Geo Image
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage
Abstract
This study aims to determine: (1) How does the spatial distribution of the affected areas of
seawater intrusion in the study area?. (2) What factors are influencing the occurrence of
seawater intrusion in the study area?. Sampling was conducted with a purposive sampling
technique or a random sample of 30 well water samples and a population of 90 people.
Methods of data collection by observation, interviews, documentation and test laboratories.
Data analysis technique used is descriptive, comparative and overlay maps. The results
showed spatial disribusi affected areas of seawater intrusion in the study area can be divided
into three zones, namely: (1) Zone are not affected by seawater intrusion area 2952.98 ha,
(2) Zone to the influence of high seawater intrusion area of 2095.64 ha, (3) Zone with the
influence of sea water intrusion is an area of 913.38 ha. So the study area affected by
seawater intrusion area of 3009.02 ha or 50.47% of the study area. In the study of factors
affecting seawater intrusion map overlay analysis is based on geological conditions in the
alluvium material, geohidrologi conditions in shallow aquifers with productivity being, the
condition of ponds and land use areas with high population density. The distance from the
shoreline tend not enough to affect the occurrence of seawater intrusion in the study area.
This can be explained because there are a few samples away from the coastline but affected
by seawater intrusion and one sample near the shoreline but are not affected by seawater
intrusion.
© 2012 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6285
Gedung C1 Lantai 2, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Email: geografiunnes@gmail.com
Ahmad Nurrohim / Geo Image 1 (1) (2012)
dungan ion klorida (Cl-) serta lokasi sumur atau 50,47% dari luas daerah penelitian. Jadi
(titik lokasi UTM, jarak dari garis pantai dan kawasan pesisir Kecamatan Rembang yang ter-
ketinggian MAT). Data sekunder meliputi data kena dampak intrusi air laut seluas 3009,02 ha
spasial berupa peta-peta tematik dan data statis- atau 50,47% dari luas daerah penelitian. Dari
tik untuk mendukungpenelitian. Metode anali- persebaran zona yang terkena dampak intrusi
sis yang digunakan adalah analisis deskriptif, air laut di kawasan pesisir KecamatanRem-
analisis komparatif dan analisis overlay peta. bang, jarak intrusi air laut dari garis pantai
Kondisi air sumur dianalisis dengan mengg- menuju ke daratan yang paling jauhterdapat di
gunakan analisis komparatif dimana peneliti kawasan pesisir bagian timur yaitu sudah sampai
membandingkan nilai parameter intrusi air laut sejauh sekitar 3,76 kilometer hampir 4 kilometer
(DHL, TDS dan Cl-) di lapangan dengan stan- dari garis pantai. Lebih jelasnya lihat peta tingkat
dar baku mutu air. Analisis overlay peta digu- intrusi air laut pada gambar 1.
nakan untukmembuat peta tingkat intrusi air Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ter-
laut kemudian peta tersebut di overlay lagi jadinya Intrusi Air Laut Hasil penelitian menun-
dengan peta yang berhubungan dengan kondisi jukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap
geologi, geohidrologi, penggunaan lahan dan ke- terjadinya intrusi air laut di kawasan pesisir Keca-
padatanpenduduk di daerah penelitian. matan Rembang antara lain pada wilayah dengan
(1) Kondisi geologi pada wilayah dengan mate-
Hasil dan Pembahasan rial alluvium; (2) Kondisi geohidrologi pada
wilayah produktifitas akuifer sedang; (3) Kepa-
Distribusi Spasial Daerah yang Terkena datan penduduk yang tinggi dan (4) Penggunaan
Dampak Intrusi Air Laut Kondisi air sumur di lahan tambak. Faktor jarak dari garis pantai tidak
kawasan pesisir Kecamatan Rembang sebagian berpengaruh besar terhadap terjadinya intrusi air
besar telah terkena dampak oleh intrusi air laut. laut di daerah penelitian karena ada beberapa
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil pengukuran sampel yang jaraknya jauh dari garis pantai tapi
dananalisa terhadap air sumur yang menunjuk- terkena dampak intrusi air laut dan satu sampel
kan bahwa: (1) Sebagian besar sumur berasa yang dekat dari garis pantai tapi tidak terkena
payau sampai asin didaerah yang dekat dengan dampak intrusi air laut. Faktor jarak dari garis
pantai; (2) Nilai DHL sebagian besar berkisar pantai terhadap intrusi air laut dapat dilihat pada
2600 - 6900 µmhos/cm untuk air sumur payau diagram-diagram berikut: Faktor kondisi geologi,
– asin, sedangkan sebagian kecil nilai DHL 740 geohidrologi, kepadatan penduduk dan penggu-
– 1360 µmhos/cm untuk air sumur tawar; (3) naan lahan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
Nilai TDS sebagian besar berkisar 1006 – 1833 hasil overlay peta berikut:
mg/liter untuk air sumur payau, sedangkan seba-
gian kecil berkisar 505– 982 mg/liter untuk air su-
mur tawar; (4) Nilai kandungan ion Cl- untuk air
sumur asin nilai Cl- berkisar 1400 – 2400 mg/liter,
sedangkan untuk air sumur tawar nilai Cl- berkisar
170 – 280 mg/liter.
Persebaran kondisi airtanah payau sam-
pai asin berdasarkan rasa air, nilai DHL, nilai
TDS dan nilai Cl- sebagian besar di sebelah utara
daerah penelitian yang dekat dengan garis pantai
sedangkan untuk kondisi airtanah tawar seba-
gian besar di sebelahselatan daerah penelitian
yang jauh dari garis pantai.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
disribusi spasial daerah yang terkena dampak
intrusi air laut di daerah penelitian dapat dibe-
dakan menjadi 3 zona yaitu : (1) Zona tidak
terpengaruh intrusi air laut dengan luas 2.952,98 Gambar 1 Peta Tingkat Intrusi Air Laut
ha; (2) Zona dengan pengaruh intrusi air Kecamatan Rembang
laut tinggi seluas 2.095,64 ha; (3) Zona den-
gan pengaruh intrusi air laut sedang seluas Pembahasan
913,38 ha. Jadi daerah penelitian yang terke- Berdasarkan hasil overlay peta kondisi air-
na dampak intrusi air laut seluas 3009,02 ha
23
Ahmad Nurrohim / Geo Image 1 (1) (2012)
pengaruh intrusi air laut tinggi produktifitas akuifer kecil 0,00 0,00
produktifitas akuifer sedang 2.085,09 34,97
JUMLAH 5.962,00 100,00
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2012
No Kode Tingkat Intrusi Air Laut Kepadatan Penduduk Luas(ha) Presentase (%)
1 tidak terpengaruh intrusi air laut rendah 1563,39 26,22
sedang 1315,17 22,06
tinggi 68,55 1,15
2 pengaruh intrusi air laut sedang rendah 408,86 6,86
sedang 252,39 4,23
tinggi 268,55 4,50
3 pengaruh intrusi air laut tinggi rendah 1640,30 27,51
sedang 315,69 5,30
tinggi 129,09 2,17
Jumlah 5962,00 100,00
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2012
24
Ahmad Nurrohim / Geo Image 1 (1) (2012)
No Kode Tingkat Intrusi Air Laut Kepadatan Penduduk Luas(ha) Presentase (%)
1 tidak terpengaruh intrusi air laut permukiman 374,41 6,28
sawah 2321,23 38,93
tambak 0,00 0,00
tegalan 387,51 6,50
tanah berdasarkan DHL, TDS dan Cl-, dik- faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya in-
etahui zona yang tidak terpengaruh intrusi air trusi air laut di kawasan pesisir Kecamatan Rem-
laut atau kondisi airtanahnya tawar di kawasan bang adalah kondisi geologi pada daerahmaterial
Pesisir Kecamatan Rembang sekitar 2.952,98 alluvium, kondisi geohidrologi pada daerah
ha atau 49,53% dari luas wilayah Kecamatan akuifer dengan produktifitas sedang, daerah
Rembang yang tersebar sebagian besar di selatan dengan kepadatan penduduk tinggi dan daerah
dan sebagian kecil di utara. Sekitar 2.095,64 pada penggunaan lahan tambak.
ha atau 35,15% dari luas wilayah Kecamatan 1) Kondisi Geologi (Material Alluvium)
Rembang merupakan zona dengan pengaruh Luas wilayah dengan kondisi geologi
intrusi air laut tinggi atau kondisi airtanahnya alluvium yang terkena dampak intrusi air
asin dengan persebaransebagian besar di utara laut seluas 2.369,96 ha, atau sekitar 87,36%
sampai tengah sebelah timur dan sebagian kecil dari luas seluruh wilayah dengan kondisi
di sebelah utara bagian barat. Kemudian sekitar geologi alluvium di Kecamatan Rembang.
913,38 ha atau 15,32% dari luas wilayah Keca- Dapat disimpulkan bahwa kondisi geologi
matan Rembang adalah zona dengan pengaruh pada wilayah alluvium lebih mempengaruhi
intrusi air laut sedang atau kondisi airtanahnya terjadinya intrusi air laut di kawasan pesisir
payau yang sebagian besar tersebar di tengah Kecamatan Rembang daripada kondisi ge-
sampai utara sebelah barat dan sebagian kecil di ologi pada wilayah formasi mundu. Hal
tengah sebelah timur Kecamatan Rembang. Jadi itu dapat dijelaskan bahwa kondisi geologi
zona yang terkena dampak intrusi air laut apabila alluvium merupakan dataran aluvial yang
zona yang terpengaruh intrusi air laut sedang dan memiliki karakteristik pantai berpasir dan ber-
tinggi dijumlahkan menjadi seluas 3009.02 ha lumpur dengan relief rendah. Pada kondisi
atau sekitar 50,47% dari luas daerah penelitian. tersebut air laut bisa masuk pada sistem
Dari persebaran zona yang terkena dampak airtanah karena tanah dan batuannya me-
intrusi air laut di kawasan pesisir Kecamatan miliki sifat meloloskan air yang tinggi karena
Rembang jarak intrusi laut dari garis pantai mengandung kerikil dan endapan pasir.
menuju ke daratan yang paling jauh terdapat di 2) Kondisi Geohidrologi (Produktifitas Akuifer
kawasan pesisir bagian timur yaitu sudah sampai Sedang)
sejauh sekitar 3,76 kilometer hampir 4 kilometer Luas wilayah yang memiliki akuifer
dari garis pantai. dengan produktifitas sedang telah terkena
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak intrusi air laut seluas 2.923,40 ha,
25
Ahmad Nurrohim / Geo Image 1 (1) (2012)
atau sekitar 63,65% dari luas seluruh wilayah yang ada di kawasan Pesisir Kecamatan
dengan Rembang sudah terkena dampak dari intrusi
produktifitas akuifer sedang di Keca- air laut yaitu seluas 228,24 ha atau 100%
matan Rembang. Dapat disimpulkan bahwa dari luas lahan tambak di Kecamatan Rem-
kondisi geohidrologi pada wilayah yang bang. Dapat disimpulkan penggunaan lahan
memiliki akuifer dengan produktifitas se- tambak yang paling berpengaruh terhadap
dang lebihmempengaruhi terjadinya intru- terjadinya intrusi air laut di kawasan pesi-
si air laut di kawasan pesisir Kecamatan sir Kecamatan Rembang. Hal tersebut bisa
Rembang daripada kondisi geohidrologi pada dijelaskan seluruh lahan tambak di kawasan
wilayah yang memiliki akuifer dengan produk- pesisir Kecamatan Rembang telah terkena
tifitas kecil. Hal itu dapat dijelaskan bahwa dampak intrus air laut yang dulunya meru-
kondisi wilayah yang memiliki akuifer den- pakan hutan bakau atau mangrove yang aki-
ganproduktifitas sedang merupakan wilayah bat aktifitas manusia telah berubahmenjadi
dengan permeabilitas yang sedang karena lahan tambak. Mangrove berfungsi sebagai
batuannya mengandung pasir dan kerikil ser- penahan alami gerakan air laut menuju ke
ta lempung. Akuifer ini merupakan akuifer daratan yang disebabkan oleh air pasang dan
dangkal yang alirannya melalui ruang atau gelombang air laut. Mangrove didaerah pene-
butir batuan dengan pola pergerakan airtanah- litian semakin berkurang sehingga laju air
normal menuju ke laut. Akuifer tersebut se- laut menuju daratan sangat mudah baik me-
bagian besar terletak di dekat garis pantai lalui atas permukaan ataupun bawah permu-
dengan penduduk yang padat, sehingga poten- kaan tanah. Pada akhirnya di kawasan pesisir
si airtanah pada akuifer tersebut cepat habis Kecamatan Rembang sangat rawan terjadi
terutama pada musim kemarau dan pada akh- abrasi dan intrusi air laut.
irnya air laut mudah masuk ke dalam akuifer
tersebut. Simpulan
3) Kepadatan Penduduk Tinggi
Luas wilayah dengan kepadatan pen- Berdasarkan hasil penelitian dapat di-
duduk tinggi yang terkena dampak intrusi air simpulkan; (1) Kawasan pesisir Kecamatan-
laut seluas 397,65 ha atau sekitar 85,30% dari Rembang yang terkena dampak intrusi air laut
luas seluruh wilayah dengan kepadatanpen- seluas 3009,02 ha atau 50,47% dari luas daerah
duduk tinggi di Kecamatan Rembang. Dapat penelitian. Dari persebaran zona yang terkena
disimpulkan bahwa kepadatan penduduk san- dampak intrusi air laut di kawasanpesisir Keca-
gat berpengaruh terhadap terjadinya intrusi matan Rembang sebagian besar di sebelah utara
air laut di kawasan pesisir KecamatanRem- daerah penelitian dengan jarak intrusi laut dari
bang. Hal itu dapat dijelaskan bahwa sebagian garis pantai menuju ke daratan yang paling jauh
besar wilayah yang terkena dampak intrusi terdapat di kawasan pesisir bagian timur yaitu su-
air laut berada di wilayah dengan kepa- dah sampai sejauh sekitar 3,76 kilometer hampir
datan penduduk yang tinggi sekaligus ter- 4 kilometer dari garis pantai. (2) Faktor yang
letak dekat garis pantai. Wilayah dengan berpengaruh terhadap terjadinya intrusi air laut
kepadatan penduduk yang tinggi berpengaruh di kawasan pesisir Kecamatan Rembang antara
terhadap aktifitas manusia yang tinggi pula lain pada wilayah dengan kondisi geologi pada
di wilayah tersebut. Aktifitas manusia yang wilayah denganmaterial alluvium, kondisi geo-
tinggi berdampak sumber daya air yang ter- hidrologi pada wilayah produktifitas akuifer
us berkurang terutama penggunaan airtanah. sedang, kepadatan penduduk yang tinggi dan
Pada akhirnya airtanah terus dipompa untuk penggunaan lahan tambak. Faktor jarak dari
memenuhi kebutuhanair penduduk yang ber- garis pantai tidak berpengaruh besar terhadap
dampak pada fluktuasi airtanah yang sema- terjadinya intrusi air laut di daerah penelitian
kin menurun. Hal tersebut menyebabkan karena ada beberapa sampel yang jaraknya jauh
air laut dapat masuk kedalam sistem air- dari garis pantai tapi terkena dampak intrusi air
tanah karena jumlahairtanah yang sedikit laut dan satu sampel yang dekat dari garis pan-
bahkan habis tidak mampu menahan laju air tai tapi tidak terkena dampak intrusi air laut.
laut yang mendesak masuk di garis interface,
(garis pembatas antara air laut dan airtanah), Daftar Pustaka
sehingga airtanahtercemar oleh air laut.
4) Penggunaan Lahan Tambak BPS Kabupaten Rembang, 2011. Kabupaten Rem-
Seluruh penggunaan lahan tambak bang Dalam Angka 2011. Rembang: BPS Ka-
26
Ahmad Nurrohim / Geo Image 1 (1) (2012)
27