Anda di halaman 1dari 3

Perkembangan Keperawatan Terkini

Oleh : Ice Septriani Saragih dan Yetty Mariani Tambun

Perkembagan keperawatan dimulai dari tokoh keperawatan yang pertama


yaitu Florence Nightingale. Pandangan beliau mengenai keperawatan timbul dari
filosofi spiritual yang tumbuh pada masa remaja dan dewasanya. Beliau
memandang keperawatan sebagai “tugas menjaga kesehatan seseorang”
berdasarkan pengetahuan “ bagaimana membuat tubuh berada dalam keadaan
yang bebas dari peyakit atau untuk sembuh dari penyakit.

Pada awal abad ke-20 terjadi perubahan kearah cabang keperawatan yang
berbasis pada penelitian dan ilmu pengetahuan. Para perawat memiliki tambahan
peran praktik yang semakin luas. Dalam hal ini peran Mary Adelaide Nutting
sangat besar dalam membangun afiliasi pendidikan keperawatan dengan
universitas beliau menjadi professor keperawatan pertama di teachers colllege
pada universitas Colombia tahun 1906. Seiring perkembangan keperawatan,
kegiatan praktik juga semakin luas.

Pada era globalisasi saat ini, profesi perawat menghadapi berbagai tantangan.
Kondisi seperti kemajuan teknologi dan informasi, semakin tingginya tingkat
pelayanan klien rawat inap dan masa rawat yang semakin pendek menuntut para
perawat untuk memiliki dasar pengetahuan yang kuat dan baru dalam melakukan
praktik. Salah satu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di bidang
kesehatan pada saat ini yang berdasarkan hasil penelitian mampu memberikan
kemudahan bagi perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan adalah
telenursing.

Telenursing didefinisikan sebagai praktek keperawatan jarak jauh dengan


menggunakan teknologi telekomunikasi. Telenursing telah dikembangkan dan
diaplikasikan diberbagai negara seperti Amerika, Kanada, Korea, Swedia, Inggris,
dan Wales sejak tahun 2000-an. Keuntungan telenursing adalah dapat menjadi
jalan keluarnya kurangnya jumlah perawat, mengurangi waktu tempuh
menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari
rawat dan jumlah pasien dirumah sakit, serta menghambat infeksi nosokomial.

Saat ini juga telah banyak penelitian yang mendukung bahwa inovasi
telenursing sangat berdampak positif bagi pelayanan keperawatan. Selain
keuntungan telenursing yang telah disebukan diatas, melalui telenursing perawat
mampu melakukan monitoring, pendidikan kesehatan, follow up, pengkajian dan
pengumpulan data, melakukan intervensi, memberikan dukungan kepada keluarga
dan perawatan multidisplin yang inovatif serta kolaborasi..

Telenursing efektif digunakan dalam aktifitas pelayanan kesehatan seperti


sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi perawat yang
berada di luar wilayah yang tidak dapat bertemu dan berbagai informasi secara
langsung. Dengan mengembangkan model tele-edu atau tele-consulting yang
dapat memfasilitasi pembelajaran maupun konsultasi asuhan keperawatan dari
perawat primer kepada perawat spesialis atau model tele-ICU dimana pelayanan
ICU dapat diberikan pada klien yang berada ditempat yang teriosolasi.

Selain sebagai sarana dan menambah pengetahuan, telenursing juga digunakan


sebagai sarana memantau perkembangan klien dan memandirikan klien atau
keluarga untuk merawat diri sendiri. Klien yang sudah bisa pulang dan harus
menjalani perawatan secara mandiri dirumah dapat di follow up melalui metode
ini. Telenursing juga digunakan sebagai sarana memandu dan memantau
rehabilitasi klien pasca dirawat dirumah sakit .

Penerapan telenursing di Indonesia sudah mulai diterapkan beberapa tahun


yang lalu, namun pelaksanaanya belum maksimal. Telenursing yang memerlukan
perangkat teknologi yang serba modern dan penguasaan tinggi baru
memungkinkan diterapkan pada masyarakat perkotaan. Rumah sakit yang sudah
menggunakan telenursing adalah RS Banyumas, RS Fatmawati dan bebrapa RS
lainnya di Jakarta yang telah mengembangkan sistem pendokumentasian berbasis
komputer.
Negara Indonesia yang sangat luas kepulauan serta banyaknya jumlah
penduduk, tidak sedikit berkembangnya kaum intelek yang semakin mahir
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga tidak
menutup kemungkinan untuk penerapan teknologi telenursing di Indonesia
semakin meningkat dan luas hingga keseluruh wilayah. Hal ini juga akan
memberikan kesempatan kepada perawat – perawat di Indonesia untuk
meningkatkan kompetensi klinis, dan keterampilan penilaian dalam area praktik
keperawatan serta meningkatkan karakterisktik pribadi yang akan memfasilitasi
perawat-perawat Indonesia dalam penerapan telenursing, seperti sikap positif,
pemikiran yang terbuka terhadap perkembangan teknologi dan informasi,
memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menavigasi sistem teknologi dan
lingkungan, memiliki pemahaman tentang keterbatasan teknologi yang digunakan,
memiliki pengetahuan dan penerapan protokol operasional telenursing serta
memiliki keterampilan berkomunikasi dengan baik. Oleh karena itu dengan
perkembangan teknologi telekomunikasi dalam dunia keperawatan diharapkan
mampu memberikan masukan agar pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan dan
penerapan telenursing semakin meluas bukan hanya di Jakarta tetapi ke berbagai
wilayah di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai