Disusun oleh :
MUH KHAIRUNNAZAR
010113a074
b. Tenggorokan ( Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa
yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar
limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap
infeksi. (Drs. Irianto Kus. 2004)
c. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. (Drs.H. Syaifudin.AMK. 2006)
d. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi
masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. (Drs. Irianto Kus. 2004)
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur
makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :
1. Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan
pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada
terbentuknya tukak lambung.
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna
memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang
terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri. (Drs. Irianto Kus. 2004)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat
yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding
usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. (Drs.H.
Syaifudin.AMK. 2006)
f. Usus besar
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa
bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi
membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.
Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam
usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan
terjadilah diare. (Drs. Irianto Kus. 2004)
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar.
Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora
memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang
sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
h. Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ
ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan
apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga
abdomen). (Drs. Irianto Kus. 2004)
j. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama
yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas
terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas
jari).
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke
dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan
lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh
dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung. (Drs. Irianto Kus. 2004)
k. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.Organ ini memainkan
peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk
penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. (Drs. Irianto Kus. 2004)
2. Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau
bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa (Brunner & Suddarth, 2002)
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-
proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan
penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi (suitor & hunter, 1980) adalah untuk
memberikan energy bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangkadan jaringan tubuh,
serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor patofisiologi
seperti adanya enyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan
nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi. Nutrien adalah suatu unsur yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi
tubuh. Gizi adalah substansi organic dan non organic yang ditemukan dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (kozier,2004)
3. Komponen-Komponen Nutrient
1. Air
Air meliputi 60%-70% berat badan individu dewasa dan 80% berat badan bayi (potter &
perry, 1992). Individu dewasa dapat kehilangan cairan kurang lebih 2-3 liter per hari melalui
keringat, urin, dan pernapasan.
Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai komponen penyusun sel
yang utama, air juga berperan dalam menyalurkan zat-zat makanan menuju sel. Fungsi air
bagi tubuh sendiri adalah untuk membantu proses/ reaksi kimia dalam tubuh serta berperan
dalam mengontrol temperatur tubuh. Tidak ada satupun organ tubuh yang mampu berfungsi
tanpa air.
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energy utama. Setiap 1g karbohidrat menghasilkan 4
kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang
sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pecahan energi selama masa istirahat
atau puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak. Metabolisme karbohidrat
mengandung 3 proses, yaitu :
a. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida dan air disebut glikogenolisis.
b. Anabolisme glukosa terbentuk glikogen disebut glikogenesis.
c. Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut glukoneogenesis.
3. Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti jaringan tubuh.
Setiap 1g protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana dari protein adalah asam amino.
Asam amino disimpan dalam jaringan berbentuk hormone dan enzim. Asam amino esensial
tidak dapat disintesis dalam tubuh, tetapi harus didapat dari makanan.
4. Lemak
Lemak merupakan sumber energi paling besar. 1g lemak akan menghasilkan 9 kkal.
Lipid adalah lemak yang dapat membeku pada suhu ruangan tertentu, dimana lipid tersebut
terdiri atas trigliserida dan asam lemak. Proses terbentuknya asam lemak disebut lipogenesis.
Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain :
a. Pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dll.
b. Kegiatan mekanik oleh otot.
c. Aktivitas otak dan saraf.
d. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.
e. Sekresi cairan pencernaan.
f. Absorbsi zat-zat gizi disaluran pencernaan.
h.Pengeluaran hasil metabolisme.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi :
a. Basal Metabolisme meningkat
b. Aktivitas tubuh
c. Faktor usia
d. Suhu lingkungan
e. Penyakit
5. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organic yang tidak dapat dibuat oleh tubuh dan diperlukan
dalam jumlah besar sebagai katalisator dalam proses metabolisme.
Vitamin secara umum diklasifikasikan ke dalam :
a. Vitamin yang dapat larut dalam lemak, yaitu : vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin
K.
b. Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B dan vitamin C.
6. Mineral
Mineral dikategorikan menjadi 2 :
a. Macromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah lebih dari 100 mg.
b. Contohnya : kalsium, phosphor, sodium, potasium, magnesium, klorida, dan sulfur.
c. Micromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinyasejumlah kurang lebih 100
mg.
d. Contohnya : besi, seng, mangan, iodium, selinium, cobalt, kromium, tembaga, dan
klorida.
Keadaan pekerjaan
Unsur Ringan Sedang Berat
Gizi L P L P L P
Kalori 2100 1750 2500 2100 3000 2500
Protein 60 55 65 65 70 70
Kalsium 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Ferum 8 10 8 8 10 8
Vit. A 2500 2500 2500 2500 2500 2500
Vit. B1 1 0,8 1,2 1 1,5 1,5
4.Dietary History
a. Gangguan pada fungsi mengunyah dan menelan
b. Asupan makan tidak adekuat
c. Diet yang salah atau ketat
d. Kurangnya persediaan bahan makanan selam 10 hari/ lebih
e. Tidak adekuatnya dana untuk penyediaan bahan makanan
f. Tidak adekuatnya fasilitas penyiapan bahan makanan
g. Tidak adekutanya penyimpanan bahan makanan
h. Ketidakmampuan fisik
i. Lansia yang tinggal dan makanan sendiri
B. Diagnosa Keperawatan dan Tujuan Keperawatan
1.Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan:
a. factor biologis
b. factor ekonomi
c. gangguan psikososial
d. ketidak mampuan makan
e. ketidak mampuan mencerna makanan
f. ketidak mampuan mengabsorbsi nutrient
g. kurang asupan makanan
(NANDA : 2015-2016, Domain 2. Nutrisi, kelas 1. Makanan, hal. 177)
C. Rencana Keperawatan
Tujuan Keperawatan Rencana
Diagnosa Rasional
(NOC: 2015-2017, hal. Keperawatan
Keperawatan
644) (NIC)
ketidakseimbangan nutrisi: a. status nutrisi
kurang dari kebutuhan
1. asupan gizi
berhubungan dengan:
a. factor dipertahankan
biologis
pada 3
b. factor
ekonomi ditingkatkan
c. gangguan
ke 5
psikososial
d. ketidak 2. asupan makan
mampuan
dipertahankan
makan
e. ketidak pada 3
mampuan
ditingkatkan
mencerna
makanan ke 5
f. ketidak
3. asupan cairan
mampuan
mengabsorb dipertahankan
si nutrient
pada 3
g. kurang
asupan ditingkatkan
makanan
ke 5
(NOC: 2015-
2017, hal.
550)
b. nafsu makan
hasrat
keinginan
untuk makan
dipertahankan
pada 3
ditingkatkan
ke 5 (NOC:
2015-2017,
hal. 319)
c. status menelan
kemampuan
mengunyah
dipertahankan
pada 3
ditingkatkan
ke 5 (NOC:
2015-2017,
hal. 541)
D. Evaluasi
Diagnosa Keperawatan 1 :
1. Menunjukkan peningkatan Berat Badan
2. Menunjukkan perilaku untuk meningkatkan dan atau mempertahankan
Berat Badan
3. Membuat pilihan diet untuk memenihi kebutuhan nutrisi
DAFTAR PUSTAKA