PENDAHULUAN
1
norma. Ketika terjadi konflik di antara kekuatan-kekuatan ini, ego merasa terjepit
dan terancam, serta merasa seolah-olah akan lenyap dan tidak berdaya digilas
kedua kekuatan tersebut. Perasaan terjepit dan terancam ini disebut kecemasan
(anxiety), sebagai tanda bagi ego bahwa sedang berada dalam bahaya dan
berusaha tetap bertahan. Ada tiga jenis kecemasan tersebut: Pertama, kecemasan
realistik, contohnya melihat seekor ular berbisa dihadapan. Kedua, kecemasan
moral, ancaman datang dari dunia Super Ego yang telah terinternalisasi,
contohnya rasa malu, rasa takut mendapat sanksi, rasa berdosa. Ketiga, kecemasan
neurotik, perasaan takut jenis ini muncul akibat impuls-impuls id. Ego berusaha
sekuat mungkin menjaga kestabilan hubungannya dengan id dan superego.
Namun ketika kecemasan begitu menguasai, ego harus berusaha mempertahankan
diri. Secara tidak sadar, seseorang akan bertahan dengan cara memblokir seluruh
dorongan-dorongan atau dengan menciutkan dorongan-dorongan tersebut menjadi
wujud yang lebih dapat diterima konsepsi dan tidak terlalu mengancam. Cara ini
disebut mekanisme pertahanan diri atau mekanisme pertahanan ego (Ego Defense
Mechanism).
Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas mengenai mekanisme pertahanan
diri. Tujuan pembuatan tinjauan pustaka ini adalah untuk menambah pengetahuan
penulis mengenai mekanisme pertahananan diri.