Naskah Publikasi PDF
Naskah Publikasi PDF
Naskah Publikasi
Oleh:
SLAMET WIDODO
J100141035
ABSTRAK
Latar Belakang: Cervical root syndrom yaitu suatu kondisi yang tidak normal
yang diakibatkan iritasi atau penekanan akar saraf cervical oleh karena trauma,
athritis atau penonjolan diskus invertebralis di daerah leher. Gejala yang
ditimbulkan berupa nyeri lehar yang menyebar ke bahu, lengan atas dan bawah,
parasthesia, spasme otot atau kelemahan otot yang diinervasi.
Tujuan: Untuk mengetahui pelaksanaan Fisioterapi dalam mengurangi nyeri,
spasme dan meningkatkan lingkup gerak sendi dengan menggunakan modalitas
Micro Wave Diathermy, Transcutaneus Electrical Nerve Stimulationdan dan
Terapi latihan.
Hasil: Setelah dilaksanakan terapi selama enam kali didapat hasil penilaian
sebagai berikut :nyeri dengan VDS : nyeri gerak Tl=5 menjadi T6=3, nyeri tekan
T1=4 menjadi T6=2, lingkup gerak sendi dengan midlen gerakan fleksi T1 =2
menjadi T6 =5, ekstensi T1 =3 menjadi T6 =5, laterofleksi dextra T1=6 menjadi
T6 =8, laterofleksi sinistra T1=4 menjadi T6=8, rotasi dextra T1 =10 menjadi
T6=11, rotasi sinistra T1=10 menjadi T6=11.
Kesimpulan: Micro Wave Diathermy, Transcutaneus Electrical Nerve
Stimulation dapat mengurangi nyeri, spasme dan terapi latihan dapat
meningkatkan lingkup gerak sendi pada kasus Cervical Root Syndrome.
Kata kunci: Cervical Root Syndrome Micro Wave Diathermy (SWD),
Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Terapi Latihan (TL)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
80 tahun 2013).
sekitar leher, bahkan 0,6% bermula dari rasa tidak enak di sekitar leher
menjadi nyeri leher yang begitu berat. Insidensi nyeri leher meningkat
dengan bertambahnya usia, dimana lebih sering mengenai wanita dari pada
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
spasme.
TINJUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Kasus
1. Difinisi
Cervical Root Syndrom (CRS) atau sindrom akar saraf leher yaitu:
berasal dari data populasi pelajar dari 561 pasien yang berasal dari
tanpa gejala atau hanya sedikit tidak mampu. Hal ini memberikan
(Robinson J, 2009).
a. Definisi
3. Terapi Latihan
1996).
PROSES FISIOTERAPI
C. Pengkajian Fisioterapi
pasien Wiraswasta.
bagian kanan dan keterbatasan LGS, alat ukur untuk mengevaluasi antara
lain VDS untuk derajat nyeri, penurunan spasme otot diukur dengan
Latihan berupa Hold relax, Streaching atau penguluran ini diberikan pada
A. HASIL
1. Ada penurunan nyeri tekan pada T6 tgl. 21–07–2014 yakni dari niali 4
menjadi 2 dan penurunan nyeri gerak pada terapi hari ke 6 yakni dari
5 menjadi 3.
6
5
4 Nyeri Diam
3
Nyeri Tekan
2
Nyeri Gerak
1
0
T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6
2. Ada peningkatan Lingkup Gerak Sendi ( LGS ) pada terapi ke enam
12
10 Fleksi
Ekstensi
8
Lateral faleksi dextra
6
Lateral fleksi sinistra
4
Siderotasi dekstra
2 Siderotasi sinistra
0
T.0 T.1 T.2 T.3 T.4 T.5 T.6
B. PEMBAHASAN
(Slamet P, 2006).
spinal gate (Sri Mardiman, 2001). Streching adalah istilah umum yang
nyeri akan berkurang. Ini berarti panas yang diberikan dapat menaikkan
dkk, 2007).
A. Kesimpulan
TENS dan terapi latihan terhadap Bp. K usia 68 tahun dengan kondisi
B. SARAN
1. Bagi pasien
memberi edukasi yang tepat dan evaluasi secara rutin agar dapat
3. Bagi keluarga
proses kesembuhannya.
4. Bagi masyarakat
pengobatan yang tepat sehingga dapat sembuh tanpa ada gejala sisa.
Mahadewa. TGB (ed). 2013. Saraf Perefer Masalah dan Penangananya. Jakarta: Indeks.
Parjoto Slamet, 2006. Terapi Listrik Untuk Modulasi Nyeri. Smarang: Ikatan Fisioterapi
Cabang Semarang
Sri, Mardiman, dkk. (2001). Dokumentasi persiapan praktek profesional fisioterapi, pusat