(Akhmad Mustafa)
ABSTRAK
115
J. Ris. Akuakultur Vol.5 No.1 Tahun 2010: 115-133
116
Studi penggunaan produk kimia dan biologi pada ..... (Akhmad Mustafa)
117
J. Ris. Akuakultur Vol.5 No.1 Tahun 2010: 115-133
9384000 9384000
9376000 9376000
9368000 9368000
9360000 9360000
512000 520000 528000
Gambar 1. Lokasi studi di tambak budidaya udang vaname (L. vannamei) di Kabupaten Pesawaran
Provinsi Lampung
Figure 1. Study sites in the brackishwater pond areas of whiteleg shrimp (L. vannamei)
culture in Pesawaran Regency Lampung Province
118
Studi penggunaan produk kimia dan biologi pada ..... (Akhmad Mustafa)
dilakukan dua kali yaitu pada saat musim Kemerosotan kualitas lingkungan dan
kemarau dan musim hujan untuk mendapatkan berkembangnya serangan penyakit pada
gambaran kualitas air tahunan. tambak udang vaname, berdampak pada
Statistik deskriptif berupa rata-rata, kisaran, perlunya upaya mempertahankan produksi
dan simpangan baku digunakan untuk men- udang vaname di Kabupaten Pesawaran adalah
dapatkan informasi umum dari data yang ada. merupakan penyebab penggunaan produk
Data karakteristik tambak yang ada juga kimia dan biologi di tambak. Selain itu, produk
dibedakan atas sistem budidaya yang ber- kimia dan biologi juga digunakan sebagai
dasarkan padat penebaran yang diaplikasikan produk yang sudah biasa digunakan di tambak
dengan mengacu pada kriteria dari Lyle-Fritch atau sudah merupakan standar prosedur
et al. (2006). Uji-T untuk dua contoh bebas operasional dalam budidaya udang di tambak.
dari sistem budidaya yang berbeda digunakan Seperti halnya di bidang pertanian, peng-
untuk mengetahui perbedaan karakteristik gunaan produk kimia dan biologi adalah
tambak antara sistem budidaya udang intensif “ramuan” yang esensial untuk keberhasilan
dan super-intensif. Taraf signifikansi dari pada bidang akuakultur telah digunakan
statistik ditetapkan pada P<0,05. Data di- dengan jenis produk berbeda di berbagai
analisis dengan bantuan Program Statistical negara (Subasinghe et al., 2000). Di Kabupaten
Product and Service Solution (SPSS) 15,0 (SPSS, Pesawaran, ditemukan 48 jenis produk yang
2006; Coakes et al., 2008). digunakan di tambak udang vaname (Tabel 4).
Jumlah jenis produk yang didapatkan ini lebih
HASIL DAN BAHASAN banyak daripada yang ditemukan oleh Alam
(2007) yang melaporkan penggunaan 5 jenis
Tambak yang digunakan untuk budidaya produk di tambak tradisional Banglades dan
udang vaname di kawasan pantai selatan Primavera (1993) yang mendokumentasikan
Kabupaten Pesawaran umumnya dibangun di 40 jenis produk yang digunakan di tambak
kawasan supratidal, bahkan di kawasan Filipina. Namun demikian, jumlah jenis ini lebih
perbukitan yang dikonstruksi dengan teknik sedikit dibandingkan dengan temuan Gräslund
potong dan isi (cut and fill). Budidaya udang et al. (2003) (lebih dari 290 jenis produk), Lyle-
vaname umumnya berlokasi di daerah bukan Fritch et al. (2006) (106 jenis produk), dan Cruz-
lahan pasang surut agar pengeringan dapat Lacierda et al. (2008) (lebih dari 100 jenis
dilakukan secara sempurna serta dapat produk) yang digunakan di tambak. Dari
dikeringkan dan dipersiapkan pada setiap dokumen tersebut terlihat bahwa semakin
penebaran (FAO, 2009). Ada juga tambak tinggi sistem teknologi yang diaplikasikan,
yang dibangun di kawasan intertidal yang maka semakin banyak jenis produk kimia dan
merupakan tanah sulfat masam atau tanah biologi yang digunakan. Selain itu, jumlah jenis
gambut yang selanjutnya dilapisi dengan produk kimia dan biologi yang digunakan pada
tanah yang berasal dari kawasan perbukitan. tambak udang lebih banyak daripada tambak
Beberapa tambak juga dibangun pada tanah bandeng. Tampaknya, pada sistem teknologi
yang tergolong tanah gambut. Pada tahun 2007
yang lebih tinggi dan komoditas yang lebih
dijumpai 29 usaha budidaya tambak udang
rentan terhadap penyakit dan perubahan
vaname yang beroperasi di Kecamatan Padang
lingkungan menggunakan lebih banyak jenis
Cermin dan Punduh Pidada Kabupaten
produk kimia dan biologi dalam budidaya
Pesawaran atau 71% dari total usaha budidaya
tambak. Keadaan alami tambak juga menen-
tambak udang vaname (41 usaha budidaya
tukan jumlah produk kimia dan biologi yang
tambak) yang terdaftar pada Dinas Perikanan
digunakan di tambak.
dan Kelautan Kabupaten Lampung Selatan.
Berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Produk kimia dan biologi digunakan dalam
Lyle-Fritch et al. (2006) bahwa sistem budidaya bidang akuakultur karena merupakan kom-
udang vaname tergolong intensif apabila ponen yang esensial untuk: konstruksi tangki
kepadatannya antara 30 dan 150 ekor/m2, maka dan tambak; pengelolaan tanah dan air;
dijumpai 18 usaha budidaya udang intensif dan peningkatan produktivitas alami; transportasi
sisanya tergolong budidaya udang super- hidup organisme; formulasi pakan; manipulasi
intensif. Sistem budidaya intensif adalah dan peningkatan reproduksi; merangsang
sistem budidaya udang vaname yang umum pertumbuhan; pengelolaan kesehatan; serta
di Asia dan di beberapa tempat di Amerika Latin pengolahan dan peningkatan nilai tambah
(FAO, 2009). produk akhir (Subasinghe et al., 2000).
119
J. Ris. Akuakultur Vol.5 No.1 Tahun 2010: 115-133
Tabel 1. Produk kimia dan biologi yang digunakan di tambak budidaya udang
vaname (L. vannamei) di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung
Table 1. Chemical and biological products used in the brackishwater ponds
culture of whiteleg shrimp (L. vannamei) in Pesawaran Regency
Lampung Province
Perbaikan tanah dan air (29) Kapur (26) Kapur bakar (8)
Soil and water improvement Lime Burned lime
Kapur bangunan (5)
Builders’ lime
Dolomit (21)
Dolomite
Kapur pertanian (9)
Agricultural lime
Probiotik (26) Fermentasi (5)
Probiotic Akuasium Bac illus (2)
EM-4 (1)
Bakteri (2)
Starbio (1)
Probiotik (2)
Biobakteri (2)
Sel Multi (1)
Nitrosomonas (2)
Nitrobac ter (2)
Probakter (1)
Biomak (3)
120
Studi penggunaan produk kimia dan biologi pada ..... (Akhmad Mustafa)
Tabel 1. Lanjutan
Table 1. Continued
Episin (2)
Prowei (1)
Biou T (1)
Abusekam (1)
Argon (6)
Super PS (3)
Super NB (1)
Lainny a (8) Zeolit (5)
Others Biorin (1)
Roksin (1)
Pur (1)
Arang Batok (1)
Pond Plus (1)
Berdasarkan pendapat tersebut serta mem- kelompok yaitu disinfektan serta perbaikan
pertimbangkan kriteria dari studi-studi tanah dan air.
sebelumnya mengenai penggunaan produk
Disinfektan
kimia dan biologi dalam bidang akuakultur
(Primavera, 1993; Boyd & Massaut, 1999; Bahan kimia rutin digunakan sebagai bahan
Phillips, 2000; Johnston & Santillo, 2002; pencegah atau sebagai disinfektan untuk
Gräslund et al., 2003; Lyle-Fritch et al., 2006; mencegah atau mengontrol penyakit. Salah
Alam, 2007; Cruz-Lacierda et al., 2008), maka satu produk yang digunakan sebagai dis-
jenis produk yang digunakan di tambak udang infektan di tambak budidaya udang vaname
vaname Kabupaten Pesawaran dibagi atas adalah klorin, walaupun hanya digunakan oleh
5 kelompok dengan masing-masing sub- 1 usaha budidaya tambak (3,44%) di Kabupaten
kelompok seperti terlihat pada Tabel 1 dan Pesawaran. Dosis kalsium hipoklorit (60% klorin)
Gambar 2. Kapur bakar (CaO) adalah satu- yang digunakan adalah 0,85 mg/L untuk
satunya jenis produk yang termasuk pada dua mematikan telur ikan yang masuk dalam tambak
121
J. Ris. Akuakultur Vol.5 No.1 Tahun 2010: 115-133
100.00
100.00 93.10
90.00
Shrimp farming (%) 80.00 72.41 72.41
70.00
Usaha budidaya
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
6.90
10.00
0.00
Tambahan pakan
Pupuk
Fertilizer
Food additives
Pesticide
Pestisida
Disinfektan
122
Studi penggunaan produk kimia dan biologi pada ..... (Akhmad Mustafa)
123
J. Ris. Akuakultur Vol.5 No.1 Tahun 2010: 115-133
Salinitas
15-35 18-35 22-35
Salinity (ppt)
Suhu
o 27.3–30.1 27.2–30.9 26.6–31.2
Temperature ( C)
pH 6.30–8.40 7.60–8.42 7.37–9.53
Oksigen terlarut
4.6–8.2 4.2–8.8 3.5–8.4
Dissolved oxygen (mg/L)
NO 2 (mg/L) 0.0039–1.4010 0.0238–10.1570 0.0019–2.3840
NO 3 (mg/L) 0.0025–0.1255 0.0113–0.7500 0.0013–0.7500
NH3 (mg/L) 0.0098–0.0256 0.0017–0.0500 0.0033–0.0525
PO 4 (mg/L) 0.0040–0.0200 <0.0001–0.2420 <0.0001–0.2150
st imulasi pertumbuhan plankton, dan budidaya tambak (10,34%). Pupuk NPK (14-14-
meningkatkan suplai pakan pada budidaya 14) yang tergolong pupuk lengkap karena
udang. Pada budidaya udang, pupuk di- mengandung unsur hara makro yang penting
aplikasikan untuk menstabilkan populasi plank- dalam budidaya tambak digunakan dengan
ton (Cruz-Lacierda et al., 2008). Dalam studi dosis 17 sampai 333 kg/ha sebagai pupuk awal
ini, 20 usaha budidaya tambak (68,97%) yang diaplikasikan oleh 5 usaha budidaya
mengaplikasikan pupuk anorganik dan 3 usaha tambak (17,24%). Sebagai pupuk susulan, total
budidaya tambak (10,34%) mengaplikasikan dosis NPK yang digunakan 50 sampai 84 kg/
pupuk organik. Pupuk dan kapur adalah produk ha yang diaplikasikan oleh 4 usaha budidaya
kimia yang paling banyak digunakan di tambak tambak (13,79%). Pupuk susulan umumnya
Asia (Phillips, 2000). Di Filipina, banyak tambak diaplikasikan pada saat pembacaan piring
menggunakan pupuk anorganik dan organik secchi lebih dari 50 cm. Dalam budidaya udang
untuk menghasilkan dan mempertahankan vaname di Meksiko, pupuk anorganik yang
produktivitas alami (Cruz-Lacierda et al., 2008). digunakan adalah pupuk-P, pupuk N-P-Si dan
pupuk Urea (Lyle-Fritch et al., 2006).
Pupuk anorganik yang digunakan di tambak
udang vaname di Kabupaten Pesawaran adalah Satu-satunya pupuk organik yang di-
Urea, TSP, dan NPK. Pupuk anorganik ini, tidak gunakan dalam budidaya udang vaname di
hanya digunakan sebagai pupuk awal tetapi Kabupaten Pesawaran adalah guano fosfat.
juga sebagai pupuk susulan. Pupuk Urea (46- Pupuk guano fosfat adalah pupuk organik dari
0-0) digunakan dengan dosis 56 sampai 111 kotoran burung yang mengandung P2O5 sekitar
kg/ha sebagai pupuk awal oleh 3 usaha 20%. Pupuk guano fosfat hanya diaplikasikan
budidaya tambak (10,34%). Total Urea yang oleh 3 usaha budidaya tambak (10,34%) dengan
diberikan sebagai pupuk susulan adalah 56 menggunakan dosis 111 sampai 385 kg/ha.
kg/ha dan hanya diaplikasikan oleh 1 usaha Kurangnya usaha budidaya tambak udang
budidaya tambak (3,44%). Pupuk TSP (0-45-0) vaname mengaplikasikan guano fosfat,
digunakan dengan dosis 20 sampai 180 kg/ mungkin terkait dengan kandungan bahan
ha sebagai pupuk awal yang diaplikasikan oleh organik dari pupuk tersebut. Selain itu,
7 usaha budidaya tambak (24,14%). Dosis total kandungan bahan organik pada budidaya
TSP sebagai pupuk susulan adalah 50 sampai udang intensif dan super-intensif dapat
111 kg/ha yang diaplikasikan oleh 3 usaha bertambah sebagai akibat sisa pakan dan
124
Studi penggunaan produk kimia dan biologi pada ..... (Akhmad Mustafa)
kotoran udang itu sendiri. Telah dilaporkan sebaliknya kandungan unsur hara makronya
sebelumnya oleh Mustafa et al. (2008) bahwa rendah. Khusus pada tanah gambut juga
bahan organik diperlukan dalam budidaya memiliki kandungan bahan organik yang tinggi.
udang vaname sampai pada kandungan 3,31% Sebagai akibatnya, penggunaan kapur menjadi
dan kandungan yang lebih tinggi akan ber- penting sebagai bahan remediasi untuk
dampak pada penurunan produksi udang memperbaiki kualitas tanah berupa penurunan
vaname. Kandungan bahan organik yang kemasaman dan kandungan unsur toksik serta
tinggi dapat menyebabkan peningkatan peningkatan ketersediaan unsur hara makro
populasi bakteri, CO2, H2S, dan CH4 yang dapat (Mustafa & Sammut, 2007).
membahayakan kehidupan dan menghambat
Ada 4 jenis kapur yang digunakan sebagai
pertumbuhan udang vaname. Dikatakan oleh
kapur awal dan 3 jenis kapur yang digunakan
Paquotte et al. (1998) bahwa udang vaname
sebagai kapur susulan dalam budidaya udang
berada dalam kondisi pemeliharaan yang
vaname di tambak Kabupaten Pesawaran.
sangat baik apabila udang vaname tidak kontak
Kapur awal diaplikasikan pada saat persiapan
dengan bahan organik termasuk limbah
tambak dengan dosis yang lebih tinggi
organik. Penggunaan pupuk pada budidaya
dibandingkan dengan kapur susulan yang
tambak diharapkan tidak berdampak negatif
diaplikasikan pada saat budidaya udang
pada lingkungan dan belum ada masalah
vaname sedang berjalan (Tabel 3). Kapur bakar
lingkungan yang didapatkan di Asia sebagai
(CaO), selain digunakan oleh usaha budidaya
akibat penggunaan pupuk (Phillips, 2000).
udang sebagai disinfektan, seperti telah
Sebel umnya, B oyd & Ma ssaut (1 999)
dijelaskan sebelumnya, juga digunakan untuk
menyatakan bahwa penggunaan pupuk
perbaikan tanah dan air yang diaplikasikan
anorganik dalam akuakultur tidak berdampak
sebagai kapur awal. Untuk tambak yang
negatif terhadap keamanan makanan yang
tergolong tanah bermasalah, kapur yang
diproduksi di tambak.
digunakan adalah kapur bangunan (CaOH 2)
Perbaikan Tanah dan Air yang dapat meningkatkan pH tanah lebih besar
daripada menggunakan dolomit (CaMg(CO3)2)
Pada kawasan intertidal di Kabupaten dan kapur pertanian atau kaptan (CaCO3) pada
Pesawaran, tambak dibangun pada tanah sulfat dosis yang sama. Di Filipina, kapur bangunan
masam dan tanah gambut atau tanah sulfat digunakan pada tambak yang baru beroperasi
masam yang berasosiasi dengan tanah dan tambak yang memiliki pH < 5,0 (Cruz-
gambut. Tanah tersebut tergolong tanah Lacierda et al., 2008). Dosis kapur bangunan
bermasalah sebab tingkat kemasaman dan yang digunakan juga lebih tinggi digunakan
kandungan unsur toksik tergolong tinggi dan dibandingkan dengan jenis kapur lainnya
Kapur bakar
9 -
Burned lime
Kapur bangunan
3 6,062 (667-15,000)
Builders’ lime
Dolomit
20 2,268 (200-15,625)
Dolomite
Kapur pertanian
8 3,930 (1,333-8,333)
Agricultural lime
125
J. Ris. Akuakultur Vol.5 No.1 Tahun 2010: 115-133
Kapur bangunan
2 1,623 (456-3,200)
Builders’ lime
Dolomit
14 1,888 (48-6,667)
Dolomite
Kapur pertanian
4 3,448 (210-8,333)
Agricultural lime
(Tabel 3). Dosis kapur yang diaplikasikan hanya susulan hanya dilakukan terhadap air tambak
didasarkan pada pH tanah tambak. Penggunaan saja. Oleh karena itu, dosis dan frekuensi kapur
dosis kapur yang tinggi pada tambak yang susulan yang digunakan sangat beragam.
tergolong tanah bermasalah tersebut bukan Dosis yang tertera pada Tabel 4 adalah
saja karena memiliki pH yang lebih rendah, merupakan total kapur yang digunakan selama
tetapi juga sebagai akibat dari pengapuran satu siklus pemeliharaan. Dolomit adalah jenis
yang tidak hanya dilakukan pada tanah dasar kapur yang banyak digunakan sebagai kapur
tambak saja, tetapi juga pada tanah pematang susulan, selain karena dapat meningkatkan
tambak. Pengapuran pada pematang tambak pH air tidak terlalu drastis juga dapat
dimaksudkan untuk menetralisir kemasaman meningkatkan daya sangga air juga sebagai
tanah yang biasanya tinggi karena terjadinya sumber Ca dan Mg yang sangat diperlukan
proses oksidasi pada tanah pematang yang udang vaname dalam pembentukan kulitnya.
menyebabkan terlarutnya berbagai senyawa Seperti halnya penggunaan pupuk, maka
toksik dan terbawa masuk dalam tambak bila penggunaan kapur dalam tambak belum
terjadi hujan. pernah dilaporkan berdampak negatif terhadap
Penggunaan dolomit dan kaptan, selain lingkungan (Boyd & Massaut, 1999; Phillips,
untuk meningkatkan pH tanah atau menetralisir 2000). Namun demikian, penggunaan kapur
kemasaman yang masih ada, juga dimaksudkan bakar sebagai kapur susulan dengan dosis
untuk menambah Ca serta Mg (dari dolomit) yang sangat tinggi telah dilaporkan dapat
pada tanah. Selain itu, daya netralisasi dari menyebabkan kematian udang windu di
dolomit dan kaptan yang lebih rendah dari tambak Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi
kapur bangunan, maka kedua jenis kapur ini Selatan (Mustafa & Ratnawati, 2007).
digunakan pada tambak yang tergolong bukan Produk kimia lain yang digunakan usaha
tanah bermasalah. budidaya tambak udang vaname untuk
Pengapuran susulan hanya dilakukan oleh perbaikan kualitas tanah dan air adalah zeolit
20 usaha budidaya tambak udang vaname yang digunakan oleh 5 usaha budidaya tambak
(68,97%) di Kabupaten Pesawaran. Pengapuran udang vaname (17,24%) (Tabel 1). Dosis zeolit
susulan dilakukan pada saat alkalinitas air yang digunakan berkisar antara 800 dan 2.500
kurang dari 80 mg/L atau setelah terjadi hujan kg/ha/siklus untuk memperbaiki kualitas tanah
terutama pada tambak yang tanahnya ter- dan air dan dosis tersebut adalah akumulasi
golong tanah bermasalah. Pengapuran susulan dari setiap pemberian selama satu siklus
ini tidak hanya langsung diaplikasikan pada pemeliharaan. Frekuensi pemberian zeolit
air tambak, tetapi juga pada tanah pematang. sangat ditentukan oleh kondisi kualitas tanah
Pada tambak yang tergolong tanah bermasalah, dan air. Zeolit digunakan di dasar tambak untuk
tetapi pematangnya dikonstruksi dengan menghilangkan H 2S, CO 2, dan NH 3 sebab
beton atau dilapisi plastik, maka pengapuran memiliki kemampuan yang kuat untuk
126
Studi penggunaan produk kimia dan biologi pada ..... (Akhmad Mustafa)
menyerap molekul sehingga dikatakan juga (2000) dan Lyle-Fritch et al. (2006) yang
dapat membersihkan dasar tambak yang melakukan survai penggunaan produk kimia
berdampak pada peningkatan kualitas dasar dan biologi juga menginformasikan bahwa
tambak (Shariff et al., 2000; Tonguthai, 2000). banyak pengelola tambak udang yang tidak
Namun demikian, kemampuan zeolit tersebut mampu mengidentifikasi penyakit dan juga
menjadi semakin berkurang dalam menyerap tidak mampu memberikan informasi yang akurat
NH3 seiring dengan peningkatan kesadahan tentang tanda-tanda klinik serangan penyakit.
atau salinitas air. Di India, zeolit diaplikasikan Hal ini tentunya dapat mengakibatkan
bersama dengan kapur untuk mengaktifkan terjadinya kesulitan dalam mengambil tindakan
kemb ali t a nah da lam me nst abi lkan yang tepat untuk mencegah lebih meluasnya
pertumbuhan alga dan menyerap material serangan penyakit tersebut. Hal yang umum
penempel (Pathak et al., 2000). dilakukan usaha budidaya tambak saat
terjadinya penyakit terutama penyakit yang
Probiotik adalah bakteri yang bermanfaat
tidak dapat diidentifikasi penyebabnya adalah
di mana perkembangan patogen dihambat
dengan meningkatkan volume pergantian air,
dengan memproduksi senyawa penghambat
melakukan pengapuran susulan serta meng-
atau mencegah kolonisasi patogen dalam inang
aplikasikan probiotik.
(Ringgo, 2002). Probiotik ini digunakan oleh
18 usaha budidaya tambak udang vaname Di tambak udang vaname di Meksiko,
(62,10%) di Kabupaten Pesawaran (Tabel 1). aplikasi antibiotik dilakukan pada saat dijumpai
Dosis dan frekuensi aplikasi probiotik tanda-tanda klinis serangan penyakit (Lyle-
umumnya disesuaikan dengan rekomendasi Fritch et al., 2006). Di tambak udang vaname
dari setiap produk yang tercantum pada Kabupaten Pesawaran tidak dijumpai adanya
kemasannya. Berbagai macam probiotik apli kasi an t ibiot i k sela ma budi daya
komersial dan komponen bahannya yang berlangsung, walaupun terjadi serangan
digu nakan di t am bak ud ang v a name penyakit. Hal ini terkait dengan upaya keras
Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada Tabel pemerintah untuk menghapuskan secara
1. Di Meksiko, probiotik hanya diaplikasikan t ot al penggun aan ant i biot ik d alam
pada budidaya udang vaname sistem semi- pengembangan budidaya perikanan di
intensif pada saat ada tanda-tanda klinis berbagai daerah. Pada Pasal 86 Ayat 4 UU No.
serangan penyakit (Lyle-Fritch et al., 2006). 31 Tahun 2004 tentang perikanan telah
disebutkan sanksi dalam penggunaan tetracy-
Sejak tahun 2002, budidaya udang vaname
cline, oxytetracycline, nitrofuran, chloram-
di Indonesia termasuk di Provinsi Lampung
phenicol, leucomalachite green, dan mala-
mulai terserang oleh penyakit. Pada saat studi
chite green dalam budidaya ikan. Seperti
dilakukan yaitu pada tahun 2007, seluruh
diketahui bersama bahwa udang beku Indo-
t amb ak uda ng v an ame di Kabup at en
nesia ditolak oleh Uni Eropa dengan alasan
Pesawaran pernah terserang oleh penyakit
terdeteksinya residu antibiotika yang terjadi
(Tabel 5). Ada tiga jenis penyakit yang
sejak tahun 2000 hingga 2007 (Murdjani et
teridentifikasi menyerang udang vaname
al., 2007). Sebelumnya telah dilaporkan oleh
adalah IMNV (Infectious Myo Necrotic Virus),
Supriyadi & Rukyani (2000) bahwa antibiotik
WSSV (White Spot Syndrome Virus), dan TSV
seperti: oxytetracycline, chloramphenicol,
(Taura Syndrome Virus) yang semuanya
neomycin, streptomycin, erythromycin,
diakibatkan oleh virus. Virus yang mematikan
prefuran, dan enrofloxacin telah digunakan
udang vaname di tambak Indonesia adalah
dalam bidang akuakultur di Indonesia.
IMNV, WSSV, TSV, dan noda virus, sedangkan
yang mengkerdilkan udang vaname adalah Tambahan Pakan
IHHNV (Infectious Hypodermal and Hematopoi-
etic Necrosis Virus). Virus penyebab penyakit Sel uruh t ambak udang v aname di
ini sama dengan yang menyerang tambak Kabupaten Pesawaran menggunakan pakan
udang vaname di Meksiko, tetapi tambak udang komersial, karena sistem budidaya yang
vaname di Meksiko juga diserang penyakit diaplikasikan adalah intensif dan super-
akibat vibriosis, bakteri, dan parasit (Lyle-Fritch intensif di mana pakan komersial menjadi
et al., 2006). Dari Tabel 5 terlihat bahwa ada kebutuhan mutlak. Namun demikian, 22 usaha
10 usaha budidaya tambak (34,48%) yang budidaya tambak (75,86%) menambahkan
terserang penyakit, namun tidak dapat ter- tambahan pakan pada pakan komersial yang
identifikasi jenis penyakitnya. Pathak et al. dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan
127
J. Ris. Akuakultur Vol.5 No.1 Tahun 2010: 115-133
Penyakit ( Disease )
Usaha budidaya
Farm ing IMNV WSSV TSV Tidak diket ahui ( Unknown )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Tot al 17 1 1 10
128
Studi penggunaan produk kimia dan biologi pada ..... (Akhmad Mustafa)
nutrisi pakan maupun untuk meningkatkan dilaporkan dapat mengurangi dampak negatif
ketahanan terhadap penyakit bagi udang dari tekanan lingkungan terhadap kesehatan
vaname yang dipelihara di tambak. Produk organisme akuatik, meningkatkan ketahanan
tambahan pakan tersebut dicampurkan pada terhadap penyakit, dan juga secara umum
pakan komersial pada saat akan dilakukan meningkatkan kualitas produk akuatik
pemberian pakan. Ada 12 jenis tambahan (Cat acut an & Lav i lla-Pit ogo, 1 994;
pakan yang digunakan oleh usaha budidaya Boonyaratpalin, 2000; Hamre et al., 2004).
tambak udang vaname (Tabel 1). Tambahan Penggunaan vitamin C dengan dosis 150-500
pakan tersebut dikelompokkan atas sub- mg/kg pakan komersial diaplikasikan pada
kelompok vitamin, tanaman, dan lainnya. tambak udang windu di Jawa Timur dengan
hasil yang menggembirakan (Supriyadi &
Vitamin adalah tambahan pakan yang pal-
Rukyani, 2000).
ing banyak diaplikasikan oleh usaha budidaya
tambak udang vaname. Sejauh ini, 4 vitamin Tanaman tertentu seperti bawang putih
yang larut dalam lemak serta 11 atau 12 vita- juga telah digunakan oleh 1 usaha budidaya
min yang larut dalam air dikenal dibutuhkan tambak udang vaname (3,44%) sebagai
oleh ikan dan udang (Boonyaratpalin, 2000). tambahan pakan pada pakan komersial. Telah
Di antara vitamin tersebut, vitamin C yang dilaporkan sebelumnya (TROBOS, 2007 dalam
terbanyak diaplikasikan oleh usaha budidaya Anonim, 2009) bahwa pembudidaya udang
tambak udang vaname yaitu 12 usaha vaname di Lampung telah menggunakan
budidaya tambak (41,38%). Vitamin C dan E, bawang putih sebagai tambahan pakan.
asam lemak esensial dan karotenoid telah Bawang putih dapat dijadikan sebagai
Tabel 6. Nilai rata-rata, simpangan baku, dan kisaran dari setiap peubah
karakteristik tambak pada sistem budidaya udang vaname
(L. vannamei) yang berbeda di Kabupaten Pesawaran Provinsi
Lampung
Table 6. Average, standard deviation, and range values of brackishwater
pond characteristic variables in different culture systems of
whiteleg shrimp (L. vannamei) in Pesawaran Regency Lampung
Province
Sist em budidaya
Peubah karakt erist ik Cult ure syst em
t ambak
Pond charact erist ic Int ensif Super-int ensif
variables Int ensive Super-int ensive
(n = 18) (n = 11)
2
Padat penebaran (ekor/m ) 129 ± 26.8 188 ± 32.8
2
Stocking density (ind./m ) (75 - 150) (160 - 250)
a a
Rasio konv ersi pakan 1.66 ± 0.208 1.67 ± 0.139
Food conversion ratio (1.24 - 2.00) (1.48 - 1.94)
a b
Produksi (kg/ha/siklus) 14,780 ± 6,906.4 23,420 ± 9,411.8
Production (kg/ha/cycle) (2,800 - 31,942) (10,000 - 46,944)
*
Luas total (ha)
53 38.9
Total area
* : Dihitung berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lampung
Selatan (Calculated based on data from Fisheries and Marine Bureau of South
Lampung Regency)
Angka yang diikuti huruf sama pada baris yang sama adalah berbeda tidak nyata
(P>0,05)
Values followed by the same superscript in the same row show no significant effect
(P>0.05)
129
J. Ris. Akuakultur Vol.5 No.1 Tahun 2010: 115-133
antibiotik alami bagi hewan dan ikan, sebab vaname pada sistem budidaya yang berbeda
mengandung allicin yang mampu secara efektif itu. Dengan kriteria yang sama mengenai padat
membunuh kuman atau bakteri dan juga penebaran dengan studi ini, Lyle-Fritch et al.
mengan dung sativine ya ng be rfun gsi (2006) mendapatkan produksi udang vaname
mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan pada sistem intensif dan super-intensif masing-
(Anonim, 2009). masing 12.000 dan 46.500 kg/ha/siklus di
Rasio konversi pakan antara sistem Meksiko. Produksi udang vaname sistem
budidaya udang intensif berbeda tidak nyata intensif berkisar 7.000 sampai dengan 20.000
dengan sistem super-intensif di tambak kg/ha/siklus (FAO, 2009).
Kabupaten Pesawaran (Tabel 6). FAO (2009) Menurut Teichert-Coddington et al.
melaporkan bahwa rasio konversi pakan pada (1999), pada budidaya udang intensif akan
budidaya udang vaname sistem intensif dan menghasilkan beban limbah sebesar 12,6-21,0
super-intensif masing-masing 1,4-1,8 dan 1,5- kg N dan 1,8-3,6 kg P setiap ton produksi
2,6. Udang vaname sangat efisien dalam udang. Berdasarkan pendapat tersebut serta
pemanfaatan produktivitas alami dari tambak produksi dan luas tambak yang digunakan
pada kondisi budidaya intensif. Biaya pakan untuk produksi udang vaname di Kabupaten
udang vaname secara umum lebih murah Pesawaran, maka menghasilkan beban limbah
daripada udang laut yang lebih karnivor seperti 21.349-35.582 kg N dan 3.050-6.100 kg P pada
udang windu, sebagai akibat kebutuhannya setiap siklus budidaya. Oleh karena seluruh
yang lebih rendah untuk protein (18%-35% tambak di lokasi studi mengambil air laut
dibandingkan dengan 36%-42%), terutama secara langsung dan membuang di dalam Teluk
di mana sistem bakteri flok digunakan (FAO, Lampung maka sebagai akibatnya, 14 usaha
2009). budidaya tambak (48,28%) merasakan adanya
Produktivitas tambak untuk udang vaname pencemaran yang berasal dari tambak lainnya
pada sistem super-intensif lebih tinggi dan (Tabel 7). Sumber pencemaran lainnya adalah
berbeda nyata dengan tambak udang intensif dari pertanian yang dialami oleh 1 usaha
(Tabel 6). Hal ini dapat dimengerti sebab padat budidaya tambak (3,44%), sedangkan kegiatan
penebaran yang diaplikasikan pada tambak pemukiman, perkotaan, pertambangan,
udang super-intensif lebih tinggi daripada industri, dan pelayaran belum menyebabkan
tambak udang intensif, sehingga berdampak pencemaran pada budidaya udang vaname di
pada produksi yang juga lebih tinggi. Ini dapat Kabupaten Pesawaran. Sumber pencemaran
juga dijadikan petunjuk bahwa tidak terjadi yang berasal dari tambak yang dapat men-
perbedaan antara bobot dan sintasan udang cemari tambak lainnya diperkuat dengan data
Tabel 7. Sumber air pencemaran tambak udang vaname (L. vannamei) di Kabupaten
Pesawaran Provinsi Lampung
Table 7. Sources of water pollution of whiteleg shrimp (L. vannamei) brackishwater ponds
in Pesawaran Regency Lampung Province
Tot al 29 100. 00
130
Studi penggunaan produk kimia dan biologi pada ..... (Akhmad Mustafa)
kualitas air seperti yang terlihat pada Tabel 2. in Southwest Bangladesh. Journal of
Dari Tabel 2 terlihat adanya kecenderungan Fisheries and Aquatic Science, 2(1): 56-62.
lebih tingginya kandungan senyawa-senyawa APHA (American Public Health Association).
yang bersifat toksik maupun yang bersifat 2005. Standard methods for examination
sebagai nutrien pada saluran pengeluaran of water and wastewater. APHA-AWWA-WEF,
dibandingkan dengan saluran pemasukan dan Washington, DC, 1,185 pp.
dalam tambak itu sendiri. Menurut Brodie Boonyaratpalin, M. 2000. The use of chemicals
(1995), limbah yang berasal dari budidaya in aquafeed. In: Arthur, J.R., C.R. Lavilla-
perikanan dengan sumber yang tergolong Pitogo and R.P. Subasinghe (Eds.), Use of
sedang jumlahnya adalah nutrien dan bahan- Chemicals in Aquaculture in Asia. South-
bahan penyebab turunnya oksigen terlarut, east Asian Fisheries Development Center
sedangkan limbah dengan sumber yang Aquaculture Department, Tigbauan, Iloilo,
tergolong kecil jumlahnya adalah sedimen, zat Philippines,p. 35-54.
kimia toksik, pestisida, dan organisme eksotik.
Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Ponds for
KESIMPULAN DAN SARAN Aquaculture. Alabama Agricultural Experi-
ment Station, Auburn University, Alabama,
Dari studi yang dilakukan di tambak udang 482 pp.
vaname (Litopenaeus vannamei) di Kabupaten Boyd, C.E. & Massaut, L. 1999. Risks associ-
Pesawaran Provinsi Lampung dapat di- ated with the use of chemicals in pond
simpulkan bahwa ada 48 jenis produk kimia aquaculture. Aquacultural Engineering,
dan biologi yang digunakan di tambak dan 20(2): 113-132.
dapat dikelompokkan atas 5 kelompok yaitu: Brodie, J. 1995. Water quality and pollution
disinfektan, pestisida, pupuk, perbaikan tanah, control. In: Hotta, K. and I. Dutton (Eds.),
dan air serta tambahan pakan. Pestisida Coastal Management in the Asia Pacific:
organik dan kapur adalah sub-kelompok produk Issue and Approaches. Japan International
yang banyak digunakan dan sebaliknya Marine Science and Technology Fede-
pestisida anorganik adalah sub-kelompok ration, Tokyo, p. 39-56.
produk yang paling sedikit digunakan di Catacutan, M.R. & Lavilla-Pitogo, C.R. 1994.
tambak udang vaname. Produk kimia dan L-ascorbyly-2-phosphate Mg as a source
biologi yang bersifat sangat beracun, sulit of vitamin C for juvenile Penaeus monodon.
terurai, dapat terakumulasi dalam tubuh Israeli Journal of Aquaculture Bamidgeh, 46:
organisme dan berbahaya bagi keselamatan 40-47.
makanan ternyata tidak digunakan dalam
Coakes, S.J., Steed, L., & J. Price. 2008. SPSS:
budidaya tambak udang vaname. Dengan
Analysis without Anguish: Version 15.0 for
berdasar pada produksi dan luasan tambak
Windows. John Wiley & Sons Australia, Ltd.,
udang vaname intensif dan super-intensif
Milton, Qld., 270 pp.
maka dihasilkan beban limbah sebesar 21.349-
35.582 kg N dan 3.050-6.100 kg P pada setiap Cruz-Lacierda, E.R., de la Peña, L.D., & Lumanlan-
siklus budidaya yang memiliki potensi sebagai Mayo, S.C. 2000. The use of chemicals in
pencemar untuk budidaya udang vaname itu aquaculture in the Philippines. In: Arthur,
sendiri di Kabupaten Pesawaran. Oleh karena J.R., C.R. Lavilla-Pitogo, and R.P. Subasinghe
itu, produk kimia dan biologi yang digunakan (Eds.), Use of Chemicals in Aquaculture
di tambak sebaiknya dapat digunakan secara in Asia. Southeast Asian Fisheries
aman, efektif, dan ekonomis. Dev elopment Center Aquacult ure
Department, Tigbauan, Iloilo, Philippines,
UCAPAN TERIMA KASIH p. 155-184.
Cruz-Lacierda, E.R., Corre, V.L.Jr., Yamamoto, A.,
Diucapkan terima kasih kepada Proyek Koyama, J., and Matsuoka, T. 2008. Current
ACIAR FIS/2002/076 Land Capability Assess- status on the use of chemicals and bio-
ment and Classification for Sustainable Pond- logical products and health management
based, Aquaculture Systems atas biaya studi practices in aquaculture farms in the Phil-
ini. ippines. Mem. Fac. Fish. Kagoshima Univ.,
57: 37-45.
DAFTAR ACUAN
FAO (Food and Agriculture Organisation). 2009.
Alam, S.M.N. 2007. Biological and chemical Production methods for the whiteleg
products use in extensive shrimp farming shrimp. http://www.thefishsite.com/
131
J. Ris. Akuakultur Vol.5 No.1 Tahun 2010: 115-133
132
Studi penggunaan produk kimia dan biologi pada ..... (Akhmad Mustafa)
133