Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
Disusun Oleh :
2017
I. Pengkajian
A. Hasil Pengumpulan Data
1. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : Keluarga Bapak J
2. Alamat dan Telepon : Jl.Braga gg.Apandi Dalam No.14 Rt.6 Rw.4
3. Komposisi Keluarga :
Kakak dari
4. Bapak Y Laki-laki 20/5/1972 SMA Wiraswasta
suami
Genogram
jantung
TBC
Keterangan
Perempuan
Laki - laki
Pasien
III. Lingkungan
13. Karakteristik rumah :
Rumah keluarga tipe 21, luas bangunan 21m2, dengan jenis permanen dan
lantai tegel. Keluarga 1 yang dapat dibuka),ventilasi <10% dari luas lantai,
keluarga tidak menata perabot rumah tangga dengan rapih karena ruangan
tidak memadai, jenis jamban di rumah yaitu WC dan pembuangan dialirkan
ke sungai, kondisi jamban terawat. Cahaya matahari terdiri dari 2 lantai,
terdapat 6 ruangan (kamar 3, ruang tamu 1, dapur 1, wc 1), jumlah jendela 2
(hanya tidak dapat masuk ke rumah, langit-langit terlalu pendek. Rumah
terdiri dari 3 kamar, 1 kamar di isi oleh 2 orang, keluarga mengatakan
menerima kondisi rumahnya.
Luas Bangunan 21 m2
14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :
Keluarga mengatakan dapat berhubungan baik dengan keluarga terbukti
dengan keluarga selalu menengok tetangga yang sakit atau melayat saat ada
yang meninggal.
15. Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga menghuni rumah dari sejak menikah yaitu sejak tahun 2006 (11
tahun) dan sampai sekarang belum pernah pindah tempat tinggal.
16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Ayah merupakan tokoh agama dilingkungannya, ibu jarang mengikuti
kegiatan masyarakat contohnya pengajian. Walaupun demikian, ibu selalu
berhubungan baik dengan orang lain dan sering menjenguk saat ada tetangga
yang sakit. Sedangkan anaknya sering mengikuti berbagai kegiatan atau
perlombaan disekitar rumah.
17. Sistem pendukung keluarga :
Setiap anggota keluarga selalu mendukung anggota keluarganya, jadi apabila
ada anggota keluarganya yang sakit keluarga selalu mendukung untuk
kesembuhannya.
IV. Sruktuk keluarga
18. Pola komunikasi keluarga :
Keluarga berkomunikasi menggunakan bahasa sunda dan dicampur dengan
bahasa Indonesia. Ketika berkomunikasi keluarga sering berespon sehingga
terjadi komunikasi 2 arah dan setiap keluarga mengerti dari setiap
pembicaraan.
19. Struktur kekuatan keluarga :
Dalam keluarga yang mengambil keputusan adalah ayah dengan cara
musyawarah dan mufakat.
20. Struktur peran :
Ayah berpern sebagai pelindung keluarga,tulang punggung keluarga dan
sebagai pengambil keputusan.ayah bekerja setiap hari untuk memenui
kebutuhan ekonomi. Ibu berperan sebagai perawat keluarga,yang membuat
harmonis dan pendamai jika ada masalah antara anggota keluarga. Ibu
sebagai ibu rumah tangga mengurus anak-anak, memasak, mencuci, beres-
beres di rumah. Anak-anak berperan sebagai anggota keluarga dan sebagai
generasi penerus keluarga. Anak sekolah setiap hari senin-sabtu.
21. Nilai dan norma budaya :
Keluarga menganut budaya sunda tanpa mengikuti pantangan-pantangan
dalam budaya yang bertentangan dengan kesehatan seperti pantangan mandi
ketika sakit ataupun kebiasaan dikerok saat sakit.
V. Fungsi Keluarga
22. Fungsi efektif :
Keluarga mengatakan seluruh anggota keluarga menanamkan sifat aling
menghargai, menghormati, mencintai dan menyayangi.
23. Fungsi sosialisasi :
Keluarga mengatakan mereka bersosialisasi dengan tetangga, teman sebaya
dan lain-lain.
24. Fungsi perawatan keluarga :
Keluarga mengatakan memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu nutrisi 3x sehari
dengan jenis makanan nasi, lauk/pauk, sayur. Kebutuhan personal hygiene
seluruh anggota keluarga 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, kebutuhan eliminasi
seluruh anggota kelurga rutin BAB 1x/hari dan BAK tidak ada gangguan.
Kebutuhan istirahat tidur anggota keluarga rata-rata tidur jam 9 malam dan
bangun jam 5 pagi.
VI. Stress dan koping keluarga
25. Stressor jangka pendek :
Keluarga mengatakan dalam kurang lebih 6 bulan terakhir memiliki masalah
ekonomi karena penghasilan tidak mencukupi kebutuhan keluarga untuk
pengobatan karena keluarga tidak memiliki ansuransi kesehatan.
26. Stressor jangka panjang :
Keluarga mengatakan terdapat masalah kesehatan pada anak pertamanya
yang masih menjalani pengobatan sehingaa menyebabkan keluarga stres
karena keluarga tahu bahwa pengobatan TBC membutuhkan waktu yang
lama.
27. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah :
Keluarga mengatakan dapat mengatasi stressor seperti terdapat anggota
keluarga yang sakit dengan cara tetap bersyukur dan menyerahkan dan
berserah diri atas usaha yang telah dilakukan. Selain itu untuk mengatasi
masalah tersebut untuk mengatasi anak yang sakit diberikan obat warung
karena keluarga tidak mampu membawa ke fasilitas kesehatan.
28. Strategi koping konstruktif :
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu melakukan musyawarah untuk
mufakat.
29. Strategi adaptasi disfungsional :
Keluarga tidak memiliki strategi adaptasi disfungsional.
VII. Harapan keluarga
Keluarga berharap petugas kesehatan dapat membantu,mempertahankan dan
meningkatkan tingkat kesehatan keluarga.
Respirasi : 24 x / menit
Nadi : 88 x / menit
Suhu : 36,5◦C
a) Sistem Pernapasan
Bentuk hidung simetris, tidak sianosis, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak terdapat sekret, mukosa hidung
lembab dan berwarna merah muda, terdapat bulu hidung, tidak
terdapat nyeri tekan sinus,kepatenan kedua lubang hidung kuat.
Bentuk dan pergerakan dada simetris, tidak terdapat retraksi
interkosta, suara paru terdengar sonor di semua area paru, tidak
terdapat massa dan tidak ada nyeri tekan, vokal premitus kanan
dan kiri sama getarannya, pengembangan paru saat bernapas
simetris, pada perkusi suara paru resonan, terkadang klien batuk
dan merasakan berat ketika menarik napas.
b) Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva tidak pucat (anemis), tidak ada oedeme
kelopak mata, tidak ada peningkatan JVP, tidak terdapat
pembesaran kelenjar getah bening. Bunyi jantung S1 dan S2
murni reguler. Pada perkusi terdengar dullness dan apeks berada
pada ICS 5 dan basis berada pada ICS 2. Tidak ada iktus kordis.
CRT kurang dari 3 detik, akral teraba hangat.
c) Sistem Pencernaan
Sclera putih, mata tidak cekung, bibir lembab, warna
bibir merah muda, tidak ada luka pada daerah bibir, bentuk bibir
simetris, gigi bersih. Gigi lengkap, tidak berlubang. Bentuk lidah
simetris, lidah bersih, berwarna merah muda. Abdomen tidak
kembung pada saat klien terlentang, bising usus 6 x / menit,
tidak ada bruit aorta, saat diperkusi terdengar tympani pada
kuadran kiri atas, dan terdengar dullnes pada kuadran kanan
atas dan bawah , kiri bawah , pada saat di palpasi ada nyeri
tekan dan lepas di daerah abdomen, tidak teraba benjolan
ataupun masa pada hepar dan lien. Lingkar abdomen 40 cm,
LILA 15 cm, BB klien 25 kg, TB 133 cm, IMT 14,1.
d) Sistem Perkemihan
Genetalia bersih, tidak terdapat pembengkakan dan nyeri
tekan pada ginjal, pada saat dipalpasi daerah vesika urinari tidak
teraba adanya massa.
e) Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid , tidak teraba
parathyroid, tidak ada tanda – tanda polidipsia, poliphagia, dan
poliuria.
f) Sistem Integumen
Kulit kepala bersih, rambut terlihat bersih, distribusi
rambut merata, dan tidak mudah dicabut. Kulit klien berwarna
sawo matang, badan terlihat bersih, kulit badan lembab, kuku
pendek dan bersih, turgor kulit kembali dalam 2 detik.
g) Sistem Muskuloskeletal
Ekstrimitas atas dan bawah
Ekstrimitas kanan normal, tidak terdapat edema,
ROM tangan kanan dan kiri maksimal, pergerakan tangan
kiri bebas, tidak terdapat nyeri tekan, klien dapat merasakan
sensasi tajam, tumpul, panas dan dingin, refleks bisep -/+,
reflek trisep -/+, reflek brachiaradialis - /+,. Ekstrimitas
kanan dan kiri simetris, tidak ada edema, ROM maksimal,
pergerakan kaki terkontrol, tidak terdapat nyeri tekan, klien
dapat merasakan sensasi tajam, tumpul, panas dan dingin,
refleks patela +/+, refleks archiless +/+, dan kekuatan otot :
5 5
5 5
h) Sistem Persarafan
(1) Tes fungsi cerebral
(a) Tingkat kesadaran
Kualitas : kompos mentis
i) Sistem Reproduksi
Tidak terdapat gangguan dan kelainan pada alat genitalia.