Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Musik Gereja adalah musik yang berkembang dikalangan Kristen. Musik gereja sama dengan
musik umum, hanya saja musik ini dipakai untuk acara peribadahan dan memuji Tuhan. Musik
gereja merupakan ungkapan isi hati orang percaya, yang diungkapkan dalam bentuk bunyi-
bunyian yang bernada dan berirama secara harmonis, antara lain dalam bentuk lagu dan
nyanyian. Musik ini sarat dengan makna teologis yang berkaitan dengan Iman jemaat. Musik
dalam ibadah terbagi atas 2, yaitu musik primer dan musik sekunder. Musik primer adalah
keseluruhan musik dalam ibadah. Sedangkan musik sekunder merupakan musik yang dibawakan
oleh solois, VG dan Paduan Suara. Dalam jemaat petra, setiap minggunya sudah terdapat paduan
suara, maupun VG dari masing-masing sektor yang kemudian dipakai dalam mengisi ibadah
minggu. Jemaat petra juga memiliki paduan Suling yang dipakai dalam mengisi ibadah minggu di
Gereja, namun Paduan ini banyak memiliki hambatan sehingga sekarang sudah jarang melayani
dalam ibadah Minggu diJemaat ini.

B. Rumusan Masalah
Penatalayanan musik Gereja dijemaat Petra dikatakan kurang baik, hal ini dilihat dari banyak
aspek yaitu dalam proses latihan maupun pada saat proses ibadah berlangsung. Dalam hal ini
penulis merumuskan masalah penatalayan musik Gereja dijemaat Petra :
1. Paduan Suling Bambu
- Masalah umum yang dihadapi oleh paduan suling jemaat petra adalah anggota-anggotanya
sudah berumur sehingga dalam proses latihan, sangat lama Karena daya tangkap mereka
lemah.
- kurangnya perhatian gereja terhadap paduan suling ini juga menjadi salah satu faktor
penting didalam jemaat ini, Karena Jemaat hanya memperhatikan musik modern dan musik
tradisi tidak di perhatikan.
2. Pemain keyboard
- Pemain keybord pada jemaat petra semuanya adalah pemain keyboard otodidak , sehingga
mereka seringkali salah dalam memilih style lagu maupun tidak memperhatikan tempo lagu,
sehingga dalam proses ibadah seringkali jemaat menyanyi mendahului pemain keyboard
3. Kantoria
- kantoria seringkali salah dalam menyanyikan lagu , tidak menguasai melodi dan tempo lagu.
- kantoria juga seringkali memilih nada dasar yang tidak sesuai sehingga jemaat tidak dapat
menyanyikan lagu pada saat proses ibadah.
BAB 2. ISI
Musik tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, musik biasa untuk melengkapi
kehidupan manusia, baik dari sisi sosial, budaya, maupun dari sisi Religi. Musik gereja adalah
suatu jenis musik yang berkembang dikalangan kekristenan, umumnya musik ini dipakai
dalam proses ibadah , musik ini terbilang sangat sakral. Musik gereja yang benar adalah musik
yang mengandung prinsip theologi alkitabiah.
Didalam jemaat petra, terdapat 5 gereja, yang masing-masing sudah dilengkapi dengan alat
musik modern didalamnya. penatalayanan musik gereja dikatakan tidak begitu baik, hal ini
dilihat dari banyak aspek dijemaat ini. Jemaat petra telah memiliki tim musik gerejawi, namun
tim ini hanya sebuah simbolis Karena tidak pernah tim ini berperan dalam proses-proses
latihan ataupun dalam proses persiapan ibadah minggu.
Jemaat petra memiliki paduan suling bambu, paduan suling ini terbentuk pada saat sidang
raya di ambon pada tahun 1984. pada awalnya dalam proses ibadah diJemaat ini, paduan
suling inilah yang mengiringi proses ibadah. Suling bambu merupakan inti dalam proses
ibadah, Karena pada saat itu belum terdapat musik modern, sehingga gereja selalu memakai
musik tradisi dalam proses ibadah. Namun sekarang Gereja sudah tidak lagi memperhatikan
paduan suling ini, hal ini dikarenakan dari pihak gereja menganggap bahwa paduan suling
kurang baik dalam mengiringi proses ibadah Karena suara jemaat menutupi suara suling ini.
Hal lain yang menjadi kendala bagi paduan ini adalah faktor usia. Anggota dari paduan ini
adalah orang tua yang datang dari kampung, kemudian tinggal didaerah ahuru lalu
membentuk paduan suling ini. Dalam proses latihan paduan ini sangat suling Karena daya
tangkap yang kurang, hal lain yang menjadi faktor mengapa paduan suling ini jarang dipakai
adalah mereka tidak memiliki pelatih, sehingga mereka selalu memainkan suling
menggunakan feeling mereka masing-masing.
Penatalayanan musik gereja dijemaat ini juga sangat dipengaruhi oleh musik duniawi, hal ini
dilihat dari penyajian musik dalam ibadah minggu. Pemain keyboard selalu memainkan musik
style tidak sesuai dengan seharusnya, tempo yang dimainkan pun selalu tidak sesuai ,
sehingga seringkali jemaat dan kantoria mendahului pemain keyboard. Hal ini membuat
proses ibadah berjalan tidak baik, jemaat seringkali tertawa dalam proses ibadah Karena
pemain keybord yang tidak mengusai lagu, memainkan lagu dengan tempo yang tidak sesuai.
Hal lain yang menjadi masalah yang mencolok dalam proses ibadah adalah tidak siapnya
kantoria, kantoria selalu menyanyikan lagu salah tidak sesuai dengan melody dan tempo,
kantoria juga selalu menyanyi dengan nada dasar tidak sesuai sehingga jemaat tidak dapat
menyanyikan lagu pada saat ibadah berlangsung. Penguasaan nada dasar sangat penting bagi
kantoria dan juga pemain keyboard, hal ini harus diperhatikan oleh Pihak gereja, agar pada
saat berjalan dengan baik dan sakral.
Fungsi musik gereja adalah untuk memuliakan Allah, selain itu dampak baiknya untuk
memberikan Pendidikan kepada jemaat tentang pentingnya musik dalam ibadah. Musik
sebagaiu liturgi ; yaitu unsur pujian, pewartaan, perenungan,syukur, penyerahan diri. Musik
memperindah ibadah. Hal ini seringkali disepelehkan oleh pihak gereja jemaat petra maupun
pemain keyboard dan juga kantoria. Untuk mendapatkan musik yang indah dan tepat dalam
ibadah, maka kita harus mengenal unsur-unsur liturgi dan perlu latihan sehingga pada saat
proses ibadah berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai