Anda di halaman 1dari 13

KONSEP KEPERAWATAN

1. Pengkajian
Menurut Mitayani, 2009. Pebngkajian keperawatan pada pasien
kanker diuraikan sebagai berikut :
a. Aktivitas/Istirahat
Gejala :
a. Kelemahan dan/atau keletihan akibat anemia
b. Perubahan pada pola istirahatdan jam kebiasaan tidur
pada malam hari; adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi tidur misalnya; nyeri, ansietas
berkeringat malam.
c. Keterbatasan partisispsi dalam hobi, latihan.
d. Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen
lingkungan, tingkat stress tinggi.
b. Sirkulasi
Gejala : palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja.
Kebiasaan : perubahan pada TD
c. Integritas Ego
Gejala :
1) Factor stress (keuangan, peekrjaan, perubahan peran) dan
cara mengatasi stress (min,merokok, minum alcohol,
menunda mencari pengobatan , keyakinan
religious/spiritual).
2) Masalah tentang perubahan dalam penampilan
mis,alopesia, lesi cacat, pembedahan.
3) Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus
asa,tidak mampu, tidak bermakna,rasa bersalah, kehilangan
control,depresi.
d. Eliminasi
Gejala :
1) Perubahan pada pola defekasi mis, darah pada feses, nyeri
pada defekasi.
2) Perubahan eliminasi urinarius mis, nyeri atau rasa terbakar
pada saat berkemih,hematuria , sering berkemih.
Tanda : Perubahan pada bising usus
e. Makanan /Cairan
Gejala :
1) Kebiasaan diet buruk (mis, rendah serat, tinggi lemak,
aditif, bahan pengawet).
2) Anoreksia, mual/muntah.
3) Intoleransi makanan.
4) Perubahan pada pola berat badan ; penurunan berat badan
hebat, kakeksia, berkurangnya massa otot.
Tanda : perubahan pada kelembaban/turgor kulit; edema.
f. Neurosensori
Gejala : pusing,singkome
g. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : tidak ada nyeri, derajat bervariasi mis, ketidaknyaman
ringan sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses
penyakit penyakit).
h. Pernafasan
Gejala :
1) Merokok (tembakau , mariyuana, hidup dengan seseorang
yang merokok).
2) Pemajanan asbes
i. Keamanan
Gejala :
1) Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen.
2) Pemajanan matahari lama/berlebihan.
Tanda :
1) Demam
2) Ruam kulit, ulserasi.
j. Seksualitas
Gejala :
1) Masalah seksual mis, dampak pada hubungan,perubahan
pada tingkat kepuasan.
2) Nuligrafida lebih besar dari usia 30 tahun.
3) Multigrafida, pasangan seks multiple, aktivitas seksual
dini, herfes genital.
k. Interaksi sosial
Gelaja :
1) Ketidakadekuatan/kelemahan system pendukung.
2) Riwayat perkawinan (berkenaan dengan kepuasan di
rumah, dukungan atau bantuan.
3) Masalah tentang fungsi/tanggung jawab peran.
l. Penyuluhan /Pembelajaran
Gejala :
1) Riwayat kanker pada keluarga missal; ibu atau bibi dengan
kanker payudara.
2) Sisi primer: penyakit primer, tanggal di
temukan/didiagnosis.
3) Penyakit metastatic; sisi tambahan yang terlihat: bila tidak ada
, riwayat alamiah dari primer akan memberikan informasi
penting untuk mencari metastatic.
4) Riwayat pengobatan : pengobatan sebelumnya tempat kanker
dan pengobatan yang diberikan.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketakutan/Ansietas berhubungan dengan krisis situasi (kangker),
ancaman/perubahan pada status kesehatan /sosioekonomik, fungsi peran,
pola interaksi.
b. Antisipasi berduka berhubungan dengan kehilangan yang diantisipasi dari
kesejahteraan fisiologis (missal; kehilangan penerimaan kemungkinan
kematian pasien).
c. Gangguan harga diri berhubugan dengan Biofisikal: kecelakaan bedah,
efek samping kemoterapi atau radio terapi mis, kehilangan rambut,
mual/muntah, penurunan berat badan,anoreksia, impoten, sterilitas,
kelelahan berlebihan, nyeri tidak terkontrol.
PENYIMPANGAN KDM
3. Rencana keperawatan
a. Ketakutan/Ansietas berhubungan dengan krisis situasi,
ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekokomik, fungsi peran ,
pola interaksi.
Tujuan : menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya
rasa takut.
Kriteria hasil :
1) Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat yang
dapat diatasi.
2) Mendemostrasikan penggunaan mekanisme koping efektif dan
partisifatif dalam aturan pengobatan.

Table 1
Intervensi Rasional
1) Tinjau ulang pengalaman 1) Membantu dalam identifikasi
klien/orang terdekat sebelumnya rasa takut dan kesalahn
dengan kanker. Tentukan apakah konsep berdasarkan pada
dokter telah mengatakan pada pengalaman pada kangker.
klien dan apakah kesimpulan
klien telah dicapai.
2) Dorong klien untuk 2) Memberikan kesempatan
mengungkapakan pikiran dan memeriksa rasa takut realistis
perasaan. serta kesalahn konsep tentang
diagnosis.
3) Berikan lingkungan terbuka 3) Membantu klien untuk
dimana klien merasa aman untuk merasa diterima pada adanya
mendiskusikan perasan atau kondisi tanpa perasaan
menolak untuk berbicara. dihakimi dan meningkatkan
rasa terhormat dan tercontrol.
4) Pertahankan kontak sering
4) Memberikan keyakinan
dengan klien, bicara dengan
bahwa klien tidak sendiri atau
menyentuh klien bila tepat.
ditolak; berikan respek dan
penerimaan individu,
mengembangkan
kepercayaan.
5) Bantu klien atau orang terdekat 5) Keterampilan kopingsering
dalam mengenali dan rusak setelah diagnosis dan
mengklarifikasi rasa takut untuk selama fase pengobatan yang
memulai mengembangkan berbeda. Dukungan dan
strategi koping untuk konseling sering perlu untuk
menghadapi rasa takut ini. memungkinkan individu
mengenal dan menghadapai
rasa takut dan meyakini
strategi control/kop[ing yang
tersedia.
6) Berikan informasi akurat, 6) Dapat menurungkan ansietas
konsistensi mengenai proknosis, dan memungkinkan klien
hindari memperdebatkan tentang membuat keputusan/pilihan
persepsi klien terhadap situasi. berdasarkan realita.
7) Isinkan ekspresi marah,kecewa 7) Penerimaan perasaan
tanpa konprontasi, berikan memungkinkan klien mulai
informasi dimana perasaan menghadapi situasi.
adalah normal dan ekpreskan
secara tepat.
8) Jelaskan pengobatan yang di 8) Tujuan menghancurkan sel-
anjurkan,tujuannya dan sel maligna sambil
potensial efek samping, mememinimasikerusakan
membantu pasien menyiapkan pada sel yang normal.
pengobatan.

b. Antisipasi berduka berhubungan dengan kehilangan yang di antisipasi dari


kesejahteraan pisiologis (mis, kehilangan penerimaan kemungkinan
kematian pasien).
Tujuan : Mengidentifkasikan dan mengespresikan perasaan dengan tepat.
Kriteria hasil :
1) Melanjutkan aktivitas kehidupan normal kearah/merencanakan masa
depan,mengharapkan untuk hari sja.
2) Mengungkapkan pemahaman tentang proses menjelang ajal dan
perasaan di dukung dalam melalui berduka.

Table 2

Intervensi Rasional
1) Perkiraan syok awal dan 1) Sedikit klien yang benar-benar
ketidak yakinan setelah siap untuk realita perubahan
didiagnosis kangker dan/atau yang dapat terjadi.
prosedur yang menimbulkan
trauma (mis:bedah yang
menimbulkan kecatatatan,
kolostomi, amputasi).
2) Kaji klien / otang terdekat 2) Pengetahuan tentang proses
terhadap berduka yang berduka memperkuat
mengalami, jelaskan proses normalitas perasaan/reaksi
sesuai kebutuhan. terhadap apa yang dialami dan
dapat membantu klien
menghadapi lebih efektif dari
mereka.
3) Dorng pengungkapan pikiran/ 3) Klien merasa terdukung
masalah dan penerimaan mengekspresikan perasaaan
ekspresi kesedihan, marah, dengan memahami bahwa
penolakan. Akui normalitas konflik emosi yang dalam dan
perasaan ini. sering adalah normal dan
dialami oleh orang lain dalam
situasi sulit ini.
4) Sadari perasaan alam perasaan, 4) Indicator koping tidak efektif
bermusuhan dan perilaku lain dan kebutuhan terhadap
yang di tunjukkan. Susun intervensi tambahan.
batasan perilaku tidakt terpat, Pencegahan tindakan
perbaiki pikiran negative. deskriktifmemungkinkan klien
mempertahankan control dan
rasa harga diri.
5) Sadari depresi yang 5) Penelitian menunjukkan
melemahkan dan tanyakan bahwa beberapa pasien kanker
pada lien pertanyaan langsung berisiko tinggi terhadap bunuh
tenang atau status pikiran. diri. Mereka secara khusus
rentang baru didiagnosa dan/
pulang kerumah.
6) Kunjungi dengan sering dan 6) Membantu menguragi
berikan kontak fisik dengan perasaan isolasi dan diabaikan.
tepat/ sesuai kebutuhan.
Pindahkan klien lebih
mendektat kekantor perawaat
bila ketakutan: biarkan pintu
terbuka biala nyaman untuk
kien.
7) Identifikasi aspek posotif dan 7) Kemungkinan remisi dan
situasi. progresif lmbat dari penyakit
dan/atau terapi baru dapat
menurunkan harapan pada
masa depan.
8) Bantu klien / orang terdekat 8) Mengenali sumber ini
mengidentifikasi kekuatan pada memberi kesempatan melalui
diri sendiri/situasi dan system perasaan berduka.
pengdukung.

c. Gangguan harga diri berhubungan dengan biopisikal : kecelakaan, bedah,


efek samping kemoterapi atau radio terapi mis, kehilangan rambut,
mual/muntah, penurunan berat badan,anoreksia, infonten,ekstremitas,
kelelahan yang berlebihan, nyeri tidak terkontrol.
Tujuan : mengungkapkan pengalaman tentang perubahan tubuh,
penerimaan diri dalam situasi.
Kriteria hasil :
1) Mulai mengembangkan mekanisme koping untk menghadapi masalah
secara efektif.
2) Mendemonstrasikan adaptasi perubahan yang telah terjadi yang
dibuktikan oleh penyusunan tujuan realitas dan prtisipasi aktif dalam
kerja/bermain/hubungan pesona dengan tepat.

Table 3

Intervensi Rasional
1) Diskusikan dengan klien/orang 1) Membantu dalam memastikan
terdekat bagaimana diagnosis masalah memulai pemecahan
dan pengobatan yang masalah.
mempengaruhi kehidupan
pribadi klien/dan aktifitasi
kerja.
2) Dorong diskusi 2) Dapt membantu menurunkan
tentang/pecahkan masalah masalah yang mempengaruhi
tenang efek kanker/pengobatan permainan pengobatan atau
pada peran.sebagai ibu rumag merangsang kemajuan
tangga, orang tua dan penyakit.
sebgainya.
3) Akui kesulitan klien yang 3) Mempalidasi realita perasaan
mungkin dialami. Berikan klien dan memberikan izin
informasi bahwa konseling untuk tindakan apapun perlu
sering perlu dan proses untuk mengatasi apa yang
adaptasi. terjadi.
4) Berikan dukungan emosi 4) Meskipun beberapa pasien
klien/orang terdekat selama berpartisipasi/menyusuaikan
teks didiagnosis dan pase diri dengan efek kanker atau
pengobatan. efek samping terapi: banyak
memerlukan dukungan
tambahan selama periode ini.
5) Gunakan sentuhan selama 5) Pemastian individualitas dan
interaksi, bila dapat diterima penerimaan penting dalam
klien dan mempertahankan menurungkan perasaan klien
kontak mata. tentang tindakan
ketidakamanan dan keraguan
diri.
DAFTAR PUSTAKA

Emilia, 2010, Anatomi dan fisiologi system reproduksi.

http://kuliahbidan.wordpress.com

Faisah, 2010, Ensiklopedia keperawatan. Jakarta : EGC

Samadi, 2011, Asuhan Keperawatan, Edisi 2, Jakarta, Penerbit : CV . Sagung seto.

Samadi, 2011, Waspada kanker serviks , cetakan 1 . Yogyakarta : Lintang Aksara.

http;//www.astaqauliah.com diakses tgl 19 juli 2012

Anda mungkin juga menyukai