Anda di halaman 1dari 15

LAMPIRAN B

EKSKURSI REGIONAL

1.1 Hari Pertama


Lokasi Kalikenteng

Di kali Kenteng dijumpai singkapan dengan bongka-boulder sebagai fragmen


diantaranya breksi batugamping, autobreksia, konglomerat, dan lempung dengan
masa dasar lempung bersisik. Dijumpai juga lapisan batu lempug dan batu pasir
dimana semakin ke utara lapisan batu pasir semakin tebal dengan struktur masif,
adanya kontak antara lempung bersisik dengan batu pasir yang tebal adalah batas
kontakantara Formasi Karangsambung dengan Formasi Totogan Terdapat juga
antiklin dengan bidang yang sangat jelas dan sesar geser dengan kedudukan
bidang sesar N 152 E/80 ̊, Pitch : 22 ̊, 16 ̊/N 161 E pada satuan batupasir.

Foto 1.1 Batas Formasi Totogan Dengan Formasi di Kali Kenteng


berupa Sesar Geser dengan kedudukan bidang sesar N 152 E/80 ̊, Pitch :
22 ̊, 16 ̊/N 161 E

1
( Gambar 1.1. Pengukuran Penampang Stratigrafi Kalikenteng)

2
Foto 1.2 Fragmen autobreksia dengan ukuran boulder dalam masa dasar
lempung bersisik, lokasi pengamatan sungai Kalikenteng

Foto 1.3 Struktur Lipatan Antiklin, lokasi pengamantan sungai Kalikenteng

3
Lokasi Pantai Karangbolong

Di lokasi ini dijumpai breksi mempunyai fragmen yang berukuran


kerakal,menyudut tanggung dengan orientasi yang acak. Orientasi yang acak ini
adalah hasil dari arus yang pekat sehingga fragmen-fragmennya relatif tidak
teratur batu breksi yang dijumpai pada lokasi ini memanjang dari Ciletuh –
lombok yang diklasifikasikan sebagai Andesit Old Formation. Dijumpai juga
batu breksi yang memperlihatkan orientasi lapisan teratur dengan struktur graded
bedding yang mencirikan pengendapannya diendapkan dengan arus yang lemah

Foto 1.4 singkapan batu breksi yang memperlihatkan struktur graded bedding,
lokasi pengamatan Pantai Karangbolong

4
Foto 1.5 singkapan batu breksi yang memperlihatkan orientasi fragmen secara
acak, lokasi pengamatan Pantai Karangbolong

5
Lokasi 3

Pada Lokasi ini Terdapat SIngkapan berupa Perselingan Kalkarenit dengan


Batupasir Tufaan dengan sisipan berupa Napal, terdapat pula Gores-Garis terlihat
dengan Sudut yang hampir Tegak Lurus diindaksikan sebagai Sesai Naik atau
Sesar Normal.

Foto 1.6 Singkapan yang memperlihatakan struktur slump

6
Lokasi 4

Pada lokasi ini terdapat Singkapan berupa Perselingan Batupasir


Kalkarenit dan Batupasir Tufaan, terdapat pula Struktur berupa Ketidakselarasan
menyudut, Sesar naik dan juga Slump

Foto 1.6 Singkapan Perselingan Kalkarenit dengan Batupasir Tufaan terdapat


Ketidakselarasan menyudut

7
Lokasi 4

Pada Lokasi ini Terdapat SIngkapan berupa Perselingan Kalkarenit dengan


Batupasir Tufaan dengan sisipan berupa Napal, terdapat pula Gores-Garis terlihat
dengan Sudut yang hampir Tegak Lurus diindaksikan sebagai Sesai Naik atau
Sesar Normal.

Foto 1.7 19 Singkapan Perselingan Kalkarenit dengan Batupasir Tufaan dan


sisipan Napal terdapat Gores-garis yg hampir tegak lurus

8
1.2 Hari Kedua

Lokasi 1

Pada Lokasi ini tepatnya di Desa Sadang dengan menggunakan Bus.


Ditemukan Singkapan Perselingan batugamping merah dengan Rijang Radiolaria.
Pada singkapan ini masih termasuk dalam sedimen pelagik karena terbentuk.
terbentuk di bawah Zona CCD (Calcite Composite Depth) yang artinya sedimen
yang diendapkan di bawah kedalaman 3000-4000 meter, Mineral Dolomitlah yang
mengakibatkan Batugampng merah dapat berwarna merah. Singkapan ini
termasuk dalam Seri atas Ofiolit yaitu berupa Sedimen Pelagic. Terdapat Struktur
Sinklin dan sesar naik pada perlapisan tersebut.

Foto 2.1 . Singkapan Batugamping merah dengan Rijang, lokasi pengamatan


Desa Sadang

9
Lokasi 2
Pada lokasi ke 2 berada di Dusun Legong, Kali Legong dijumpai
singkapan batuan metamorf yaitu batuan sekis dengan struktur foliasi
tertutup,tekstur heteroblastik, mineral berupa muskovit bertekstur lepidoblastik
dan garnet yang terbentuk pada metamorfisme tinggi bertekstur granuloblastik.
Sekis Mika termasuk dalam proses metamorf dengan derajat tinggi dengan
tekanan yang tinggi namun suhu telah berangsur rendah. Terdapat 2 proses dalam
pembentukan sekis yaitu Sekis Biru yang terbentuk dengan derajat metamorfisme
tinggi dan Sekis Hijau terbentuk dengan derajat metamorfisme rendah. Sekis pada
lokasi ini termasuk dalam Sekis Hijau yang di tujukkan dengan mineral
mika/muskovit.

Foto 2.2 Singkapan Batuan Sekis, lokasi pengamatan di sebelah Sungai Kali
Legong

10
Lokasi 3
Pada Lokasi ini terdapat Suatu Singkapan di sebrang Sungai Kali
Kloning, terlihat batupasir berwarna-warni diantanya batupasir berwarna merah
akibat oksidasi, batupasir berwarna putih akibat kandungan karbonat yang banyak
dan batupasir berwarna hitam yang mengandung hidrokarbon dengan struktur
Sedimen yang di indikasikan sebagai Slump kontak dengan batulempng bersisik

Foto 2.3 singakapan batupasir berwarna warni

Lokasi 4

Lokasi empat berada di sungai Kalimuncar dengan singkapan


batulempung bersisik dengan fragmen kerakl-bongkah. Diduga singkapan ini ada
hubungannya dengan singkapan pada ekskursi pertama di lokasi sungai
Kalikenteng dengan litologi batuan yang sama yaitu batulempung berfragmen,
namum pragmen yang dijumpai di lokasi ini hanya fragmen lempung non scaly
dan bongkah batupasir.

11
Foto 2.4 Singkapan batulempung bersisik, lokasi pengamatan, sungai Kalimuncar

Lokasi 5

Pada lokasi 1 tepatnya di Kalimuncar terdapat singkapan lava bantal dan


perselingan rijang dengan batugamping merah dan disekitar singkapan tersebut
terdapat bongkahan eklogit dengan ciri khusus mineral piroksen dengan struktur
Ompasik dan terdapat mineral garnet yang menandakan berada pada fasies
Metamorfisme tinggi, Batuan eklogit merupakan ciri batuan mantel atas bagian
atas dan dapat tersingkap akibat sesar naik yang terbentuk pada saat subduksi.
Singkapan Lava Bantal dan Perselingan Rijang ini mengalami tektonik yang kuat
sehingga menyebabkan singkapan ini terbalik dari seri Ofiolit bagian atas.
Singakapan persilangan rijang dan batugamping merah merupakan sedimen laut
dalam (sedimen ) yang terbentuk di bawah Zona CCD (Calcite Composite Depth)
yang artinya sedimen yang diendapkan di bawah kedalaman 3000-4000 meter,
hal tersebut dapat diketahui dengan terdapatnya kandungan karbonat pada
singkapan ini Sementara itu Tekstur Lava Bantal dapat terbentuk dari Lava Basalt
hasil Pemekaran Lantai Samudera yang terbentuk dibawah permukaan laut yang

12
sangat dalam sehingga terbentuk pada Tekanan Kolom air dan menyebabkan
Tekstur Lava menjadi Lava Bantal.

. Foto 2.5 Perselingan Batugamping merah dengan Rijang dan diatas nya
terdapat lava bantal dan Eklogit lokasi pengamatan Kalimuncar

13
Lokasi 6

Pada Lokasi ini di Desa Kalipucang ditemukan singkapan batuan


metamort yaitu batuan serpentinit yang merupakan batuan ubahan batuan
peridodite. Batuan ini memiliki warna hijau gelap atau kehijauan. Proses
ubahannya sendiri terjadi terjadi 2 fase, fase 1 terjadi pada saat batuan tersebut
bersentuhan dengan lingkungan air lautt sehingga menyebabkan mineral olivine
terubahkan (alterasi) menjadi serpentin sedangkan fase ke-2 terjadi pada saat
masuk ke zone penunjaman dan terangkat ke permukaan bumi menjadi
Serpentinit.

Foto 1.6 Singkapan batuan ubahan Serpentinit, lokasi pengamatan, Desa


Kalipucang

14
Lokasi 7

Diloksi 7 ekskursi dilakukan dengan pengamatan langsung dan meng-


interpretasi satuan geomorfologi perbukitan pada lokasi 7. Interpretasi dilakukan
dengan cara menarik kelurusan bukit dan pola dip slope nya.

Foto 2.7 Hasil interpretasi morfologi

15

Anda mungkin juga menyukai