Anda di halaman 1dari 72

HM.

Muslim
HM.Muslim,, M.Kes
Jurusan Analis Poltekkes Banjarmasin
TUNTUTAN
TUNTUTAN
G MUTU,
MUTU,EFISIENSI,
EFISIENSI,
L A EQUITY
EQUITY

O S PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN
DESENTRALISASI
DESENTRALISASI
B E LAB
LAB
A A
L N GLOBALISASI
GLOBALISASI
PROFESIONAL
PROFESIONAL
KONDISI PERFORMANCE
KONDISI PERFORMANCE

HEALTH SYSTEM
HEALTH SYSTEM PERFORMANCE
PERFORMANCE
INDONESIA BELUM
INDONESIA BELUM MEMUASKAN
MEMUASKAN
TERENDAH DIANTARA
TERENDAH DIANTARA 55 PENDIRI
PENDIRI
ASEAN (WHO
ASEAN (WHO ASSEMBLY
ASSEMBLY 2000)2000)
PERINGKAT 92
PERINGKAT 92 DARI
DARI 191
191 ANGGOTA
ANGGOTA
WHO (SINGAPORE
WHO (SINGAPORE 6, 6, BRUNEI
BRUNEI
DARUSALAM 40,
DARUSALAM 40, THAILAND
THAILAND 47,47,
MALAYSIA 49,
MALAYSIA 49, DAN
DAN PHILIPINA
PHILIPINA 60)
60)
REGULASI MUTU

TUJUAN
MENJAMIN TERPENUHINYA SELURUH
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU
PELAYANAN KESEHATAN DAN ATAU
SEMUA PERSYARATAN
TERSELENGGARANYA PELAYANAN
KESEHATAN
PENERAPAN REGULASI MUTU
PELAYANAN KESEHATAN

Lisensi, sertifikasi, akreditasi tenaga dan sarana


kesehatan
Penerapan pelayanan kesehatan terkendali
(managed care) dengan sistem pelayanan
kesehatan berjenjang yg ditopang oleh sistem
pembiayaan pra upaya
Program kendali biaya (cost containment),
seperti pengaturan tarif (rate regulation)
Audit medis (medical audit)
What is this?
Mengapa kita peduli ttg mutu ?
Pelayanan yang bermutu adalah pelayanan
yang profesional
Pelayanan yang bermutu adalah hak pasien
Memberikan pelayanan yang bermutu berarti
memberikan yang terbaik bagi pasien/pelanggan
Pelayanan yang bermutu memberi peluang
untuk memenangkan persaingan
Pelayanan yang diberikan melibatkan berbagai
pihak terkait (lintas fungsi)
Hidup mati organisasi bergantung pada
pelanggan, sehingga pelanggan perlu dipuaskan
MITOS MUTU

Mutu adalah luks, mewah dan wah


Mutu adalah mahal
Mutu adalah abstrak, tidak bisa diukur
Untuk meningkatkan mutu dalam suatu
organisasi kesehatan harus ada badan
mutu
Pendapat Mutu Pelayanan
Mutu pelayanan adalah sejauh mana kenyataan
pemberian pelayanan sesuai dengan kriteria
pelayanan yang baik (Donabedian, 1980)
Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang
telah ditetapkan (Cosby, 1984)
Mutu adalah memenuhi bahkan melebihi
kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui
perbaikan sluruh proses secara berkelanjutan
(Zimmerman)
Pendapat Mutu Pelayanan
Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja
yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan, disatu pihak dapat
menimbulkan kepuasan pada setiap pasien
sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, dipihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan standar
dan kode etik profesi yang telah ditetapkan
(Azwar, 1998)
1. Kepatuhan terhadap standar dan etika
(compliance to standards and ethic).
2. Kepuasan pelanggan.
Konsep Mutu Laboratorium
• Mutu laboratorium berkaitan dengan data hasil
uji analisa laboratorium ; dikatakan bermutu
tinggi apabila data hasil uji tersebut dapat
memuaskan pelanggan dengan
mempertimbangkan aspek-aspek teknis
sehingga ketepatan & ketelitian yang tinggi
dapat dicapai (Hadi, 2000)
Mutu adalah mendapatkan hasil yang benar,
secara langsung, setiap saat, dan tepat waktu,
dengan menggunakan sumber daya yang efektif
dan efisien Mutu amatlah penting dalam semua
tahapan dari suatu proses, mulai dari
penerimaan sampel hingga pelaporan hasil uji.
Konsep Mutu Laboratorium
• Pengawasan proses dg. SPC adalah sebuah
cara yang memungkinkan operator
menentukan apakah suatu proses sedang
berproduksi, dan mungkin terus
memproduksi keluaran yang sesuai (Faure &
Faure, 1999)
• Quality Control : Merupakan suatu upaya
untuk meminimalkan atau pencegahan
kesalahan semaksimal mungkin mulai dari
pra analitik, analitik dan pasca analitik
(Depkes, 1997)
Pelanggan
Pelanggan Eksternal: pasien, keluarga
pasien, pengunjung, pemerintah, asuransi
kesehatan, dokter, masyarakat umum,
rekanan, dsb
Pelanggan antara ?
Pelanggan Internal: tenaga profesi yang
ada di rumah sakit, karyawan rumah sakit,
maupun pihak manajemen
KUALITAS DALAM PELAYANAN
KESEHATAN

DOKTER
DOKTER
PERAWAT/BIDAN
PERAWAT/BIDAN • MEMENUHI KEBUTUHAN
ANALIS PASIEN (PATIENT’S NEED)
ANALIS • MEMENUHI STANDAR
ADMINISTRATOR
ADMINISTRATOR PROFESI & ETIKA.
DLL.
DLL.
KEBUTUHAN PASIEN
PATIENT COMPREHENSIVE BIO
PSYCHO
HUMANE SOCIO
VIEW CULTURO
SPIRITUAL BEING

BIOLOGICAL NEED
PSYCHOLOGICAL NEED
SOCIAL NEED
CULTURAL NEED
SPIRITUAL BEING NEED
Pemantapan Mutu

Merupakan suatu upaya untuk


meminimalkan atau pencegahan
kesalahan semaksimal mungkin mulai
dari kesalahan pra analitik, analitik
dan pasca analitik (Depkes, 1997)
Pengendalian Proses Statistical
• Pengendalian mutu (QC) merupakan kegiatan teknik
dan manajemen, untuk mengukur karakteristik
kualitas dari output (barang dan atau jasa), kemudian
membandingkan hasil pengukuran itu dengan
spesifikasi output yang diinginkan pelanggan, serta
melakukan perbaikan apabila terjadi perbedaan
antara performansi aktual dan standar
• Pengendalian proses statistikalå sebuah metodologi
pengumpulan & analisis data kualitas, serta
penentuan & interpretasi pengukuran-pengukuran
yang menjelaskan proses dlm sistem industri untuk
meningkatkan mutu dari output guna memenuhi
kebutuhan & ekspektasi pelanggan (Gaspersz, 1998)
Perkembangan Pemantapan Mutu
1976 : IAPI VI (Semarang) = panel ; perlu QC
1979 :
Kongres IAPI VII Denpasar : semangat QC
Dit.labkes : Marsetio dkk susun konsep

Baskoro (jgj), Wibisono (bdg), Srie Oemirin (mlg) å


Pertemuan ahli : J.latu (Jkt), E.N.Kosasih (Medan),

Pemantapan mutu = QC

RSUD Soetomo & BM) å 67 : RS 25; 42 LKS å hsl


Mulai program PNPKLK : survey ring trial (plksn :

tdk terpercaya
1980 : Dit.Labkes = Program Nas. PNPKLK-K
1987 : Puslabkes & RSCM = PNPKLK-H
Puslabkes & BLK jgy = PNPKLK-M, + UNAIR ;
PNPKLK-I
T ujua n Pe m a nt a pa n M ut u
Untuk menjamin keandalan hasil pemeriksaan
sampel penderita

Program Pemantapan Mutu


- Pemantapan Mutu Internal
Memantau presisi & akurasi kinerja metode
pemeriksaan (metode analitik) di dlm lab.
- Pemantapan Mutu Eksternal
Memantau presisi & akurasi kinerja metode
pemeriksaan (metode analitik) antar lab.
M a nfa a t Pe m a nt a pa n M ut u
Program Pemantapan Mutu Internal
- Mutu hasil pemeriksaan lab. meningkat (presisi
& akurasi baik)
- Kepercayaan pengguna jasa meningkat, biaya
perawatan kes. menurun
- Mudah sistem qontrol pimpinan pd proses px.
- pengaruh psikologis personil lab å > disiplin

Program Pemantapan Mutu Eksternal


- Mengetahui akurasi tiap metode (perbandingan
dg nilai target)
- Dapat membandingkan mutu dg lab. lain
- Variasi hasil px antar lab semakin kecil
- Diketahui mutu alat, reagen/ metode yg baik
K e a nda la n
Keandalan suatu tes atau metode
Suatu ukuran utk menilai sampai berapa jauh tes tsb dpt
digunakan utk kepentingan klinik, baik sbg tes penyaring,
diagnosis, pemantau atau utk prognosis

• Presesi ; kesesuaian hasil secara berulang


• Akurasi ; kesesuaian hasil dg nilai benar (target)
• Sensitivitas ; kemampuan metode utk mengukur kadar
terendah zat dalam larutan
• Spesifisitas ; kemampuan metode mengukur kadar zat dlm
larutan tanpa dipengaruhi zat lain dlm larutan tsb.
Pengendalian pra analitik
Tujuan : Untuk menjamin bahwa spesimen yang
diterima benar dan dari pasien yang benar
Cara pengendalian :
ϕ Menyediakan Katalog pemeriksaan, berisi informasi :
Persyaratan pasien & Jenis spesimen
ϕ Cara pengambilan & volume
ϕ Wadah Spesimen
ϕ Pengiriman & Penyimpanan Spesimen
ϕ Menyediakan Prosedur Operasi Baku (SOP), antara
lain : SOP penanganan spesimen dan sampel
ϕ Menyediakan pedoman-pedoman, antara lain : Pengambilan
spesimen yang benar, Persyaratan spesimen dan
persiapan pasien, Persyaratan sampel
Bagaimana Mempertahankan mutu
supaya tetap baik ?

1. Mengerjakan proses/prosedur sesuai standar


yang telah ditentukan
2. Melaksanakan dan mengevaluasi program QC
3. Preventive maintenance dilakukan secara
konsisten dan terjadwal
4. Kalibrasi alat / analyzer mengacu pada
standar internasional
Apa yang ingin dicapai dari
Proses Produksi ?

1. Menghasilkan Presisi-Akurasi pemeriksaan


yang tinggi dan dapat diandalkan
2. Konsistensi Mutu Produk
3. Prosedur Operasi yang Efisien & Efektif
4. SDM Teknis Tangguh, Kompak &
Profesional
5. Mutu Produk & Harga dapat bersaing di
Persaingan bebas
TAHAP - TAHAP PROSES
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Order
Preparasi/
Persiapan Teknis
Pengumpulan
Spesimen

Pemeriksaan
Identifikasi

Pelaporan Hasil
Transportasi
K EN DALI M U T U
I N T ERN AL
K EGI AT AN
da n K ESALAH AN
T AN GGU N G
J AWAB
* M EN CEGAH
* M EN DET EK SI
* M EM PERBAI K I

* PRA AN ALI T I K
- Pe rsia pa n pa sie n
- Pe nga m bila n da n Pe na m punga n spe sim e n
- Pe na nga na n spe sim e n
- Pe ngirim a n spe sim e n
- Pe ngola ha n da n Pe nyim pa na n spe sim e n
PEM AN T APAN(PEN GEN DALI AN )
M U T U I N T ERN AL
* ANALITIK
- Pe m e rik sa a n spe sim e n
- Pe m e liha ra a n da n K a libra si a la t
- U ji k ua lit a s Re a ge n
- U ji K e t e lit ia n
- U ji K e t e pa t a n

POST AN ALI T I K
• La pora n
• Pe nulisa n ha sil
Kesalahan pada analisa
• KESALAHAN TEKNIS (TECHNICAL
ERROR)
SIFAT : Melekat, selalu ada, tidak
mungkin dihindari, & diusahakan sekecil
mungkin
JENIS : Acak (random) ; tingkat
ketelitian (presisi) pemeriksaan,
Sistematik ; Tingkat ketepatan
(Akurasi) pemeriksaan
Kesalahan pada analisa
KESALAHAN NON TEKNIS
TERJADI DI LUAR TAHAP ANALITIK : Pra Analitik
dan Post Analitik
KESALAHAH PENGAMBILAN SAMPEL
(SAMPLING ERROR)
Persiapan pasien
Pemberian identitas pasien
Pengambilan dan penyimpanan spesimen
Transport spesimen
KESALAHAH PENGHITUNGAN / PENULISAN
( CLERICAL ERROR ) : Pencatatan hasil
AKURASI
Menggambarkan besarnya penyimpangan
data hasil uji dengan nilai sesungguhnya
Cara :
Uji Recovery (Perolehan kembali)
Uji Banding terhadap akurasi met standar
Uji thd bahan acuan standar
PRESISI
No Yang Diuji Yang Dihitung
Standar, reference material, atau
blanko contoh yang ditambah
analit dengan berbagai
konsentrasi
1 Oleh analis, alat dan lab yang Hitung Deviasi Standar pada masing-
sama dalam waktu pendek masing konsentrasi, lalu Hitung
(analisis 10 kali) Relative Standar Deviasi /RSD atau CV
(Ukuran repetibilitas masing2
konsentrasi)
2 Oleh analis dan alat yang berbeda Hitung seperti di atas (ukuran intra lab)
dalam 1 lab yang sama (analisis reproduksibilitas pd masing2
10 kali) konsentrasi

3 Oleh analis, alat dan lab yang Hitung seperti di atas (ukuran inter lab)
berbeda-beda (Uji profisiensi) reproduksibilitas pd masing2
konsentrasi
AKURASI ???

SELISIH HASIL
PENGUKURAN DENGAN
NILAI SEBENARNYA

PRESISI ???
DEVIASI HASIL
PENGUKURAN BERULANG
Akurasi OK
Presisi OK

Akurasi NO
Presisi OK
Akurasi OK
Presisi OK

Akurasi NO
Presisi NO Akurasi NO
Presisi OK

Akurasi OK
Presisi NO
AKURASI
BAIK BURUK

BAIK
PRESISI

TV TV
BURUK

TV TV
KETELITIAN
Sering dinyatakan dengan ketidaktelitian
(Impresisi) : SD, CV
SD > Impresisi > CV >
Alat :
Stabilitas alat å Ketelitian
Alat sensitif (Fotometer) å perlu stabilisator
Metoda Pemeriksaan :
Praktis, mudah dikerjakan, singkat : å Teliti
Rumit, banyak langkah, Kelelahan : å
pemeriksaan < teliti
KETELITIAN
Volume / Kadar bahan yang diperiksa :
Volume / Kadar > å > Teliti
Volume / Kadar < å < Teliti
Waktu Pengulangan :
Pengulangan hari sama (within-run) SD < &
CV <
Pengulangan hari berbeda (between-day)
Tenaga Pemeriksa :
> Terampil å > teliti
BATAS KETELITIAN YANG
DAPAT DITERIMA
Sekecil mungkin
Sarana dan alat yang canggih dan mahal :
Sesuai dengan penelitian
Disesuaikan dgn manfaat klinik secara
rutin “ Kepraktisan “ ~ kepentingan klinik
• Tidak boleh melampaui variasi biologis
K ON T ROL
T I N DAK AN Y AN G
PERLU DI LAK U K AN !
U LAN G K ON T ROL I
(T a bung Re a k si, Cup, Pe ra la t a n la in yg be rbe da )

K ON T ROL I I

K ALI BRAT OR / ST AN DARD yg ba ru

ALAT REAGEN BARU


TAHAPAN MENCAPAI MUTU LABOR
Memastikan bahwa sampel yang benar sudah diterima
Memastikan bahwa teknik pengujian yang dilakukan
sesuai dengan permintaan
Peralatan telah dipelihara, dikalibrasi, dikontrol mutunya
dan digunakan secara benar.
Semua reagen dan material yang dibutuhkan telah
tersedia.
Para staf telah memahami berbagai jenis uji yang diminta.
Para staf telah dilatih dalam melakukan berbagaijenis uji.
Para staf memiliki metode yang terdokumentasi dengan
baik dalam membantu melakukan berbagai pengujian
yang diminta.
Hasil uji dikirimkan ke personil yang benar sesuai dengan
jadwal permintaan uji.
Hasil uji mudah dibaca dan dipahami serta berisi semua
informasi yang diperlukan.
PERSIAPAN PASIEN
Makanan ;

darah puasa å 10-16 jam. Triglyceride å >12 jam


Secara langsung pada hasil pemeriksaan : Gula

Secara tidak langsung pada hasil pemeriksaan : LED,


aktivitas enzim, besi dll
Obat-obatan
Aktivitas fisik : gula darah, Perubahan kadar substrat &
enzim (konsentrasi gas darah, asam urat, kreatinin, CK,
LDH, LED, Hb, hit. Rbc & produksi urin
Demam
Meningginya gula darah å pelepasan insulin
Penurunan Chol & Triglyceride pd awal å
peningkatan metabolisme lemak
Mudah menemukan malaria
Reaksi anamnestik ; penyebab kenaikan titer widal
PERSIAPAN PASIEN (lanjutan)
Trauma
Luka perdarahan å penurunan kadar substrat &
aktivitas enzim, termasuk Hb, hemetokrit & produk
ke dlm pembuluh darah å terjadi pengenceran.
urin. Penyebab ; terjadinya pemindahan cairan tubuh

Tingkat lanjut å peningkatan ureum & kreatinin serta


enzim dari otot

Variasi harian (variasi diurnal)


Kadar besi serum ; sore > pagi hari
Glukose : siang hari > dari pagi hari å kadar insulin
puncaknya pagi hari.
Enzim ; berfluktuasi å kadar hormon berbeda dari
waktu ke waktu
Eosinofil ; malam – pagi < siang hari
PENGAMBILAN & PENGOLAHAN SPESIMEN

PEMBERIAN IDENTITAS
Surat pengantar
Tanggal permintaan, Tanggal & jam pengambilan
Identitas pasien (nama, umur, kelamin, alamat)
Identitas pengirim (nama, alamat, No.telp)
Diagnosis/keterangan klinik
Obat-obatan yg telah diberikan & lama pemberian
Jenis spesimen, Lokasi pengambilan spesimen, Volume
spesimen
Pemeriksaan laboratorium yg diminta
Nama pengambil spesimen
Transport media/pengawet yang digunakan
Label wadah utk dikirim ke lab å tanggal pengambilan,
identitas & jenis spesimen
PENGAMBILAN & PENGOLAHAN SPESIMEN

PEMBERIAN IDENTITAS
Formulir hasil
Tanggal pemeriksaan
Identitas pasien (nama, umur, kelamin, alamat)
Nomor/kode laboratorium
Hasil pemeriksaan
Satuan nilai hasil pemeriksaan
Nilai rentang parameter
Keterangan ; penjelasan persiapan pasien yg tdk
mungkin dilakukan
Tanggal hasil pemeriksaan dikeluarkan
Tanda tangan penanggung jawab
PENGAMBILAN & PENGOLAHAN SPESIMEN

PENERIMAAN SPESIMEN
Memeriksa kesesuaian spesimen dg formulir &
mencatat: Volume, warna, kekeruhan, bau, konsistensi,
dll
PENGAMBILAN SPESIMEN
Waktu pengambilan
Kimia klinik, hematologi, imunologi å pagi hari
Demam typoid ; biakan darah å mg I & II sakit, urin &
tinja å mg II & III
Biakan & uji sensitivity ; sebelum pemberian antibiotik
GO ; sekeret uretra 2 jam sebelum kencing
Mikrofilaria ; sore & menjelang tengah malam
Tuberkulose ; sputum pagi setelah bangun tidur
Enzim jantung ; segera setelah serangan akut jantung
PENGAMBILAN & PENGOLAHAN SPESIMEN

WADAH SPESIMEN
Waktu pengambilan
Kimia klinik, hematologi, imunologi å pagi hari
Demam typoid ; biakan darah å mg I & II sakit, urin &
tinja å mg II & III
Biakan & uji sensitivity ; sebelum pemberian antibiotik
GO ; sekeret uretra 2 jam sebelum kencing
Mikrofilaria ; sore & menjelang tengah malam
Tuberkulose ; sputum pagi setelah bangun tidur
Enzim jantung ; segera setelah serangan akut jantung
Pengendalian Analitik
Tujuan : Untuk menjamin bahwa proses
pemeriksaan dan hasil yang diperoleh telah
memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan
Pengendalian :
♦ Mutu SDM
♦ Mutu Reagen
♦ Mutu Alat
♦ Prosedur Pemeriksaan
♦ Kesinambungan Supply
♦ Praktek Keselamatan Kerja
♦ Dokumentasi
Cara Pengendalian Analitik
ϕ Mengikuti dan melaksanakan Proficiency
Testing
ϕ (Program Pemantapan Mutu / QC)
♦ Program QC Internal
Ø Harian
Ø Bulanan
Ø Periodik
♦ Program QC Eksternal
Ø Nasional
Ø Internasional
Pengendalian Pasca-Analitik
Tujuan : Untuk menjamin bahwa hasil
pemeriksaan yang diberikan kepada
pelanggan merupakan hasil yang benar
Cara Pengendalian :
♦ Pengontrolan akhir hasil
Ø kebenaran identitas pasien
Ø kelengkapan hasil pemeriksaan
Ø keabsahan hasil pemeriksaan
♦ Interpretasi dan Nilai Rujukan Pemeriksaan
♦ Kejelasan dan kebersihan hasil pemeriksaan
Sasaran Sistem QC

Menjamin kinerja atau perfomance sistem


pemeriksaan di lab. Hasil kita
dibandingkan secara obyektif dengan
hasil lab lain yang menggunakan alat,
metode dan reagen yang sama.
Jika dilakukan bersamaan dengan QC
harian maka program QC eksternal
memberikan kepada lab jaminan terhadap
hasil lab tersebut.
MANFAAT SISTEM QC
1. Mendeteksi adanya perubahan pada sistem
operasional rutin yang stabil.
2. QC tidak dapat mengubah suatu metode tes yang
kurang baik menjadi baik.
3. Mendeteksi dengan cepat adanya masalah yang
signifikan
4. Memberikan alarm sedini mungkin bila terjadi
kesalahan yang signifikan.
5. Menjamin hasil lab yang dilaporkan mendekati ‘true
value’ untuk membantu klinisi membuat keputusan
suatu diagnosa
PANDANGAN TRADISIONAL

• Hasil QC masuk dalam rentangå Hasil pasien


& PME : Baik
• Hasil QC keluar rentangå Hasil pasien &
PME : Buruk

QC Intern + QC Ekstern î Nilai Lebih


Jika hasil QC kita baik berarti :

Hasil lab akurat, presisi dan valid


Staf lab tersebut kompeten untuk
melakukan pemeriksaan
Hasil kita dapat dibandingkan dengan
hasil lab lain (akurat dan terpercaya)
Memenuhi persyaratan regulasi atau
badan akreditasi dam pelanggan
eksternal
Quality Control di Laboratorium
Klinik

• Control Chart : metoda grafik untuk


menampilkan hasil kontrol dan mengevaluasi
apakah suatu prosedur pemeriksaan in-control
atau out-of-control.
• Control Limits : Batasan pada grafik kontrol
yang digunakan untuk menilai suatu prosedur
pemeriksaan in-control atau out -of-control
Batasan kontrol dihitung dari Nilai rata-rata dan
standar deviasi dari hasil pengukuran kontrol
Quality Control di Laboratorium
Klinik
• Control Rule
Suatu ukuran/standar untuk memberikan
keputusan terhadap perjalanan suatu
pemeriksaan apakah in atau out-of control
Misal :
* Single Rule contoh : 1 – 2S / 2 – 2S / 1 – 3S
* Multi Rule î Westgard Rule
APA ITU “WESTGARD RULES” ?
WESTGARD RULES = MULTIRULE QC

Kombinasi control rules yang digunakan


dalam QC kimia klinik untuk
menginterpretasi hasil kontrol

Contoh : 13s/22s/R4s/41s/10x
untuk N=2
DASAR PEMIKIRAN GRAFIK
LEVEY JENNING :
GRAFIK DISTRIBUSI NORMAL

-3SD -2SD -1SD x 1SD 2SD 3SD


68.2 %
95.5 %
99.7 %

3SD x
2SD x
xx x
x x x
1SD xx
x x
x x x xx x x x xx
x xx x
-1SD
x
x
-2SD x x
-3SD
x x
Mengapa harus menggunakan QC
Multirule ?

• Jika menggunakan Singlerule (mis : 1-2S),


penambahan jumlah data akan menambah peluang
untuk ditolak (N = 2 [9 %]; N = 3 [14%]; N = 4
[18%])
(hal ini akan membuang waktu, tenaga dan biaya)
Atau aturan 1-3S maka peluang untuk ditolak sangat
rendah (< 1 %) tetapi tingkat deteksi error pun
rendah
• Multirule menggabungkan beberapa aturan tunggal
yang memberikan sifat menekan peluang ditolak,
namun meningkatkan kemampuan deteksi error
ALUR WESTGARD MULTIRULE

Data Kontrol

T
1-2S IN CONTROL

Y T
T T T T
1-3S 2-2S R-4S 4-1S 10(X)

Y Y Y Y Y

OUT OF CONTROL
WESTGARD 1-
MULTIRULE 2S
Merupakan PERINGATAN yang harus dilakukan adalah melihat
performan hasil kontrol lainnya, yaitu :
• Hasil kontrol yang sebelumnya dalam level yang sama.
• Hasil kontrol level lainnya pada saat dikerjakan berbarengan.

2SD

X
1-2S
-2SD
WESTGARD 2-
MULTIRULE 2S
Merupakan PENOLAKAN menggambarkan kesalahan sistematik yaitu :
• Jika 2 (dua) hasil kontrol terakhir darilevel kontrol yang sama, keluar di sisi
yang sama baik 2 SD (diatas) atau -2SD (Dibawah).
• 2 (dua) hasil kontrol dari level kontrol yang berbeda, keluar di sisi yang sama
baik 2 SD (diatas) atau -2SD (Dibawah).

2SD 2SD
2-2S 2-2S
X X

-2SD -2SD

Within run
WESTGARD 1-
MULTIRULE 3S
Merupakan PENOLAKAN Yaitu 1 (satu) 1-3S merupakan ciri :
hasil kontrol keluar batasan baik 3 SD • Kesalahan random
(diatas) atau -3SD (Dibawah) • Awal dari
kesalahan
sistematik yang
2SD besar
1-3S
X

-2SD
WESTGARD 4-
MULTIRULE 1S
Merupakan PENOLAKAN menggambarkan kesalahan Sistematis,
yaitu :
Jika 4 (empat) hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang sama atau
berbeda, berada pada sisi yang sama diatas nilai 1SD atau dibawah -1SD

2SD 2SD
4-1S
X X
4-1S

-2SD -2SD
Within run
WESTGARD R-
MULTIRULE 4S
Merupakan “PENOLAKAN” menggambarkan kesalahan, yaitu : Random
• Jika 2 (dua) hasil kontrol terakhir darilevel kontrol yang sama atau berbeda,
keluar dari 2SD di sisi yang berseberangan sehingga perbedaan nilainya menjadi
4SD,
• Jika 3 level yang dikerjakan dan 2 hasil diantaranya berbeda 4SD

2SD 2SD
R-4S
X X
R-4S

-2SD -2SD

Within run
WESTGARD 10(x
MULTIRULE )
Merupakan PENOLAKAN menggambarkan kesalahan SistematisYaitu :
• Jika 10 (sepuluh) hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang sama atau
berbeda, berada pada sisi yang sama diatas / dibawah nilai rata-rata

2SD 2SD
10(X)

X X
10(X)
-2SD -2SD
Accros run Within run
ATURAN WESTGARD LAINNYA
Untuk Pemeriksaan yang menggunakan 3 level
3-2S kontrol 7T 6(x)

6
2SD
5
X
4

3
-2SD

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
WESTGARD
2 of 32s
MULTIRULE
Merupakan PENOLAKAN menggambarkan kesalahan sistematik
Yaitu :
• Jika 2 (dua) dari 3 hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang
sama, keluar di sisi yang sama baik 2 SD (diatas) atau -2SD
(Dibawah).
• 2 (dua) dari 3 hasil kontrol dari level kontrol yang berbeda, keluar
disisi yang sama2SD
baik 2 SD (diatas) atau -2SD (Dibawah).

2-3(2S)
X

-2SD
WESTGARD
3-1S
MULTIRULE
Merupakan PENOLAKAN : Yaitu 3 (tiga) hasil kontrol
keluar batasan baik 1 SD (diatas) atau -1SD (Dibawah)
3-1S
2SD

-2SD
WESTGARD 6(X
MULTIRULE )
Merupakan PENOLAKAN menggambarkan kesalahan
Sistematis
Yaitu : - 6 (enam) hasil kontrol berada pada sisi yang sama
diatas / dibawah nilai rata-rata
2SD 6X

-2SD
WESTGARD
9(X)
MULTIRULE
Merupakan PENOLAKAN menggambarkan kesalahan
Sistematis :
Jika 9 (sembilan) hasil kontrol berada pada sisi yang sama diatas
atau dibawah nilai rata-rata
2SD 9X

-2SD

Anda mungkin juga menyukai