PENDAHULUAN
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Unit Rumah Sakit Kartika Husada Setu meliputi manajemen rekam medis.
1. Falsafah Rekam Medis
Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan yang diberikan oleh
dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini merupakan cerminan
kejasama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk menyembuhkan pasien. Bukti
tertulis pelayanan yang dilakukan setelah pemeriksaan tindakan, pengobatan sehingga
dapat dipertanggungjawabkan.
Proses pelayanan diawali dengan identifikasi pasien baik identitas diri pasien maupun
perjalanan penyakit, pemeriksaaan, pengobatan dan tindakan medis lainnya yang akan
dijadikan dasar dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan
maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada seseorang yang berkunjung ke
rumah sakit. Jadin falsafah rumah sakit menyantumkan nilai Administrasi, Legal,
Financial, Riset, Edukasi dokumentasi, akurat, inovatif dan dapat dipertanggung
jawabkan. (ALFRED AIR).
2. Pengertian Rekam Medis
Membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan mengemukakan arti dari
rekam medis itu sendiri. Rekam medis ini di artikan sebagai “keterangan baik yang
tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnese, penentuan fisik laboratorium,
diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan
pengobatan baik rawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat
darurat”. Kalau di artikan secara dangkal rekam medis seakan-akan hanya merupakan
catatan dan dokumen tentang keadaan pasien, namun kalau dikaji lebih dalam rekam
medis mempunyai makna yang lebih luas dari pada hanya sekedar catatan biasa. Karena
di dalam catatan tersebut sudah tercermin segala informasi menyangkut seorang pasien
yang akan dijadikan dasar di dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya
pelayanaan maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada pasien yang datang
ke rumah sakit.
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas tidak hanya sekedar kegiatan
pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai satu sisi penyelenggarakan
rekam medis. Sedangkan pencatatannya sendiri hanya merupakan salah satu kegiatan
dari pada penyelenggaraan rekam medis.
Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan yang tertuliskan, dimana terdapat di
dalamnya tentang identitas diri, Anamesa, pemeriksaan penunjang, diagnosa, semua
pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien serta pengobatan baik
yang dirawat, rawat jalan maupun pelayanan Unit Gawat Darurat. Sedangkan
pengertian menurut Permenkes No.749a/MENKES/PER/XII/1989 Rekam medis
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana
pelayanan kesehatan.
D. Batasan Operasional
1. Manajemen Rekam Medis
Adalah kegiatan penyelenggaraan rekam medis di RS Kartika Husada Setu yang
terdiri dari assembling, pengkodefikasian penyakit, penyimpanan rekam medis,
pendistribusian rekam medis dan pelaporan rekam medis.
2. Rekam Medis
Adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnese,
penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang
diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan
maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.
3. Admission
Disebut juga dengan admitting office, yang berfungsi adalah menerima pasien untuk
dirawat di rumah sakit.
4.
5.
6.
7.
8. Registrasi
Kegiatan penerimaan dan pendaftaran pasien yang akan mendapatkan pelayanan
rawat jalan termasuk gawat darurat dan penunjang. surat permintaan rekam medis,
berbentuk formulir yang berisi nama pasien dan nomor rekam medis, dokter yang
memeriksa
9. Tracer
Adalah surat permintaan rekam medis, berbentuk formulir yang berisi nama pasien
dan nomor rekam medis, nama unit kerja, nama peminjam.
10. Out Guiide
Disebut juga petunjuk keluar adalah suatu alat untuk mengawasi penggunaan rekam
medis. Out guide ini dilampiri dengan tracer diletakkan sebagai pengganti dimana
rekam medis dikeluarkan dari rak penyimpanan.
11. ICD X
Singkatan kepanjangan dari International statistical classification of diseases and
related health problem revision 10. Adalah sistem klasifikasi yang komprehensif dan
diakui secara internasional. Yang berfungsi sebagai sistem klasifikasi penyakit dan
masalah terkait kesehatan digunakan untuk kepentungan informasi statistik dan
mortalitas.
12. Kartu Berobat
Adalah kartu identitas pasien yang di pergunakan apabila seorang pasien akan
berkunjung kembali ke rumah sakit. Kartu berobat minimal berisi Nomor rekam
Medis dan Nama Pasien. Yang di pergunakan untuk mempermudah pencarian
kembali rekam medisnya.
D. Landasan Hukum
Penyelenggaraan rekam medis di RS. Kartika Husada Setu mengacu pada ketentuan-
ketentuan sebagai landasan hukum sbb :
1. Undang-undang Tenaga Kesehatan pasal 2 (Lembaran Negara tahun 1963 No.73)
2. Peraturan Pemerintah No.10 tahun 1996 tentang wajib simpan rahasia kedokteran
3. Peraturan pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga rekam medis
4. Surat Keputusan Menkes RI No.034/BIRHUP/1972 ada kejelasan bagi rumah sakit
menyangkut kewajiban untuk amenyelenggarakan rekam medis dengan kegiatannya
menunjang pelayanan medis yang diberikan kepada pasien, meliputi membuat rekam
medis berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan, serta merawat stastitik yang telah
up to date. Melalui peraturan-peraturan tentang rekam medeis, diharapkan rumah sakit
dapat menyelenggarakan rekam medis berjalan sebagaimana yang diharapkan.
5. Permenkes No. 749a/MENKES/PER/XII/1989 tentang rekam medis merupakan
landasan hukum yang harus dipahami bagi semua tenaga medis dan para medis serta
tenaga kesehatan lainnya yang terlibat di dalam penyelenggaraan rekam medis.
6. SK Dir Jen Yan Medik tahun 1991, Nomor : 78/Yan.Med/RS.Um.Dik/YMU/I/1991
tentang petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit.
7. Permenkes RI No.575/Men.Kes/PER/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medis
8. Peraturan Pemerintah RI no. 269/MenKes/PER/III/2008 tentang rekam medis
9. Peraturan Pemerintah RI No,290/Menkes/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran.
Para dokter sering membawa berkas rekam medis karena merasa berwenang penuh
atas pasiennya, sementara petugas rekam medis harus mempertahankan dan menjaga berkas
rekam medis di lingkungan kerjanya. Di lain pihak pasien sering memaksa untuk membawa /
membaca berkas rekam medis yang memuat riwayat sakitnya. Akhibatnya timbul pertanyaan
tentang kepemilikan sah berkas rekam medis.
Secara hukum tidak ada bantahan bahwa kepemilikan rekam medis pasien oleh rumah
sakit. Rumah sakit sebagai pemilik segala catatan yang ada di rumah sakit, termasuk rekam
medis. Hal ini telah di atur dalam Peraturan Pemerintah No.269/MenKes/PER/III/2008 pasal
2 tentang Kepemilikan rekam Medis yang berisi :
a. Berkas rekam medis milik sarana kesehatan.
b. Isi rekam medis merupakan milik pasien
c. Isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk ringkasan rekam
medis.
d. Ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diberikan, dicatat
atau dicopy oleh pasien atau oleh yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis
pasien atau keluarga pasien yang berhak untuk itu.
Mengingat karena catatan-catatan yang terdapat dalam berkas rekam medis merupakan
rangkaian kegiatan pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan kesehatan kepada pasien.
Jadi bukti dokumentasi tersebut adalah sebagai tanda bukti rumah sakit terhadap segala
usahanya dalam menyembukan pasien. Isi rekam medis menunjukan pula baik buruknya
upaya penyembuhan yang dilakukan unit pelayanan kesehatan tersebut. Beberapa hal yang
perlu mendapat perhatian bagi para petugas pelayanan kesehatan yang terlibat pada
pelayanan kesehatan kepada pasien :
1. Tidak diperkenankan untuk membawa berkas rekam medis keluar dari instalasi
pelayanan kesehatan, kecuali atas izin pimpinan dan dengan sepengetahuan kepala
Unit Rekam Medis yang peraturannya digariskan oleh Pimpinan RS. Kartika Husada
Setu.
2. Petugas Rekam Medis antara lain bertanggung jawab penuh terhadap kelengkapan
dan penyediaan penyediaan berkas yang sewaktu-waktu dapat dibutuhkan oleh pasien.
3. Petugas ini harus betul-betul menjaga agar berkas rekam medis tersebut tersimpan dan
tertata dengan baik serta terlindung dari kemungkinan pencurian berkas atau
pembocoran isi berkas rekam medis
4. Itulah sebabnya petugas rekam medis harus menghayati berbagai peraturan mengenai
prosedur penyelesaian pengisian berkas rekam medis bagi para aparat pelayanan
kesehatan maupun tata cara pengolahan berkas rekam medis secara terperinci, yang
kesemuannya dilakukan demi menjaga agar berkas rekam medis dapat memberikan
perlindungan hukum bagi rumah sakit, petugas pelayanan kesehatan maupun pasien.
Dalam kaitan ini boleh maupun tidaknya pasien mengerti akan isi dari pada rekam
medis adalah tergantung pada anggapan pasien untuk mendengar informasi mengenai
penyakitnya yang dijelaskan oleh dokter yang merawatnya.
Hal ini tidak berarti bahwa pasien diperkenankan untuk membawa berkasnya pulang.
Resume pasien yang dikeluarkan oleh dokter rumah sakit serta diteruskan kepada dokter
rujukan sudah dianggap memadai. Apabila pihak rumah sakit diperkenankan untuk foto copy
dan legalisir halaman-halaman yang di foto copy tersebut serta meneruskan kepada dokter
rujukan tersebut. Harus diingat bahwa rumah sakit wajib memegang berkas asli, kecuali
untuk resep obat pasien.
Dengan adanya minat pihak ketiga seperti badan-badan asuransi, polisi, pengadilan
dan lain sebagainya terhadap rekam medis seorang pasien maka tampak bahwa rekam medis
telah menjadi milik umum. Namum pengertian umum disini bukanlah dalam arti bebas
dibaca masyarakat, karena walaupun bagaimana rekam medis hanya dapat dikeluarkan bagi
berbagai kepentingan berdasarkan otoritas pemerintah/badan yang berwenang yang secara
hukum dapat dipertanggungjawabkan. Bilamana peraturan secara khusus belum ada maka
perihal penyiaran atau penerusan informasi kepada pasien, dokter, orang lain yang ditunjuk
adalah bersifat administratif, pihak rumah sakit akan memperhatikan berbagai faktor yang
terlibat sebelum menjawab permohonan pasien atau pihak lainnya untuk melihat berkas
rekam medis. Dalam hal ini rumah sakit bertanggung jawab secara moral dan hukum
sehingga karenanya berupaya untuk menjaga agar jangan sampai terjadi orang yang tidak
berwenang dapat memperoleh informasi yang terdapat dalam rekam medis pasien.
Pengamanan harus dimulai sejak pasien masuk, selama pasien dirawat dan sesudah pasien
pulang.
Pada dasarnya informasi yang bersumber dari rekam medis ada dua kategori :
1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan.
2. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan.
khususnya bagi mereka yang berhubungan dengan data rekam medis wajib memperhatikan
ketentuan tersebut.
Pasal 1 :
Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui
oleh orang-orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya
dalam lapangan kaedokteran.
Pasal 3 :
Yang diwajibkan menyimpan rahasia yang dimaksud dalam pasal 1 ialah ;
a. Tenaga kesehatan menurut pasal 2 Undang-undang tenaga Kesehatan (Lembaran
negara th. 1963 no. 780)
b. Mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan,
pengobatan dan / atau perawatan.
4 Persetujuan Tindakan Kedokteran
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.290/MENKES/PER/III/2008, tentang
Persetujuan Tindakan kedokteran.
Pemberian informasi tentang isi rekam medis telah diatur dalam Peraturan Pemerintah
No. 269/MenKes/PER/III/2008 BAB IV pasal (11) kepada lain :
1. Penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau dokter
gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
2. Pimpinan sarana kesehatan dapat menjelaskan isi rekam medis secara tertulis atau
langsung kepada pemohon tanpa izin pasien berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Pengesahan untuk memberikan informasi hendaklah berisi indikasi mengenai periode-
periode perawatan tertentu. Surat kuasa/persetujuan itu hanya berlaku untuk informasi
hendaklah berisi indikaasi mengenai periode-periode perawatan tertentu. Surat
kuasa/persetujuan itu hanya berlaku untuk informasi medis yang termasuk dalam jangka
waktu/tanggal yang ditulis didalamnya.