New Revisi
New Revisi
periode penting dalam proses tumbuh kembang seorang anak. Sebab, pada masa ini
dan intelegensia yang merupakan landasan bagi perkembangan anak (Yuriastien, 2009)
Pada usia balita, anak-anak membutuhkan dukungan nutrisi yang lengkap untuk
pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otak mereka. Masa balita adalah masa kritis,
maka kebutuhan nutrisi bagi balita haruslah seimbang,baik dalam jumlah (porsi) maupun
kandungan gizi. Pencapaian gizi seimbang pada balita akan membuat ana tumbuh cerdas,
sehat serta tidah mudah terserang penyakit (Anggraini dan Sutomo, 2010).
Zat gizi seimbang harus mencakup zat tenaga (energi), zat pembangun, dan zat
pengatur.kurangnya zat gizi ini bisa menyebabkan terjadinya gangguan pada anak,
(KEP), obesitas, anemia, marasmus, kekurangan yodium dan lainnya. Adanya gangguan
Gizi seimbang didapatkan dari asupan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi
sesuai usia dan kegiatan sehingga tercapai berat badan normal.gizi pada balita harus
seimbang,mencakup zat gizi, seperti karbihidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
Balita membutuhkan asupan karbohidrat 75-90%, protein sebesar 10-20%, dan lemak
sebesar 15-20%. Tepatnya, balita membutuhkan zat tenaga, zat pembangun, dan zat
pengatur sebagai perpasuan zat gizi seimbang (Anggraini dan Sutomo, 2010).
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi (Almatsier, 2009). Penilaian status gizi untuk mengetahui status
gizi anak yang dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia,dan
biofisik. Indeks Antropometri sering digunakan adalah berat badan menurut umur
(BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan
balita adalah berat badan menurut tinggi badan. Adapun batasan pengelompokannya yaitu
< -3 SD dikategorikan sangat kurus (gizi buruk) , -3 SD s/d < -2 SD dikategorikan kurus
Status gizi baik terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara
kerja dan kesehatan secara optimal. Sedangkan status gizi kurang terjadi apabila tubuh
mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status gizi lebih terjadi bila
tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah yang berlebihan sehingga menimbulkan