Anda di halaman 1dari 25

BUKU AJAR UNTUK MAHASISWA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) – AUB


SURAKARTA

• Dasar-Dasar Pentingnya Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

• Deklarasi Konferensi PT UNESCO Oktober 1998

• Pendidikan Tinggi Abad XXI harus memainkan peran sbg suatu komponen Visi dari
pembangunan budaya, Sosial, Ekonomi dan Politik sbg suatu tiang penyangga dlm
pembentukan kemampuan masyarakat unt Demokrasi dan Perdamaian.

• Fungsi Pendidikan Tinggi , adalah untuk mencetak:

1. Manusia unggul scr Intelektual dan anggun scr moral

2. Kompeten serta dpt menguasai IPTEK dan Seni

3. Memiliki komitmen tinggi unt berbagai peran sosial

KEBERADAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UUD 1945

• UUD 1945, Pasal 27, ayat 3:

Bahwa Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya Pembelaan
Negara.

• UUD 1945, Pasal 30, ayat 1 dan 2 :

Bahwa tiap-tiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha Pertahanan
dan Keamanan Negara. ( ayat 1 )

Bahwa Usaha Pertahanan dan Keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem


Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta oleh Tentara Nasional Indonesia ( TNI )
dan Kepolisian Negara RI ( Polri ) sebagai kekuatan Utama dan Rakyat sebagai
kekuatan Pendukung. ( ayat 2 )

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL RI NOMOR : 232/V/2000

• Kepmendiknas Pasal 7, ayat 1. :

Kurikulum Pendidikan Tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program Studi


terdiri atas:

a. Kurikulum Inti

b. Kurikulum Institusional
• Kepmendiknas Pasal 10, ayat 1. :

Kelompok MPK ( Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian ), pada Kurikulun Inti


yang wajib diberikan dalam Kurikulum setiap program studi / kelompok program
studi terdiri atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan
Kewarganegaraan.

PENGERTIAN MPK BERDASAR SK MENDIKNAS RI NO. 232/V/2000

Pasal 1, ayat 7 :

MPK, adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan Manusia
Indonesia yg beriman dan bertaqwa kepada TYME, dan berbudi pekerti luhur,
berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai tanggung jawab
Kemasyarakatan dan Kebangsaan.

Keputusan Dirjen Dikti Diknas RI Nomor. 267/Dikti/Kep/2000

Pasal, 1, 2 dan 3 dan 5, :

Pasal 1., MKPK, serta BN mrpk salah satu komponen yg tidak dpt dipisahkan dari
kelompok MKP Kepb. dari susunan kurikulum Perguruan Tinggi di Indonesia.

Pasal 2., MKPK, adalah mata kuliah wajib unt diambil oleh setiap Mhs pd PT unt
setiap program.

Pasal 3., MKPK dirancang dng maksud unt memberikan pengertian kpd Mhs tentang
pengetahuan dan kemampuan dasar hub antara WN dng Negara serta Pendidikan
pendahuluan Bela Negara sbg bekal agar menjadi WN yg dpt diandalkan oleh bangsa
dan Negara.

Pasal 5, bahwa :

1. Pendidikan Kewarganegaraan meliputi pokok-pokok bahasan, berikut :

a. Hak dan Kewajiban Warga Negara

b. Pendidikan Pendahuluan bela Negara

c. Demokrasi Indonesia

d. Hak Azasi Manusia

e. Wawasan Nusantara

f. Ketahana Nasional

g. Politik dan Startegi Nasional


UNDANG-UNDANG NO. 3/TH.2000 TENTANG PERTAHANAN
NEGARA

• Pasal 1, ayat 1, :

Pertahanan Negara adalah segala usaha unt mempertahankan kegaulatan negara,


keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan sgenab Bangsa dan ancaman dan gangguan
thdp keutuhan Bangsa dan Negara.

• Pasal 4, :

Pertahanan Negara bertujuan unt menjaga dan melindungi kedaulatan Negara ,


keutuhan wilayah NKRI dan keselatan segenap Bangsa dari sgl bentuk ancaman.

• Pasal 9, ayat 1, :

Setiap WN berhak dan wajib ikut serta dlm upaya Bela Negara yg diwujudkan dlm
penyelenggaraan Pertahanan Negara.

Penjelasan Pasal 9, ayat 1.

Upaya Bela Negara adalah sikap dan prilaku Warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 untuk menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara
Indonesia.

PANCASILA ( PS ) SBG DASAR NEGARA DAN IDIOLOGI NASIONAL

Pengertian Pancasila sbg Dasar Negara, :

- Pancasila adalah mengandung nilai-nilai Filsafat

- Pancasila adalah dasar (filsafat) negara, sedang UUD 1945 adalah dasar Hukum
Negara.

Konsekwensi PS sbg Dasar Negara, :

- Nilai2 PS menjadi pedoman penyelenggaraan negara

- Nilai2 PS dijabarkan dlm UUD 194545 dan Peraturan Perundang-undangan

- UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan menjadi pedoman


penyelenggaraan negar Indonesia

- Nilai PS hrs mengandung Nilai2, Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,


Kerakyatan dan Keadilan.

Implementasi PS sbg Dasar Negara, :

- Menjadikan nilai PS sbg norma dasar dan sumber normatif dlm penyusunan
hukum positif negara
- Operasionalisasi PS diwujudkan dng pembentukan sistem hukum nasional dlm
suatu tertib hukum yang menjadikan PS sbg norma dasarnya.

Jenis dan Hierarki Perundang-undangan negar Indonesia, :

- Undang-Undang Dasar 1945 ( UUD 45 )

- Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ( UU / Perpu)

- Peraturan Pemerintah ( PP )

- Peraturan Presiden ( Perpres )

- Peraturan Daerah ( Perda )

MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI NASIONAL

1. Nilai PS menjadi cita2 normatif penyelenggaran bernegara

2. Visi/arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah


terwujudnya kehidupan yg ber-Ketuhanan, ber-Kemanusiaan, ber-Persatuan, ber-
Kerakyatan dan ber-Keadilan.

3. Nilai PS mrpk nilai yg disepakati bersama, oki menjadi sarana pemersatu Masyarakat
Indonesia.

Visi Indonesia Masa Depan, :

1. Visi Ideal, Cita2 luhur dlm Pembukaan UUD 1945 alinea ke-2 dan ke-4.

2. Visi Antara, Visi Indonesia th. 2020, yaitu terwujudnya Masyarakat Indonesia yg
Religius, Manusiawi, Bersatu, Demokrasi, Adil, Sejahtera, Maju, Mandiri serta baik
dan bersih dlm penyelenggaraan Negara.

3. Visi Lima Tahunan, Visi yang termaktub dalam GBHN.

PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI NASIONAL

Pengertian idiologi, :

1. Idiologi adalah kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis, yang mengikat bidang Politik, Ekonomi, Sosial, Kebudayaan dan Agama.

2. Idiologi Tertutup, ialah Cita2 kelompok orang untuk mengubah Masyarakat,


dibenarkan pengorbanan yg dibebankan pd Masyarakat serta nilai2, cita2, tuntutan
konkrit dan keras.
3. Idiologi Terbuka, ialah nilai yg digali dari moral/budaya Masyarakat sendiri,
dasrnya musyawarah/konsensus dan nilai bersifat dasar shg tidak langsung
operasional.

• Fungsi Utama Ideologi Pancasila


dalam Masyarakat

Fungsi Utama Idiologi dalam Masyarakat,:

1. Sebagai tujuan/cita-cita yg hendak dicapai secara bersama

2. Sebagai pemersatu Masyarakat dan prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di


Masyarakat.,

- Pancasila menjadi etika sosial dlm Masyarakat yg hiterogin

- Nilai Pancasila menjadi acuan normatif dalam pembuatan prosedur


penyelesaian konflik.

- Penyelesaian konflik dilandasi nilai religius, toleransi, mengedepankan


persatuan, mewujudkan demokrasi dan mewujudkan keadilan.

• IDENTITAS NASIONAL

I. Proses Pembentukan Bangsa dan Negara, :

1. Model Ortodok: bermula ada suatu Bangsa, kemudian Bangsa itu membentuk
Negara

2. Model Mutakhir : bermula ada Negara yg terbentuk melalui proses, sedang


penduduk Negara mrpk sekumpulan Suku Bangsa dan Ras.

• Pengertian Bangsa Dlm Arti Sosiologis


Dan Arti Politis

1. Dalam arti Sosiologis – Antropologis :

Persekutuan hidup Masyarakat yg berdiri sendiri dan masing2 anggotanya merasa satu
kesatuan Ras, Agama dan Adat - Istiadat.

2. Dalam arti Politis,:

Suatu Masyarakat dalam suatu Daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan
Negara sebagai kekuatan tertinggi kedalam dan keluar.

• Perbedaan Kedua Model Bangsa Dlm Arti Sosiologis Dan Politis


Ada 4 ( empat ) Perbedaan, :

1. Ada tidaknya perubahan dalam unsur Masyarakat

2. Lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pembentukan Bangsa dan Negara

3. Kesadaran Politik Masyarakat

4. Derajat partisipasi Politik dan Rezim Politik.

Hakekat Negara

1. Organisasi di suatu wilayah yg mempunyai kekuasaan tertinggi yg sah dan ditaati


Rakyatnya.

2. Kelompok Sosial yg menduduki wilayah tertentu yg diorganisasi di bawah


lembaga Politik dan pemerintahan yg effektif mempunyai kesatuan politik,
berdaulat, shg berhak menentukan tujuan Nasional.

3. Tokoh: Kepemimpinan yg dihormati Masyarakat

4. Ber- Bhineka Tunggal Ika

5. Sejarah: persepsi yg sama tentang pergaulan masa lalu

6. Perkembangan Ekonomi dan Kelembagaan, untuk mempersatukan Warga


Masyarakat.

• Unsur dan Proses terjadinya Negara di Jaman Modern

1. Unsur :

a. Unsur Konstitutif : Rakyat, Wilayah, Pemerintah yg berdaulat

b. Unsur Deklaratif, : Pengakuan dari Negara lain

2. Proses, :

a. Penaklukan, Suatu Daerah yg tdk dipertuan diambil alih, kemudian didirikan suatu
negara

b. Peleburan, Penggabungan dua atau lebih Negara menjadi Negara baru

c. Pemecahan, : Pembentukan Negara baru karena pecahnya Negara Lama, sehingga


Negara Lama tidak ada lagi.

4. Pemisahan Diri, yaitu Pemisahan bagian wilayah Negara kemudian membentuk


Negara Baru

5. Perjuangan, Pembentukan Negara malalui perjauangan Rakyat melawan Penjajah.


6. Pergerakan, Pemberian Kemerdekaan kepada suatu Koloni oleh suatu Negara, yang
umumnya adalah bekas jajahannya

7. Pendudukan, Penguasaan wilayah yang ada penduduknya, akan tetapi tidak ada
pemerintahannya.

Fungsi Dan Tujuan Negara

1. Fungsi Negara, ( Trias Politica ):

a. Legislatif, Membuat Undang-Undang

b. Eksekutif, Malaksanakan Undang-Undang

c. Yudikatif, mengawasi agar peraturan di taati Warga Negara dan institusi

2. Tujuan Negara, ( Herold j. Laski ):

Untuk menciptakan keadaan yang memungkinkan Rakyat,dapat mencapai keinginan


secara maksimal.

• Hakikat Negara Indonesia

1. Faktor Pembentukan Bangsa Indonesia,:

a. Adanya keinginan bersama untuk Merdeka

b. Adanya kesatuan tempat tinggal

c. Adanya cita2 bersama untuk mencapai kemakmuran

2. Hakekat NKRI, :

Negara kebangsaan modern yaitu Negara yang terbentuk berdasarkan semangat


kebangsaan yakni pada tekad untuk membangun masa depan bersama dibawah satu
Negara yang sama walaupun Warga Masyarakatnya berbada Agama, Ras, Etnik atau
Golongan.

• IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

1. Bahasa Nasional, yaitu bahasa Indonesia

2. Bendera Negara, yaitu Merah Putih

3. Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya

4. Lambang Negara, yaitu urung Garuda Pancasila

5. Semboyan Negara, yaitu Bhineka Tunggal Ika


6. Dasar falsafah Negara, yaitu Pancasila

7. Konstitusi Negara, yaitu UUD 1945

8. Bentuk Negara, yaitu NKRI ( Kesatuan )

9. Konsep Wawasan Nusantara, yang mengutamakan Kesatuan

10. Kebudayaan Daerah, yg diterima sbg Kebudayaan Nasional.

• HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

1. Pengertian HK-WN, :

a. Warga Negara, Anggota suatu komunitas yang membentuk Negara

b. Rakyat, Orang-orang yg berada di bawah satu pemerintahan dan tunduk pada


pemerintahan itu

c. Penduduk, Orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah Negara.

2. Klasifikasi Warga Negara, :

a. Warga Negara Asli ( WNI ) dan Warga Negara Asing ( WNA )

b. Bukan Penduduk, orang Asing yg tinggal sementara di suatu wilayah Negara

• Pengertian Kewarganegaraan

1. Pengertian Warga Negara, :

a. Dalam Arti Yuridis, Ada ikatan hukum antara orang2 dengan Negara misal ada
bukti kewarganegaraan

b. Dalam Arti Sosiologis, Ada ikatan emosional antara orang2 dengan


negara,misla ada ikatan keturunan Tanah Air.

c. Yang Ideal adalah apabila seseorang Warga Negara yang memenuhi syarat
secara Yuridis dan Sosiologis.

2. Dalam Arti Formil dan Materiil, :

a. Arti Formil, menunjuk pada tempat Kewarganegaraan yaitu berada pada hukum
publik.

b. Arti Materiiil, Menunjuk pada akibat hukum dari status Kewarganegaraan yaitu
ada hak kewajiban Warga Negara.

3. Penentuan Kewarganegaraan, :

A. Berdasarkan Kelahiran, :
a. Berdasarkan kelahiran, status berdasarkan tempat lahir

b. Berdasarkan azas keturunan, statusnya akibat keturunan

B. Berdasarkan Perkawinan, :

a. Azas Kesatuan Hukum, Status kewarganegaraan berdasarkan pemahaman


dan komitmen antara Suami Istri untuk menjalankan hukum yg sama

b. Azas Persamaan Derajat ; Azas yg menyatakan bahwa perkawinan tidak


menyebabkan perubahan status kewarganegaraan, sehingga Suami – istri
memmiliki Kewarganegaraan Asal.

c. Warga Negara Indonesia adalah, Orang2 bangsa Indonesia dan/atau orang2


bangsa lain yg disahkan dengan Undang-Undang menjadi WN. ( misal
peranakan Arab, Tionghoa dll ).

• BELA NEGARA

1. Pengertian Bela Negara, :

a. Apabila ada ancaman dari dalam negeri berupa konflik perbedaans osio kultural
dan terorisme, dari luar negeri berupa terorisme dan invasi.

b. Sistem pertahanan RI berupa sistem keamanan rakyat Semesta.

c. Sistem Persenjataan teknologi dan sistem persenjataan sosial yaitu Ideologi,


Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya

d. Bentuk perang yg bersifat totalitas dlm subyek,obyek, tujuan dan persenjataan

e. Upaya pembangunan tdk terlepas dari masalah pertahanan dan keamanan

• Hak dan Kewajiban Warga Negara,


Dalam UUD 1945

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara, Dlm UUD 1945 :

a. Hak dan kewajiban Warga Negara untuk Bela Negara

b. Setiap WN berhak dan wajib ikut serta dalam upaya Pembelaan Negara. ( Pasal
27, ayat (2)

c. Tiap-tiap WN berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
Keamanan Negara. (Pasal 30, ayat (1).

d. Hak WN yg tercantum dlm UUD 1945 sebagai konstitusi negara, dinamakan


hak konstitusional

e. Selain itu ditentukan hak dan kewajiban Negara terhadap Warga Negara.
• Pemahaman tentang Hak dan Kewajiban

3. Pemahaman tentang Hak dan Kewajiban, :

1. Secara universal manusia sebagai individu mempunyai kebebasan dan


kemerdekaan.

2. Manakala Manusia telah meroklamirkan menjadi suatu Bangsa dalam suatu


negara, maka status manusia individu menjadi status Warga Negara

3. Pemberian haka sebagai WN diatur dalam mekanisme kenegaraan serta sebagai


WN

4. Bukan hanya memperoleh Hak sebagai Warga Negara, akan tetapi juga
memperoleh pula kewajiban sbg WN.

• Hak dan Kewajiban Warga Negara

4. Hak dan Kewajiban Warga Negara, :

a. Hak WN adalah mendapatkan kesejahteraan, keamanan lahir dan batin pada


berbagai aspek kehidupan

b. Kewajiban WN adalah mempertahankan tetap tegaknya NKRI melalui upaya


Bela Negara

c. Upaya Bela Negara harus dipahami oleh seluruh WN dan bangsa Indonesia.

d. Dalam upaya Bela Negara diselenggarakan melalui, :

- Keanggotaan Rakyat terlatih wajib

- PPBN sbg bagian tidak terpisahkan

- Keanggotaan TNI scr Sukarela, Canas dan Linmas.

HAK ASASI MANUSIA ( HAM ) DEKLARASI UMUM PBB TAHUN 1948

Pengertian Hak Asasi Manusia ( HAM ).

Bahwa orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yg sama.
Mereka dikarunia akal dan budi hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam
semangat persaudaraan.

• Sejarah Hak Asasi Manusia ( HAM ),


Sejarah Hak Asasi Manusia ( HAM ), :

1. Deklarasi PBB mengenai HAM 1948 mrpk hasil dari suatu pekembangan
kehidupan di dunia barat sejak abad 13 s.d. 20, dalam rangka perlawanan terhadap
bermacam-macam bentuk otoriterisme.

2. Setelah negara Sekutu mengalahkan Nazisme dan Fasisme pd perang Dunia II,
diupayakan penyusunan suatu tatanan Masyarakat yang menjunjung tinggi
berbagai nilai universal yang diharapkan ditaati oleh seluruh dunia, sehingga
perang tidak akan terjadi lagi.

Pengertian dan Pembentukan Identitas Nasional

1. Pengertian Identitas Nasional ; Ciri khas yang dimiliki suatu Bangsa dan dengan
ciri khas tersebut, dapat membedakan dengan Bangsa lain.

2. Faktor Pembentukan Identitas Nasional, :

a. Primodial, Ikatan kekerabatan, kesamaan Suku Bangsa, Daerah Asal, bahasa


dan Adat-Istiadat

b. Sakral, : Kesamaan Agama atau Ideologi.

Prinsip dan Ruang Lingkup Hak Asasi Manusia ( HAM ).

Prinsip dan Ruang Lingkup Hak Asasi Manusia ( HAM ).

A. Prinsip, :

1. Prinsip keseimbangan,antara hak dan kewajiban, hak perorangan dengan kolektif


serta kebebasan dan tanggung jawab.

2. Prinsip kesatupaduan, hak sipil, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pembangunan
merupakan kesatuan yang tdk dapat dipisahkan.

B. Ruang Lingkup, :

1. Hak Asasi Manusia yg bersifat universal/internasional

2. Hak Asasi Manusia partikular, HAM yg memperhatikan keanekaragaman tata nilai,


Agama, Sejarah, Budaya, Politik, tingkat pertumbuhan sosial dan ekonomi serta
faktor lain yang dimiliki suatu Negara.

• Hubungan HAM dengan Wawasan Nusantara

Hubungan HAM dengan Wawasan Nusantara,:

1. Perbuatan tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh Oknum yg tidak bertanggung


jawab dapat menimbulkan konflik berupa SARA, sehingga dapat dapat menggoyahkan
stabilitas Bangsa dan Negara serta persatuan dan kesatuan di NKRI.
2. Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh oknum yg tdk bertanggung jawab dapat
menimbulkan gerakan pemberontakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

• Nilai-Nilai Demokrasi Menurut Henry E. Mayo

Nilai2 Demokrasi Menurut Henry E. Mayo. :

1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan scr melembaga

2. Menjamin terselenggaranya perubahan scr damai dalam suatu masyarakat yg sedang


berubah

3. Menyelenggarakan pergantian Pimpinan scr teratur

4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai batas mnimum

5. Mangakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman

6. Menjamin tegaknya keadilan

• Prinsip-prinsip Demokrasi

Prinsip-prinsip Demokrasi, :

1. Adanya pembagian kekuasaan

2. Adanya Pemilu yg bebas

3. Adanya manjemen yg terbuka

4. Adanya kebebasan individu

5. Adanya Peradilan yg bebas

6. Adanya pengakuan HAM

7. Adanya pemerintahan yg berdasarkan hukum

8. Adanya pers yg bebas dan bertanggung jawan

9. Adanya beberapa Parpol

• WAWASAN NUSANTARA

1. Pengertian Wawasan Nusantara.:

- Wawasan adalah: Pandangan, tinjauan atau penglihatan.(ditinjau dari Segi Bahasa).

- Nusantara, adlh: Nusa : Pulau atau kepulauan.

- Antara: antara dua Benua dan dua Samudra ( sebelum 1500 thn antara India dng
Tiongkok )
2. Pengertian Nusantara adalah.:

- Sebelum th 1500 Pulau terletak antara India dan Tiongkok

- Sesudah th 1500 kepulauan terletak antara Benua Asia dan Australia, serta
Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

• Nama Indonesia

3. Nama Indonesia. :

- Pd th 1850 diusulkan oleh Jemes Richardson Logan dlm usaha mengkaji kehidupan
penduduk dan kebudayaan antara benua Asia dan Australia, serta Samudera Hindi dan
Pasifik.

- Pd tah 1882 disebarkan oleh Swe Maxwel

- Pd th 1884 diperkenalkan lebih luas oleh Adolf Bastian dng menulis buku berjudul”
Indonesian Order Die Insel des Malayis Lhen Archipelago “

• Awal Sejarah Kedudukan Wawasan Nusantara

4. Awal Sejarah Kedudukan Wawasan Nusantara, :

1. Sejarah Indonesia diawali dari kerajaan Sri Wijaya dan Majapahit yg hendak
mewujudkan kesatuan wilayah walaupun blm timbul Rasa Kebangsaan.

2. Penjajahan mengakibatkan penderitaan, tetapi disisi lain menimbulkan semangat


unt memerdekakan diri, yg mrpk awal dari “ Semangat Kebangsaan “ dlm Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928

3. Dan semangat tersebut menghasilkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


tanggal,17 Agustus 1945 shg hrs dipertahankan dng semangat Persatuan yg
esensinya adalah unt mempertahankan Persatuabn Bangsa dan Kesatuan Wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Kedudukan Wawasan Nusantara

5. Kedudukan Wawasan Nusantara,:

Wawasan Nusantara menjadi landasan Kehidupan Nasional a.l. :

- Merupakan ajaran yg diyakini kebenarannya

- Wawasan Nusantara dijadikan landasan Visional dlm penyelenggaraan kehidupan


Nasional.

- Wawasan Nusantaradalam paradigma Nasional dpt dilihat dari Stratifikasinya


yaitu, Pancasila sbg Dasar Negara (ideal ), UUD 1945 sbg landasan
Konstitusional, Wawasan Nusantara sbg landasan Visi Nasional, Wawasan
Nusantara sebagai landasan Konsepsi Nasional, GBHN sbg Polstranas dan sbg
kebijakan dasar Nasional dan sbg landasan Operasional.

• Tujuan dan Arah Wawasan Nasional, :

6. Tujuan dan Arah Wawasan Nasional, :

- Untuk mewujudkan Nasionalisme dalam sgl aspek kehidupan yg lebih


mengutamakan kepentingan nasional dp kepentingan perorangan, golongan atau
daerah.

- Untuk mewujudkan kesejahteraan dan keamanan /ketentraman bg bangsa


Indonesia, serta mewujudkan kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat
Manusia di Dunia

- Arah Kedalam unt mewujudkan kestauan seluruh aspek kehidupan dan Arah
Keluar, unt ikut serta mewujudkan kebahagiaaan dan perdamaian bg seluruh Umat
di Dunia.

• Azas Nusantara

7. Azas Nusantara, :

1. Kepentingan yg sama,menghadapi penjajahan dr bangsa lain yg memberikan


tekanan dan paksaan kpd bangsa Indonesia

2. Keadilan, kesesuaian pembagian usaha dan kegiatan baik perorangan, kelompok


maupun daerah

3. Kejujuran, berani berfikir, berkata dan berbuat sesuai dng realita dan aturan yg
benar demi kemajuan bangsa dn negara

4. Solidaritas, ada rasa kesetiakawanan, mau memberi dan berkorban pd pihak lain
deng tetap menghargai ciri dan karakter budaya masing-masing.

5. Kerjasama, ada koordinasi dan saling pengertian yg didasarkan atas kesetaraan


sehingga terwujud kerja kelompok demi terciptanya sinergi yang lebih baik

6. Kesatuan thdp kesepakatan bersama, memegang teguh kesepakatan bersama untuk


menjadi bangsa dan mendirikan negara Indonesia

7. Dasar pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila, Wawasan Nasional yg dianut dan


dikembangkan oleh bangsa Insonesia merupakan pancaran dari Pancasila sebagai
falsafah Bangsa.

• Wawasan Nusantara Sebagai Konsepsi Kesatauan Bidang Politik.

1. Kebulatan Wilayah Nasional yg meliputi darat, laut dan udara dng isi dan
kekayaannya merupakan kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra
seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.;
2. Bangsa Indonseia yg terdiri dr berbagai Suku, Bahasa dan Agama serta Kercayaan
tdhp Tuhan Yang Maha Esa hrs mrpk satu kesatuan bangsa yg bulat dlm ati seluas-
luasnya;

3. Bangsa Indonesia adalah Satu, se-Bangsa, se-Tanah Air dan se-Bahasa, serta
mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita Nasional yaitu pemerataan
kesejahteraan dan keamanan bagi seluruh Masyarakat Indonesia;

4. Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi negara dan bangsa yang
melandasi , membibing dan mengarahakan bangsa Indonesia untuk menuju cita-
citanya.

5. Seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan hukum dalam arti hanya ada
satu Hukum Nasional yang berlaku di seluruh wilayah kepulauan Nasional Indonesia

• Wawasan Nusantara Sebagai Konsepsi


Kesatauan Bidang Ekonomi

1. Kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun effektif adalah mrpk modal dan
milik bersama bangsa dan ditujukan untuk membentuk cadangan nasional guna
memenuhi kepentingan nasional dimana keperluan hidup harus tersedia di seluruh
wilayah Tanah Air.

2. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang diseluruh daerah , tanpa
meninggalkan ciri2 khas yg dimiliki oleh daerah tersebut dalam mengembangkan
kehidupan ekonomi.

• Wawasan Nusantara Sebagai Konsepsi


Kesatauan Bidang Sosial Dan Budaya

1. Masyarakat Indonesia adalah satu dan perikehidupan bangsa harus mrpk kehidupan
yg serasi dng terdapatnya tingkat kemajuan Masyarakat yg sama, merata dan
seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yg sesuai dng kemajuan bangsa.

2. Budaya Indonesia pd hakekatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yg ada
menggambarkan kekayaan budaya bangsa yg menjadi modal dan landasan
pengembangan budaya bangsa seluruhnya yg hasil-hasilnya dpt dinikmati oleh
Bangsa.

• Wawasan Nusantara Sebagai Konsepsi Kesatauan Bidang Pertahanan Dan


Keamanan

1. Ancaman , gangguan, hambatan dan tantangan baik langsung maupun tidak langsung
dari luar maupun dari dalam thdp satu bagian dari wilayah nasional ( darat, laut dan
udara) atau eksistensi bangsa dan negara pd hakekatnya mrpk ancaman thdp
keselamatan seluruh bangsa dan negara.
2. Tiap-tiap Warga Negara mempunyai hak dan kewajiban yg sama dalam rangka
pembelaan terhadap Bangsa dan Negara beserta lingkungannya untuk mewujudkan
keamanan bagi seluruh bangsa dan negara.

• KETAHANAN NASIONAL ( TANNAS )

Pengertian Ketahanan Nasional, :

Kondisi dinamik suatu bangsa yg berisi keuletan dan ketangguhan yg


mengandung kemampuan mengembangkan kekuasaan nasional dlm menghadapi dan
mengatasi segala , ancaman, tantangan, gangguan baik yg datang dari dlm, luar,
langsung maupun tdk langsung yg membahayakan integritas dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara, serta perjuangan untuk mengejar tujuan Nasional.

• Hubungan Ketahanan Nasional


dan Wawasan Nusantara

1. Wawasan Nusantara ( WANNAS ) sebagai cara pandang suatu bangsa memberi


sifat/ciri-ciri khas ketahanan nasional, maksudnya dalam menjaga ketahanan
nasional harus kepada seluruh wilayah negara Indonesia.;

2. Dalam menyusun , membina dan meningkatkan TANNAS hrs berpedoman pada


WANNAS, misal penambahan personil TNI/POLRI yg disebarkan ke seluruh
wilayah negara Indonesia.;

3. WANNAS mrk landasan, pandangan serta sarana untuk membentuk dan membina
integrasi nasional, sedangkan integrasi nasional mrpk syarat untuk pencapaian
Ketahanan Nasional yg setinggi-tingginya.

• Pokok Pikiran Yg Melandasi


Konsepsi Ketahanan Nasional

1. Manusia Berbudaya, yg terus berkembang bisa mengakibatkan terjadinya konflik,


yg kuat menyerang yg lemah, shg diperlukan adanya Ketahanan Nasional;

2. Tujuan Nasional, Ideologi negara dan falsafah bangsa, adanya perbedaan bisa
meninmbulkan konflik ,yg kuat menyerang yg lemah, shg diperlukan adanya
Ketahanan Nasional;

3. Wawasan Nasional, adanya perbedaan pandangan bisa menimbulkan kanflik, yg


kuat menyerang yg lemah, shg diperlukan adanya Ketahanan Nasional;

4. Kesejahteraan dan Keamanan, yg berbeda bisa menimbulkan timbul konflik. yg


kuat menyerang yg lemah, shg diperlukan adanya Ketahanan Nasional.
• Hubungan Panca Gatra Dengan Ketahanan Nasional

Ada 5 (lima), yaitu :

1. Ideologi;

2. Politik;

3. Ekonomi;

4. Sosial Budaya;

5. Pertahanan Keamanan.

• Politik Dan Strategi Nasional ( POLSTRANNAS )

1. Politik dalam arti Politics mempunyai makna kepentingan umum;.

2. Politik dalam arti Policy mempunyai makna kebijaksanaan;

3. Politik Nasional, politik membicarakan hal-hal yg berkaitan dengan negara,


kekuasaan, pengambilan keputusan, distribusi atau lokasi sumber daya.

• Proses Politik Strategi Nasional

1. Proses Politik strategi nasional di Infrastruktur politik mrpk sasaran yg akan


dicapai oleh bangsa Indonesia dlm melaksanaan strategi nasional;

2. Sesuai dng kebijaksanaan politik nasional, maka penyelenggara negara hrs


mengambil langkah-langkah melakukan pembinaan terhadap masyarakat;

3. Melalui pranata-pranata politik, masyarakat ikut berpartisipasi dalam kehidupan


Politik Nasional.

• Politik Pembangunan Nasional


Dan Mnajemen Nasional

1. Bahwa politik mrpk cara unt mencapai tujuan;

2. Politik strategi nasional dlm sistem kenegaraan selama ini dituangkan dalam
GBHN;

3. GBHN mrpk haluan negara tentang pembangunan nasional;

4. Dalam pelaksanaannya dituangkan dlm pokok kebijakan pembangunan nasional;

5. Politik pembangunan memerlukan keterpaduan, tata nilai, struktur dan proses ;

6. Untuk mencapai dayaguna dan hasilguna, perlu sistem manajemen nasional (


Sismenas ) dan berfungsi unt memadukan siklus kegiatan berupa perumusan,
pelaksanaan dan pengendalian.
• Faktor Yg Mempengaruhi Penyusunan Politik Strategi Nasional

1. Ideologi dan politik berpedoman : Pancasila dan UUD 1945;

2. Ekonomi: potensi ekonomi yg dimiliki hrs dpt dikembangkan;

3. Sosial dan Budaya: ciri dari Bhineka Tunggal Ika;

4. Pertahanan dan Keamanan : situasi dan kondisi negara serta sistem pertahanan
keamanan rakyat semesta ikut mempengaruhi;

5. Ancaman: perkiraan ancaman perlu diperhitungan.

• Ruang Lingkup Politik Nasional

1. Politik Dalam Negeri: programnya boleh apa sj tetapi polanya adalah hrs
mengangkat dan memelihara harkat, derajat dan potensi rakyat;.

2. Politik Luar Negeri : Bebas aktif ( negara non blok dan mandiri ), anti imperalisme,
mengabdi pd kepentingan nasional dan pembentukan solidaritas antar bangsa.;

3. Politik Ekonomi: swasembada yg diarahkan pd peningkatan taraf hidup rakyat;

4. Politik Pertahanan dan Keamanan: bersifat defensif aktif dan preventif aktif.

• Strategi Politik Nasional

Ada 5 (lima)Strapolnas, :

1. Tingkat penentuan kebijakan Puncak;

2. Tingkat penentuan kebijakan Umum;

3. Tingkat penentuan kebijakan Khusus;

4. Tingkat penentuan kebijakan Teknis;

5. Kekuasaan membuat Aturan di Daerah;

• Implementasi Polstranas di Berbagai Bidang Pembangunan

Ada 4 ( empat ) bidang Implepolstranas, :

1. Bidang Hukum;

2. Bidang Ekonomi;

3. Bidang Politik;

4. Bidang Politik Luar negeri;


• OTONOMI DAERAH ( OTDA )

Pengertian Otonomi Daerah ( OTDA ), :

1. Otonomi Daerah adalah, kewenangan Daerah Otonom unt mengatur dan


mengurus kepentingan Masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat sesuai dng peraturan perundang-undangan.

2. Daerah Otonom adalah, Kesatuan masyarakat hukum yg mempunyai batas


daerah tertentu yg berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).

• Tujuan Otonomi Daerah

1. Mengikutsertakan, menyalurkan inspirasi dan aspirasi Masyarakat, unt


kepentingan daerah, mendukung politik nasional (kebijakan) dlm rangka
pembangunan nasional;

2. Meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan, terutama


dlm meberikan pelayanan terhadap masyarakat;

3. Meningkatkan partisipasi serta menumbuhkan kemandirian masyarakat dng usaha


pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat semakin / tambah mandiri;

4. Untuk melancarkan pelaksanaan program pembangunan guna tercapainya


kesejahteraan rakyat yg semakin meningkat.

• Prinsip Dalam Pemberian Otonomi Daerah

1. Memperhatikan asek Demokrasi, Keadilan, Pemerataan, Potensi dan


Keanekaragaman Daerah;

2. Didasarkan pada Otonomi Luas, nyata dan bertanggungjawab;

3. Diletakan pada daerah Kabupaten/Kota sbg otonomi daerah luas dan Provinsi
merupakan Otonomi Terbatas;

4. Sesuai dengan konstitusi negara sehingga tetap terjamin hubungan yang serasi
antara Pusat dan Daerah;

5. Harus meningkatkan peran dan fungsi legislasi, fungsi pengawasan dan fungsi
anggaran;

6. Meningkatkan kemandirian daerah otonom, karenanya dalam daerah


Kabupaten/Kota tidak ada lagi wilayah administrasi;

7. Pelaksanaan azas dekonsentrasi diletakan pd daerah Provinsi dlm kedudukannya


sbagai wilayah administrasi;
8. Kawasan2 khusus dibina pemerintah atau pihak lain, yaitu Kawasan Otorita,
Pelabuan, Perumahan, Industri, Perkebunan, Pertambangan, Perkotaan Baru,
Pariwisata dan semacamnya yg berlaku ketentuan peraturan Daerah Otonom.;

9. Pelaksanaan asas tugas Pembantuan dimungkinkan.

• Pembagian Wewenang Pemerintah

Dalam Pasal 18 ayat (1) UUD 1945 setelah di amandemen kedua tahun 2000
berbunyi “ NKRI dibagi atas daerah-daerah Provinsi dan daerah Provinsi itu dibagi
atas Kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap Provinsi, Kabupaten dan Kota itu mempunyai
Pemerintah Daerah yang diatur dengan Undang-Undang.

• Reformasi Pemerintah Daerah

• UU No. 5 Tahun 1974 UU No. 22 Tahun 1999

Sentralistik . Desentralistik

Hirarki Daerah . Tdk ada hirarki Daerah

Kewenangan Daerah . Kewenangan Luas

Kabupaten/Kota terbatas

. Dualisme Wil & Kepemimpinan . Dualisme di Provinsi saja

. Keuangan Daerah Terbatas . Otonomi Keuangan Daerah

. Penguasaan SDA Terbatas . Penguasaan SDA Luas

. Kekuasaan DPRD Tterbatas/Lemah . Kekuasaan DPRD Kuat & Luas

. Pemerintahan Desa Seragam . Pemerintahan Desa Tradisional

• Pembagian Wewenang Pemerintah OtDa Menurut UU No. 22/1999

1. Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota :

a. Semua kewenangan pemerintah selain dlm psl. 7 dan yg diatur psl. 9.

b. Bidang Pemerintah yg wajib dilaksanakan, :

- Pekerjaan Umum - Pertanahan

- Kesehatan - Tenaga Kerja

- Pendidikan dan Kebud. - Koperasi

- Pertanian - Penanaman Modal

- Perhubungan - Industri & Perdag.


- Lingkungan Hidup

2. Kewenangan Pemerintah Propinsi, :

a. Bidang Pemerintah lintas Kabupaten dan Kota

b. Bidang Pemerintahan Tertentu

c. Bidang Pemerintahan yang tidak/blm dpt dilaks. Kab/kota

d. Bidang Pemerintahan yang dilimpahkan Gubernur.

3. Kewenangan Pemerintah Pusat, :

a. Bidang Politik LN d. Bidang Agama

b. Bidang Hankam e. Bidang Moneter

c. Bidang Peradilan f. Bidang Kebijakan

• Sumber Penerimaan Daerah Dlm Pelaksanaan Desentralisasi

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD );

2. Dana Perimbangan;

3. Pinjaman Daerah;

4. Lain-lain Penerimaan yang Sah.

• Dampak Positif Otonomi Daerah

1. Masyarakat dapat ikut serta dlm pembangunan Daerah

2. Masyarakat dpt menyalurkan aspirasi

3. Meningkatkan daya & hasil guna pnyelenggaraan Pemerintah

4. Menumbuhkan Kemandirian

5. Melancarkan Pembangunan

6. Pembanguna dapat sesuai dengan kebutuhan Masyarakat

• Dampak Negatif Otonomi Daerah

1. Merajalela KKN

2. Konflik antara Pemda dng Pemerintah Daerah

3. Konflik antara Pemda dengan Pemerintah Pusat

4. Konflik antara Putra Daerah dng Warga Pendatang


5. Kelemahan kualitas dan kuantitas SDM di Daerah

6. Kesenjangan antar Pemerintah Daerah

7. Ancaman Kesatuan NKRI

• Teori-Teori Paham Kekuasaan

1. Paham Machiavelli, :

a. Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan, segala cara dihalalkan

b. Unt menjaga kekuasaan rezim, politik Devide et Impera sah

c. Dalam dunia politik yg kuat pasti dpt bertahan dan menang

2. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte, :

a. Perang dimasa depan mrpk perang total yg mengerahkan daya upaya dan
kekuasaan Nasional

b. Kekuatan Politik hrs dibarengi dng kekuatan Logistik, serta kekuatan Ekonomi,
Sosbud yg didukung oleh Iptek suatu Bangsa.

• Lanjutan. ………

3. Paham Karl Haushofer, :

a. Kekuatan imperium daratan yg kompak akan dapat mengejar imperiuum Maritim


untuk menguasai pengawasan laut.

b. Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika,
Asia Barat. Jepang dan Asia TR

4. Paham Sir Halford Mackinder > Wawasan Benua

5. Paham Sir Waller Raleigh > Wawasan Bahari

6. Paham William Mitchel > Wawasan Udara

7. Paham Nicholas J. Spykman > Wawasan Kombinasi

• Paham Kekuasaan Dan Geopolitik Indonesia

A. Paham Kekuatan Bangsa, :

1. Bangsa Indonesia Cinta Damai demi Kemerdekaan

2. Wawasan Nasional Indonesia, tdk mengembangan teori kekuasaan atau kekuatan

3. Ideologi digunakan sbg landasan Idiil dlm Politik Nasional


B. Geopolitik Indonesia, :

1. Pemahaman tentang kekuasaan didasarkan pd pemahaman tentang Paham Perang


dan Paham Damai.

2. Pemahaman tentang Negara didasarkan pada Paham Negara Kepulauan.

• Teori Persatuan atau Teori Integralistik

• Teori Integralistik, adalah suatu susunan Masyarakat yg Integral, dari segala


Golongan, Bagian anggotanya berhubungat erat satu sama laindan merupakan
persatuan Masyarakat yg Organis.

• Dalam aliran pikiran Integralistik bahwa Negara tdk memihak kpd satu Golongan yg
paling Kuat, atau yg paling Besar dan tdk menganggap kepentingan seseorang
menjadi Sentral/Pusat. Akan tetapi unt menjamin keselamatan hidup seluruh Bangsa
sebagai Persatuan yang tidak dpt dipisahkan.

• Hubungan Teori Integralistik


Dengan Pancasila

• Bahwa, Pancasila mrpk satu kesatuan yg bulat utuh dari kelima Silanya.Masing2
Silanya tdk dpt dipahami dan diberi arti scr tersendiri yaitu terpisah dari Sila-sila
lainnya.Dan inilah menggambarkan adanya Paham/Teori Persatuan atau Pandangan
Interalistik.

• Makna Sila ke III Persatuan Indonesia mencerminkan perwujudan Paham


Integralistikdlm Tata Kenegaraan Indonesia.

• Dlm Pokok Pikiran Sila ke III UU Daasar 1945, berbunyi : Melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia berdasarkan atas persatuan dng
mewujudkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

• Sikap Kepemimpinan PANCASILA

• Ing Ngarso Sung Tulodo, yg berarti dari keseluruhan Sikap, Tingkah Laku dan
Perbuatan seorang Pemimpin hrs sesuai dng norma yg berlaku, shg dapat menjadi
Tauladan, Panutan terhadap orang2 yg dipimpinnya. Kepemimpinan tsb akan
terbentuk scr wajar, nyata dng integritas pribadi, berdisiplin dlm sikap, juga cara
bertindak serta keteladanan yg tanpa mengandalkan kekuasaan, akan tetapi bersifat
Rasional dan Demokratis.

• Ing Madyo Mangun Karso, yg berarti seorang Pemimpin hrs mampu memotivasi
dan tekad serta semangat dp orang2 yg dipimpinannya untuk berswakarsa, berkreasi
dan mempunyai niat untuk berbuat yg positif. Dengan kemampuan tersebut akan
menghidupkan benih2 yg tdpt dlm Masyarakat untuk dapat tumbuh dan berkembang
secara Mandiri dan bertanggung jawab secara etis.
• Tut Wuri Handayani, yg berarti seorang Pemimpin harus mampu mendorong dan
mengedepankan orang2 yg dipimpinnya secara membekali dengan rasa percaya diri.
Sehingga sikap tsb akan dapat mendorong tumbuhnya sikap Kepribadian Bangsa,
Mentalitas Mandiri serta sikap Partisipasif dalam usaha-usaha bersama.

• Etika Politik PANCASILA

• Politik, : Adalah suatu usaha yang ditempuh oleh Warga Negara secara Positif
dengan tujuan untuk dapat mewujudkan Kebaikkan atau Kemaslahatan Bersama.

• Etika Politik ( EP ), :

EP, Merupakan cabang Ilmu Filsafat yang membahas tentang prinsip Moralitas
Politik.

EP, Mrpk prinsip Moral tentang baik buruknya dlm tindakan atau Prilaku dlm
Berpolitik.

EP, Adala Tata Susila (Kesusilaan) Tata Sopan Santun ( Kesopaan ) dalam Pergaulan
Politik.

• Etika Berpolitik ( EB ), :

EB, Merupakan bagian dari Etika Politik

EB, Adalah merupakan Prilaku Berpolitik.

• Pendidikan Politik ( PP ), :

Bahwa Pendidikan Politik mrpk suatu proses pembelajaran dan pemahman tentang
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab bg setiap Warga Negara dlm kehidupan
Berbangsa dan Bernegara.

Kaitannya Politik dengan Etika Politik.

Bahwa Politik berkaitan erat dng Kekuasaan

Bahwa Kekuasaan berkaitan erat dng Kekuatan

Bahwa, Kekuasaan dan Kekuatan dapat diperoleh dng cara Benar / Tidak Benar
atauSopan / Tidak Sopan.

Bahwa, Etika Politik merupakan pembeda dari prilaku berpolitik Santun dan Tidang
Santun.

• PANCASILA Sbg Landasan Etika Politik.

• Sila Ke. I, KYME, :

Bahwa Hukum dan Moral dlm kehidupan Berbangsa dan Bernegara hrs sesuai dng
nilai2 yg berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.
• Sila Ke. II KYADB, :

Asas Kemanuasiaan hrs merupakan prisnsip dasar Moralitas dlm penyelenggaraan


Negara dan dlm Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

• Sila Ke. III, Persatuan Indonesia.:

Indonesia adalah Negara plural rawan akan konflik dan perbedaan, maka diperlukan
sikap slaing menghargai, menghormati dan menjujung tinggi semangat persatuan dan
kebaikan bersama.

• Sila Ke. IV. Kerakyatan ...... Dsb, :

Negara dari Rakyat, Oleh Rakyat dan Untuk Rakyat serta Kekuasaan berasal dari
Rakyat

Dlm penyelenggaraan Negara sgl kebijakan, kekuasaan kewenangan hrs memihak kpd
Rakyat.

• Sila Ke. V.KSBSRI, :

Suatu keadilan dalam hidup bersama menjadi tujuan hidup Berbangsa dan Bernegara.

Untuk mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan Gotong Royong.

Anda mungkin juga menyukai