INSTRUMENT UKUR
WATERPASS DAN THEODOLIT
Disusun Oleh
Nama : Moch Taufiq Wijaya
Semester : III
NPM : 1603110007
Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan
untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi tersebut ditentukan
dengan garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang
vertical.
Sedangkan pengukuran yang menggunakan alat ini disebut dengan Levelling atau
Waterpassing. Pekerjaan ini dilakukan dalam rangka penentuan tiggi suatu titik yang akan
ditentukan ketiggiannya berdasarkan suatu system referensi atau bidang acuan.
a. Type semua tetap (dumpy level), dimana teropong dengan nivo menjadi satu,
penyetelan kedudukan teropong di lakukan dengan tiga sekrup pengatur.
b. Type nivo refreksi (wye level), dimana teropong dapat di putar pada sumbu
memanjangnya.
c. Type semua tetap dengan sekrup pengungkit (dumpy tilting level), pada jenis ini
sumbu teropong dapat di setel dengan menggunakan sekrup pengungkit
(tilting screw).
d. Type otomatis (automatic level), Pada jenis ini kedudukan sumbu teropong akan
horizontal secara otomatis karena di dalamnya di lengkapi dengan prisma-prisma
yang di gantungkan pada plat baja.
e. Hand level, dimana alat ini hanya terdiri dari teropong yang di lengkapi dengan nivo,
sedangkan cara menggunakannya cukup di pegang dengan tangan.
Waterpas atau sipat datar bertujuan untuk menentukan beda tinggi antara titik-titik di
permukaan atas permukaan bumi secara teliti. Tinggi suatu obyek di atas permukaan bumi
ditentukan dari suatu bidang referensi, yaitu bidang yang ketinggiannya dianggap nol. Dalam
geodesi, bidang ini dianggap sebagai bidang geoid, yaitu bidang equipotensial yang berimpit
dengan permukaan air laut rata-rata (mean sea level). Bidang equipotensial disebut juga bidang
nivo. Bidang ini selalu tegak lurus dengan arah gaya berat di mana saja di permukaan bumi.
Sesuai konstruksi alat yang dipersiapkan dengan prinsip menyipat datar, maka alat ini
dapat digunakan untuk
1. Memperoleh pandangan mendatar atau mendapatkan garis bidikan yang sama tinggi,
sehingga titik-titik yang tepat dengan garis bidik/bidikan akan mempunyai ketinggian
yang sama.
2. Dengan pandangan mendatar ini dan diketahuinya jarak dari garis bidik yang dapat
dinyatakan sebagai ketinggian garis bidik terhadap titik-titik tertentu, maka akan diketahui
atau ditentukan beda tinggi atau ketinggian dari titik-titik tersebut.
1.4 Cara Penggunaan Waterpass
Pemakaian waterpass yang Biasa dilakukan dengan sederhana, yaitu menempatkan
permukaan alat ke bidang permukaan yang di cek. Untuk mengecek kedataran maka dapat
diperhatikan gelembung cairan pada alat pengukur yang ada bagian tengah alat waterpass.
Sedangkan untuk mencek ketegakan maka dapat dilihat gelembung pada bagian ujung
waterpass. Untuk memastikan apakah bidang benar rata maka gelembung harus benar benar
berada ditengah alat yang ada.
1. Sekrup A, B, C adalah sekrup yang digunakan untuk menyetting nivo kotak agar
gelembung tepat ditengah lingkaran
2. Cermin yaitu komponen dari waterpass yang berfungsi untuk melihat kedudukan
gelembung udara pada nivo pada saat bersamaan membidik rambu.
3. Sekrup penggerak halus horizontal yaitu sekrup yang digunakan untuk memutar alat ke
arah horizontal secara halus.
4. Sekrup pengatur fokus adalah sekrup yang digunakan untuk mengatur fokus objek
sehingga terlihat dengan jelas. Kurang lebih sama dengan fokus pada kamera DSLR
5. Optical alignment Index yaitu digunakan untuk acuan pengukuran tinggi alat ke tanah
6. Lensa objektif yaitu lensa yang digunakan untuk menangkap objek.
7. Lensa okuler yaitu lensa yang digunakan untuk melihat objek yang terletak didepan mata
pembidik.
THEODOLIT
1. Repeating Theodolit
Repeating theodolit bekerja dengan melakukan pengulangan sudut terhadap skala
graduasi. Hasil pengukuran yang ditampilkan merupakan rata-rata dari pembagian terhadap
jumlah sudut bacaan yang ditangkapnya. Theodolit ini biasanya digunakan area yang tidak stabil
atau terbatas. Repeating theodolit diklaim merupakan theodolit yang mampu memberikan hasil
pengukuran paling akurat daripada theodolit-theodolit lainnya karena bekerja dengan
membandingkan nilai-nilai sudut yang diterima, bukan hanya sebuat sudut saja.
2. Direction Theodolit
Cara kerja direction theodolit adalah memanfaatkan bentuk lingkaran untuk menentukan
besar suatu sudut. Saat pengaturan lingkaran dilakukan, teleskop juga perlu disesuaikan pada
arah datangnya beberapa sinyal sehingga pembacaan nilai sudutnya dikerjakan melalui segala
arah. Hasil pengukurannya diperoleh dengan menghitung hasil pengukuran bacaan pertama
dikurangi pengukuran bacaan kedua. Direction theodolit sering diandalan oleh surveyor untuk
menentukan titik dengan mengukur sudut dari titik-titik yang sudah diketahui.
Vernier transit theodolit ditanami dengan teleskop yang memungkinkan bidikannya bisa
berbalik kembali sehingga penghitungan besaran sudutnya pun dilakukan sebanyak dua kali
berturut-turut. Oleh sebab itu, vernier transit theodolit dipercaya mampu menghasilkan
pembacaan sudut yang minim kesalahan. Sayangnya, jenis theodolit ini tidak dilengkapi skala
pembesaran dan pengukuran di mikrometer. Karena bobotnya cukup ringan dan mudah
dipindahkan, vernier transit theodolit sering diaplikasikan di lokasi proyek pembangunan.
Theodolit ini juga tersedia dalam dua tipe yaitu theodolit yang bisa membaca sudut horisontal
dan sudut vertikal, serta theodolit yang hanya mampu menghitung sudut horisontal saja.
2.3 Fungsi Theodolit
Theodolit berfungsi untuk mengukur tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut
tegak. Hal ini berbeda dengan waterpass yang hanya bisa digunakan untuk mengukur sudut
mendatar saja. Perlu diketahui, tingkat akurasi yang dapat diukur oleh theodolit mampu
mencapai satuan detik.
Pada penerapannya, pengukuran tanah menggunakan theodolit biasanya dipakai pada saat
penentuan situasi, pengamatan, matahari, dan pengukuran polygon. Selain itu, theodolit juga
bisa dimanfaatkan sebagaimana pesawat penyipat datar apabila sudut vertikalnya diatur menjadi
90 derajat. Hal ini berkat adanya teropong yang memungkinkan theodolit bisa diarahkan ke
semua sudut. Oleh karena itu, theodolit pun dapat diandalkan untuk menentukan sudut siku-siku
dan ketinggian gedung bertingkat.
Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya. Kemudian lihat paku
dibawah menggunakan centring. Jika paku sudah terlihat, kedua kaki tripod tersebut baru
diletakkan di tanah.
Setelah statif diletakkan semua dan patok beserta pakunya sudah terlihat, ketiga kaki di statif
baru diinjak agar posisinya menancap kuat di tanah dan alat juga tidak mudah goyang.
Kemudian, lihat paku lewat centring. Jika paku tidak tepat, kejar pakunya dengan sekrup
penyetel. Kemudian, lihat nivo kotak. Jika nivo kotak tidak berada di tengah maka alat posisinya
miring. Untuk mengetahui posisi alat yang lebih tinggi, lihat gelembung pada nivo kotak. Jika nivo
kotak berada di timur, posisi alat tersebut akan lebih tinggi di timur sehingga kaki sebelah timur
dapat dipendekkan.
Setelah posisi gelembung di nivo kotak berada di tengah,alat sudah dalam keadaan waterpass
namun masih dalam keadaan kasar. Cara mengaluskannya, gunakan nivo tabung. Di bawah
theodolit terdapat 3 sekrup penyetel. Sebut saja sekrup A, B, dan C. Untuk menggunakan nivo
tabung sejajarkan nivo tabung dengan 2 sekrup penyetel. Misalnya sekrup A dan B. Kemudian,
lohat posisi gelembungnya. Jika tidak di tengah, posisi alat berarti masih belum level dan harus
ditengahkan. Setelah nivo tabung berada di tengah baru kemudian diputar 90 derajat atau 270
derajat dan nivo tabung bisa ditengahkan dengan sekrup C. Setelah ada di tengah, berarti posisi
kotak dan nivo tabung sudah sempurna
Lihat centring. Jika paku sudah tepat di lingkaran kecil, maka alat sudah tepat di atas patok.
Tetapi jika belum, alat harus digeser terlebih dahulu dengan mengendorkan baut pengikat yang
terdapat di bawah alat ukur. Geser alat agar tepat berada di atas paku namun jangan diputar
karena jika diputar dapat mengubah posisi nivo.
Setelah posisi alat tepat berada di atas patok, pengaturan nivo tabung perlu diulangi seperti
langkah di atas agar posisinya di tengah lagi.
Setelah selesai, tentukan titik acuan yaitu 0°00’00″ dan jangan lupa mengunci sekrup penggerak
horizontal.
Nyalakan layar dengan tombol power. Kemudian setting sudut horizontal pada 0°00’00″ dan
tekan tombol [0 SET] dua kali. Tekan tombol [V/%] untuk menampilkan pembacaan sudut vertikal.