Dalam usaha perbaikan tanah dengan bahan additive kimia maka secara teknis perlu
dilakukan persiapan-persiapan secara efisien dan bertahap karena penambahan bahan additive intinya
mencampurkan bahan kimia pada masa tanah dan efektifitasnya harus merata pada seluruh masa.
Kualitas stabilisasi tergantung hasil usaha pencampuran. Usaha-usaha itu yaitu antara lain :
Beberapa peristiwa terjadi dalam kita mencampurkan bahan additve pada tanah. proses kimia
itu terhadap bahan butir tanah ialah antara lain:
Sebagai kriteria untuk mengukur keberhasilan perbaikan tanah dengan campuran kimia
adalah dengan parameter-parameter:
Secara teknis data ini merupakan sifat fisik dari tanah asli yang perlu diperbaiki :
1. Derajat keplastisannya.
2. Kemampuan kompaktibilitas atau ke-emulsiannya.
3.Besar kekuatan gesernya.
4 Besar perubahan volume.
5.Besar deformasi tanahnya.
6.Tingkat permeabiltas dan absorsinya.
6.2 Perbaikan Tanah Dengan Bahan Campuran Semen.
Perbaikan tanah dilapisan permukaan umum untuk pondasi langsung atau tak langsung.
Sedangkan perbaikan lapisan tanah yang dalam juga dapat dilakukan dengan sistem cor berupa kolom
atau tiang semen.
Teknologi injeksi kolom semen di Thailand dilakukan secara mekanis dengan alat-alat berat
karena jumlah kolom yang banyak dan kontrol campuran dan kondisi tiang secara digital untuk
mendapat hasil yang optimal. Kolom semen dibuat diatas campuran berbentuk slurry atau cairan
antara semen, tanah dan air. Perlu diketahui secara umum tentang kondisi suatu bahan semen untuk
kita pelajari. Bahan semen yang dipakai biasanya yang tersedia dipasar. Setiap semen komersil belum
tentu komposisi mineralnya tergantung bahan kimia yang ada dari pabrik daerah pengolahannya.
Sebagai bahan dasar semen adalah batu kapur atau CaCO3 yang diproses dengan menghancurkanya
menjadi serbuk dengan pembakaran sesuai kondisi batuannya dan pembakaran bias mencapai 2000˚c.
Proses campuran tanah dan semen biasanya terjadi penggumpalan antara lain karena sukar
nya meratakan kedua unsur untuk itu disebabkan butir tanah yang halus dan adanya sifat kohesi antara
tanah sendiri sehingga secara alamiah tanah berkondisi menggumpal juga. Untuk mendapatkan desain
campuran semen yang tepat ialah melakukan percobaan uji laboratorium dengan studi kondisi
maksimal dari produk campuran nya .
Untuk mempelajari stabilisasi tanah dengan semen maka diperlukan pengamatan atas perilakunya
yang antara lain dapat diperinci sebagai berikut :
Sifat bahan semen secara umum yang berbentuk butir halus sangat kuat mengikat air karena
kondisi mineralnya yang aktif. Oleh karena butirnya yang halus sehingga media campuran butir kasar
akan lebih memudahkan proses campurannya.
Perilaku dan implikasi pengaruh air terutama diperlukan untuk mengetahui kondisi hidrasinya,
suhu dan kebasahan yang timbul dari proses campuran tanah semen. Pengaruh dalam pelaksanaan
konstruksi antara lain tergantung pada kondisi dibawah ini :
Metoda perbaikan tanah dengan kapur ialah alternatif perbaikan tanah dengan semen. Secara
prinsip semen bersifat mengikat butir tanah sedangkan kapur bereaksi dengan air butir sehingga
mengubah sifat tanahnya antara lain mengurangi kelekatan dan kelunakan tanahnya.
Campuran tanah dan bahan kapur terjadi reaksi antara ion sodium Na+ dan hydrogen H+, dari
tanah dengan ion kapur Ca+. Secara tehnis perubahan yang timbul akibat campuran tanah dengan
kapur adalah :
Salah satu contoh meningkatnya kualitas campuran tanah dengan kapur adalah produk bata
batako. Batako adalah bahan bangunan yang cukup murah dan baik untuk dinding banyak djumpai
didataran tinggi lembah Bandung. Secara garis besar dapat ditulis disini yaitu:
Batako = Tanah lempung abu gunung + Kapur Ca (OH)2 atau CaO (Abu vulkanik)
Pencampuran vertikal dikenal sebagai tang kapur banyak digunakan untuk antara lain:
Perbaikan untuk tanah yang sangat lunak sangat sukar secara tradisional. Campuran kimia
pabrik dijual berupa bubuk halus seperti bahan semen dan dalam kantong-kantong zak.
Biaya yang dihemat pada proses stabilisasi dengan kimia antara lain :
1. Biaya penggalian
2. Biaya transport
3. Piaya material pasir, batu, dan sebagainya
4. Supervisi berkurang
Campuran tanah dengan bahan limbah juga banyak digunakan dalam praktek terutama pada
daerah produksi tambang atau pertanian antara lain :
Kualitas campuran dengan bahan limbah dan tanah dilakukan secara uji coba-coba untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Teknis penelitian adalah sama seperti untuk bahan kimia lainnya,
misalnya mencari qu, ᵧd dan w opt, dsbnya.