Anda di halaman 1dari 6

PENAHAN LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN TANAMAN

Saat ini semakin banyaknya penebangan pohon yang tidak terkendalai dan juga alih fungsi
lahan semakin meningkatkan ancaman bencana tanah longsor. Sehingga pencegahan tanah longsor
penting dilakukan. Pencegahan bisa dilakukan dengan tanaman pelindung. Fungsi tanaman
pelindung dalam konservasi lahan adalah untuk merembeskan air ke lapisan tanah yang lebih
dalam dari lapisan kedap air (bidang luncur) karena tanaman pelindung yang dipilih memiliki akar
tunjang dan perakarannya berfungsi untuk menyangga partikel tanah sehingga akan mengurangi
erosi pada permukaan tanah.

Manfaat Tanaman Pelindung Untuk Mencegah Longsor

- Tanaman pelindung bisa mencegah hilangnya bahan organik tanah. Hal tersebut karena
pohon pelindung dapat menghambat sinar matahari langsung yang mengakibatkan
naiknya suhu dan penguapan tanah,
- Bisa menambah bahan organik tanah. Daun dan ranting kering yang rontok di atas
permukaan tanah akan menjadi mulsa,
- Pohon pelindung menjadi pencegah banjir dan tanah longsor. Sebab akar akar dari
pohon akan meneyrap air hujan
- Cadangan air dalam tanah akan meningkat sebab, air akan tersimpan di akar akar
pohon.
- Menstabilkan kondisi lingkungan atau mikroklimat, sehingga pertumbuhan dan
proteksi tanaman mudah dikendalikan,
- Membantu pencegahan erosi, karena sistem perakaran yang dalam
Beberapa jenis pohon yang bisa menahan longsor/erosi tanah antara :

1.Gamal ( Gliricidia maculate )

Gamal berasal dari Amerika Tengah dan Brazilia yang beriklim kering. Ditemukan mulai
dari permukaan laut hingga ketinggian 1200 meter. Akan tetapi, tumbuhan ini telah lama
dibudidayakan dan bernaturalisasi di wilayah tropika Meksiko, Amerika Tengah, dan bagian utara
Amerika Selatan, sampai pada ketinggian 1.500 m. Jenis ini juga telah diangkut ke wilayah Karibia
dan kemudian ke Afrika Barat. Ia di introduksikan ke Filipina oleh orang Spanyol pada awal tahun
1600-an, dan ke Sri Lanka dalam abad ke-18l dari sana tumbuhan ini mencapai negara Asia lain,
termasuk Indonesia (kira-kira tahun 1900), Malaysia, Thailand dan India. Gamal diperkirakan
masuk ke Indonesia untuk digunakan sebagai tanaman pelindung pada areal perkebunan di daerah
Medan .
Gamal berbentuk pohon,semak, daun majemuk bersirip ganjil,bunga berbentuk malai,
lukar dari ketiak daun,bunga berwarna merah jambu, buah polongan,akar cukup dalam.

Fungsi tanaman: tanaman pelindung,pagar,makanan ternak,dan penahan erosi.

Dapat diperbayak dengan menggunakan stek ataupun biji. Gamal ditanam sebagai penahan
angin,bank protein, pakan ternak dan pagar hidup. Tanaman yang diperbanyak dengan setek sudah
dapat dipanen perdana pada usia di bawah 1 tahun. Biasanya 8-10 bulan. Walaupun sangat
bermanfaat bagi ternak, tingkat racun dalam Gamal juga sudah dikenal sejak lama. Sekurang-
kurangnya ada beberapa jenis komponen racun dalam Gamal,diantaranya dicoumerol, suatu
senyawa yang mengikat vitamin K dan dapat mengganggu serta menggumpalkan darah.
2.Kaliandra (Calliandra calothrysus)

Tinggi tanaman (pohon) kaliandra dapat mencapai 8 m. tanaman kaliandra dapat tumbuh
di dataran rendah hingga ketinggian 1500 m dpl, toleran terhadap tanah yang kurang subur, dapat
tumbuh cepat dan berbintil akar sehingga mampu menahan erosi tanah dan air.
Penanaman kaliandra pada tanah-tanah yang kurang produktif dapat menekan
pertumbuhan gulma. Selain itu tanaman ini dapat digunakan sebagai tanaman penahan erosi dan
penyuburtanah.
Daun kaliandra mudah dikeringkan dan dapat dibuat sebagai tepung makanan ternak
kambing.

3.Turi ( Sesbania grandiflora )


Berasal dari daerah srilangka.Tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi (1.200m),
dengan curah hujan 2.000 mm/tahun.Termasuk sejenis tanaman semak.Di Indonesia banyak
ditanam di pematang sawah. Sifat khusus dari tanaman turi adalah pertumbuhannya yang begitu
cepat, tinggi tanaman bisa mencapai 10 meter, dan bunga besar berbentuk seperti kupu-kupu
berwarna merah muda,putih atau ungu. Berdaun keci-kecil dan bulat,buahnya berbentuk polong
yng panjang.Turi dapat beradaptasi pada tanah asam yang tidak subur,tanah kapur, kadang-kadang
juga tumbuh subur pada tanah yang tergenang air. Seluruh masyarakat Timor pasti mengenal
Turi/kane/gala-gala. Turi merupakan pohon serbaguna sebagai makanan hewan, sayuran konsumsi
manusia, untuk kayu bakar dan batangnya sebagai material konstruksi ringan serta sangat baik
untuk meningkat kesuburan lahan. Turi bisa diandalkan sebagai makanan pokok Sapi. Sayangnya
tumbuhan ini walau tahan terhadap kekeringan, tapi tidak tahan terhadap api dan gulma/tanaman
penganggu.

4.Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala)

Berasal dari amerika tengah dan selatan.Tumbuh pada ketinggian 0-1200 m dpl,dengan
struktur tanah sedang sampai berat,dan dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur.
Tanaman ini berbentuk pohon yang bisa mencapai ketinggian 10 m dan memiliki akar yang cukup
dalam.Daunnya kecil-kecil,bentuknya lonjong,bunganya bertangkai.Tanaman ini toleran terhadap
hujan,angin,kekeringan,serta tanah-tanah yang kurang subur.
Lamtoro lebih sesuai pada tanah yang tidak masam (pH 5,5-7,5) dan kurang baik
tumbuhnya apabila tanah masam (pH 4-5,5). Gliricidia mempunyai daya toleransi yang lebih
tinggi terhadap kemasaman tanah, tahan pangkasan dan cepat kembali bertunas sesudah
pemangkasan. Kaliandra mempunyai daya adaptasi yang cukup luas tetapi kalah populer
dibandingkan dengan gliricidia. Lamtoro dapat digunakan sebagai tanaman makanan ternak,
tanaman pelindung, mempertahankan kesuburan tanah dan mencegah erosi.Jarak tanam:180-240
cm.pemotongan pertama dapat dilakukan pada waktu tanam berumur 6 – 9 bulan kemudian
pemotongan dapat diulangi 4 bulan sekali.

5.Pidada merah atau perepat merah (Sonneratia caseolaris)

Pohon berukuran kecil hingga sedang, tinggi sekitar 15 m dan jarang-jarang mencapai 20
m. Tajuk renggang dengan ranting-ranting menggantung di ujung. Serta dengan banyak akar
napas yang besar muncul vertikal di sekeliling batangnya, kadang-kadang hingga beberapa meter
jauhnya dari batang.
Daun-daun tunggal, berhadapan, bundar telur terbalik atau memanjang, 5–13 cm × 2–5 cm,
dengan pangkal bentuk baji dan ujung membulat atau tumpul. Tangkai daun pendek dan seringkali
kemerahan.

Pidada merah kerap didapati di hutan-hutan bakau di bagian yang bersalinitas rendah dan
berlumpur dalam; di sepanjang tepian sungai dan juga di rawa-rawa yang masih
dipengaruhi pasang-surut air laut. Buah pidada terapung dan dipencarkan oleh aliran air

Anda mungkin juga menyukai