PENDAHULUAN
1.1 KASUS
Aku terjatuh dan tak tau jalan pulang..
Tn. Sunghong berusia 65 tahun dibawa anak perempuannya ke dokter
untuk kontrol penyakit pikun yang dideritanya. Saat ini ia bahkan selalu
menanyakan nama setiap orang yang didekatnya, meskipun orang tersebut
adalah anak dan cucu yang tinggal serumah dengannya dan ia tidak tau jalan
pulang meskipun hanya berjalan disekitar rumah. Menurut dokter, Tn.
Sunghong menderita penyakit Alzheimer disebabkan adanya degenerasi saraf
sehingga menyebabkan menurunnya kemampuan kognitif dan memori
terutama memori jangka pendek serta penurunan kemampuan belajar dan
dalam perjalanan penyakit selanjutnya ia akan kehilangan kemampuan bahasa,
visual perception dan visual-spatial function dan kecenderungan bertingkah
laku social-withdrawal.
1
1.3 Step 2 : Define(s) The Problem
1.3.1 Apakah penyebab degenerasi sel saraf.?
1.3.2 Bagaimanakah mekanisme, fisiologi, etiologi, gejala klinis dan terapi
dari Alzheimer.?
1.3.3 Apakah Alzheimer hanya terjadi pada orang usia lanjut.?
1.3.4 Bagaimanakah mekanisme otak dalam menyimpa memori.?
1.3.5 Bagian – bagian otak manasajakah yang berperan dalam proses
memori.?
1.3.6 Sebutkanlah klasifikasi memori berdasarkan waktu dan lama
penyimpanan.!
1.3.7 Bagaimanakah proses belajar itu terjadi.?
1.3.8 Apa sajakah tipe-tipe proses belajar tersebut.?
1.3.9 Bagaimanakah mekanisme dari neuroplastisi, Habituation dan
sensititation.?
1.3.10 Bagaimanakah mekanisme gerakan involunter.?
1.4.3 Alzheimer tidak hanya diderita oleh usia lanjut, karena banyak
kasus yang menyatakan Alzheimer berkaitan dengan trismi pada
kromosom 21 dan kromosom 19. Terkadang juga pada kromosom 6.
2
1.4.4 Saat pertama stimulus tersebut datang, akan disimpan sebagai
memori sensori dan hanya sebatas memori jangka pendek, namun
jika ada ketertarikan dan latihan dari kita dengan mengulang maka
memori tersebut bisa menjadi memori jangka panjang yang
tersimpan lama.
1.3.10 BM
3
1.5 Step 4 : Spider Web
STRUKTUR
ANATOMI
PENYAKIT LAIN
FISIOLOGI
ALZHEIMER
ETIOLOGI
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2 Proses
Learning
Proses dari learning memiliki beberapa tahapan, adapun tahapannya bisa
dijelaskan dari gambar berikut : [1]
Memory
Proses terbentuknya memory itu di awali oleh suatu informasi sensorik.
Kemudian informasi itu akan dibawa keotak untuk di olah. Pada saat di
5
otak, informasi itu akan mengalami beberapa proses pengubahan.
Dimulai dari yang namanya short term memory sampai menjadi long
term memory. Berikut ini skemanya : [1]
Selain itu, pada memory juga ada proses penerimaan informasi, kemudian
merekamnya dan disimpan dalam otak. Jika sewaktu-waktu ndiperlukan,
maka dia akan di recall atau dipanggil kembali.
2.1.3 Tipe-tipenya
Learning
o Associative
Habituation : proses belajar dari sesuatu yang dialami secara
berulang-ulang hingga menjadi suatu kebiasaan
Sensitization : proses belajar akibat sensisitf nya seseorang akan
rangsangan tertentu. [2]
o Non-assosiative
6
Memory
7
bdapat diganggu oleh trauma, obat-obatan sedangkan pada memori jangka
panjang lebih tahan lama terhadap gangguan.
Working Memory
8
Susunan otak terbentuk dari dua jenis sel, Glia dan Neuron (saraf). Glia
berfungsi menunjang dan melindungi neuron/saraf. Glia-lah sebagai pemasok
makanan ke otak. Sedangkan sel saraf membawa informasi dalam bentuk “pulsa
listrik” yang dikenal sebagai“Potensial aksi”. Dengan mengirim pulsa listrik
itulah, antar sel saraf berkomunikasi. Lewat pulsa listrik itu pula perintah
keseluruh tubuh dihantarkan melalui bahan kimia yg disebut “Neurotransmitter”.
Neurotransmitter dikirim pada celah yg dikenal sebagai “Sinapsis”. Seekor
serangga saja mempunyai jutaan sel saraf pada otaknya, sedangkan pada manusia
memiliki 100 milyar neuron. [2] [3]
Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu: [3] [4]
1. Cerebrum (Otak Besar)
2. Cerebellum (Otak Kecil)
3. Brainstem (Batang Otak)
4. Limbic System (Sistem Limbik)
5. Jembatan varol
9
manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran,
perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ
Anda juga ditentukan oleh kualitas bagian ini.
Cerebrum dibagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus
yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut
sulcus. [3]
Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari
Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan,
kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi
penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan
kemampuan bahasa secara umum.
Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor
perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan
kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk
suara.
Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan
rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan
interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.
10
3. Brainstem (Batang Otak)
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga
kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum
tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk
pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan,
dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari)
saat datangnya bahaya.
Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya.Oleh
karena itu, batang otak sering juga disebut dengan otak reptil.Otak reptil
mengatur “perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya anda akan
merasa tidak nyaman atau terancam ketika orang yang tidak Anda kenal terlalu
dekat dengan anda. [3]
11
sering disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus,
thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik.Sistem limbik berfungsi
menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis,
rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga
memori jangka panjang.
Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu
fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan
mana yang tidak. Misalnya anda lebih memperhatikan anak anda sendiri
dibanding dengan anak orang yang tidak anda kenal, mengapa.? Karena anda
punya hubungan emosional yang kuat dengan anak anda. Begitu juga, ketika anda
membenci seseorang, anda malah sering memperhatikan atau mengingatkan. Hal
ini terjadi karena anda punya hubungan emosional dengan orang yang anda benci.
Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh
indera.Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya
rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah
Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti
menolong orang dan perilaku tulus lainnya. Le Doux mengistilahkan sistem
limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya
cinta, penghargaan dan kejujuran. [4]
5.Jembatan varol
Makin banyak asosiasi, makin aktif hubungan antar sel saraf, makin baik pula
fungsi otak. Ini berarti orangnya cerdas dan minim lupa. Jadi kecerdasan dan daya
12
ingat seseorang tergantung keaktifan kerjasama antar neuron tadi. Ada pula
pendapat yg membagi otak hanya menjadi 2 bagian besar saja yaitu otak kiri dan
otak kanan. Keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan mempengaruhi tingkat
kecerdasan seseorang.
Otak kiri menjadi pusat pengendali fungsi intelektual, seperti daya ingat, bahasa,
logika, perhitungan, daya analisis dan pemikiran. Otak kanan mengedalikan
fungsi mental, spontanitas, intuisi, sikap, dan emosi. Termasuk juga mimpi,
warna, hubungan antar ruang dan dimensi, gambar, musik/irama, kesenian,
kreativitas, imajinasi, orisinilitas, daya cipta dan bakat artistik. [2][3]
2.3.1 Alzheimer
13
senilis terdiri dari sisa-sisa ujung saraf yang mati, endapan alumanium,
dan fragmen-fragmen protein abnormal. Fragmen protein selalu
mengandung suatu protein yang dikenal sebagai protein precursor amiloid
(PPA), salah satu teori mengenai pembentukan penyakit Alzheimer
mengatakan bahwa pengolahan PPA yang abnormal menyebabkan protein
tersebut menonjol dari membran sel saraf, hal ini agaknya menjadi
pencetus pembentukan jerat-jerat yang menyebabkan kematian sel. Yang
menunjang teori ini adalah temuan bahwa gen yang mengkode PPA
terletak dikromosom 21, yang apabila dalam kondisi triplicate (bertiga,
dan bukan berpasangan), menyebabkan Sindrom Down. Hampir semua
pengidap sindrom down yang dapat bertahan sampai usia 40-an akan
menderita penyakit Alzheimer. Akan tetapi, pada kelompok-kelompok
pasien lain, paling tidak terdapat 2 kromosom lain yang dibuktikan
berkaitan dengan penyakit Alzheimer, dan hal ini mengisyaratkan bahwa
mungkin terdapat lebih dari 1 penyebab genetic untuk penyakit ini.
Pada saat ini belum ada cara yang pasti untuk mendiagnosis penyakit
Alzheimer pada waktu pasien hidup, selain dengan menyingkirkan
penyebab-penyebab metabolik atau vascular dari pembentukan mental.
14
Dalam beberapa tahun mendatang, diagnosis Alzheimer mungkin mungkin
dapat didasarkan pada temuan-temuan dari pemeriksaan MRI (magnetic
resonance imaging) yang sensitif atau pada perubahan pupil yang samar. [5]
15
Pada sensitisasi prosesnya berbeda dengan habituasi, masuknya ion
ca2+ kedalam terminal prasinaps meningkat pada sensitisasi. Peningkatan
pelepasan NT yang kemudian terjadi hasil potensial pascasinaps yang lebih
besar. Sensitisasi tidak memiliki efek langsung pada saluran ca2+ prasinaps.
Sensitisasi secara tak langsung meningkatkan pemasukan ca2+ melalui fasilitas
prasinaps. Neuro Transmitter serotonin di bebaskan dari antar neuron fasilitatif
yang bersinaps diterminal prasinaps untuk menimbulkan peningkatan pelepasan
NT prasinaps sebagai respon terhadap potensial aksi,bahan ini melakukannya
dengan memicu pengaktifan pembawa pesan kedua AMP siklik di terminal
prasinap, yang akhirnya menyebabkan penyumbatan saluran k+ penyumbatan
ini memperlama potensila aksi di terminal prasinaps. ingat bahwa efluks k+
melalui saluran k+ yang terbuka mempercepat pemulihan ke potensial istirahat
selama fase turun potensial aksi, karena keberadaan potensial aksi lokal
merupakan penyebab terbukanya saluran ca2+ di terinal, maka potensial aksi
berkepanjangan meningkat infuks ca2+ yang berkaitan dengan sensitisasi. [6]
16
o struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang.
Tampak adanya garis terang dan gelap. memiliki satu inti yang
terletak di tengah
o Kontraksi: tidak menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan
tidak mudah lelah
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
18
DAFTAR PUSTAKA
19