Anda di halaman 1dari 1

1. Diketahui sebuah lereng batuan dengan posisi muka lereng N45oE/60o dan tinggi (H) 12 m.

pada
lereng tersebut dijumpai bidang lemah yang dapat menyebabkan longsoran bidang. Posisi bidang
lemah tersebut terukur dengan kompas adalah N45oE/35o. empat meter dibelakang crest lereng
ternyata berkembang rekahan tarik sedalam 4.35 m dan terisi oleh air hingga 3 m di atas bidang
gelincir. Dari data laboratorium diperoleh bahwa berat satuan batuan pembentuk lereng adalah 26
kN/m3, nilai kohesi 25 kPa, dan dengan sudut gesek dalam 37o. bila berat satuan air adalah 9.81
kN/m3 dan pada daerah tersebut sering terjadi gempa dengan nilai α = 0.08g. Mantapkah lereng
tersebut (g=10 m/s2) ?

2. Bidang C (N95oE/65o) adalah muka lereng dengan ketinggian 70 m. ketinggian baji yang terbentuk
dari perpotongan muka lereng dan bidang lemah A (N15oE/45o) dan B (N145oE/70o) adalah 40 m.
Hitunglah nilai FK lereng tersebut jika γbatuan = 25 kN/m3, γair=9.81 kN/m3, CA = 24 kPa, CB = 48 kPa, ϕA =
30o, ϕB = 20o, dan upper surface N105oE/12o ?
3. Sebuah lereng dengan ketinggian 92.5 m dipotong dengan sudut 56.6o. Massa batuan berlapis-lapis
dengan kemiringan 60o, lebar setiap blok adalah 10 m, sudut lereng di atas crest sebesar 4o, dan
sudut gesek pada dasar blok 38.15o, dan berat satuan batuan adalah 26 kN/m3. Analisislah kestabilan
lereng untuk setiap blok ?

Anda mungkin juga menyukai