 3 pilar
tersebut.
1. Pilar Spiritual
Saya menyadari betul, bahwa bisnis itu
adalah sebuah sarana ibadah kepada Alloh
SWT. Karena didalam bisnis itu banyak
prinsip/ kaidah agama yang bisa kita
praktekkan sehari-hari.
Spiritualis didalam bisnis mutlak kita
perlukan jika kita ingin bisnis menjadi lancar,
dan panjang umur. Spiritualitas disini meliputi
beberapa faktor diantaranya:
a. Spiritualitas Pribadi
Bagaimana bisnis menjadi alasan bagi
diri kita untuk semakin mendekatkan
diri kepada Alloh SWT.
Alloh yang memberikan kita rizqi,
memberi kita hidup, memberi kita
segala yang bisa kita nikmati sejak kita
mulai diciptakan hingga saat ini, maka
hanya keridhoan Alloh saja yang kita
perlukan didalam hidup ini.
Sebagai pesbisnis, maka sudah
seharusnya kita mengikuti syariat yang
Alloh perintahkan jika kita
menginginkan bisnis kita lancar.
Diantaranya adalah dengan kita tidak
bermaksiat dalam segala hal. Kenapa?
Setiap hari kita berdo’a, memohon
belas kasih dari-NYA agar bisnis kita
dilancarkan, tapi disisi lain kita
bermaksiat, membuat-NYA murka,
kira-kira, apakah do’a kita akan
dikabulkan? Tentu tidak. Jadi, syarat
do’a itu dikabulkan adalah harus
dengan niat dan perbuatan yang
bersih.
Sebagai pebisnis muslim, kita juga
diperintahkan jika menginginkan
kemudahan didalam rizki, maka kita
harus suka bersedekah, terutama
diwaktu setelah subuh. Karena pada
waktu itu, ada 2 malaikat yang
mendo’akan untuk keselamatan dan
keberlimpahan bagi orang yang
bersedekah diwaktu tersebut.
Sebagai pengusaha muslim, kita juga
harus merutinkan kegiatan sholat
dhuha, minimal 4 rakaat setiap pagi.
Kenapa sih 4 rakaat? Pengusaha
masak pantas shalat dhuha Cuma 2
rakaat? Permintaan kita banyak,
masak iya cuma 2 rakaat dhuhanya.
Sementara sholat dhuha adalah salah
satu sholat pembuka pintu rizqi.
Semakin banyak sholat dhuha kita,
maka semakin kita melebarkan pintu-
pintu rizqi kita.
Dan masih banyak lagi, agar kualitas
diri kita secara spiritual semakin
meningkat, yang imbasnya adalah
bisnis kita jadi lancar dan langgeng.
c. Spiritualitas Usaha
Karena bisnis kita haruslah berada
dijalan yang diridhoi Alloh, janganlah
kita berbisnis yang melanggar syariat
yang sudah ditetapkan Alloh SWT.
Bisnis kita harus dibersihkan dari
segala hal yang berbau keharaman,
salah satunya adalah: modal yang
didanai/tercampur dari riba. Jika anda
sudah terlanjur terjerat kepada riba,
maka segeralah untuk bertaubat dan
kembali ke jalan yang Alloh ridhoi.
(Teknik lepas utang dan riba sudah
saya bahas di Grup Facebook Kelas
Wirausaha Room 1)
Sebaliknya, hiasilah bisnis kita dengan
hal-hal yang sesuai syariat, seperti:
Permodalan yang hanya bersumber
dari uang yang halal, Pelayanan yang
mengutamakan kejujuran dan
keramahan, tidak menipu dan kuat
memegang kepercayaan, dan lain
sebagainya.
d. Spiritualitas Kemasyarakatan
Berbisnis adalah berinteraksi
dengan orang lain. Karena itu, interaksi
tersebut haruslah selalu dijaga dan
ditingkatkan kualitasnya.
Bisnis adalah bagian dari
masyarakat, karena itu bisnis kita
harus memiliki kontribusi yang baik
untuk masyarakat khususnya secara
spiritual.
Contoh sederhananya sbb:
- Mengalokasikan ritun sebagian
keuntungan bisnis kita untuk
kegiatan pengajian dilungkungan
usaha kita
- Secara rutin, memberikan santunan
untuk anak yatim/piatu, orang
miskin, dll.
- Mengadakan majelis Hafalan Al
Qur’an untuk masyarakat umum,
yang didanai dari keuntungan
usaha
- Dan banyak kegiatan-kegiatan
spiritual lainnya yang bisa kita
lakukan untuk masyarakat disekitar
kita.
2. Pilar Sosial
Didalam kita menjalankan bisnis, maka
harus ada kemanfaatan untuk orang lain
karena bisnis yang kita jalankan.
Selain kemanfaatan dari produk atau jasa
yang kita lakukan, juga kemanfaatan karena
keberadaan bisnis kita sangat membantu bagi
orang disekitar kita.
Saya contohkan saja, kenapa saya
membuka MTs dan MA gratis. Sementara
banyak sekolah yang dibisniskan oleh
pemiliknya, dan pemiliknya kaya raya dari
berbisnis sekolah tersebut.
Saya juga menyediakan asrama yang
gratis hingga sebiaya hidup sehari-hari.
Bukankah ini malah akan membebani bisnis
saya, karena pembiayaanya dari keuntungan
dari bisnis saya? Alasan apa yang mendasari
saya melakukan itu semua?
Hampir semua orang mengira, bahwa saya
ketika memutuskan untuk membuat sekolah
dan asrama gratis tersebut, maka akan
menambah beban biaya yang saya tanggung
setiap bulannya.
Kalau dipikir dengan pola pikir umum,
sayang juga uang puluhan juta setiap bulan
harus dikeluarkan untuk kegiatan yang tidak
menghasilkan uang.
Tetapi saya tahu, bahwa ini adalah pilar
sosial yang memang harus saya dirikan.
Ketika banyak orang mengira sekolah dan
asrama gratis saya merupakan beban bagi
bisnis saya, maka saya berpikir lain, justru
sekolah gratis dan asrama gratis inilah yang
menyangga bisnis saya.
Alloh tidak akan tega membangkrutkan
bisnis saya, karena secara sosial, bisnis saya
menanggung banyak orang.
Ada puluhan karyawan yang mencari
nafkah didalam bisnis saya, artinya ada
puluhan keluarga yang ikut menggantungkan
nafkahnya dibisnis saya.
Ada ratusan siswa dari masyarakat miskin,
anak yatim/piatu, yang sekolah dan juga ada
yang tinggal di asrama saya, yang tentunya ini
meringakan beban biaya bagi ratusan
keluarga.
Dan saya sudah merencanakan
mendirikan perguruan tinggi gratis untuk
masyarakat pula.
Saya biasa memberikan pelatihan dan
seminar kewirausahaan gratis yang
menginspirasi ratusan bahkan ribuan orang.
Anda bisa bayangkan, seandainya saya
dibangkrutkan, maka akan ada ribuan orang
bahkan ribuan keluarga yang terkena imbas
dari kebangkrutan saya.
Alloh tidak akan setega itu, untuk
menyengsarakan banyak orang yang ikut
menggantungkan kebutuhan hidupnya melalui
usaha saya.
Karena saya usaha bukan untuk saya
sendiri, karena saya berbisnis untuk menjadi
kaya sendiri. Saya berbisnis untuk mereka,
untuk masyarakat miskin, untuk anak
yatim/piatu, untuk bisa memberi inspirasi bagi
ribuan orang, membantu para pengangguran,
mensupport kegiatan-kegiatan keagamaan,
dll.
Ada do’a tulus yang menyertai setiap
langkah bisnis saya, ada harapan dari ribuan
orang agar bisnis saya semakin maju.
Inilah pilar sosial, yang harus anda dirikan
untuk menopang berdirinya bisnis anda. Jika
pilar sosial belum ada dalam bisnis anda,
mulailah lakukan sekarang juga, sebelum
terlambat, sebelum bisnis anda ambruk
karena kehilangan salah satu pilar
penyangganya.
b. Membangun Sistem
Seorang Entrepreneur adalah
seorang yang memiliki visi yang besar,
visi yang jauh melampaui umumnya
orang disekitarnya.
Tidak setiap orang mampu
memahami dan mengerti apa yang
menjadi dasar pemikiran dari seroang
entrepreneur.
Karena itu, seorang entrepreneur
harus mampu memecah berbagai pola
pekerjaan dalam bisnisnya, dan
membentuk suatu sistem yang
nantinya akan berjalan tanpa kehadiran
pemiliknya.
Saya berikan contoh sederhana:
Misal anda memiliki sebuah toko
kelontong, maka anda menugaskan
khusus si A untuk bagian pengecekan
stok barang dan belanja barang yang
kosong/habis.
Si B anda tugasi untuk menentukan
harga dan display produk.
Si C anda tugasi sebagai kasir.
Si D anda tugasi untuk melakukan
marketing.
Si E anda tugasi untuk membuat
pembukuan keuangan.
CARA BERGABUNG:
– Pendiri Yayasan Khozainul Ulum yang bergerak dibidang pendidikan, sosial dan
kesehatan.
– Trainer dan Terapis di Klinik Insan Kamil, milik Prof. Dr. Amin Syukur, MA
(Guru Besar dan Penulis Buku Best Seller), dan kegiatan-kegiatan lainnya –
Trainer Bisnis Online dan pendiri Komunitas Publisher Indonesia.