Anda di halaman 1dari 3

Slide 1.

Perkembangannya dimulai pada tahun 1920an dan 30an, saat maraknya media massa,
komersialisasi budaya dan hiburan.
1957, Lowenthal mulai melacak budaya massa melalui tulisan pascal dan montaigne abad ke
16 &17 tentang gagasan ekonomi pasar.

Slide 3
1. Kritikus budaya massa.
a. Budaya rakyat didalam masyarakat pra-industri atau budaya massa didalam
masyarakat industri.
2. Mazhab Frankfurt
a. Budaya populer a/ budaya massa. Budaya massa dihasilkan oleh industri.
Untuk mengamankan kesinambungan kapitalisme.
3. Althusseer dan Gramsci.
a. Bentuk ideologi dominan.
4. Feminis.
a. Sebuah bentuk ideologi patriarkal. Budaya populer hanya dibuat untuk
memastikan kepentingan kaum laki-laki teratasi dan menentang kepentingan
kaum perempuan.
5. T. Strukturalis.
a. Budaya populer sebagai suatu ekspresi struktur sosial dan mental universal.
6. T. Posmo
a. Budaya populer membungkus perubahan radikal dengan peranan media
massa yang menghapuskan pembedaan antara citra dan realitas.

Ada 3 tema besar dalam perbincangan terkait budaya populer dan budaya massa.
1. Dari mana datangnya budaya populer? Apakah ia lahir dari orang awam sebagai
ekspresi mandiri atas kepentingan mereka dan berbagai bentuk pengalaman
mereka? Ataukah dipaksakan dari atas oleh mereka yang sedang berkuasa sebagai
salah satu bentuk kontrol sosial?
2. Apakah lahirnya budaya populer berarti bahwa kriteria nilai keuntungan dan nilai
jual lebih penting dari kualitas, keindahan, integritas dan tantangan intelektual?
Siapakah pemenang jika budaya populer dibuat secara industri dan dijual sesuai
dengan kriteria nilai jual dan nilai guna, perdagangan atau kualitas?
3. Menyangkut peran ideologis budaya populer. Apakah budaya populer memang
diperuntukkan untuk mengdoktrinasi orang kebanyakan, memaksa mereka
menerima dan mengikuti gagasan ataupun nilai-nilai?

Slide 4

a. Tren, sebuah budaya yang menjadi trend dan diikuti atau disukai banyak orang
berpotensi menjadi budaya populer;

b. Keseragaman bentuk, sebuah ciptaan manusia yang menjadi tren akhirnya diikuti oleh
banyak penjiplak. Karya tersebut dapat menjadi pionir bagi karya-karya lain yang berciri
sama, sebagai contoh genre musik pop (diambil dari kata popular) adalah genre musik yang
notasi nada tidak terlalu kompleks, lirik lagunya sederhana dan mudah diingat;
c. Adaptabilitas, sebuah budaya populer mudah dinikmati dan diadopsi oleh khalayak,
hal ini mengarah pada tren;

d. Durabilitas, sebuah budaya populer akan dilihat berdasarkan durabilitas menghadapi


waktu, pionir budaya populer yang dapat mempertahankan dirinya bila pesaing yang
kemudian muncul tidak dapat menyaingi keunikan dirinya, akan bertahan-seperti merek
Coca-cola yang sudah ada berpuluh-puluh tahun;

e. Profitabilitas, dari sisi ekonomi, budaya populer berpotensi menghasilkan keuntungan


yang besar bagi industri yang mendukungnya.

Slide 5

Mcdonalisasi, menurut ritzer merupakan simbol utama hegemoni. Dalam isu tentang selera
pada makanan, mcdonalisasi telah melenyapkan keunikan dan keotentikan makanan etnis.
Ia diramu sedemikian rupa, dirasionalkan dan dikompromikan hingga menjadi sebuah selera
global.

Televisi mampu menyajikan hot issue dalam format audio visual. Dalam format ini pemirsa
dalam dirambah ranah kognisi dan afeksinya. Dalam konteks televisi ini, budaya massa
merambah layar elektronik.

Berbelanja. Konsumsi kini tidak lagi diterjemahkan semata sebagai satu lalu lintas
kebudayaan benda akan tetapi kini menjadi sebuah panggung sosial.

Karena definisi “cantik” ini membuat perempuan berlomba-lomba merombak dirinya


dengan melakukan olah raga, diet ketat, bahkan mereka rela melakukan apa saja demi
memikat pasangannya termasuk meronggoh kocek dalam-dalam ke salon demi
mendapatkan pujian “kamu cantik hari ini.” Media menjadi alat yang sempurna untuk
menyebarkan hegemoni sang penguasa kepada masyarakat.

Slide 9

1. Fenomena brandminded ini dikatakan sebagai salah satu esensi dunia


posmodernisme. Yakni, nilai tukar dan nilai simbol kini lebih dipentingkan ketimbang
nilai guna dan nilai fungsi. Ini mengindikasikan bahwa orang menkonsumsi barang
bukan lagi karena butuh secara fungsional tapi karena prestise, penguatan status
atau sekedar gaya hidup.

Tuntutan sosial pun akan menjadi bencana ketika pergeseran nilai itu sudah
terjadi. Kelompok2 sosial kita pun akan berbicara.

Perceived Quality, kecenderungan menilai suatu barang berdasarkan


informasi. Barang yang harganya mahal dan bermerek dengan sendirinya dianggap
berkualitas.
2. Objektivikasi
a. Pemilik hanya menjadi objek. Yaitu penderita yang tidak mempunyai peran
apa2 dalam pembentukan simbol. Ia hanya menerima produk budaya sebagai
barang jadi yang tidak boleh dirinya berperan dalam bentuk apapun.

Slide 10

Transformasi radikal dalam budaya produksi dunia yakni mekanikal production dan berskala
besar. Kemudian pertumbuhan kota-kota besar yang padat, mengurangi stabilitas dan
mengikis apa saja nilai-nilai seseorang.

Individu dalam masyarakat massa tidak bersifat komunal sejati. Didalamnya dibiarkan
melakukan sesuka hati, semakin sedikir memilki gagasan menegenai cara hidup, karena
massa selama ini tidak mampu memberikan solusi.

Inti dari proses atomisasi ini adalah runtuhnya institusi sosial perantara, semisal desa,
keluarga dll yang dulunya memberikan suatu rasa identitas sosial, perilaku sosial dan
kepastian moral. Sebaliknya kota2 tidak memberikan itu. Relasi bersifat kontraktual dan
formal. Jika sudah tidak ada acuan moral yang memadai dan tidak mendapatkan nilai moral
yang aman, maka muncullah aturan palsu dan tidak berguna kemudian beralih pada
moralitas pengganti dan palsu.

Individu rentan terhadap eksploitasi

Anda mungkin juga menyukai