Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN, IKLIM ORGANISASI

DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN PEGAWAI


NEGERI SIPIL PADA
UNIVERSITAS SWASTA DI KOTA BANDUNG
(Studi Pada Jurusan/Program Studi di Lingkungan Universitas Swasta Se-Kota Bandung)

Oleh: Miswan
Dosen STIA Bandung

Abstrak:Dosen merupakan salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di perguruan
tinggi. Peran dan tanggung jawab dosen sangat penting dalam mewujudkan kualitas manusia. Oleh
sebab itu seorang dosen dituntut untuk berkinerja secara optimal sehingga menciptakan kinerja dosen
yang profesional dan bermutu tinggi. Keadaan tersebut akan tercipta apabila didukung oleh perilaku
kepemimpinan ketua jurusan, iklim organisasi dan motivasi kerja dosen. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji seberapa besar pengaruh secara total perilaku kepemimpinan ketua jurusan, iklim
organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja dosen PNS pada universitas swasta di Kota Bandung.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode
explanatory survey. Populasi dalam penelitian ini 43 jurusan/program studi pada tujuh universitas
swasta di Kota Bandung. Subyek dalam penelitian ini adalah , dosen, dan mahasiswa. Data yang
diperlukan adalah data sekunder yang diperoleh dari kuesioner tertutup yang telah teruji validitas
dan reliabilitasnya. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif, sedangkan
pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan kepemimpinan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dosen PNS. Iklim organisasi berpengaruh positif
tapi tidak signifikan, sedangkan motivasi kerja dosen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja dosen PNS pada universitas swasta Kota Bandung. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa
perilaku kepemimpinan , iklim organisasi dan motivasi kerja merupakan faktor-faktor strategis
untuk mewujudkan kinerja dosen PNS yang profesional bermutu. Sementara saran yang diajukan
yaitu manakala ketua jurusan ingin mewujudkan kinerja dosen yang profesional maka ketua jurusan
hendaknya menentukan model yang tepat mengenai perilaku kepemimpinan, iklim organisasi, dan
motivasi kerja.

Kata Kunci: Perilaku Kepemimpinan, Iklim organisasi, Motivasi kerja dan, dan Kinerja

Abstract: Lecturer is one of the essential components of a system of education in college. Roles and
responsibilities of teachers is crucial in realizing human qualities. Therefore, a teacher is required to
perform optimally so as to create a professional lecturer performance and high quality. The situation
would be created if supported by the chairman of the department of leadership behavior, organizational
climate and work motivation lecturer. This study aims to examine how much influence the total head of
department leadership behavior, organizational climate and work motivation on the performance of
civil servants lecturer at a private university in the city of Bandung. The approach used in this study is
quantitatively using explanatory survey. The population is 43 departments / study programs at seven
private universities in Bandung. The subjects in this study were, faculty, and students. The required
data is secondary data obtained from the questionnaire covered a proven validity and reliability.
Data that has been collected analyzed using descriptive analysis, while testing hypotheses using path
analysis. The results showed a positive and significant leadership to the faculty performance of civil
servants. Organizational climate positively but not significantly, whereas motivation lecturer positive
and significant for the performance of civil servants lecturer at a private university in Bandung.
The conclusion of this study that the behavior of the leadership, organizational climate and work
motivation are strategic factors to achieve the performance of a professional civil service grade
teacher. While the suggestions that when the chairman of the department to achieve the professional
performance of the faculty department head shall determine the exact model of the behavior of the
leadership, organizational climate, and work motivation.

Keywords: Behavioral Leadership, organizational climate, and work motivation, and Performance

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1


Jurnal Penelitian Pendidikan | Vol. 13 No. 2 Oktober 2012

PENDAHULUAN perguruan tinggi tapi lebih dari itu. Kenyataan


ini didukung oleh pendapat Tampublon
Dosen memegang peranan  yang sangat
(2001:174), sebagai berikut:
strategis bagi kemajuan sebuah perguruan
tinggi. Dosen adalah pendidik profesional
yang dapat menetapkan apa yang baik Peran dosen bersifat
multidimensional dan bergradasi menurut
bagi mahasiswa berdasarkan pertimbangan jenjang pendidikan tersebut. Berperan
profesionalnya, sehingga merupakan salah satu multidimensional yaitu sebagai: (1)
pendidik/orang tua (2) pendidik/pengajar
penentu utama dalam menjaga kelangsungan (3) pemimpin/manajer (4) produsen/
serta menjamin adanya suasana yang kondusif pelayan (5) pembimbing/fasilitator (6)
bagi institusinya. Keberadaan dosen sangat motivator/stimulator, dan (7) peneliti/
narasumber. Dikatakan bergradasi karena
menentukan mutu pendidikan dan lulusan yang peran tersebut dapat menurun, naik, atau
dilahirkan perguruan tinggi, di samping secara tetap sesuai dengan jenjang tuntutannya.
umum kualitas perguruan tinggi itu sendiri. Jika
para dosennya berkinerja dan bermutu tinggi, Fakta lapangan membuktikan bahwa
maka kualitas perguruan tinggi tersebut juga kinerja dosen sebagai ujung tombak untuk
akan tinggi, demikian pula sebaliknya. Sebaik meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa
apapun program pendidikan yang dicanangkan, belum menunjukkan kerja yang optimal.
bila tidak didukung oleh para dosen berkinerja Hal ini dapat dilihat berdasarkan data serta
dan bermutu tinggi, maka akan berakhir pada kenaikan jabatan atau pangkat yang merupakan
hasil yang tidak memuaskan. Oleh karenanya salah satu dijadikan tolok ukur bagi dosen.
untuk menjalankan program pendidikan Kenaikan jabatan, jenjang pendidikan, serta
yang baik diperlukan para dosen yang juga kenaikan pangkat dosen dapat dilihat dari
bermutu tinggi. Dengan memiliki dosen-dosen pendidikan, lamanya jenjang jabatan akademis.
profesional dan bermutu tinggi, perguruan Dosen PNS berhak naik jabatan dalam waktu
tinggi dapat merumuskan program serta sekurang-kurangnya satu tahun dan maksimal
kurikulum termodern sehingga dapat menjamin 3 tiga tahun. Jumlah dosen yang memperoleh
lahirnya lulusan-lulusan yang berprestasi dan kenaikan jabatan atau pangkat serta menempuh
berkualitas istimewa. pendidikan lanjut masih di bawah standar
minimal, hal ini dapat dilihat dari fakta di
Peran dosen pada dasarnya sangat
lapangan yang dapat disajikan kedalam bentuk
kompleks tidak hanya mencakup tridharma
tabel di bawah ini:
Tabel 1
Jumlah dosen pada universitas swasta di Kota Bandung berdasarkan Pendidikan

Jenjang pendidikan Banyaknya Tenaga Pengajar Berdasarkan presentase

Sarjana (S1) 133 40,80%

Magister (S2) 154 47,24%

Doktor (S3) 39 11,96%

Sumber: Bagian Kepegawaian pada universitas swasta di Kota Bandung .tahun 2012

2 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ISSN 1412-565X


Pengaruh Perilaku Kepemimpinan ..................... (Miswan)

Seseorang belum dapat disebut sebagai mengajar, menguji, membimbing, meluluskan


dosen apabila belum memiliki jabatan dan sebagainya. Sementara itu ditinjau dari
fungsional. Oleh karenanya jabatan fungsional fakta di lapangan, jabatan fungsional dosen
bagi seorang dosen sangat penting. Dengan PNS pada universitas swasta di Kota Bandung
jabatan fungsional dosen memiliki hak untuk seluruhnya dapat dilihat dalam tabel 2 berikut
ini.
Tabel 2
Keadaan dosen PNS di Kota Bandung yang tidak naik jabatan fungsional
Tdk naik Lektor
Tahun Guru Besar Lektor AA/TP Jumlah
jabatan Kepala
Jml % Jml % Jml % Jml %
2008 4 3 0,92 6 1,84 19 5,83 - - 28
2007 5 3 0,92 8 2,45 5 1,53 2 0,61 18
2006 6 1 0,31 17 5,21 12 3,68 3 0,92 33
2005 7 2 0,61 4 1,23 5 1,53 1 0,31 12
2004 8 3 0,92 16 4,60 6 1,84 2 0,61 27
2003 9 3 0,92 13 3,99 6 1,84 2 0,61 24
2002 10 2 0,61 5 1,53 3 0,92 1 0,31 11
2001 11 - 12 3,68 10 3,07 1 0,31 23
2000 12 - 12 3,68 17 5,21 2 0,61 31
1999 13 - 18 5,52 23 7,05 7 2,15 48
1998 14 - 3 0,92 11 3,37 1 0,31 15
1997 15 - 2 0,61 10 3,07 1 0,31 13
1996 16 - 2 0,61 5 1,53 2 0,61 9
≤1995 17 - 12 3,68 18 5,52 8 2,45 38
Jumlah 17 129 150 30 326

Sumber: Laporan tahunan Kopertis Wil. IV, tahun 2011


Tabel 2 di atas memperlihatkan bahwa
mempengaruhi kinerja dosen. Faktor-faktor
jumlah dosen PNS pada universitas swasta di
tersebut dapat dilihat, dipahami serta ditelaah.
Kota Bandung di Kota Bandung yang tidak
Untuk lebih jelasnya berbagai pengaruh
dapat naik pangkat pada golongannya (lebih
tersebut direalisasikan melalui alat yaitu
dari 4 tahun) di tahun 1995 s/d tahun 2008,
diagram Fishbone. Dari diagram tulang
dosen yang masih duduk dalam jabatan asisten
ikan ini dapat digambarkan bagaimana
ahli sebanyak 30 orang, menduduki jabatan
pemecahannya. Dengan demikian diagram ini
lektor sebanyak 150 orang dan yang menduduki
sangat penting untuk mendefinisikan masalah
jabatan lektor kepala 129 orang.
yang berhubungan dengan sebab akibat. Bentuk
Berdasarkan berbagai literatur dapat diagram tulang ikan dapat digambarkan sebagai
dikemukakan bahwa banyak faktor yang berikut:

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 3


Jurnal Penelitian Pendidikan | Vol. 13 No. 2 Oktober 2012

Sumber : Tampubolon (2001:230)

Berdasarkan diagram tersebut di atas maka mengikut sertakan.


identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah
3. Variabel iklim organisasi yaitu terdapatnya
sebagai berikut:
variabel yang mengindikasikan bahwa
1. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil penelitian dari variabel iklim
kinerja dosen yaitu faktor (a) individu organisasi yang dimensinya terdapat kurang
seperti kemampuan dan keterampilan, memberikan dukungan penuh terhadap
mental, fisik, latar belakang keluarga, kinerja dosen yaitu dimensi pertemanan
tingkat sosial, pengalaman, demografis: (colegial),restrictive (sifat membatasi
umur,asal ususl dan jenis kelamin (b) dan disengaged (terlepas) bahwa dosen
Individu (Psikologis) seperti persepsi, ditempatkan secara sederhana dan kurang
sikap kepribadian, belajar dan motivasi; profesional.
(c) Organisasi seperti sumberdaya,
4. Variabel motivasi kerja dosen yaitu
kepemimpinan, imbalan, struktur dan
terdapatnya variabel yang mengindikasikan
desain pekerjaan. (d) lingkungan (iklim
bahwa hasil penelitian dari variabel motivasi
organisasi).
kerja yang dimensinya terdapat kurang
2. Alasan memilih variabel kepemimpinan memberikan dukungan penuh terhadap
ketua jurusan, iklim organisasi dan motivasi kinerja dosen yaitu need for affiliation dan
kerja dosen yaitu terdapatnya variabel, need for power.
yang mengindikasikan bahwa hasil
Adpun bentuk perumusan permasalahan
penelitian dari variabel kepemimpinan yang
pokok disini diungkapkan dalam bentuk suatu
dimensinya kurang memberikan dukungan
pertanyaan yang nantinya akan dijawab dalam
penuh terhadap kinerja dosen yaitu dimensi
bab empat yaitu: (1) Bagaimana deskripsi
memberitahukan, menjajakan dan dimensi

4 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ISSN 1412-565X


Pengaruh Perilaku Kepemimpinan ..................... (Miswan)

variabel perilaku kepemimpinan ketua jurusan, terhadap kinerja dosen PNS Pada universitas
iklim organisasi, motivasi kerja dan kinerja swasta di Kota Bandung; (f) Model studi
dosen PNS Pada universitas swasta di Kota tentang kinerja dosen Persepsi masalah internal
Bandung?; (2) Seberapa besar pengaruh dan eksternal yang perlu diantisipasi faktor
perilaku kepemimpinan ketua jurusan terhadap yang mempengaruhi kinerja dosen PNS pada
kinerja dosen PNS Pada universitas swasta di universitas swasta.
Kota Bandung?; (3) Seberapa besar pengaruh
Bagi aspek keilmuan, hasil penelitian ini
iklim organisasi terhadap kinerja dosen PNS
bermanfaat untuk memperkaya temuan empirik
Pada universitas swasta di Kota Bandung?; (4)
mengenai kinerja dosen PNS Pada universitas
Seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap
swasta di Kota Bandung pada perguruan tinggi
kinerja dosen PNS Pada universitas swasta di
swasta. Disamping itu melalui penelitian ini
Kota Bandung?; (5) Seberapa besar pengaruh
diharapkan akan diperoleh secara konseptual
total kepemimpinan ketua Jurusan, iklim
yang mempunyai implikasi metodologis bagi
organisasi dan motivasi kerja, terhadap kinerja
studi mengenai masalah kinerja dosen serta
dosen PNS Pada universitas swasta?; dan (6)
variabel-variabel yang ada hubungannya
Bagamana model studi tentang kinerja dosen,
dengan itu.
persepsi masalah internal dan eksternal yang
perlu diantisipasi faktor yang mempengaruhi Bagi keperluan praktis, hasil penelitian ini
kinerja dosen PNS pada universitas swasta? berguna sebagai masukan atau bahan informasi
sebagai landasan dalam merumuskan kebijakan
Tujuan suatu penelitian ini ingin
kinerja dosen, khususnya dalam rangka
menganalisis hubungan dan pengaruh perilaku
peningkatan profesionalime dosen berkelanjutan
kepemimpinan ketua jurusan, iklim organisasi
melalui penerapan perilaku kepemimpinan dan
dan motivasi kerja terhadap kinerja dosen PNS
iklim organisasi.
serta dampaknya pada kinerja dosen PNS Pada
universitas swasta di Kota Bandung. Sedangkan Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian
khusus penelitian ini bertujuan untuk ini menstimulasi beberapa variabel yang diduga
mendapatkan data empirik dan hasil analisis terkait dengan kinerja, yang masih terbuka untuk
mengenai: (a) Deskripsi variabel perilaku direplikasi dalam rangka menguji validitas hasil
kepemimpinan ketua jurusan, iklim organisasi, penelitian ini.
motivasi kerja dan kinerja dosen PNS Pada
universitas swasta di Kota Bandung. (b) Konsep Kinerja Dosen
Pengaruh perilaku kepemimpinan ketua jurusan Rivai (2005:14), menyebutkan
terhadap kinerja dosen PNS Pada universitas bahwa: “Kinerja adalah kesediaan seseorang
swasta di Kota Bandung; (c) Pengaruh iklim atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu
organisasi terhadap kinerja dosen PNS Pada kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan
universitas swasta di Kota Bandung; (d) tanggung jawab dengan hasil seperti yang
Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja dosen diharapkan”. Berdasarkan batasan tersebut dapat
PNS Pada universitas swasta di Kota Bandung. dikemukakan bahwa pada hakekatnya kinerja
(e) Pengaruh total kepemimpinan ketua merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang
Jurusan, iklim organisasi dan motivasi kerja dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 5


Jurnal Penelitian Pendidikan | Vol. 13 No. 2 Oktober 2012

sesuai dengan standar dan kreteria yang pada tugas dan orientasi pada
bawahan.
ditetapkan untuk pekerjaan itu. Prestasi kerja
seorang dosen dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor individu sebagai kemampuan institusi, Perilaku kepemimpinan yaitu gaya
dan situasi berlangsungnya fungsi pekerjaan kepemimpinan yang fokusnya tidak pada sifat-
pelayanan mengajar selama satu periode waktu sifat atau karakteristik pemimpinan tetapi pada
tertentu sebagai kondisi ekteren. tindakan interaksi terhadap orang-orang yang
ada disekitar kerjanya dan pada sekelompok
Sementara itu dimensi kinerja dosen
orang bawahan. Pendekatan ini menitik beratkan
dapat diukur dari unjuk kerja dosen dalam
pada pandangan dalam dua aspek perilaku
wujud pelayanan baik yang bersifat kuantitatif
maupun kualitatif dalam satuan waktu. Mitchell Hersey dan Blanchard (1992:15)
(Sedarmayanti, 1995:53) menyatakan bahwa mengemukakan bahwa:
kinerja meliputi beberapa aspek, yaitu: (1) Gaya pemimpin adalah pola-pola
perilaku konsisten yang mereka terapkan
Capability; (2) Initiative; (3) Promptness; (4) dalam bekerja dengandan melalui orang
Quality of work; dan (5) Communication. lain seperti yang dipersepsikan orang-
orang itu. Pola-pola itu timbul pada
Berdasarkan kutipan tersebut, dapat diri orang-orang pada waktu mereka
mulai memberikan tanggapan dengan
dikemukakan bahwa dimensi kinerja dosen cara yang sama dalam kondisi serupa;
dapat diukur melalui kemampuan, isiatif, pola itu membentuk kebiasaan tindakan
yang setidaknya dapat diperkirakan
ketepatan waktu, kualitas hasil kerja, dan bagi mereka yang bekerja dengan
komunikasi. Kelima dimensi kinerja dosen orang-orang itu.
tersebut dapat dijadikan pedoman dalam
mengkaji tingkat kinerja dosen dalam sebuah
Mengacu pada kutipan tersebut dapat
lembaga PT termasuk pada Universitas Swasta.
disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan
merupakan proses kegiatan yang dilakukan
Perilaku Kepemimpinan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi
Kepemimpinan merupakan suatu proses bawahannya.
mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara
Pemimpin dalam melakukan
antusias. Dalam perkembangannya terdapat
kepemimpinan biasanya didapat dari
berbagai pendekatan kepemimpinan antara lain
pengalaman, banyaknya mengikuti pelatihan
pendekatan perilaku.
kepemimpinan. Pemimpin membentuk gaya
Wahab (2008:89) menyatakan bahwa: mereka dalam periode waktu tertentu melalui
Perilaku adalah gaya kepemimpinan pengalaman, pendidikan dan pelatihan (Hersey
dalam mengimplementasikan fungsi-
fungsi kepemimpinan, yang menurut dan Blanchard, (1992:152).
teori ini sangat besar pengaruhnya
dan bersifat sangat menentukan dalam Tannenbaum dan Schmidt (Hersey
mengefektifkan organisasi untuk dan Blanchard, 1992:152), mengemukakan
mencapai tujuannya. Pendekatan teori
perilaku melalui gaya kepemimpinan bahwa:”Paling sedikit terdapat empat
dalam realisasi fungsi-fungsi faktor internal yang mempengaruhi gaya
kepemimpinan, merupakan strategi
kepemimpinan yang memiliki dua kepemimpinan : sistem nilai manajer, yakin
orientasi yang terdiri dari orientasi terhadap bawahan, inklinasi kepemimpinan,

6 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ISSN 1412-565X


Pengaruh Perilaku Kepemimpinan ..................... (Miswan)

dan perasaan aman dalam situasi tertentu”. kepemimpinan yang sesuai. Berkaitan dengan
Perspektif itu menganggap bahwa sistem nilai tingkat kesiapan ini rupanya perlu diingat bahwa
dari seorang pimpinan berisi jawaban terhadap tidak ada seorangpun yang berkembang secara
persoalan seberapa kuat keyakinannya, kepada penuh atau sebaliknya di bawah garis kesiapan.
orang-orang yang seyogyanya memiliki Dengan kata lain kesiapan bawahan bukan
andil dalam pengambilan keputusan yang merupakan konsep global, melainkan konsep
dapat mempengaruhi mereka atau keyakinan tentang tugas spesifik. Seseorang cenderung
yang besar dari seorang pemimpin terhadap pada tingkat yang berbeda-beda yang tergantung
bawahannya untuk melaksanakan suatu pada tugas, fungsi dan tujuan tertentu yang
pengambilan keputusan yang berdasarkan ditugaskan pada mereka.
standar kerja.

Teori kepemimpinan situasional Tingkat kesiapan tersebut menciptakan


Hersey dan Blanchard menekankan pada gaya kepemimpinan yaitu: telling (mengatakan/
pengikut-pengikut dan tingkat kematangan memberitahu), selling (menjual/menawarkan),
(kesiapan) mereka. Kepemimpinan akan efektif participating (partisipasi/mengikutsertakan),
apabila dapat mengidentifikasi level kesiapan dan delegating (mendelegasikan/melimpahkan
bawahan/individu atau kelompok yang hendak wewenang. Keempat gaya tersebut dapat di
dipengaruhi selanjutnya menggunakan gaya lihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Hersey dkk. (1996:200)

Gambar : B.01
Situasional Leadership Model LEADER BEHAVIOR

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 7


Jurnal Penelitian Pendidikan | Vol. 13 No. 2 Oktober 2012

Berdasarkan gambar tersebut dapat hubungan rendah tugas. Dalam hal ini pemimpin
dikemukakan hubungan antara perilaku atau gaya memberikan sedikit pengarahan atau dukungan
kepemimpinan dengan tingkat kesiapan bawahan kepada bawahan, pemimpin melimpahkan
seperti berikut ini: (a) Memberitahukan (Telling) pembuatan keputusan dan pelaksanaan.
atau S1 adalah bagi tingkat kematangan yang Gaya kepemimpinan demikian tepat untuk
rendah, tinggi tugas rendah hubungan. Dalam hal mempengaruhi perilaku bawahan yang tingkat
ini pinpinan memberikan instruksi yang jelas dan kesiapannya tinggi (mampu/cakap dan mau/
spesifik dalam tugas manajemen, pengawasan yakin) R4.
pelaksanaan tugas dengan ketat, dan menentukan
apa, bagaimana, di mana tugas dilakukan.
Iklim Organisasi
Perilaku atau gaya kepemimpinan demikian tepat
Iklim organisasi merupakan salah
untuk mempengaruhi perilaku bawahan yang
satu kajian dari budaya organisasi. Iklim
tingkat kesiapannya rendah; (b) Menjajakan
dipahami sebagai konsep umum organisasi
(Selling) atau S2 adalah bagi tingkat kematangan
untuk mengungkapkan kualitas (karakteristik)
rendah ke sedang. Tinggi tugas, tinggi hubungan.
yang permanen dari kehidupan organisasi.
Dalam hal ini pemimpin menerapkan keputusan,
Iklim organisasi merupakan istilah yang lebih
memberikan kesempatan penjelasan, banyak
luas yang mengacu pada persepsi mengenai
mengarahkan dan komunikasi melalui dua arah.
lingkungan kerja; organisasi formal, organisasi
Gaya kepemimpinan demikian tepat untuk
informal, kepribadian partisipan, dan
mempengaruhi perilaku bawahan yang berada
kepemimpinan organisasi.
pada tingkat kesiapan dari tingkat kematangan
rendah ketingkat sedang (tidak mampu tapi mau/ Definisi iklim organisasi yang lebih
yakin) R2; (c) Mengikutsertakan (Participating) operasional dikemukakan oleh Stringer
atau S3 adalah bagi tingkat kematangan sedang (1968:1), yaitu :”asset measurable properties
ketinggi, tinggi hubungan rendah tugas. Selain of the work enviroment, based on the collective
itu pemimpin dan bawahan saling memberi perception of the people who live and work in the
gagasan dan bersama-sama mengambil enviroment and demonstrated to influence there
keputusan. Gaya kepemimpinan demikian tepat behavior,” Pengertian ini mengandung makna
untuk mempengaruhi perilaku bawahan yang bahwa iklim kerja merupakan seperangkat
berada pada tingkat kesiapan dari sedang ke persepsi orang-orang yang hidup dan bekerja
tinggi (mampu tetapi tik amau/tidak yakin) R3. dalam suatu lingkungan dan mempengaruhi
Mereka adalah yang memiliki kemampuan tetapi perilaku mereka.
tidak berkeinginan melakukan tugas. Ketidak Pembahasan dalam penelitian ini akan
inginan mereka itu sering kali disebabkan karena difokuskan pada dimensi iklim organisasi
kurangnya keyakinan. Namun bila mereka yang mempunyai tingkat keterbukaan yang
yakin atas kemampuannya, tetapi tidak mau tinggi dan dianggap cukup esensial, di
maka keengganan mereka untuk melaksanakan antaranya adalah sebagai berikut:
tersebut lebih merupakan persoalan motivasi
a. Supportive (Keterdukungan)
dibandingkan persoalan kemampuan; dan
Supportive (keterdukungan) menggambarkan
(d) Mendelegasikan (Delegeting) atau S4
bahwa dosen-dosen dalam bekerja saling
adalah bagi tingkat kematangan tinggi, rendah

8 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ISSN 1412-565X


Pengaruh Perilaku Kepemimpinan ..................... (Miswan)

mendengarkan dan terbuka terhadap saran- juga dijelaskan bahwa orang yang motivasinya
saran. tinggi akan tampak dalam perilakunya.
b. Collegial (Pertemanan) Selain itu, Klatt et al. (1985) (Kernan &
Collegial (Pertemanan) menggambarkan Lord, 1990:196) mengatakan bahwa motivasi
keakraban, pertemanan, antusias bekerja adalah “an internal driving force that results
dalam kepentingan peningkatan kompetensi in the direction, intensity, and persistence
profesional. of behavior”. Berdasarkan berbagai definisi
c. Intimate (Keintiman) tersebut, maka motivasi kerja adalah suatu
Intimate (Keintiman)) mengambarkan kondisi seseorang yang bekerja dengan antusias
suasana yang kuat dalam solidaritas, saling sehingga menghasilkan pekerjaan yang optimal
menghargai, saling menghormati, terdapat dalam arti dapat mencapai atau melebihi standar
sense of belongingness. kerja.
d. Direcrive (ketegangan)
Salah satu teori motivasi adalah teori
Menggambarkan ketegangan suasana,
kebutuhan. Teori ini berasumsi bahwa pada
pengawasan terbuka. Pimpinan menegakan
dasarnya setip orang memiliki kebutuhan
kontrol terbuka dan konstan, seluruh
termasuk seorang dosen. Secara garis besar
aktivitas diturunkan.
kebutuhan tersebut terdiri dari kebutuhan
e. Restrictive (sifat membatasi)
material dan non material. Sementara
Menggambarkan bahwa pimpinan
McClelland (1953) lebih fokus pada kebutuhan
menghalangi dan membebani kegiatan
non material. Kebutuhan tersebut terdiri
dosen dengan pekerjaan-pekerjaan lain yang
dari: (1) Need for achievement; (2) Need for
mengganggu tanggung jawabnya.
affiliation; (3) Need for power.
f. Disengaged (terlepas)
Dosen ditempatkan secara sederhana dan Need for achievement (n Ach) yang tinggi
kurang profesional, mereka tidak memiliki mempunyai beberapa ciri. Ciri pertama, adalah
orientasi tujuan umum. Perilaku mereka memilih tugas yang mempunyai tanggung jawab
kadang-kadang negatif dan kritis terhadap pribadi, dia akan merasa puas dengan hasil
teman kerja dan Organisasi pekerjaannya. Ciri lainnya adalah membutuhkan
umpan balik. Dengan umpan balik mengenai
Motivasi Kerja hasil pekerjaannya, dia mengetahui apakan dia
Gibson at al. Menyatakan bahwa: “Motivasi telah bekerja dengan baik sesuai dengan yang
merupakan kekuatan yang mendorong diharapkan.
seseorang karyawan yang menimbulkan dan Need for affiliation (n Aff) atau perhatian/
mengarahkan perilaku”. Cruden dan Sherman hubungan. Affiliation ini dapat dikaitkan dengan
(1972:292), menyatakan bahwa motivasi itu keinginan untuk diskusi dan diterima oleh orang
bisa didefinisikan sebagai : “a state or condition lain. Orang yang motif Affiliation-nya tinggi
of being induced to do something”. Torrington akan berupaya untuk berteman, lebih menyukai
&Hall (1991:422) mengemukakan motivasi situasi yang kooperatif ketimbang situasi
adalah “a physiological concept related to yang kompetitif, dan menginginkan hubungan
stregth and direction of behaviour”. Di sini dengan tingkat saling-memahami yang tinggi.

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 9


Jurnal Penelitian Pendidikan | Vol. 13 No. 2 Oktober 2012

Need for power (n Pow) merupakan hasrat kinerja dosen PNS Pada universitas swasta di
memiliki dampak, untuk berpengaruh, dan Kota Bandung .
untuk mengendalikan orang lain. Orang yang
n Pow nya tinggi menyukai suatu “jabatan”
METODE PENELITIAN
atau “yang bertanggung jawab”, berupa Metode penelitian ini dilakukan
untuk mempengaruhi orang lain, lebih suka menggunakan metode survei, Survei dilakukan
ditenpatkan pada situasi yang kompentitif pada tujuh univeritas swasta Kota Bandung yang
dan berorientasi pada status, dan cenderung sasarannya adalah dosen PNS Pada universitas
lebih memperhatikan gengsi dan mendapatkan swasta di Kota Bandung, mahasiswa, dan untuk
pengaruh atas orang lain ketimbang kinerja melengkapi data tambahan melalui penyebaran
efektif. angket dari mahasiswa. Survei ini dilaksanakan
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan
Berdasatkan kajian pustaka yang telah
fokus pengamatan pada variabel Kepemimpinan
di uraikan maka dapat dirumuskan hipotesis
Ketua Jurusan, Iklim organisasi, dan Motivasi
dalam penelitian ini sebagai berikut: (1)
Kerja sebagai variabel independen dan kinerja
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
perilaku kepemimpinan ketua jurusan terhadap dosen PNS.
kinerja dosen PNS Pada universitas swasta HASIL UJI HIPOTESIS DAN
di Kota Bandung; (2) Terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan iklim organisasi, terhadap
PEMBAHASAN
kinerja dosen PNS Pada universitas swasta 1. Hasil Uji Hipotesis
di Kota Bandung; (3) Terdapat pengaruh yang Rekapitulasi hasil analisis koefisien jalur
positif dan signifikan motivasi kerja dosen, atau pengaruh langsung tentang variabel-
terhadap kinerja dosen PNS Pada universitas variabel X1,X2 dan X3, secara bersama-
swasta di Kota Bandung; (4) Terdapat pengaruh sama terhadap variabel Y dosen PNS di Pada
total yang positif dan signifikan perilaku universitas swasta di Kota Bandung diringkas
kepemimpinan ketua jurusan, iklim organisasi dalam bentuk diagram seperti gambar 4.25.
dan motivasi kerja dosen secara total terhadap sebagai berikut:

Gambar : E. 01
Bagan pengaruh antara variabel X1, X2 DAN X3 terhadap Y

10 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ISSN 1412-565X


Pengaruh Perilaku Kepemimpinan ..................... (Miswan)

Bagan pengaruh di atas dapat diketahui masing-masing karakter tersebut mendapat


variabel kepemimpinan ketua jurusan perlakukan yang berbeda yang dikenal dengan
terhadap kinerja dosen PNS Pada universitas delegeting (mendelegasikan), pertisipating
swasta di Kota Bandung, menunjukan besar (mengikutsertakan), selling (menjajakan),
kontribusinya terhadap kinerja dosen PNS dan telling (memberitahukan). Hasil empirik
sebesar 11 %, Besarnya hubungan antara tersebut mengindikasikan bahwa apabila
variabel iklim organisasi dengan kinerja dosen seorang ketua jurusan dapat melaksanakan
PNS Pada universitas swasta di Kota Bandung secara optimal konsep tersebut maka kinerja
menunjukan berkontribusi sebesar 1,3 % . Besar dosen akan meningkat yang pada akhirnya
hubungan variabel iklim organisasi dengan dapat menciptakan dosen yang profesional dan
kinerja dosen PNS Pada universitas swasta bermutu tinggi.
di Kota Bandung dapat menyumbangkan
Implementasi atas konsep tersebut adalah
kontribusi sebesar 22,5 %. Dan pengaruh
ketua jurusan memberikan pengarahan yang
total, atau dilihat secara simultan besar
spesifik dengan mensosialisasikan rencana
kontribusi dari variabel kepemimpinan ketua
strategis, standar operasional, mengadakan
jurusan, iklim organisasi dan nitivasi kerja
evaluasi berkala, komunikasi dua arah, rapat,
terhadap dosen PNS Pada universitas swasta
lokakarya, seminar, memberi tanggung jawab
di Kota Bandung adalah sebesar 27,3, dengan
yang proporsional dan relevan, dan sebagainya.
demikian masih ada pengaruh variabel lain
Dengan usaha-usaha tersebut diharapkan
diluar variabel kepemimpinan ketua jurusan,
berpengaruh terhadap meningkatnya kinerja
iklim organisasi dan motivasi kerja dosen, yang
dosen.
turut mempengaruhi kinerja dosen PNS Pada
universitas swasta di Kota Bandung sebesar Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
(72,7%). iklim organisasi berpengaruh terhadap kinerja
dosen sebesar 1,3 % . Artinya iklim organisasi
1. Pembahasan menunjukkan pengaruh yang positif tapi tidak
Perilaku kepemimpinan memberikan signifikan. Interprestasi atas pengaruh itu
pengaruh yang signifikan sebesar 11 % terhadap mengindikasikan perubahan kinerja dosen
kinerja dosen. Dengan demikian perilaku PNS pada universitas swasta di Kota Bandung
kepemimpinan berpengaruh secara positip sebagai akibat pengaruh iklim organisasi adalah
dan signifikan. Interprestasi atas pengaruh itu tidak nyata. Dengan demikian sebaik apapun
mengindikasikan perubahan kinerja dosen PNS ketua jurusan memberikan dukungan, peraturan
pada universitas swasta di Kota Bandung sebagai yang ketat, mengecek pekerjaan, dan sebagainya
akibat pengaruh kepemimpinan jurusan adalah akan berpengaruh terhadap kinerja dosen tapi
nyata. Pada dasarnya dosen mempunyai karakter tidak nyata.
bermacam-macam. Hersey at al. 1996:200)
Berdasarkan hasil uji hipotesis, motivasi
membuat grafik yang megilustrasikan karakter
kerja dosen memberikan pengaruh yang
manusia yang mampu dan memiliki kemamuan,
signifikan sebesar 22,3 % terhadap kinerja
mampu tapi tidak memiliki kemamuan, tidak
dosen. Dengan demikian motivasi kerja
mampu tetapi memiliki kemamuan, serta tidak
memberikan pengaruh yang positif dan nayata.
mampu dan tidak memiliki kemamuan. Untuk
Artinya, makin tinggi motivasi kerja, maka

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 11


Jurnal Penelitian Pendidikan | Vol. 13 No. 2 Oktober 2012

makin tinggi kinerja dosen. Mc Clelland (1953) tidak mengherankan apabila semua pihak yang
berpendapat bahwa manusia pada dasarnya terlibat baik itu Pemerintah, penyelengara
memiliki berbagai kebutuhan seperti kebutuhan perguruan tinggi, orang tua mahasiswa,
untuk berprestasi, berafiliasi dan brkuasa. mahasiswa itu sendiri dan stakeholders lainnya
Apabila kebutuhan tersebut terpenuhi maka yang sangat memperhatikan mutu perguruan tinggi di
bersangkutan akan termotivasi untuk berkinerja lingkungan universitas swasta di Kota Bandung
tinggi. Demikian halnya dengan seorang dosen, sangat tergantung pada kemampuan dosennya.
yang bersangkutan akan berkinerja secara
profesional apabila kebutuhannya terpenuhi.
Untuk menciptakan hal yang demikian ketua KESIMPULAN DAN SARAN
jurusan berusaha memberi kesempatan kepada Kesimpulan
para dosen untuk melaksanakan tugasnya secara a. Secara parsial, perilaku kepemimpinan ketua
bertanggung jawab, berani menghadapi resiko. jurusan/ketua program studi berpengaruh
Selain itu para dosen diberi kesempatan untuk positif dan signifikan terhadap kinerja
berinteraksi, bekerja sama, memberi pengakuan dosen PNS. Artinya perilaku kepemimpinan
terhadap kemampuannya. Sementara untuk yang terdiri dari dimensi memberitahukan,
para dosen yang memiliki kebutuhan berkuasa, menjajakan, mengikutsertakan, dan
diberikan pekerjaan yang menantang, kebebasan mendelegasikan merupakan faktor strategis
untuk berimprivisasi, dan diberi kepercayaan bagi kinerja dosen PNS yang profesional
penuh untuk melaksanakan pekerjaannya. pada universitas swasta di Kota Bandung.
Hasil uji hipotesis penelitian menunjukkan b. Secara parsial, iklim organisasi berpengaruh
bahwa perilaku kepemimpinan, Iklim organisasi positif tetapi tidak signifikan terhadap
dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh kinerja dosen PNS. Artinya walaupun
signifikan terhadap kinerja dosen sebesar 27,3 iklim organisasi (dimensi keterdukungan,
% dan sisanya 72,7 % ditentukan oleh variabel pertemanan, keintiman, dan kesamaan
lain. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kinerja tujuan) walaupun berpengaruh positif
dosen, maka semakin tinggi pula perilaku tapi tidak nyata. Dengan demikian iklim
kepemimpinan,iklim organisasi dan motivasi organisasi bukan merupakan faktor strategis
kerja. Oleh karena itu, pimpinan ketua jurusan bagi kinerja dosen PNS yang profesional
perlu menciptakan kondisi yang mendukung pada universitas swasta di Kota Bandung.
peningkatan kinerja dosen. pimpinan ketua
c. Secara parsial, motivasi kerja berpengaruh
jurusan perlu mengupayakan peningkatan
secara positif dan signifikan terhadap
perilaku kepemimpinan yang lebih baik.
kinerja dosen PNS pada universitas swasta
Iklim organisasi yang kondusif dan kepuasan
di Kota Bandung. Kenyataan ini memiliki
dosen terpenuhi agar mampu melaksanakan
kecenderungan bahwa motivasi kerja yang
tugas pokok dan fungsinya. Karena posisi
meliputi dimensi kebutuhan akan berprestasi,
seorang dosen PNS pada universitas swasta
berafiliasi, dan berkuasaan berperan dalam
di Kota Bandung sedemikian penting
upaya mendukung proses penciptaan
terutama pengaruhnya dalam pelaksanaan
kinerja dosen PNS yang profesional pada
pembelajaran suatu perguruan tinggi, maka
universitas swasta di Kota Bandung.

12 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ISSN 1412-565X


Pengaruh Perilaku Kepemimpinan ..................... (Miswan)

d. Secara total perilaku kepemimpinan, dimensi memberitahukan, menjajakan, dan


iklim organisasi dan motivasi kerja dosen mengikutsertakan. Dengan demikian untuk
berpengaruh secara positif dan signifikan dimensi memberitahukan, ketua jurusan
terhadap kinerja dosen PNS. Dengan hendakanya mengupayakan agar dapat
demikian perilaku kepemimpinan, iklim memberikan pengarahan yang spesifik
organisasi dan motivasi kerja dosen melalui standar operasional, prosedur yang
merupaka faktor strategis bagi terwujudnya jelas, dan mengadakan evaluasi secara
kinerja dosen PNS yang profesional pada periodik, misalanya setiap semester sekali.
universitas swasta di Kota Bandung. Untuk dimensi menjajakan ketua jurusan
dapat memanfaatkan komunikasi dua
arah melalui diskusi, dan rapat kerja yang
Saran berkaitan dengan pelaksanaaan tugas dosen
Beberapa saran yang diajukan dalam (tridharma perguruan tinggi). Sementara itu
penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk dimensi mengikutsertakan sebaiknya
ketua jurusan mendorong para dosen ikut
a. Hasil penelitian kinerja dosen menunjukkan berpartisipasi menyampaikan sumbang saran
pada kategori cukup untuk dimensi
untuk mengambil keputusan misalnya dalam
kemampuan, ketepatan waktu, kualitas
mementukan rencana strategis maupun
kerja, komunikasi, dan pengabdian pada
recana operasional.
masyarakat, sementara untuk dimensi
penelitian masuk pada kategori rendah. c. Iklim organisasi, dimensi colegial dan dimensi
Kondisi tersebut tentunya memerlukan direcrive dikategorikan cukup, kemudian
perhatian dari Ketua jurusan untuk lebih dimensi restrictive dapat dikategorikan
mendorong para dosen agar meningkatkan sangat rendah dan dimensi disengaged
penguasaan materi, tepat waktu dalam kategori rendah. Melihat keadaan tersebut,
memberikan kuliah, kreatif dalam ketua jurusan hendaknya menciptakan
menyampaikan materi sehingga mudah suasana yang kondusif, namun demikian
dipahami, dan dapat menguasai kelas. tetap memonitor pekerjaan dosen.
Perhatian tersebut dapat dilakukan melalui d. Motivasi kerja, dilihat dari dimensi pencapaian
rapat evaluasi, dan pertemuan ilmiah prestasi dosen PNS dikategorikan tinggi
seperti lokakarya, seminar dan sebagainya. sedangkan dimensi afiliasi dan akan
Sementara untuk penelitian dan pengabdian kekuasaan dosen PNS dikategorikan
masyarakat sebaiknya difasilitasi baik dalam cukup. Kondisi ini memerlukan perhatian
bentuk informasi maupun nenyediakan dana ketua jurusan untuk lebih meningkatkan
yang bisa diperoleh dari lembaga, kerja sama suasana yang akrab diantara sesama dosen,
dengan pihak swasta, maupun pemerintah, saling menghargai, memberikan pekerjaan
sehingga para dosen terdorong dan antusias yang menantang, dan diberi kebebasan
untuk melakukan penelitian dan pengabdian untuk berimprovisasi dalam melaksanakan
pada masyrakat. pekerjaannya.
b. Hasil penelitian perilaku kepemimpinan e. Secara total perilaku kepemimpinan ketua
menunjukkan pada kategori cukup untuk jurusan, iklim organisasi dan motivasi kerja

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 13


Jurnal Penelitian Pendidikan | Vol. 13 No. 2 Oktober 2012

dosen berpengaruh positif dan signifikan yang profesional. Artinya ketua jurusan
terhadap kinerja dosen PNS. Kondisi ini hendaknya menentukan model yang tepat
dapat dijadikan model manakala ketua mengenai perilaku kepemimpinan, iklim
jurusan ingin mewujudkan kinerja dosen organisasi, dan motivasi kerja.

DAFTAR PUSTAKA
Cardoso, (2003) Manajemen Sumberdaya Manusia.Yogyakarta: Andi Publisher
Cruden H.J & Hherman A.W, (1972), Personal Management. Cinciannati, Ohio: South-Western
Publishing Co.
Gibson, James L. Ivancivich, John M. Donnaly Jr., James H. (1996). Organisasi. Edisi 8. Alih
bahasa Nunuk Andriani. Jakarta: Binarupa Aksara.. 
Hersey, Paul. Blanchard, Kenneth H. Johnson, Dewey E. (1996). Management of Organization
Behaviour, Utilizing Human Resources. Seventh Edition. New Jersey : Prentice Hall,
Inc.
Kernan, M.C., and Lord, R.G. (1990). Efect of Valence, Expectancy, and Goal-Journal of Applied
Psychology, 75,194-203
McClalland, David C. (1953). The Achievement Motive. New York : Applenton Century Croffs.
Rivai, Veithzal. (2005). Performance Appraisal. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
__________. (2007). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edisi Kedua. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
Sedarmayanty, (1995). Sumberdaya Manusia dan Produktivitas Kerja,.Bandung: Ilham Jaya.
Tampubolon, Daulat P. (2001). Perguruan Tinggi Bermutu Paradigma Baru Manajemen Pendidikan
Tinggi Menghadapi Tantangan Abad ke-21. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Tarrington, Derek & Lura Hall. (1991). Personal Management; A. New Approach (2nd ed).
Cambrige: Prentice Hall Iternational (UK) Ltd
Wahab, Abdul Azis. (2008). Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan. Bandung : SPS
UPI dan CV. Alfabeta.

SUMBER DOKUMEN:

Dokumen Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Bagian Kepegawaian Kopertis Wilayah IV Jawa Barat
dan Banten Tahun 2012.
Laporan Akhir Tahunan Kopertis Wilayah IV Jawa Barat dan Banten Tahun 2011.

BIODATA SINGKAT
Penulis adalah Dosen STIA Bandung

14 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ISSN 1412-565X

Anda mungkin juga menyukai