Anda di halaman 1dari 4

Kelompok : 1 (Satu)

Kelas : 5 KA

Anggota : 1. Aisyah Miftahul Jannah Azlia (0615 3040 0294)


2. Amrin Abdullah (0615 3040 0295)
3. Amro Yulianti (0615 3040 0296)
4. Fadel Fikri Alaydrus (0615 3040 0300)
5. Fathia Eka Pratiwi (0615 3040 0301)
6. Fernia Ayu Oktavia (0615 3040 0302)
7. Indri Kusparwati (0615 3040 0305)
Dosen Pengajar : Dr. Ir. H. M. Yerizam, M.T.

SOAL :

1. Jelaskan perbedaan mekanisme evaporasi dengan pengeringan !


2. Bagaimana pengaruh temperatur, tekanan dan konsentrasi terhadap kedua peristiwa
tersebut !
3. Berikan contoh pabrik yang menggunakan peralatan evaporator dan dryer !

JAWABAN

1. Perbedaan mekanisme evaporasi dengan pengeringan


 Mekanisme Pengeringan
- Perpindahan energi dari lingkungan untuk menguapkan air yang
terdapat di permukaan benda padat.
Perpindahan energi dari lingkungan ini dapat berlangsung secara konduksi,
konveksi , radiasi, atau kombinasi dari ketiganya. Proses ini dipengaruhi
oleh temperatur, kelembapan, laju dan arah aliran udara, bentuk fisik
padatan, luas permukaan kontak dengan udara dan tekanan. Proses ini
merupakan proses penting selama tahap awal pengeringan ketika air tidak
terikat dihilangkan. Penguapan yang terjadi pada permukaan padatan
dikendalikan oleh peristiwa difusi uap dari permukaan padatan ke
lingkungan melalui lapisan film tipis udara
- Perpindahan massa air yang terdapat di dalam benda ke permukaan
Ketika terjadi penguapan pada permukaan padatan, terjadi perbedaan
temperatur sehingga air mengalir dari bagian dalam benda padat menuju ke
permukaan benda padat. Struktur benda padat tersebut akan menentukan
mekanisme aliran internal air.
 Mekanisme Evaporasi
Evaporasi merupakan proses penambahan konsentrasi suatu zat tertentu
melalui proses perubahan molekul dari zat campurannya (zat cair menjadi
molekul uap/gas), intinya adalah evaporasi merupakan proses penguapan,
perbedaannya dengan distilasi adalah bila distilasi uapnya yang diinginkan,
pada proses ini zat yang tertinggal itulah yang diinginkan, sedangkan uapnya
biasanya dibuang, biasanya molekul yang menguap ini memiliki energi yang
lemah untuk terikat dengan cairan, sehingga dengan spontan menjadi uap karna
suhu yang sudah mencapai pada titik didih zat tersebut. Namun adapula zat yang
mempunyai energi keterikatan yang kuat antara molekul satu dengan yang
lainnya, contohnya yaitu minyak goreng, apabila zat ini diuapkan, terjadi juga
proses penguapan namun berjalan lambat.

2. Pengaruh temperatur, tekanan dan konsentrasi terhadap proses evaporasi dan


pengeringan
- Pada proses evaporasi

Pengaruh suhu dan tekanan terhadap konsentrasi

Suhu evaporasi berpengaruh pada kecepatan penguapan. Semakin tinggi


suhu evaporasi maka penguapan yang terjadi semakin cepat dan konsentrasi
semain meningkat namun penggunaan suhu yang tinggi dapat menyebabkan
beberapa bahan yang sensitiv terhadap panas mengalami kerusakan. Untuk
memperkecil resiko kerusakan tersebut maka suhu evaporasi yang digunakan
harus rendah. Suhu evaporasi dapat diturunkan dengan menurunkan tekanan
evaporator.

- Pada proses pengeringan


Pengaruh suhu terhadap konsentrasi
Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan
pangan makin cepat pemindahan panas ke dalam bahan dan makin cepat pula
penghilangan air sehingga konsentrasi air pada bahan akan semakin berkurang.
Air yang keluar dari bahan yang dikeringkan akan menjenuhkan udara sehingga
kemampuannya untuk menyingkirkan air berkurang. Jadi dengan semakin
tinggi suhu pengeringan maka proses pengeringan akan semakin cepat. Akan
tetapi bila tidak sesuai dengan bahan yang dikeringkan, akibatnya akan terjadi
suatu peristiwa yang disebut "Case Hardening", yaitu suatu keadaan dimana
bagian luar bahan sudah kering sedangkan bagian dalamnya masih basah.

Pengaruh tekanan udara


Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara
untuk mengangkut air selama pengeringan, karena dengan semakin kecilnya
tekanan berarti kerapatan udara makin berkurang sehingga uap air dapat lebih
banyak tetampung dan disingkirkan dari bahan pangan. Sebaliknya jika tekanan
udara semakin besar maka udara disekitar pengeringan akan lembab, sehingga
kemampuan menampung uap air terbatas dan menghambat proses atau laju
pengeringan.

3. Evaporator digunakan pada industri gula seperti PT PN VII Pabrik Gula Cinta Manis.
Alat yang digunakan yaitu Quadrruple Effect Evaporator.
Dryer digunakan pada industri pulp seperti PT Tanjung Enim Lestari Pulp & Paper

Anda mungkin juga menyukai