Dokumen Laporan Pendahuluan
Dokumen Laporan Pendahuluan
DOKUMEN LAPORAN
PENDAHULUAN
BIMBINGAN TEKNIS PERINTISAN
PENGEMBANGAN DATA PENDIDIKAN UNTUK
PENGEMBANGAN JARINGAN PANGKALAN DATA
PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA YANG
TERINTEGRASI DENGAN PANGKALAN DATA
DEPDIKNAS
Dudy Rudianto
2007
[ T Y P E T H E C O M PA N Y A D D R E S S ]
Daftar Isi
Daftar Isi...........................................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................................5
Latar Belakang..............................................................................................................................5
Sasaran.........................................................................................................................................6
Sasaran.........................................................................................................................................7
BAB 2................................................................................................................................................9
Metodologi Kerja.............................................................................................................................9
Aspek Afektif..................................................................................................................16
Evolusi E-Literacy...................................................................................................................21
2
Tantangan E-Literacy..............................................................................................................23
Faktor-Faktor Penghambat....................................................................................................28
Batasan Variabel........................................................................................................34
Panduan Penilaian.....................................................................................................35
Panduan Penilaian.....................................................................................................36
Panduan Penilaian.....................................................................................................37
Memilih Monitor............................................................................................................37
Panduan Penilaian.....................................................................................................38
Memilih Harddisk...........................................................................................................39
Mengkonfigurasi Harddisk.............................................................................................42
Menginstall Modem.......................................................................................................44
3
Rentang Variabel........................................................................................................45
4
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan pendahuluan ini berisikan rencana kegiatan yang dilakukan oleh konsultan
untuk dapat menyelesaikan kegiatan Bimbingan Teknis Perintisan Pengembangan
Pendataan Pendidikan untuk Kegiatan Pengembangan Jaringan Pangkalan Pendidikan
Provinsi dan Kabupaten/Kota yang terintegrasi dengan Pangkalan Data Depdiknas dalam
Rangka Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Tahun Anggaran 2007.
Laporan Pendahuluan ini juga berisikan metodologi yang akan digunakan oleh konsultan
yang dalam hal ini PT. Murfa Surya Mahardika (MSM) selaku perusahaan yang ditunjuk
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas. Selain menggunakan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) yang digunakan sebagai acuan penyusunan dokumen laporan pendahuluan
ini, sebagian besar isi dari laporan juga didasarkan pada pengalaman perusahaan dalam
melakukan pekerjaan sejenis.
Latar Belakang
Salah satu bukti nyata berjalannya koordinasi pendataan pendidikan secara nasional
adalah hadirnya Pangkalan Data Pendidikan yang terintegrasi secara nasional –
pangkalan data yang ada di pusat maupun yang ada di daerah seluruhnya terintegrasi
membentuk Jaringan Pangkalan Data Pendidikan.
Pada tahun pertama sejak Undang-Undang Otonomi Daerah diberlakukan, volume data
pendidikan yang terjaring dan sampai di pusat (PSP-Balitbang-Depdiknas) mengalami
penurunan yang sangat drastis. Sekalipun sejak itu volume data pendidikan yang
terjaring dan sampai di pusat kembali mengalami peningkatan namun sampai dengan
saat ini tidak pernah kembali ke kondisi semula karena laju peningkatannya yang
demikian rendah. Dengan volume data pendidikan yang terbatas itu tentunya sulit untuk
5
menghasilkan informasi pendidikan nasional yang representatif, terutama untuk
kepentingan pengambilan keputusan/kebijakan ataupun untuk kepentingan konsumsi
publik.
Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Bimbingan Teknis Perintisan Pengembangan
Pendataan Pendidikan Kabupaten/Kota untuk Pengembangan Jaringan Pangkalan Data
6
Pendidikan Kabupaten/Kota yang Terintegrasi dengan Pangkalan Data Departemen
Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:
Sasaran
Ruang lingkup pekerjaan Bimbingan Teknis Perintisan Pengembangan Pendataan
Pendidikan Kabupaten/Kota untuk Pengembangan Jaringan Pangkalan Data Pendidikan
Kabupaten/Kota yang Terintegrasi dengan Pangkalan Data Departemen Pendidikan
Nasional adalah sebagai berikut:
7
dan pengolahan data pendidikan serta teknik implementasi sistem pendataan
dan pengolahan data pendidikan yang efektif.
8. Merencanakan, memantau, mengendalikan dan melaporkan Bimbingan Teknis
serta mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam pelaksanaan Bimbingan
Teknis tersebut.
9. Melakukan/mendukung pelaksanaan pengecekan akurasi, penginputan dan
kompilasi data-data pendidikan nasional di setiap Dinas Kabupaten/Kota.
Sesuai dengan keluaran kerja di atas, maka ketiga aktivitas di atas dapat dipecah menjadi
dua kegiatan utama, yaitu:
1. Kegiatan Persiapan, terdiri atas persiapan materi bimbingan teknis dan persiapan
tenaga pendamping teknis
10. Kegiatan Penyelenggaraan bimbingan teknis.
8
BAB 2
Metodologi Kerja
Untuk dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap kegiatan Bimbingan
Teknis Perintisan Pengembangan Pendataan Pendidikan Kabupaten / Kota untuk
Pengembangan Jaringan Pangkalan Data Pendidikan Kabupaten/ Kota yang Terintegrasi
dengan Pangkalan Data Departemen Pendidikan Nasional, dimana sasaran akhir dari
kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan dari tenaga pendataan di kabupaten /
kota, maka perlu diketahui terlebih dahulu beberapa pengertian yang berhubungan
dengan kegiatan Bimbingan Teknis Perintisan Pengembangan Pendataan Pendidikan
Kabupaten / Kota untuk Pengembangan Jaringan Pangkalan Data Pendidikan Kabupaten/
Kota yang Terintegrasi dengan Pangkalan Data Departemen Pendidikan Nasional.
Berdasar pada arti estimologi standar kompetensi terbentuk dari dua kosa kata, yaitu
standar dan kompetensi. Standar diartikan sebagai ukuran atau patokan yang disepakati
sedangkan kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan
atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja. Sehingga dapatlah dirumuskan bahwa kompetensi diartikan sebagai kemampuan
seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap
9
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performen yang
ditetapkan.
Dengan dikuasainya kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang bersangkutan akan
mampu:
10
Format Standar Kompetensi
Sementara untuk format standar kompetensi ditunjukkan seperti pada tabel berikut ini:
11
Dari berbagai skema di atas, jelaslah terlihat bahwa penyiapan materi ajar, penyediaan
tenaga bimbingan teknis dan penyelenggaraan bimbingan teknis harus dipersiapan
berdasarkan kaidah-kaidah dasar pengembangan kompetensi SDM.
Dalam menyiapkan materi ajar, tenaga pendidik dan penyelenggaraan bimbingan teknis,
maka perlu juga diperhatikan kompetensi kunci. Yang dimaksud dengan kompetensi
kunci adalah kemampuan kunci atau generik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu tugas atau pekerjaan. Kompetensi kunci tersebut terkandung pada setiap unit-unit
kompetensi. Berikut ini adalah 7 (tujuh) kunci kompetensi :
Untuk setiap jenjang / level kompetensi, dapat dibuat menurut urutan-urutan sebagai
berikut ini:
12
Diartikan bahwa kompetensi dibutuhkan untuk mengevaluasi dan merancang
kembali proses, menetapkan dan menggunakan kembali prinsip-prinsip (rumus)
dalam rangka menentukan cara terbaik dan tepat untuk pendekatan kegiatan
serta menetapkan kriteria untuk penilaian kualitas hasil dan proses.
13
Menjastifikasi mengekspresikan,
prosedur dan memberi contoh,
metode. mengilustrasikan,
Mengestimasikan menggeneralis,
kebutuhan. menyimpulkan,
mendiagnosis
Aplikasi Mengaplikasikan Mengaplikasikan,
konsep dan prinsip – mengorganisasi-kan,
prinsip ke dalam meresturkturisasi,
situasi yang baru. memecahkan,
Memecahkan mentransfer,
problem matematika. menggunakan,
Menyusun grafik dan mengklasifikasi,
chart. memilih,
Mendemonstrasikan mendramatisasi,
penggunaan metode membuat sket,
dan prosedur. mendemonstrasi kan,
mengilustrasikan,
menangani,
mengkalkulasi.
Analisis Mengenal dan Membedakan,
menggunakan logika memilahkan,
berfikir untuk membandingkan,
menyampaikan suatu mendeferensial-kan,
alasan. membuat diagram,
Mengevaluasi menjelaskan,
relevansi data. menganalisa,
mengkatagori-kan,
memeriksa, mendebat,
menguji, melakukan
eksperimen.
Sintesis Mengungkap suatu Memadukan,
konsepsi yang mengkomposisi,
terorganisasi secara mengkonstruksi,
baik. merencanakan,
Merumuskan suatu memodifikasi,
konsepsi yang baru. menformulasi.
Evaluasi Menjastifikasi nilai Menyimpulkan,
suatu pekerjaan. menjastifikasi,
meranking,
mendukung,
mengradasi,
menjelaskan, menilai,
menyeleksi,
mengapresiasi,
membobot, merevisi.
14
Aspek psikomotor (keterampilan)
Aspek psikomotor mencakup kemampuan dalam mengkoordinasikan gerakan phisik dan
menggunakan motoris. Untuk memperoleh kemampuan tersebut memerlukan pelatihan
dan pembiasaan dan pengukuran yang mencakup tentang kecepatan, jarak, prosedur
dan teknik pelaksanaan.
15
menggunakan logika memilahkan,
berfikir untuk membandingkan,
menyampaikan suatu mendeferensial-kan,
alasan. membuat diagram,
Mengevaluasi menjelaskan,
relevansi data. menganalisa,
mengkatagori-kan,
memeriksa, mendebat,
menguji, melakukan
eksperimen.
Sintesis Mengungkap suatu Memadukan,
konsepsi yang mengkomposisi,
terorganisasi secara mengkonstruksi,
baik. merencanakan,
Merumuskan suatu memodifikasi,
konsepsi yang baru. menformulasi.
Evaluasi Menjastifikasi nilai Menyimpulkan,
suatu pekerjaan. menjastifikasi,
meranking,
mendukung,
mengradasi,
menjelaskan, menilai,
menyeleksi,
mengapresiasi,
membobot, merevisi.
Aspek Afektif
Aspek afektif mencakup hal yang berkaitan dengan emosi seperti perasaan, apresiasi,
entutiasme, motivasi, sikap. Tabel berikut ini menjelaskan mengenai aspek-aspek afektif.
16
melakukan dengan
sukarela,
mengklaim.
Valuing/ Menerima nilai Memilih,
– nilai / norma. mendukung,
Taat kepada “sharing”
nilai / norma. mengapresiasi,
Memegang mengundang,
teguh nilai / bergabung.
norma.
Organization/ Menghubung Menformulasi,
Mengorganisasi kan nilai / mempertahankan,
norma yang mengabstrak,
telah dianutnya. menghubungkan,
Mengintegrasik melakukan dengan
an nilai, norma benar dan
kedalam menetapkan.
kebiasaan hidup
sehari – hari.
Characterization Menghubung Menformulasi,
kan nilai / mempertahankan,
norma yang mengabstrak,
telah dianutnya. menghubungkan,
Mengintegrasik melakukan dengan
an nilai, norma benar dan
kedalam menetapkan.
kebiasaan hidup
sehari – hari.
Pemilihan kata kerja dari masing-masing ranah taksonomi untuk dipakai pada
pernyataan judul unit, sub kompetensi dan kriteria unjuk kerja, harus disesuaikan
dengan tingkat kesulitan yang terkandung dalam unit serta level kompetensi yang akan
ditetapkan. Berdasar pada domain kognitif, psikomotor dan afektif, telah digradasi secara
sistimatis dengan menggunakan kata kerja (verbs) sebagaimana tertuang dalam matrik
di atas. Dengan demikian pada saat merumuskan unit-unit kompetensi gradasi pada
level taksonomi tersebut harus dipergunakan untuk memilih dan menentukan kata kerja
yang tepat sesuai dengan tingkat kesulitan unit dimaksud.
Kata-kata kerja yang tertuang dalam matrik terutama dipergunakan untuk merumuskan
Kriteria Unjuk Kerja, agar memenuhi persyaratan yang terdiri dari kognitif, psikomotor
17
dan afektif agar mencerminkan tentang hal yang terukur dan sesuai dengan level yang
ditetapkan.
18
berkembang dan sering dipadankan dengan kata “technology” sehingga dikenal istilah
“technology literacy” yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan
menggunakan teknologi sebagai alat untuk mempermudah mencapai tujuan (Bunz,
2002). Ketika teknologi komputer berkembang, dikenal pula istilah “computer literacy”
yang secara luas dipergunakan dalam berbagai diskursus. Berbagai definisi “computer
literacy” kemudian diperkenalkan di masyarakat luas, dari yang bersifat sederhana yaitu
“the ability to use computer to satisfy personal needs” (Rhodes, 1986) sampai yang
sangat berbau filosofis seperti “the collection of skills, knowledge, understanding,
values, and relationships that allow a person to function comfortably as a productive
citizen in a computer-oriented society” (Watt, 1980). Sejalan dengan perkembangan
teknologi komputer, berkembang pula sejumlah produk-produk teknologi lain berbasis
digital seperti personal digital assistant, tablet computing devices, pocket
communicatior, dan lain sebagainya. Seiring dengan berkembangnya teknologi tersebut,
diperkenalkanlah istilah “digital literacy” yang secara lugas didefinisikan sebagai “the
ability to understand and use information from a variety of sources when presented via
digital devices” (Gilster, 1997) yang oleh Central European University disempurnakan
menjadi “the ability to understand how information is generated and communicated in
all formats through the creation of critical frameworks for the retrieval, organisation,
evaluation, presentation, and use of information by using digital technology devices”.
Ketika internet berkembang secara pesat, istilah “internet literacy”-pun (i-literacy) lahir
dengan sendirinya, yaitu “the ability to use theoretical and practical knowledge about
the internet as a medium of communication and information retrieval” (Doyle, 1996).
Dan ketika terjadi konvergensi antara teknologi komputer dengan teknologi komunikasi,
dipergunakan pula secara luas istilah “information technology literacy” maupun “ICT
literacy” (ICT=Information and Communication Technology) yang memiliki arti kurang
lebih sebagai “a combination of intellectual capabilities, fundamental concepts, and
contemporary skills that a person should posses in order to navigate and use information
technology effectively” (Young, 1999).
19
E-Literacy dan Digital Divide
Salah satu bentuk ancaman bagi negara berkembang seperti Indonesia untuk dapat
bersaing di alam globalisasi adalah adanya fenomena kesenjangan digital atau yang lebih
dikenal sebagai digital divide – yaitu keadaan dimana terjadi gap antara mereka yang
dapat mengakses internet melalui infrastruktur teknologi informasi dengan mereka yang
sama sekali tidak terjangkau oleh teknologi tersebut (Hayslett-Keck, 2001).
Bahkan bagi mereka yang telah terjangkau oleh infrastruktur teknologi informasi pun
belum tentu dapat memanfaatkannya secara optimum, dalam arti kata dipergunakan
untuk dapat secara signifikan meningkatkan kualitas hidupnya. Fenomena ini dipandang
sebagai sebuah warna digital divide lain yang disebabkan karena rendahnya “e-literacy”
dari kebanyakan masyarakat Indonesia, yang oleh pemerintah didefinisikan sebagai
“kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya informasi serta pendayagunaan
teknologi informasi dan komunikasi di kalangan masyarakat dalam rangka
pengembangkan budaya informasi ke arah terwujudnya the information society”
(Kominfo, 2003). Dari definisi tersebut dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan
20
e-literacy di sini merupakan kemampuan sumber daya manusia dalam menguasai
sejumlah literacy yang dapat direpresentasikan melalui sebuah fungsi sebagai berikut:
Evolusi E-Literacy
Siklus evolusi e-literacy di dalam masyarakat berbeda-beda, yang jika diamati sungguh-
sungguh memperlihatkan adanya ketersamaan pola berdasarkan kelompok generasi
(Tapscott, 2000). Pada old generation yang oleh Tapscott diistilahkan sebagai generasi
baby boomers biasanya mengawali proses evolusi e-literacy-nya dengan kompetensi
information literacy yang telah dikuasainya terlebih dahulu.
Generasi yang sarat diwarnai dengan para individu yang sangat gemar baca buku dan
menulis ini tidak semua yang “bersedia” atau tertarik untuk berinteraksi dengan
sejumlah teknologi digital. Dari beragam produk digital yang terdapat di pasar, yang
paling banyak dipergunakan oleh mereka adalah digital handphone untuk berkomunikasi
secara langsung maupun via SMS (Short Message System). Adapun perangkat digital
lainnya seperti personal digital assistant, camera digital, tablet computing, digital
videocam, dan lain sebagainya masih sangat sedikit peminatnya. Namun demikian,
benih-benih pertumbuhan digital literacy di kalangan old generation ini patut diberikan
penghargaan. Tahap selanjutnya dalam evolusi yang cukup sulit dilakukan adalah
meningkatkan kemampuan e-literacy mereka ke arah penggunaan komputer dan
teknologi internet untuk membantu aktivitas keseharian mereka.
21
Berbeda dengan komunitas old generation, pada new generation yang oleh Tapscott
istilah ini diberikan kepada para bayi yang masih memakai popok di tahun 2000-an,
evolusi e-literacy diawali semenjak diperkenalkannya teknologi komputer pada usia dini.
Bagaimana dengan para remaja dan pemuda saat ini, yang secara kategori generasi
berada pada dua titik ekstrim tersebut? Hasil kajian memperlihatkan bahwa pola evolusi
22
e-literacy mereka sangat beragam sesuai dengan sejumlah aspek seperti: latar belakang
pendidikan, lingkungan, kemampuan ekonomi, konteks pekerjaan/aktivitas, lokasi
geografis (tempat tinggal), jenis kelamin, dan lain sebagainya (Schaumburg, 1999). Oleh
karena itu, pola atau siklus penguasaan sejumlah literacy-nya pun tidak dapat
digambarkan sebagai suatu hal yang bersifat sekuensial, tetapi lebih merupakan sebuah
proses yang simultan seperti yang digambarkan berikut.
Tantangan E-Literacy
Setiap negara terdiri dari masyarakat dengan beragam portofolio generasi yang berbeda
tingkat e-literacy-nya. Semakin banyak jumlah penduduk yang memiliki tingkat e-literacy
yang tinggi, akan semakin kompetitif nilai keunggulan masyarakat di negara tersebut.
23
Jika ketiga generasi tersebut dipetakan ke dalam sebuah matriks agar dapat dilihat
keterkaitannya dengan tinggi rendahnya akselerasi e-literacy yang ada, maka dapat
dihasilkan sebuah diagram seperti berikut ini
Pada gambar tersebut terlihat bahwa new generation merupakan generasi dengan
tingkat e-literacy tinggi, namun baru akan memberikan kontribusi bagi negara di
kemudian hari, ketika mereka sudah beranjak dewasa. Sementara kondisi saat ini
dikendalikan oleh dua generasi, yaitu old generation yang secara perlahan-lahan akan
memberikan tongkat estafetnya kepada generasi muda (today’s generation).
Permasalahan muncul ketika melihat kenyataan bahwa justru masyarakat Indonesia yang
pada saat ini memegang kendali atas pergerakan roda perekonomian dilakukan oleh
orang-orang yang rata-rata tingkat e-literacy-nya rendah (karena mereka berada pada
kuadran yang tingkat akselerasi evolusi e-literacy-nya lambat). Kenyataan ini tidak saja
berakibat semakin sulitnya Indonesia untuk bersaing secara kompetitif dengan bangsa
lain di dunia, namun lebih jauh dapat mengakibatkan persmasalahan di kemudian hari
ketika new generation mengambil alih kendali perekonomian karena belum disiapkannya
sejumlah infratruktur dan suprastruktur untuk mendukung mereka. Melihat kenyataan
ini, maka tidak ada jalan lain kecuali mencoba sekuat tenaga untuk menerapkan strategi
yang ampuh agar terjadi akselerasi peningkatan e-literacy para old generation dan
24
today’s generation secara signifikan dan dramatis (Fulk, 1993). Untuk menjawab
permasalahan tersebut, diusulkan tiga tahapan strategi sebagai pendekatan efektif guna
mengakselerasi peningkatan e-literacy di kalangan old generation dan today’s
generation, yaitu: Menciptakan Konteks (Demand Creation), Melibatkan Teknologi
(Supply Providing), dan Merubah Perilaku (Behaviour Change).
1. Level 0 – jika seorang individu sama sekali tidak tahu dan tidak perduli akan
pentingnya informasi dan teknologi untuk kehidupan sehari-hari;
24. Level 1 – jika seorang individu pernah memiliki pengalaman satu dua kali dimana
informasi merupakan sebuah komponen penting untuk pencapaian keinginan
dan pemecahan masalah, dan telah melibatkan teknologi informasi maupun
komunikasi untuk mencarinya;
25. Level 2 – jika seorang individu telah berkali-kali menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi untuk membantu aktivitasnya sehari-hari dan telah
memiliki pola keberulangan dalam penggunaannya;
26. Level 3 – jika seorang individu telah memiliki standar penguasaan dan
pemahaman terhadap informasi maupun teknologi yang diperlukannya, dan
secara konsisten mempergunakan standar tersebut sebagai acuan
penyelenggaraan aktivitasnya sehari-hari;
27. Level 4 – jika seorang individu telah sanggup meningkatkan secara signifikan
(dapat dinyatakan secara kuantitatif) kinerja aktivitas kehidupannya sehari-hari
melalui pemanfaatan informasi dan teknologi; dan
28. Level 5 – jika seorang individu telah menganggap informasi dan teknologi
sebagian bagian tidak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari, dan secara langsung
maupun tidak langsung telah mewarnai perilaku dan budaya hidupnya (bagian
dari information society atau manusia berbudaya informasi).
25
Walau bagimanapun juga, peningkatan e-literacy ini akan sangat dipengaruhi pula oleh
sejumlah faktor ekseternal lainnya, seperti: ketersediaan infrastruktur, keberadaan
regulasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, kemauan politik pemerintah (political will),
kualitas penyelenggaraan pendidikan, human development index, dan lain sebagainya.
Melihat pola e-literacy di atas, maka program Bimtek yang akan dijalankan menghadapi
berbagai kendala yang tidak kecil. Kendala-kendala tersebut dapat dikatakan sebagai
faktor-faktor penghambat yang harus mendapatkan perhatian tersendiri dalam
menjalankan program Bimtek.
26
Dari gambar diatas terlihat bahwa data-data diperoleh dari satuan pendidikan terendah
yang berada di tingkat kabupaten / kota berupa data-data kurikulum, data-data pengajar,
data-data siswa dan data-data sarana prasarana sekolah. Dalam hal pendataan ini, maka
Pusat Statistik Pendidikan Depdiknas telah mengembangan aplikasi pendataan berbasis
web yang disebut dengan PADATI-WEB. Adapun fitur yang didukung oleh aplikasi
PADATI-WEB dalam melakukan pendataan adalah sebagai berikut:
Dari hasil pengumpulkan data-data yang telah dilakukan selama ini, bahwa ternyata yang
ada lebih kurang 30% yang terkumpulan. Dengan demikian, menjadi sulit bagi pihak
Depdiknas untuk berbagai kebijakan yang berhubungan dengan pendidikan.
27
Faktor-Faktor Penghambat
Lemahnya kualitas pendataan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
Kegiatan bimbingan teknis pendataan pendidikan pada 470 kabupaten / kota diarahkan
kepada pendampingan terhadap pengguna yang sebelumnya telah dilatih untuk
menggunakan aplikasi pendukung yang ada. Pendampingan terhadap proses entri data
pendidikan dilakukan untuk menjamin ketersediaan data yang dibutuhkan baik dari segi
kualitas dan kuantitas dengan dengan memperhatikan aspek seperti relavansi konteks
data, akurasi data mentah, tingkat akurasi pemasukan data, koreksi terhadap data yang
ada sampai dengan rekapitulasi dan pengiriman data-data yang ada.
Elemen bimbingan teknis yang akan diberikan kepada tenaga operator dilapangan
adalah sebagai berikut:
28
Kondisi ideal di Lapangan
Dalam melakukan pendataan, tentu terdapat asumsi dimana lokasi pendataan yang
berada di kabupaten/kota berada pada kondisi idealnya. Asumsi kondisi ideal sehingga
data-data yang dibutuhkan dapat terjaring dengan benar baik dari segi kualitas dan
kuantitas di tingkat pusat adalah sebagai berikut:
Kondisi lapangan ternyata tidak seideal yang diharapkan, sehingga dibutuhkan adanya
program bimbingan teknis agar dapat dicapai kondisi yang lebih baik sehingga kegiatan
pendataan pendidikan dapat mencapai hasil yang maksimal.
Dari dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang ada, maka kegiatan bimbingan teknis
yang dimaksud terdiri atas aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
29
Terintegrasi dengan Pangkalan Data Departemen Pendidikan Nasional umumnya
terkendala berbagai masalah seperti telah diterangkan sebelumnya seperti:
30
Kabupaten / Kota untuk Pengembangan Jaringan Pangkalan Data Pendidikan
Kabupaten/ Kota yang Terintegrasi dengan Pangkalan Data Departemen
Pendidikan Nasional
45. Melakukan seleksi dan rekrutmen tenaga pendamping teknis dan melaksanakan
pelatihan tentang sistem dan tekno0logi informasi yang relevan, sistem
pendataan dan pengolahan data pendidikan serta teknik implementasi sistem
pendataan dan pengolahan data pendidikan yang efektif.
46. Merencanakan, memantau, mengendalikan dan melaporkan bimbingan teknis
serta mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam pelaksanaan bimbingan
teknis tersebut.
47. Melakukan/mendukung pelaksanaan pengecekan akurasi, penginputan dan
kompilasi data-data pendidikan nasional di setiap kabupaten/kota.
Pengembangan materi Bimtek seperti yang tersebut di dalam dokumen Kerangka Acuan
Kerja (KAK) akan terlihat seperti pada gambar berikut ini:
31
Pengembangan Materi Perangkat Keras dan Troubleshooting
Unit materi ini dikembangkan untuk membantu tenaga operator entri data daerah agar
memiliki kemampuan untuk menjalankan, merawat, memperbaiki (pada skala tertentu)
perangkat keras yang ada sehingga tidak mengalami ketergantungan terhadap vendor
atau pihak lainnya.
32
58. Menguji kinerja komputer
59. Melakukan instalasi software aplikasi
60. Mengkonfigurasi software aplikasi
61. Menganalisa kebutuhan perawatan
62. Menentukan ruang lingkup kegiatan perawatan
63. Melakukan perawatan peralatan jaringan
Uraian Unit Materi Unit kompetensi ini berkaitan dengan tindakan identifikasi
Bimtek: perangkat penyusun komputer yang terdiri dari persiapan
identifikasi, identifikasi dan memeriksa hasil identifikasi. Unit
kompetensi ini diperlukan untuk membantu dan memperlancar
pelaksanaan perakitan komputer.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Mempersiapkan identifikasi perangkat Perangkat penyusun computer dan buku
penyusun komputer manual perangkat penyusun komputer
disiapkan.
Peralatan tulis untuk identifikasi
disiapkan.
Tempat identifikasi disiapkan dalam
keadaan kering, bersih dan aman.
Mengidentifikasi perangkat penyusun Buku manual perangkat penyusun komputer
komputer dibaca.
Perangkat penyusun komputer didaftar
sesuai dengan spesifikasi.
Perangkat penyusun komputer
dikelompokkan sesuai dengan daftar yang
telah dibuat.
Memeriksa hasil identifikasi perangkat Perangkat penyusun komputer diperiksa
penyusun komputer dan disesuaikan dengan daftar hasil
identifikasi.
Perangkat penyusun komputer diletakkan
pada tempat yang kering, bersih, aman
serta mudah dijangkau.
33
Batasan Variabel
Batasan variabel yang digunakan pada unit kompetensi ini mencakup hal-hal sebagai
berikut:
Panduan Penilaian
Penilaian mungkin terjadi pada pekerjaan, atau diluar pekerjaan atau suatu kombinasi
dari keduanya. Penilaian diluar pekerjaan harus dilaksanakan dalam suatu lingkungan
kerja yang disimulasikan mendekati pekerjaan yang semestinya.
1. Demontrasi praktis (pengamatan langsung harus terjadi lebih dari sekali untuk
menentukan konsistensi kemampuan)
69. Studi kasus
70. Contoh-contoh kerja atau kegiatan-kegiatan simulasi kerja
Uraian Unit Materi Unit kompetensi ini berkaitan dengan tindakan melakukan
Bimtek: inventarisasi software meliputi menyiapkan inventarisasi software,
identifikasi CD software dan menyimpan CD sofware. Unit
kompetensi ini diperlukan untuk membuat suatu inventarisasi
software yang sewaktu waktu diperlukan
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Menyiapkan inventarisasi software CD software original/legal yang akan
dijadikan sebagai inventaris disiapkan.
Peralatan tulis untuk identifikasi CD
software disiapkan.
Tempat untuk penyimpanan CD software
disiapkan.
34
Daftar nama CD software inventaris
disiapkan.
Identifikasi CD software CD software inventaris diberi kode/label.
CD software inventaris dikelompokkan
sesuai dengan nama dan jenis software.
CD software inventaris didaftar sesuai
dengan kode/label yang diberikan.
CD software inventaris diidentifikasi sudah
sesuai dengan kode/label yang diberikan.
Menyimpan CD software inventaris Tempat penyimpanan CD software
inventaris dibersihkan dan dikeringkan.
Tempat penyimpanan CD sofware inventaris
diberi kode/label untuk memudahkan
pencarian.
Tempat penyimpanan CD software
inventaris diberi bahan pengawet dan
pengering untuk mencegah kerusakan CD
software.
CD software inventaris disimpan pada
tempat penyimpanan yang telah disediakan
serta ditata secara rapi.
Panduan Penilaian
Penilaian mungkin terjadi pada pekerjaan, atau diluar pekerjaan atau suatu kombinasi
dari keduanya. Penilaian diluar pekerjaan harus dilaksanakan dalam suatu lingkungan
kerja yang disimulasikan mendekati pekerjaan yang semestinya.
1. Demontrasi praktis (pengamatan langsung harus terjadi lebih dari sekali untuk
menentukan konsistensi kemampuan)
71. Studi kasus
72. Contoh-contoh kerja atau kegiatan-kegiatan simulasi kerja
Uraian Unit Materi Unit kompetensi ini berkaitan dengan tindakan memilih casing dan
Bimtek: power
35
supply yang terdiri dari persiapan hal – hal yang perlu
dipertimbangkan, memilih casing dan power supply serta
memeriksa kelengkapan casing dan
power supply. Unit kompetensi ini diperlukan unutuk menghindari
kesalahan terhadap pemilihan casing dan power supply yang tidak
sesuai dengan kebutuhan.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Mempersiapkan hal – hal yang perlu Penempatan posisi dari computer nantinya
dipertimbangkan dalam pemilihan casing dan ditentukan.
Jumlah drive bays yang akan diperlukan
power supply dihitung dan ditentukan.
Banyaknya perangkat computer yang
digunakan ditentukan.
Besarnya daya yang dibutuhkan diketahui
dan dihitung.
Memeriksa kelengkapan perangkat casing Kelengkapan perangkat casing dan power
dan power supply supply diperiksa dan tidak ada kekurangan
atau kerusakan.
Power supply dites dan diidentifikasi tidak
ada kerusakan atau error.
Casing dan power supply disimpan dalam
tempat yang aman.
Panduan Penilaian
Penilaian mungkin terjadi pada pekerjaan, atau diluar pekerjaan atau suatu kombinasi
dari keduanya. Penilaian diluar pekerjaan harus dilaksanakan dalam suatu lingkungan
kerja yang disimulasikan mendekati pekerjaan yang semestinya.
1. Demontrasi praktis (pengamatan langsung harus terjadi lebih dari sekali untuk
menentukan konsistensi kemampuan)
73. Studi kasus
74. Contoh-contoh kerja atau kegiatan-kegiatan simulasi kerja
36
Memilih Monitor
Uraian Unit Materi Unit kompetensi ini berkaitan dengan tindakan memilih monitor
Bimtek: yang terdiri dari persiapan dalam memilih monitor, memilih monitor
dan memeriksa kelengkapan monitor. Unit kompetensi ini
diperlukan untuk menghindari kesalahan terhadap pemilihan
monitor yang tidek sesuai dengan kebutuhan.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Mempersiapkan hal – hal yang perlu Besarnya tempat untuk monitor sudah
dipertimbangkan dalam pemilihan ditentukan.
monitor Penempatan posisi dari monitor sudah
ditentukan.
Spesifikasi monitor (Resolusi, type
sinkronisasi, ukuran tabung, jenis tabung,
dll) sudah ditentukan.
Aplikasi dari monitor (untuk desain grafis,
teks, program, dll) sudah ditentukan
Besarnya daya atau range tegangan yang
dibutuhkan sudah diketahui.
Memilih Monitor Buku manual monitor sudah dibaca dan
dipelajari.
Monitor sesuai dengan spesifikasi dan
aplikasi yang telah ditentukan sudah dipilih.
Besar ukuran monitor sudah dipilih.
Memeriksa kelengkapan monitor Kelengkapan perangkat monitor sudah
diperiksa dan tidak ada kekurangan atau
kerusakan.
Monitor sudah dites dan tidak ada error.
Monitor sudah disimpan dalam tempat yang
aman.
Panduan Penilaian
Penilaian mungkin terjadi pada pekerjaan, atau diluar pekerjaan atau suatu kombinasi
dari keduanya. Penilaian diluar pekerjaan harus dilaksanakan dalam suatu lingkungan
kerja yang disimulasikan mendekati pekerjaan yang semestinya.
37
Penilaian mungkin menggabungkan serangkaian metode untuk menilai kemampuan dan
penerapan pengetahuan pendukung penting, dan mungkin mencakup:
1. Demontrasi praktis (pengamatan langsung harus terjadi lebih dari sekali untuk
menentukan konsistensi kemampuan)
75. Studi kasus
76. Contoh-contoh kerja atau kegiatan-kegiatan simulasi kerja
Memilih Harddisk
Uraian Unit Materi Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan memilih harddisk
Bimtek: yang terdiri dari komponen, mengidentifikasi kapasitas
harddisk,mengidentifikasi kecepatan putar, mengidentifikasi
kecepatan transfer, dan mengidentifikasi waktu akses rata-rata.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Mengidentifikasi kapasitas harddisk Kemampuan daya tampung data
diidentifikasi berdasarkan label yang
tercantum dalam fisik harddisk.
Kemampuan harddisk daya tampung data
diidentifikasi secara rom bios.
Mengidentifikasi kecepatan putar Kecepatan putar harddisk dapat
diidentifikasi secara label yang tercantum
dalam fisik harddisk.
Kecepatan putar harddisk dapat
diidentifikasi secara software bantu.
Mengidentifikasi kecepatan transfer Kecepatan transfer harddisk dapat
diidentifikasi secara label yang tercantum
dalam fisik harddisk
Kecepatan transfer harddisk dapat
diidentifikasi secara software bantu.
Mengidentifikasi waktu akses rata-rata. Waktu akses rata-rata harddisk dapat
diidentifikasi melalui label yang tercantum
dalam fisik harddisk.
Waktu akses rata-rata harddisk dapat
diidentifikasi secara software bantu.
38
Memasang Perkabelan pada Motherboard
Uraian Unit Materi Unit kompetensi ini berkaitan dengan Pemasangan perkabelan yang
Bimtek: tersambung pada motherboard dan akpek-aspek yang harus
diperhatikan selama proses pemasangan
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Mempersiapkan hal – hal yang perlu Jenis chasing (chasing TA atau ATX) yang
dipertimbangkan dalam pemilihan dipakai sebagai tempat motherboard
motherboard ditentukan.
Prosesor dan chipset yang digunakan sudah
dipertimbangkan dan ditentukan.
Banyaknya Bus slot yang diperlukan
ditentukanditentukan.
Motherboard yang akan digunakan diperiksa
memiliki buku manual, kartu garansi dan CD
driver.
Penggunaan memori pada motherboard
dipertimbangkan.
Memilih motherboard Semua bahan pertimbangan tentang
spesifikasi motherboard diidentifikasi.
Motherboard yang sesuai dengan spesifikasi
chasing dipilih.
Motherboard yang sesuai dengan
kebutuhan dan spesifikasi dipilih.
Memeriksa kelengkapan motherboard Kelengkapan motherboard (buku manual,
CD driver dan kartu garansi) diperiksa dan
tidak ada kekurangan atau kerusakan.
Motherboard diidentifikasi sudah sesuai
dengan buku manual.
Label garansi pada motherboard diperiksa
dan diidentifikasi sudah terpasang.
Uraian Unit Materi Unit ini mendeskripsikan ketrampilan dan pengetahuan yang
Bimtek: dibutuhkan untuk mempersiapkan dan mengatur konfigurasi
komputer sebelum dapat digunakan.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Menyalakan computer Sambungan komputer ke saluran listrik PLN
diperiksa dan kemungkinan penggunaan
perangkat bantu (UPS, AVR, soft start dan
39
lainnya) juga diperiksa
Perangkat bantu (UPS, AVR, soft start atau
lainnya) dinyalakan dan diperiksa
ketersediaan aliran listriknya
Komputer dinyalakan dan diperhatikan
indikator power dari komputer
Memasuki setting BIOS Tombol-tombol kusus untuk konfigurasi atau
diagnosa komputer dijelaskan berdasarkan
jenis-jenis komputer yang ada
Tombol untuk masuk ke setting BIOS ditekan
saat komputer mulai restart
Dipastikan telah memasuki menu setup
Melihat konfigurasi utama Konfigurasi utama atau halaman utama dari
seting BIOS dibuka dan disebutkan
konfigurasi yang ada saat itu
Dilakukan setting konfigurasi pada halaman
utama sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan, meliputi jam, drive yang
digunakan dan sebagainya
Melihat konfigurasi pheriperal Halaman setting konfigurasi pheriperal
dibuka dan disebutkan konfigurasi yang ada
saat itu
Dilakukan setting konfigurasi pada halaman
konfigurasi pheriperal sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan, meliputi pararel
port, serial port, USB, infra red dan
sebagainya
Memasang pengamanan Halaman setting pengamanan dibuka dan
disebutkan konfigurasi yang ada saat itu
Dilakukan setting pengamanan dan jenis
pengamanan sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan
Mengambil default setup Dijelaskan pengertian default setup dan
dijelaskan pula kapan default setup dapat
digunakan
Tombol untuk mengambil default setup
disebutkan jenis dan kegunaannya
Tombol default setup ditekan untuk kembali
ke setup awal sesuai dengan yang diinginkan
Menyimpan atau membatalkan Dijelaskan pengertian menyimpan atau
konfigurasi membatalkan konfigurasi dan kapan harus
dilakukan
Tombol atau langkah untuk menyimpan atau
40
membatalkan konfigurasi disebutkan
Konfigurasi disimpan atau dibatalkan dan
keluar dari setting BIOS
Melakukan restart dan memastikan Dilakukan restart komputer dengan cara
konfigurasi benar keluar dari setting BIOS dan restart
Diamati tanda-tanda atau tampilantampilan
yang muncul saat restart untuk memastikan
setting sesuai dengan yang diinginkan
Mengkonfigurasi Harddisk
Uraian Unit Materi Unit ini mendeskripsikan ketrampilan dan pengetahuan yang
Bimtek: dibutuhkan untuk mempersiapkan dan mengatur hard disk sebelum
dapat digunakan.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Mengetahui ukuran hard disk Setup ROM BIOS dibuka untuk mengetahui
konfigurasi disk yang terpasang pada
komputer
Ukuran dari hard disk yang terpasang
diketahui melalui Setup ROM BIOS
Menyiapkan ukuran pembagian hard disk Pengertian dari partisi dapat dijelaskan dan
(partisi) perlunya dilakukan partisi.
Ukuran dari hard disk direncanakan untuk
dibagi sesuai dengan keperluan.
Segala aspek yang berhubungan dengan
pembagian hard disk (partisi) diketahui
sesuai dengan kebutuhan dan operating
system yang akan digunakan.
Melihat konfigurasi partisi Perlunya diketahui partisi yang ada dapat
dijelaskan.
Berbagai Tools digunakan untuk
mengetahui partisi yang telah ada
sebelumnya pada hard disk.
Partisi dan penggunaan kapasitas hard disk
diketahui berdasarkan tools tertentu.
Menghapus partisi Adanya partisi yang tidak sesuai atau tidak
diperlukan diidentifikasi.
Partisi yang tidak sesuai atau tidak
diperlukan dihapus.
Melakukan partisi hard disk Ukuran partisi diset sesuai dengan
kebutuhan.
41
Hard disk dipartisi menggunakan tools
tertentu sesuai dengan yang telah
direncanakan.
Membuat salah satu partisi menjadi Pengertian dari partisi aktif dijelaskan
partisi aktif Partisi aktif saat itu diketahui.
Partisi aktif diubah atau diset sesuai dengan
yang diinginkan
Memformat hard disk Dijelaskan mengenai perlunya melakukan
format disk.
Disk yang sudah dan belum diformat dapat
diketahui menggunakan tools tertentu.
Jenis-jenis format dapat dijelaskan beserta
mana yang seharusnya dipilih.
Memberikan volume label Dijelaskan pengertian vari volume label dan
perlunya mengatur valome label.
Volume label diset atau diubah sesuai
dengan kebutuhan.
Uraian Unit Materi Unit kompetensi ini berkaitan dengan instalasi operating system dan
Bimtek: akpek-aspek yang harus diperhatikan selama proses instalasi.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Menyalakan komputer Sambungan komputer ke saluran listrik PLN
diperiksa dan kemungkinan penggunaan
perangkat bantu (UPS, AVR, soft start dan
lainnya) juga diperiksa
Perangkat bantu (UPS, AVR, soft start atau
lainnya) dinyalakan dan diperiksa
ketersediaan aliran listriknya
Komputer dinyalakan dan diperhatikan
indikator power dari komputer
Mengubah Boot sequence ke CD ROM Setting BIOS dibuka saat komputer mulai
drive restart
Setting halaman boot sequence dibuka dan
disebutkan konfigurasi saat itu
Boot sequence diubah ke drive CD ROM
Setting konfigurasi disimpan ke CMOS
Memasukkan CD Setup OS ke CD Drive CD untuk keperluan instalasi OS
dipersiapkan sesuai dengan OS yang akan
diinstall
Pintu CD ROM Drive dibuka dan CD installer
42
untuk OS dimasukkan ke dalam CD ROM
drive
Melakukan booting dari CD ROM drive Setting BIOS ditutup dengan cara setting
disimpan dan komputer direstar
Dilakukan booting dari CD ROM
Menjalankan instalasi operating system Instalasi OS dibuka saat dilakukan booting
dari CD ROM
Melakukan setting konfigurasi OS selama Proses instalasi diikuti tahap demi tahap dan
instalasi diperhatikan serta dijelaskan setiap
tampilan atau peringatan yang muncul
Setiap tahap instalasi dilakukan setting
konfigurasi sesuai dengan yang diinginkan,
seperti harddisk tujuan komponen yang
akan diinstal, konfigurasi sistem dan
sebagainya
Menginstall Modem
Uraian Unit Materi Unit kompetensi ini berkaitan dengan menginstal modem yang
Bimtek: terdiri atas komponen, memasang perngkat modem, menginstall
driver modem, konfigurasi koneksi ke ISP dan dial ke ISP.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Memasang perangkat modem Perangkat modem dipasang dalam CPU
Kabel telpon dihubungkan ke modem
Menginstall driver modem Driver modem dipilih sesuai dengan
hardwarenyanya.
Instalasi driver dilakukan sesuai dengan SOP
instalasi.
Mengkonfigurasi koneksi modem ke ISP Set up koneksi internet dikerjakan dengan
benar
Pemilihan ISP dikerjakan
Nomer telepon untuk dial di masukan
dengan benar.
Koneksi internet Account untuk user dan
password dimasukan sesuai dengan haknya.
Melakukan Dial ke ISP Jalankan menu icon dial ke ISP
User dan password yang dimasukan untuk
dial sesuai haknya.
43
Menguji Kinerja Komputer
Uraian Unit Materi Unit kompetensi ini berkaitan dengan Pengujian kinerja perangkat
Bimtek: komputer yang telah dirakit dan disetting dan akpekaspek yang
harus diperhatikan selama proses pemasangan.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Mempersiapkan Komputer Daftar pengujian komputer dipersiapkan
berdasarkan parameter kinerja komputer
dan dijelaskan keperluan masing-masing
Komputer yang akan diuji dinyalakan dan
diidentifikasi bekerja baik
Mempersiapkan software bantu atau Berbagai software bantu diidentifikasi dan
tools untuk pengujian dijelaskan parameter apa saja yang dapat
diujikan
Digunakan software bantu yang sesuai
dengan parameter pengujian yang
diinginkan
Melakukan proses pengujian Sofware bantu dioperasikan untuk
melakukan pengujian kinerja
Berbagai software bantu digunakan untuk
dibandingkan hasilnya antara software satu
dengan lainnya
Membuat laporan hasil pengujian Hasil pengujian dicatat berdasarkan
parameter yang diuji dan software yang
digunakan dan dibandingkan dengan nilai
komputer standard
Dibuat laporan hasil pengujian dan
didiskusikan hasilnya dengan teknisi lain
Dilakukan lankah perbaikan atau setting
optimasi sistem untuk mendapatkan kinerja
yang lebih baik
Rentang Variabel
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
44
6. Peralatan dan instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini
Uraian Unit Materi Unit kompetensi ini berkaitan dengan instalasi Softwre Aplikasi pada
Bimtek: perangkat komputer dalam kondisi normal sesuai dengan SOP
Installation Manual. Software Aplikasi merupakan sistem yang
terdiri atas komponen program, data, konfigurasi serta dokumentasi
(online help, dan lain lain) yang terkait dengannya.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Mempersiapkan instalasi Software Paket instalasi Software Aplikasi sudah
Aplikasi disediakan dalam media penyimpanan yang
sesuai (HD, CD, FD atau media lainnya)
SOP Installation Manual Software Aplikasi
sudah disediakan dan dipahami
Perangkat komputer sudah dinyalakan,
dengan sistem operasi dan persyaratan nya
sesuai dengan SOP Installation Manual
45
Media paket instalasi Software Aplikasi
sudah dipasang dan siap diakses.
Log-sheet/report-sheet telah disiapkan
Melaksanakan pekerjaan instalasi Proses instalasi sesuai SOP Installation
Software Aplikasi sesuai SOP Installation Manual sudah dilaksanakan
Manual Seluruh file, icon (jika ada) dan konfigurasi
sistem telah ter-copy dan terkonfigurasi
Pada layar muncul pesan bahwa proses
instalasi telah berhasil dilaksanakan sesuai
dengan Installation Manual
Mengecek hasil instalasi dengan Software Aplikasi dijalankan secara sampling
menjalankan Software Aplikasi (sampling) tanpa error
disertai dengan melakukan Software aplikasi ditutup tanpa error
troubleshooting secara sederhana Troubleshooting dilakukan sesuai SOP
Installation Manual
Membuat laporan hasil instalasi Laporan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan
(pada log-sheet/ reportsheet)
Uraian Unit Materi Unit kompetensi ini berkaitan dengan instalasi Softwre Aplikasi pada
Bimtek: perangkat komputer dalam kondisi normal sesuai dengan SOP
Installation Manual. Software Aplikasi merupakan sistem yang
terdiri atas komponen program, data, konfigurasi serta dokumentasi
(online help, dan lain lain) yang terkait dengannya.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Memeriksa instalasi software yang akan Perangkat komputer diperiksa dan
di konfigurasi dilaporkan bekerja dengan baik
Operating system diperiksa dan dilaporkan
bekerja dengan baik
Program aplikasi yang akan dikonfigurasi
dijalankan, diperiksa dan dilaporkan bekerja
dengan baik
Menyiapkan kegiatan konfigurasi Buku petunjuk software aplikasi disiapkan
software aplikasi dan dibaca untuk lebih mengetahui
spesifikasinya
Diidentifikasi spesifikasi standard dari
aplikasi
Diidentifikasi setting konfigurasi saat
itu dari aplikasi
46
Diidentifikasi kebutuhan setting konfigurasi
yang akan dilakukan dan dan langkah
konfigurasi yang harus dilakukan
berdasarkan buku manual
Melakukan setting konfigurasi Halaman atau menu setting konfigurasi dari
program aplikasi dibuka
Setting konfigurasi diubah sesuai dengan
yang telah direncanakan
Catatan perubahan konfigurasi dicatat dan
dilaporkan
Memeriksa hasil konfigurasi Program aplikasi dijalankan ulang dan
diperiksa spesifikasi dan atau kinerjanya dan
dibandingkan dengan spesifikasi yang
diinginkan
Dilakukan setting ulang jika didapatkan hasil
tidak sesuai dengan yang diinginkan
Dibuat catatan perbandingan spesifikasi dan
atau kinerja dari aplikasi setelah diakukan
perubahan setting konfigurasi
Rentang Variabel
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
47
Aspek Kritis Penilaian
Dalam melaksanakan penilaian pada unit kompetensi ini harus mempertimbangkan
kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan
Uraian Unit Materi Unit ini mendeskripsikan ketrampilan dan pengetahuan yang
Bimtek: dibutuhkan untuk melakukan analisa kebutuhan pelaksanaan
perawatan komputer dan perangkat penunjang
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Membuat daftar perangkat yang Sistem yang terpasang diidentifikasi
digunakan dalam suatu sistem berdasarkan penggunaannya
Perangkat yang terpasang didaftar
berdasarkan jenis-jenis atau fungsinya
Setiap perangkat diidentifikasi spesifikasi
dan kemampuan kerja (live time)
Menyiapkan kegiatan konfigurasi Buku petunjuk software aplikasi disiapkan
software aplikasi dan dibaca untuk lebih mengetahui
spesifikasinya
Diidentifikasi spesifikasi standard dari
aplikasi
Diidentifikasi setting konfigurasi saat itu dari
aplikasi
Diidentifikasi kebutuhan setting konfigurasi
yang akan dilakukan dan langkah konfigurasi
yang harus dilakukan berdasarkan buku
manual
Mencatat beban kerja tiap perangkat Dikoordinasikan dengan pengguna mengenai
penggunaan setiap perangkat
Beban kerja tiap perangkat ditentukan
berdasarkan penggunaan masingmasing
perangkat
Usia (live-time) tiap perangkat dianalisa
berdasarkan beban kerja
Menganalisa resiko yang muncul setiap Daftar peralatan, spefisikasi, beban kerja dan
48
terjadi kerusakan tiap perangkat live-time dibuat
Dibuat daftar kemungkinan tingkat atau
frekuensi kerusakan berdasarkan daftar yang
peralatan
Dikoordinasikan dengan pengguna
kemungkinan yang muncul jika tiap
perangkat gagal atau mengalami kerusakan
Membuat daftar kebutuhan perawatan Dilakukan perhitungan biaya perawatan
setiap perangkat
Dilakukan analisa kerugian atau biaya
sebagai akibat kerusakan peralatan terhadap
operasi sistem
Dibuat daftar rekomendasi peralatan
-peralatan yang harus dilakukan perawatan
berdasarkan biaya perawatan dan resiko
kerusakan.
Mengkomunikasikan kebutuhan Daftar Pengajuan kebutuhan perawatan
perawatan dikoordinasikan dengan user.
Dibuatkan Dokumentasi kebutuhan
perawatan.
Uraian Unit Materi Unit ini mendeskripsikan ketrampilan dan pengetahuan yang
Bimtek: dibutuhkan untuk melakukan analisa kebutuhan pelaksanaan
perawatan komputer dan perangkat penunjang
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Membuat daftar peralatan yang perlu Peralatan yang terpasang dalam suatu sistem
dilakukan perawatan diidentifikasi dan didaftar berdasarkan
spesifikasi, kemampuan kerja
Dikoordinasikan beban kerja tiap peralatan
berdasarkan penggunaan dan kemungkinan
resiko yang muncul tiap terjadi kerusakan
peralatan
Didaftar peralatan yang memerlukan
perawatan untuk memperkecil resiko
Membagi daftar peralatan berdasarkan Tiap peralatan dibagi dalam berdasarkan
software atau hardware perangkat hardware atau software
Dibuat daftar kebutuhan perawatan
peralatan berdasarkan hardware atau
software
Membuat daftar prioritas peralatan yang Dibuat daftar prioritas peralatan yang
harus dilakukan perawatan memerlukan perawatan segera
49
Dikoordinasikan dengan user untuk
menentukan prioritas perawatan.
Membuat rencana kegiatan perawatan Diidentifikasikan kebutuhan perawatan
setiap perangkat
Jadwal dibuat berdasarkan peralatan dan
SDM
Dokumentasi jadwal kegiatan dibuat.
Uraian Unit Materi Unit kompetensi ini berkaitan dengan melakukan perawatan
Bimtek: perangkat jaringan yang terdiri dari komponen, menyiapkan
peralatan merawat perangkat jaringan, merawat perangkat jaringan
computer dan membuat laporan perawatan perangkat jaringan.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Menyiapkan peralatan merawat Peralatan yang dibutuhkan untuk perawatan
perangkat jaringan jaringan computer seperti tester dan
avometer.
Tang creamper kabel jaringan di siapkan.
Alat-alat pendukung seperti clamp kabel,
pipa pelindung dan lain-lain disiapkan.
Merawat perangkat jaringan computer Kabel dilindungi pipa/penutup lainnya agar
kabel tidak cepat rusak.
Konektor kabel diperiksa agar tidak terjadi
korosi/berkarat.
Hub/Switch diperiksa dan identifikasi
suhunya tidak terlalu panas.
Hub/Switch diletakkan dalam rak yang
permanent dan dilindungi keamanannya.
Card Ethernet dipasang pada saat computer
mati.
Card Ethernet diperiksa posisinya sehingga
tidak goyang/kuat.
Penangkal petir diidentifikasi dengan baik.
Membuat laporan perawatan perangkat Hasil perawatan secara berkala di catat
jaringan computer. Kehandalan komponen secara keseluruhan,
di dokumentasi.
Membuat rencana kegiatan perawatan Diidentifikasikan kebutuhan perawatan
setiap perangkat
Jadwal dibuat berdasarkan peralatan dan
SDM
50
Dokumentasi jadwal kegiatan dibuat.
Uraian Unit Materi Unit kompetensi ini berkaitan dengan Cara-cara mencegah
Bimtek: Komputer dari serangan berbagai jenis Virus pada perangkat
komputer.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Mempersiapkan pekerjaan pencegahan Software Anti Virus yang terbaru dicari
dari serangan berbagai jenis virus informasinya, hal ini bisa dilakukan melalui
Internet.
Karakteristik dan cara penyebarannya
dipelajari, Penggunaan perlengkapan K3
serta langkah pengamanan dilakukan sesuai
dengan prosedur yang diberlakukan.
Melaksanakan pencegahan komputer Live Update Software Anti Virus dijalankan
dari serangan berbagai jenis virus secara teratur untuk mendapatkan program
terbaru yang up to date,
Software Anti Virus dijalankan secara Auto-
Protect, Script Blocking dan Worm Blocking
untuk menghindari serangan virus,
File Attachment email anda dan file yang
ditransfer melalui instant messenger
discaning.
Sistem yang terpenting diisolasi dari sumber
serangan virus yang potensial, misalnya dari
jaringan internet.
Memeriksa komputer dari serangan Komputer yang terinfeksi diperiksa dengan
berbagai jenis virus Software Anti Virus sesuai manual.
Setelah Software Anti Virus dijalankan, bila
ditemukan virus dan Software Anti Virus
akan memperbaiki file yang terinfeksi secara
otomatis. Jika file tersebut tidak dapat
diperbaiki, file akan dikarantina atau
dihapus.
Membuat laporan akhir pencegahan dari Laporan dibuat sesuai dengan format dan
serangan berbagai jenis virus prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan
(pada log-sheet/ reportsheet)
51
Memperbaiki Komputer yang Terinveksi Virus
Uraian Unit Materi Unit kompetensi ini berkaitan dengan Perbaikan komputer akibat
Bimtek: terinfeksi Virus baik dalam kondisi komputer yang normal atau
terkena virus.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Mempersiapkan instalasi Software Anti Jenis virus dipelajari dan Software Anti Virus
Virus dipersiapkan.
SOP Installation Manual Software Anti Virus
sudah disediakan dan dilakukan.
Perangkat komputer sudah dinyalakan,
dengan sistem operasi dan persyaratan nya
sesuai dengan SOP Installation Manual
Log-sheet/report-sheet telah disiapkan
Melaksanakan pencegahan komputer Live Update Software Anti Virus dijalankan
dari serangan berbagai jenis virus secara teratur untuk mendapatkan program
terbaru yang up to date,
Software Anti Virus dijalankan secara Auto-
Protect, Script Blocking dan Worm Blocking
untuk menghindari serangan virus,
File Attachment email anda dan file yang
ditransfer melalui instant messenger
discaning.
Sistem yang terpenting diisolasi dari sumber
serangan virus yang potensial, misalnya dari
jaringan internet.
Mengecek hasil instalasi dengan Software Anti Virus dijalankan tanpa
menjalankan Software Anti Virus disertai Kesalahan
dengan melakukan troubleshooting Software Anti Virus ditutup tanpa kesalahan
secara sederhana Troubleshooting dilakukan sesuai SOP
Installation Manual
Membuat laporan akhir hasil Laporan dibuat sesuai dengan format dan
membersihkan virus prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan
(pada log-sheet/ reportsheet)
52
Local Area Network (LAN) dan internet yang ada sehingga tidak mengalami
ketergantungan terhadap vendor atau pihak lainnya.
53
13. Mengkonfigurasikan TCP/IP dinamis pada pada workstation yang terhubung ke
jaringan
14. Mendesain dan Membangun Server
15. Menginstalasi dan mengkonfigurasi server
16. Menginstalasi dan mengkonfigurasi gateway internet
17. Melakukan pengujian pada sistem
18. Mengadministrasi perangkat jaringan
19. Melakukan backup dan restore basis data pengguna
20. Menyelenggarakan administrasi sistem jaringan
21. Memberikan layanan administrasi sistem jaringan
22. Mendukung perangkat lunak sistem
Uraian Unit Materi Unit ini menjelaskan kemampuan yang diperlukan untuk membuat
Bimtek: diain jaringan lokal (Local Area network – LAN). Disain LAN yang
dibangun minimal melibatkan beberapa komponen jaringan yang
terpasang untuk keperluan organisasi.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Menentukan persyaratan pengguna Segmen-segmen sistem yang diusulkan
diidentifikasi berdasarkan kebutuhan bisnis.
Persyaratan segmen ditentukan
menggunakan analisis fungsiona LAN.
Kandungan dan volume lalu lintas
diperkirakan sesuai kebutuhan organisasi.
Kebutuhan sumber daya ditentukan pada
masing-masing segmen LAN.
Fitur-fitur lingkungan fisik dipertimbangkan
sebagai efek dari disain LAN
Pilihan topologi dipertimbangkan dengan
mengacu pada sumber daya yang tersedia
dan matriks fungsional LAN.
Pilihan topologi dihitung harganya
Topologi LAN yang cocok dipilih berdasarkan
pada kebutuhan bisnis dan analisis
fungsional
Membuat disain awal jaringan Persyaratan klien pengguna ditinjau ulang
dan persyaratan jaringan LAN diidentifikasi.
54
Diagram jaringan fisik LAN dikembangkan
sesuai persyaratan pengguna
Tipe-tipe terminal dan penempatannya
prosesor-prosesor, protokol yang diperlukan
dan arsitektur jaringan LAN ditentukan
berdasarkan spesifikasi teknik dan
persyaratan pengguna
Mengevaluasi lalulintas jaringan Jalur lalulintas serta pengaruhnya terhadap
piranti masukan dan keluaran serta
pengaruhnya pada prosesor diprediksi untuk
kebutuhan saat ini dan masa yang akan
datang
Disain diukur berdasarkan volume lalu lintas
yang diharapkan.
Profil kinerja (baik/buruk) diidentifikasi dan
pengaruh pada sistem lain ditinjau ulang
Menyelesaikan disain jaringan Ukuran dan persyaratan ditinjau ulang dan
disain akhir diusulkan.
Dukungan dan persyaratan-persyaratan
pelatihan ditentukan dan ditambahkan ke
persyaratan.
Spesifikasi teknis dan harga terbaru
diperoleh dengan menghubungi vendor.
Disain akhir jaringan LAN dilaporan
1. Informasi kebutuhan LAN, jumlah pengguna, ukuran / rata rata transaksi, aplikasi
dan transfer datanya
2. Fitur fitur jaringan yang diinginkan, perkabelan, protokol, server, dan tingkat
keamanan yang akan digunakan
3. Sistem komputer
Panduan Penilaian
Pengetahuan dan keterampilan penunjang untuk mendemonstrasikan kompetensi,
memerlukan bukti keterampilan dan pengetahuan dibidang berikut ini :
1. Pengetahuan dasar
55
2. Pengetahuan konsep jaringan komputer : protokol jaringan, arsitektur jaringan,
dsb.
3. Pengetahuan dasar mengenai organisasi dan bisnis organisasi
4. Pengetahui mengenai produk perangkat keras dan perangkat lunak dari vendor
Keterampilan dasar
Aspek Penilaian
Uraian Unit Materi Unit ini menjelaskan kemampuan yang diperlukan untuk Disain
Bimtek: jaringan luas (Wide Area network – WAN). Disain WAN yang
dibangun minimal melibatkan beberapa komponen jaringan yang
terpasang untuk keperluan organisasi.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Mengidentifikasi persyaratan WAN Segmen-segmen dari WAN yang diusulkan
diidentifikasi
Kebutuhan Segmen WAN ditentukan
menggunakan analisis fungsional.
Kandungan dan volume lalu lintas
diperkirakan sesuai harapan penggunaan
organisasi.
Mengidentifikasi spesifikasi WAN Kebutuhan sumber daya diidentifikasi untuk
masing-masing segmen WAN.
Fitur-fitur lingkungan fisik WAN
dipertimbangkan sebagai efek dari disain
WAN
Pilihan topologi WAN dihitung harganya
berdasarkan pertimbangan batasan biaya.
56
Pilihan-pilihan topologi dipertimbang-kan
dengan mengacu pada sumber daya yang
tersedia dan fungsional WAN.
Topologi WAN yang sesuai dipilih
berdasarkan kebutuhan organisasi dan
batasan biaya.
Membuat disain awal jaringan WAN Persyaratan pengguna ditinjau ulang dan
persyaratan jaringan WAN diidentifikasi.
Diagram jaringan fisik WAN dikembangkan
sesuai persyaratan pengguna
57