karakteristik : Clostridium botulinum merupakan bakteri berbentuk batang,
anaerobik (tidak dapat tumbuh di lingkungan yang mengandung oksigen bebas), Gram-positif, dapat membentuk spora, dan dapat memproduksi racun syaraf yang kuat. Sporanya tahan panas dan dapat bertahan hidup dalam makanan dengan pemrosesan yang kurang sesuai atau tidak benar. Ada tujuh tipe botulisme (A, B, C, D, E, F dan G). Daya tahan maksimal spora berkisar dari pH 6,3-6,9. Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. ECG. Jakarta
gejala klinis : Gejala klinis yang disebabkan intoksikasi diantaranya adalah
gangguan pencernaan akut yang diikuti oleh pusing-pusing dan muntah- muntah, bisa juga diare, lelah, pening dan sakit kepala. Gejala lanjut konstipasi, kesulitan menelan dan berbicara, lidah bisa membengkak dan tertutup, beberapa otot lumpuh, dan kelumpuhan bisa menyebar ke hati dan saluran pernafasan. Kematian bisa terjadi dalam waktu tiga sampai enam hari. Menurut Bayrak AO and Tilky HE (2006), gejala klinis akan muncul 2- 36 jam setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi Clostridium botulinum. Yuliana, Lisa. 2012. Bakteri Clostridium botulinum. http://myundergroundsci ens.blogspot.com/2012/03/bakteri-clostridium-botulinum.html. Diakses pada Minggu, 10 mei 2015. Pukul 15.00 WITA. Penularan : Clostridium botulinum tersebar luas di seluruh dunia. Botulinus terdapat dalam bentuk bakteri dan spora di dalam tanah, sedimen dilaut, permukaan buah dan sayur, di usus mamalia dan ikan dan di insang dan vixcera dari kerang-kerangan, kepiting karena spora botulinum, terdapat didalam tanah dan sedimen di dasar laut. Spora ini dapat berakhir di usus dari binatang yang memakan rumput dan ikan, kemudian memasuki rantai makanan manusia. Yuliana, Lisa. 2012. Bakteri Clostridium botulinum. http://myundergroundsci ens.blogspot.com/2012/03/bakteri-clostridium-botulinum.html. Diakses pada Minggu, 10 mei 2015. Pukul 15.00 WITA. Media : Makanan kaleng yang diawetkan, daging yang tercemar (termasuk seafood) dan sayuran kaleng dan menghirup spora bersamaan dengan partikel debu yang mikroskopis. Yuliana, Lisa. 2012. Bakteri Clostridium botulinum. http://myundergroundsc iens.blogspot.com/2012/03/bakteri-clostridium-botulinum.html. Diakses pada Minggu, 10 mei 2015. Pukul 15.00 WITA.
Massa inkubasi : inkubasi berlangsung 12 jam hingga 3 hari. Gejala timbul
18-48 jam setelah menyantap makanan yang tercemar. Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. ECG. Jakarta
Cara menegakkan diagnosa : pemeriksaan lab: feses. Arisman. 2009. Buku
Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. ECG. Jakarta
Langkah penanganan dan pencegahan : Pengobatan dapat dilakukan dengan
memberikan antitoksin trivalen (A, B, E). Karena berhubungan dengan keracunan makanan pencegahan dilakukan dengan melakukan proses pengalengan makanan yang benar (spora mati), memasak makanan 1000C selama 15 menit dan kaleng makanan yang mengalami penggelembungan dibuang. Yuliana, Lisa. 2012. Bakteri Clostridium botulinum. http://myundergroundsci ens.blogspot.com/2012/03/bakteri-clostridium-botulinum.html. Diakses pada Minggu, 10 mei 2015. Pukul 15.00 WITA.