Anda di halaman 1dari 15

UTS Metodologi Penelitian

Nama :Royhan Rifki S

NIM : 1401738

Ujian Tengah Semester

1. Jelaskan dengan lengkap apa metodologi itu ?


Pengertian Metode Penelitian adalah tata cara bagaimana suatu
penelitian akan dilaksanakan. Metode penelitian ini sering dikacaukan
dengan prosedur penelitian atau teknik penelitian. Hal ini disebabkan karena
ketiga hal tersebut saling berhubungan dan sulit dibedakan.

Metode penelitian membicarakan megenai tata cara pelaksanaan


penelitian, sedangkan prosedur penelitian membicarakan alat-alat yang
digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Dengan
demikian, metode penelitian melingkupi prosedur penelitian dan teknik
penelitian.

2. Bagaimana kerangka teoritis pada sebuah penelitian ? dan mengapa


penelitian perlu mengandalkan refernesi? Jelaskan dengan lengkap disertai
contohnya.
Pada dasarnya esensi kerangka pemikiran berisi:
(1) Alur jalan pikiran secara logis dalam menjawab masalah yang didasarkan
pada landasan teoretik dan atau hasil penelitian yang relevan.
(2) Kerangka logika (logical construct) yang mampu menunjukan dan
menjelaskan masalah yang telah dirumuskan dalam kerangka teori.
(3) Model penelitian yang dapat disajikan secara skematis dalam bentuk
gambar atau model matematis yang menyatakan hubungan-hubungan
variabel penelitian atau merupakan rangkuman dari kerangka pemikiran

1
UTS Metodologi Penelitian

yang digambarkan dalam suatu model. Sehingga pada akhir kerangka


pemikiran ini terbentuklah hipotesis

Penelitian sangat perlu mengandalkan referensi karena perlu


perpaduan antara asumsi-asumsi teoretis dan asumsi-asumsi logika dalam
menjelaskan atau memunculkan variabel-variabel yang diteliti serta
bagaimana kaitan di antara variabel-variabel tersebut, ketika dihadapkan
pada kepentingan untuk mengungkapkan fenomena atau masalah yang
diteliti.

Contoh kerangka teoritis penelitian kuantatif : Belum optimalnya


kinerja organisasi RS Pondok Indah tampak menjadi fenomena bisnis
pelayanan kesehatan yang tidak berdiri sendiri, diduga Kepemimpinan dan
Innovasi Manajemen Rantai Pasok merupakan dua faktor yang paling
berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi RS Pondok Indah.

3. Bagaimana merumuskan masalah ? Jelaskan serta berikan contohnya.


Perumusan masalah sangat penting dalam rangka memberikan arah
pada keseluruhan rencana dan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam
kegiatan penelitian, karena rumusan masalah akan memberikan gambaran
yang jelas mengenai masalah yang terkandung di dalamnya, sekaligus
memberikan petunjuk dalam pengumpulan data.

Perumusan masalah tersebut juga perlu disertai oleh penyajian latar


belakang penelitian. Rumusan dapat berbentuk kalimat tanya atau
pernyataan yang jelas dan padat. Adapun kriteria yang harus dipenuhi dalam
rumusan masalah antara lain adalah sebagai berikut:

- Rumusan masalah menyatakan hubungan dua variabel atau lebih.

Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang jelas.

2
UTS Metodologi Penelitian

- Rumusan masalah harus padat dan jelas sehingga mudah dipahami


oleh orang lain.
- Rumusan masalah harus mengandung unsur data yang mendukung
pemecahan terhadap masalah penelitian.
- Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis
(kesimpulan sementara)
- Rumusan masalah harus menjadi dasar dalam menentukan tujuan
penelitian.
- Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam mengambil
kesimpulan penelitian.
- Rumusan masalah harus mencerminkan judul penelitian.

4. Apa saja teknik dalam mendapatkan data, dan bagaimana kita mengetahui
apabila data tersebut valid dan reliabel ? Berikan contohnya.
. Wawancara dan Angket

. Observasi dan Penelitian Lapangan

. Penelitian Pendapat

. Penelitian Kepustakaan

Data tersebut bisa kita sebut valid , apabila telah memenuhi syarat
syarat pengumpulan data dan sesuai fakta

5. Apa yang dimaksud dengan analisis hasil ? dan bagaimana implementasi


hasil penelitian
Analisis hasil dibagi dalam dua kata, yang pertama analisis. Analisis
ialah proses untuk mengetahui informasi yang ditelah dikumpulkan. Analisis
termasuk mengolah data yang telah dikumpulkan untuk menentukan
kesimpulan yang telah didukung data tersebut, seberapa banyak ia

3
UTS Metodologi Penelitian

mendukung dan seberapa banyak ia tidak mendukung. Dan hasil, hasil adalah
sesuatu yang di dapatkan dari sebuah analisis atau usaha dengan berbagai
cara dan metode yang telah di lakukan.

Cara mengimplementasi hasil penelitian, yang pertama kita harus


memastikan kepada orang-orang bahwa hasil dari penilitian kita ini dapat
merubah sesuatu agar menjadi lebih baik, setelah itu kita harus melakukan
tindakan yang sesuai dengan apa yang kita sudah teliti

6. Apa yang dimaksud dengan hipotesis ?, implikasi penelitian? Berikan


contoh dan skema yang mendukung bahwa hasil penelitian menjawab
hipotesis penelitian
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah
yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara
terhadap masalah yang kan diteliti. Implikasi penelitian adalah suatu
konsekuensi atau akibat langsung dari hasil penemuan
suatu penelitian ilmiah. Pengertianlainnya dari implikasi menurut para ahli
adalah suatu kesimpulan atau hasil akhir temuan atas suatupenelitian

Contoh:;
Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka seseorang dapat
saja menyimpulkan (menduga-duga) berdasarkan pengalamannya bahwa
(karena langit mendung, maka…) sebentar lagi hujan akan turun. Apabila
ternyata beberapa saat kemudia hujan benar turun, maka dugaan terbukti
benar. Secara ilmiah, dugaan ini disebut hipotesis. Namun apabila ternyata
tidak turun hujan, maka hipotesisnya dinyatakan keliru.

4
UTS Metodologi Penelitian

7. Mengapa harus ada penjelasan maksud dan tujuan penelitian?, jelaskan


dan berikan contohnya yang relevan dengan bidang studi teknik sipil
Tujuan penelitian perlu dinyatakan secara tersurat. Maksud membuat
tujuan penelitian adalah membuat pernyataan tentang apa yang hendak
dicapai dalam penelitian, sehingga pembaca bisa tahu maksud dari penelitian
ini.

Tujuan penelitian dapat dibagi dua yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum adalah penjelasan yang bersifat gambaran umum atas
konsep-konsep, sedangkan tujuan khusus membuat konsep-konsep lebih
spesifik. Pembuatan tujuan penelitian harus berpedoman pada perumusan
masalah yang sudah dibuat.

Ini bisa disamakan dengan manfaat penelitian. Perlu dijelaskan dalam


penelitian kegunaan penelitian yang dibagi menjadi dua yaitu kegunaan yang
bersifat teoritis dan kegunaan praktis. Kegunaan teoritis yaitu diharapkan
hasil penelitian memberikan sumbangan pengembangan konsep-konsep,
teori-teori. Kegunaan praktis yaitu kegunaannya disebutkan untuk siapa.
Misalnya, berguna bagi para gembala, mahasiswa teologi, dsb danmasalah
harus diceritakan mengapa kita memilih masalah penelitian, yaitu
menjelaskan apa yang telah kita ketahui, serta situasi yang
melatarbelakanginya. Misalnya, kita ingin meneliti adakah hubungan antara
efektivitas kepemimpinan gembala dengan peningkatan jumlah anggota
jemaat. Maka si peneliti mulai menjelaskan pentingnya kepemimpinan
gembala

8. Apa yang disebut dengan peramalan? Dan data jenis apa yang dapat
digunakan? Berikan contohnya

5
UTS Metodologi Penelitian

Peramalan (forecasting) : adalah seni dan ilmu memprediksi


peristiwa-peristiwa yang akan terjadi dengan menggunakan data historis dan
memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa bentuk model
matematis.

Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode mana


yang digunakan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta
tujuan yang hendak dicapai. Dalam prakteknya terdapat berbagai metode
peramalan antara lain :

Peramalan berdasarkan jangka waktu :

Yaitu suatu cara untuk membuat peramalan permintaan dengan


melakukan uji coba pada segmen atau bagian pasar tertentu. Uji coba
dilakukan dengan memberikan perlakuan tertentu terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan. Metode ini biasanya digunakan untuk
produk baru atau produk yang mengalami inovasi atau pengembangan.

– Contoh: Pada produk Rokok Halim diberikan kepada konsumen


secara gratis selama 1 bulan di berbagai tempat untuk mengetahui respon
konsumen terhadap produk tersebut atau memberi diskon saat produk ini
launching. Setelah respon masyarakat bagus, lalu Hilam dijual secara
bertahap yaitu Rp 2.500,00 lalu dijual secara stabil pada harga Rp 4.000,00
karena termasuk produk baru oleh karena itu tetap dijual di bawah harga
pasar agar dapat menarik minat konsumen.

9. Deskriptif dan Inferensial


Deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk
menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan
untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan

6
UTS Metodologi Penelitian

sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan


dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.[1] Dalam
penelitian ini, peneliti telah memiliki definisi jelas tentang subjek penelitian
dan akan menggunakan pertanyaan who dalam menggali informasi yang
dibutuhkan.[2] Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan
gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme
sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam
bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu
hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek
penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk
menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian.[1]

inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan untuk


menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu
sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan.
Jadi statistik inferensial membantu peneliti untuk mencari tahu apakah hasil
yang diperoleh dari suatu sampel dapat digeneralisasi pada
populasi.[1] Sejalan dengan pengertian statistik inferensial menurut Creswell,
Muhammad Nisfiannoor berpendapat bahwa statistik inferensial adalah
metode yang berhubungan dengan analisis data pada sampel untuk
digunakan untuk penggeneralisasian pada populasi. Penggunaan statistic
inferensial didasarkan pada peluang (probability) dan sampel yang dipilih
secara acak (random).

10. Uji Normalitas Data


Uji normalitas data adalah uji untuk mengukur apakah data yang
didapatkan memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik.
Dengan kata lain uji normalitas adalah uji untuk mengetahui apakah data

7
UTS Metodologi Penelitian

empirik yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan distribusi teori
tertentu, dalam kasus ini distribusi normal. Dengan kata lain apakah data
yang diperoleh dari populasi yang berdistribusi normal. Tujuan uji normalitas
adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mendekati distribusi
normal, yakni distribusi data yang mempunyai pola seperti distribusi normal.

Pengujian normalitas data berfungsi atau bertujuan untuk


mengetahui apakah distribusi data yang didapatkan dari penyebaran
kuesioner kepada para responden penelitian yang terdiri dari beberapa
stratum (unsur) yang mewakili beberapa pihak (sub populasi) berdistribusi
normal atau tidak normal. Berdistribusi normal artinya bahwa jumlah
kuesioner yang diberikan kepada masing-masing stratum berlaku secara
proporsional menurut jumlah subyek pada masing-masing stratum (Hartono,
2008).

Pengujian normalitas data tidak berlaku terhadap para responden


yang ditentukan dengan cara sensus. Selanjutnya, apabila hasil pengujian
normalitas menunjukkan bahwa data berdistribusi tidak normal, maka data
yang diperoleh dianggap tidak memenuhi persyaratan normalitas
penyebaran kuesioner penelitian kepada para responden yang terdiri dari
beberapa unsur (sub populasi) dan sebaliknya. Jika penyebaran kuesioner
penelitian tidak berdistribusi normal maka pengolahan data tidak bisa
dilanjutkan ke dalam pengukuran pengaruh/hubungan dan pengujian
hipotesis. Alasannya, penyebaran jumlah kuesioner kepada masing-masing
stratum (sub populasi) tidak proporsional (Sarwono, 2006).

Uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah distribusi


sebuah data mendekati distribusi normal, yakni distribusi data yang
mempunyai pola seperti distribusi normal. Dalam ujia normalitas data dapat

8
UTS Metodologi Penelitian

menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov, Shapiro-wilk dan secara


deskriptif melalui Q-Q Plot, Box Plot, Histogram, Kurtosis, dan Skweness.

11. Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara
dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen
(Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn

Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X1 dan X2 = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

Contoh kasus:

Kita mengambil contoh kasus pada uji normalitas, yaitu sebagai


berikut: Seorang mahasiswa bernama Bambang melakukan penelitian
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan di
BEJ. Bambang dalam penelitiannya ingin mengetahui hubungan antara rasio
keuangan PER dan ROI terhadap harga saham. Dengan ini Bambang

9
UTS Metodologi Penelitian

menganalisis dengan bantuan program SPSS dengan alat analisis regresi


linear berganda. Dari uraian di atas maka didapat variabel dependen (Y)
adalah harga saham, sedangkan variabel independen (X1 dan X2) adalah PER
dan ROI.

12. Analisis Runtun Waktu


Analisis runtun waktu merupakan salah satu prosedur statistika yang
diterapkan untuk meramalkan struktur probabilitas keadaan yang akan
datang dalam rangka pengambilan keputusan. Dasar pemikiran runtun waktu
adalah pengamatan sekarang (Zt) dipengaruhi oleh satu atau beberapa
pengamatan sebelumnya (Zt-k). Dengan kata lain, model runtun waktu
dibuat karena secara statistik ada korelasi antar deret pengamatan. Tujuan
analisis runtun waktu antara lain memahami dan menjelaskan mekanisme
tertentu, meramalkan suatu nilai di masa depan, dan mengoptimalkan
sistem kendali (Makridakis, dkk, 1999).

13. Regresi Linier

a. Regresi Linier Sederhana Regresi linier sederhana bertujuan mempelajari


hubungan linier antara dua variabel. Dua variabel ini dibedakan menjadi
variabel bebas (X) dan variabel tak bebas (Y). Variabel bebas adalah variabel
yang bisa dikontrol sedangkan variabel tak bebas adalah variabel yang
mencerminkan respon dari variabel bebas.

b. Regresi Berganda Regresi berganda seringkali digunakan untuk


mengatasi permasalahan analisis regresi yang melibatkan hubungan dari dua
atau lebih variabel bebas.

10
UTS Metodologi Penelitian

c. Regresi Kurvilinier Regresi kurvilinier seringkali digunakan untuk


menelaah atau memodelkan hubungan fungsi variabel terikat (Y) dan
variabel bebas (X) yang tidak bersifat linier. Tidak linier bisa diartikan
bilamana laju perubahan Y sebagai akibat perubahan X tidak konstan untuk
nilai-nilai X tertentu

d. Regresi Dengan Variabel Dummy (Boneka) Analisis regresi tidak saja


digunakan untuk data-data kuantitatif (misal : dosis pupuk), tetapi juga bisa
digunakan untuk data kualitatif (misal : musim panen). Jenis data kualitatif
tersebut seringkali menunjukkan keberadaan klasifikasi (kategori) tertentu,
sering juga dikatagorikan variabel bebas (X) dengan klasifikasi pengukuran
nominal dalam persamaan regresi

e. Regresi Logistik (Logistic Regression) Bila regresi dengan variabel bebas


(X) berupa variabel dummy, maka dikatagorikan sebagai regresi dummy.
Regresi logistik digunakan jika variabel terikatnya (Y) berupa variabel masuk
katagori klasifikasi

14. Penelitian Studi

Penelitian studi kasus memusatkan diri secara intensive terhadap satu objek
tertentu, dengan cara mempelajari sebagai suatu kasus. Berbagai unit sosial
seperti seorang murid menunjukkan kelainan, sebuah kelompok keluarga,
sebuah kelompok anak nakal, sebuah desa, sebuah lembaga sosial dan lain-
lain dapat diselidiki secara intensive, baik secara menyeluruh maupun
mengenai aspek-aspek tertentu yang mendapat perhatian khusus. (Zulnaidi,
2007: 13)

11
UTS Metodologi Penelitian

Menurut Bogdan dan Bikien (1982) merupakan pengujian secara rinci


terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan
dokumen atau satu peristiwa tertentu.

Menurut Maxfield (1930: 117-122) dalam Nazir (1988: 66) mendefinisikan


penelitian studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang
berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.
Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail
tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari
kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian, dari sifat-sifat khas akan
dijadikan suatu hal yang bersifat umum.

Penelitian studi kasus menurut Stake (2005) terdapat 3 jenis penelitian studi
kasus yang dibagi berdasarkan karakteristik dan fungsinya, yakni:

Penelitian studi kasus mendalam

Penelitian studi kasus instrumental

Penelitian studi kasus jamak

Tidak berbeda jauh, Creswell (2007) juga membagi penelitian studi kasus
menjadi 3 jenis. Dalam penelitian studi kasus tentunya terdapat langkah-
langkahnya. Menurut Yin (1994), terdapat langkah-langkah dalam melakukan
penelitian studi kasus yakni secara singkat seperti di bawah ini:

a) Merancang studi kasus

Dalam merancang studi kasus, terdapat dua langkah yakni melakukan


pembekalan pengetahuan dan keterampilan serta melakukan pengembangan
dan pengkajian ulang penelitian.

b) Melakukan studi kasus

12
UTS Metodologi Penelitian

Dalam langkah kedua ini terdapat tiga langkah yakni 1) penentuan teknik
pengumpulan data; 2) penyebaran alat pengumpulan data; dan 3)
penganalisisan bukti studi kasus yang terkumpul.

c) Melakukan pengembangan, implikasi, dan saran

Tahap ini merupakan tahap akhir dari setiap penelitian sebagai upaya
melaporkan hasil penelitiannya kepada semua orang.

Nazir (1988: 68) mengemukakan bahwa langkah-langkah pokok dalam


meneliti kasus adalah sebagai berikut: 1) menemukan rumusan tujuan
penelitian; 2) tentukan unit-unit studi, sifat-sifat serta proses-proses apa
yang akan menuntun penelitian; 3) tentukan rancangan serta pendekatan
dalam memilih unit-unit dan teknik pengumpulan data mana yang
digunakan. Sumber-sumber data apa yang tersedia; 4) kumpulkan data; 5)
organisasikan informasi serta data yang terkumpul dan analisa untuk
membuat interpretasi serta generalisasi; 6) susun laporan dengan
memberikan kesimpulan serta implikasi dari hasil penelitian.

15. Outliners

Outliers adalah data yang menyimpang terlalu jauh dari data yang
lainnya dalam suatu rangkaian data. Adanya data outliers ini akan membuat
analisis terhadap serangkaian data menjadi bias, atau tidak mencerminkan
fenomena yang sebenarnya. Istilah outliers juga sering dikaitkan dengan nilai
esktrem, baik ekstrem besar maupun ekstrem kecil. Sebagai ilustrasi, jika ada
empat mahasiswa, mahasiswa pertama mempunyai uang saku per bulan Rp.
500 ribu, mahasiswa kedua Rp. 600 ribu, mahasiswa ketiga Rp. 700 ribu, dan
mahasiswa keempat karena merupakan anak orang kaya, mempunyai uang

13
UTS Metodologi Penelitian

saku per bulan sampai dengan Rp. 5 juta. Secara sekilas tampak bahwa nilai 5
juta relatif jauh dibandingkan uang saku ketiga mahasiswa yang lain.

16. Skala Likert

Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan


dalam angket dan merupakan skala yang paling banyak digunakan
dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert,
yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya [1].
Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan
tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih
salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala
dengan format seperti ini:

Sangat tidak setuju

Tidak setuju

kurang setuju

Setuju

Sangat setuju

Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan
juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris
menemukan bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan
berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat mirip [2].

Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan
positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan juga
kadang digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih
salah satu kutub karena pilihan "netral" tak tersedia.

14
UTS Metodologi Penelitian

17. Pengujian Inferensial Pada News Tidak Sempurna

Untuk mendapatkan barang yang sesuai dengan keinginanya, seorang


pembeli harus mengetahui tentang informasi dari barang yang ia inginkan.
Misalnya informasi mengenai harga pasar, karakteristik yang berkualitas,
kuantitas dan informasi lain yang berhubungan dengan barang tersebut.
Tiadanya informasi yang lengkap dan sesuai dengan fakta dapat
mengakibatkan pembeli memperoleh barang yang dibeli dengan kualitas
buruk atau kuantitasnya kurang dari yang diinginkan. Sebagai contoh, Tuan
Dani ingin membeli sepeda motor bekas namun kualitasnya masih bagus. Dia
kemudian datang ke toko sepeda motor bekas milik Tuan Abdi. Disana Tuan
Dani kebinggungan karena semua sepeda motor yang ada disana dikatakan
oleh Tuan Abdi dalam keadaan baik. Akhirnya Tuan Dani membeli salah satu
dari sepeda motor yang disarankan oleh Tuan Abdi. Setelah beberapa bulan
pemakaian motor tersebut mengalami kerusakan dan biaya untuk perbaikan
motor terebut memerlukan biaya yang melibihi dari harga beli motor
tersebut. Dari kasus di atas, Tuan Dani tidak memiliki informasi secara
menyeluruh tentang karakteristik motor yang berkualitas baik. Dia hanya
mengandalkan informasi yang diberikan oleh Tuan Abdi yang pastinya selalu
mengatakan barang dagangannya semua pada keadaan baik. Sebagai
konsekuensi dari kurangnya informasi tentang karakteristik motor tersebut
Tuan Dani mendapatkan motor yang berkualitas buruk. Dapat disimpulkan
dari uraian diatas bahwa informasi tidak sempurna adalah kurangnya
pengetahuan dari pihak yang akan mengkonsumsi barang tertentu terhadap
harga, karakteristik, kuantitas dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
barang tersebut.

15

Anda mungkin juga menyukai