DAWAN I NIP. 197908102006042017 1. Evaluasi ketersediaan obat adalah terhadap fomularium adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan sejauh mana ketersediaan obat terhadap formularium telah tercapai. 2. Hasil evaluasi adalah menjadi umpan balik program yang memerlukan perbaikan, kebutuhan yang belum terlayani, kemampuan dalam melakukan program, dampak program terhadap perunahan perilaku, prestasi kerja, peningkatan mutu. 3. Tindak lanjut adalah memperbaiki hal – hal yang dipandang lemah, kurang tepat, kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai dan mengembangkan program dengan cara menambah atau merubah beberapa hal yang dipandang 1.Pengertian dapat meningkatkan kualitas atau efektifitas program 4. Petugas farmasi adalah asistem apoteker yang diberi tanggung jawab dan wewenang untuik melaksanakan pekerjaan kefarmasian. 5. Pasien adalah seseorang yang mendapatkan layanan masyarakat. 6. Formularium adalah daftar obat yang digunakan oleh puskesmas, yang berisi panduan terapi pasien, biasa berisi nama obat generic dikelompokkan dalam terapi penyakit disertai dengan beberapa alternative nama generic bermereknya sekitar 2-3 item. Seiring dengan perkembangannya, formularium diperbaharui setiap thaun dan ditambahkan / dikuranginya item melalui prosedur tertentu.
Prosedur ini bertujuan untuk menerangkan system evaluasi kesesuaian peresepan
2.Tujuan dengan formularium hasil evaluasi dan tindak lanjut. 3.Kebijakan 4.Referensi Pedoman pelayanan kefarmasian di puskesmas. 5.Prosedur / 1. Petugas Farmasi menginformasikan kepada Petugas Medis ttg isi Langkah – langkah Formularium 2. Petugas Farmasi mengambil sampling 5 resep setiap hari 3. Petugas farmasi mengumpulkan data resep selama 3 bulan terakhir. 4. Petugas Farmasi merekap data resep selama 3 bulan terakhir 5. Petugas farmasi mengumpulkan data tentang jenis obat yang tertulis diresep tetapi tidak tersedia di Formularium Puskesmas 6. Petugas farmasi mencatat total jenis obat yang tidak masuk dalam Formularium Puskesmas 7. Petugas Farmasi menghitung jumlah jenis obat yang tidak masuk dalam Formularium Puskesmas ( A ) 8. Petugas Farmasi mengumpulkan data jenis obat di Puskesmas yang tercantum di Formularium ( Doen 2011 ) 9. Petugas farmasi mencatat total jenis obat di Puskesmas yang tercantum di Formularium ( Doen 2011 ) 10. Petugas Farmasi menghitung jumlah jenis obat di Puskesmas yang tercantum di Formularium ( Doen 2011 ), ( B ) 11. Petugas Farmasi menghitung prosentase antara obat yang tidak sesuai Formularium dengan jumlah jenis obat di Puskesmas yang tercantum di Formularium ( Doen 2011 ),dengan rumus : A x 100 % = C % B 12. 12. Petugas Farmasi melaporkan hasil evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium kepada kepala Puskesmas
13. Kepala Puskesmas menindaklanjuti dari hasil evaluasi kesesuaian
peresepan dengan formularium dengan melaksanakan pertemuan dalam rangka pembinaan terhadap Petugas Penulis resep. 1. Tim mutu Puskesmas,
2. Koordinator pelayanan klinis,
6.Unit Terkait 3. Koordinator administrasi dan manajemen,