Identitas Jurnal
Penulis : Eman Ghanem Nayef, Nik Rosila Nik Yaacob dan Hairul Nizam Ismai
ISSN: 2222-6990
Pengantar
Pendidikan dapat menjaga manusia dan mengarahkan mereka untuk kehidupan yang aman. Pada
tahun 1956 , Bloom et al . Taksonomi diterbitkan untuk mengklasifikasikan tujuan dan item penilaian
untuk domain kognitif. Sistem ditentukan dalam enam tingkatan dengan masing-masing tingkat
yang menggolongkan dari yang lebih tinggi ke yang lebih rendah. Tingkat taksonomi berasal dari
yang terendah ke tertinggi : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi ( Alul
, 2000). Biasanya keterampilan pencapaian dan berpikir siswa dinilai dengan menggunakan berbagai
bentuk pertanyaan atau tes.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari taksonomi-taksonomi yang ada sebagai acuan
pendidikan termasuk taksonomi Bloom, taksonomi Lorin Anderson, dan taksonomi Wilson. Dalam
penelitian ini ketiga taksnomi akan dibandingkan untuk mendapatkan taksonomi yang mana lebih
cocok digunakan sebagai alat analisis untuk domain Tujuan Pendidikan
Pembahasan
1. Taksonomi Bloom
Pada tahun 1956 , tim peneliti Bloom mempublikasikan taksonomi (taksonomi Bloom) untuk
mengklasifikasikan tujuan dan item penilaian dalam domain kognitif. Taksonomi Bloom menguraikan
enam tingkat hirarki kompleksitas kognitif : pengetahuan, pemahaman , aplikasi , analisis , sintesis ,
dan evaluasi). Berikut ini adalah definisi dari level Taksonomi Bloom menurut Bloom :
3 - Aplikasi: Bloom (1956) mendefinisikan aplikasi sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang dipelajari dalam situasi baru dan konkret. Kemampuan ini mencakup penerapan aturan,
metode, konsep, prinsip, hukum, dan teori-teori. Hasil pembelajaran di daerah ini memerlukan
tingkat yang lebih tinggi dari pemahaman dari tingkat sebelumnya.
4 - Analisis : (Bloom, 1956) mendefinisikan analisis sebagai kemampuan untuk memecah bahan yang
kompleks menjadi bagian-bagian untuk memahami struktur organisasinya. Kemampuan ini meliputi
identifikasi bagian, analisis hubungan antara bagian, dan pengakuan dari prinsip-prinsip organisasi
yang terlibat. Membutuhkan pemahaman yang baik dari segi isi maupun bentuk struktural dari
materi, hasil belajar analisis merupakan tingkat intelektual yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pemahaman dan aplikasi.
5 - Sintesis : Bloom (1956) mendefinisikan sintesis sebagai kemampuan untuk menyesuaikan bagian-
bagian(unsur-unsur) untuk membentuk ide baru. Kemampuan ini melibatkan produksi komunikasi
yang unik (tema atau pidato), rencana operasional (usulan penelitian), atau satu set hubungan
abstrak (skema untuk mengklasifikasi informasi). Hasil belajar di daerah ini menekankan perilaku
kreatif, dengan penekanan utama pada perumusan pola atau struktur baru.
6 - Evaluasi : Bloom (1956 ) mendefinisikan evaluasi sebagai kemampuan untuk menilai nilai bahan
(pernyataan, Novel, puisi, dan laporan penelitian) untuk tujuan tertentu. Penilaian didasarkan pada
kriteria tertentu, yang dapat bersifat internal (organisasi) maupun eksternal (relevansi dengan
tujuan). Selain itu, kriteria dapat ditentukan oleh atau diberikan kepada siswa. Hasil pembelajaran di
daerah ini adalah yang tertinggi dalam hirarki kognitif karena mengandung semua unsur kategori
lainnya, serta pertimbangan nilai berdasarkan kriteria yang jelas .
(Lister, 2006) mendefinisikan tingkat taksonomi itu di mana siswa diharapkan untuk menunjukkan
keterampilan yang cukup dalam menetapkan dan mencapai tujuan mereka sendiri serta dalam
menganalisis artefak dengan bantuan minimal dari guru.
Menurut buku Pappas et al, 2012 , masing-masing tingkat hirarki ditandai dengan deskripsi berikut
ini yang mengidentifikasi proses berpikir disertakan pada tiap tingkat:
Pada 1990-an, Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom karena mencerminkan berbagai bentuk
pemikiran yang merupakan proses aktif yang membutuhkan kata kerja yang lebih akurat. Tingkat
taksonomi Lorin Anderson sebagai berikut ( Pickard , 2007) :
Klasifikasi Wilson tingkat dalam domain kognitif dianggap sebagai perpanjangan dari taksonomi
Bloom, dan dengan demikian disebut model yang dikembangkan. Dalam model Wilson, tujuan dalam
domain kognitif diklasifikasikan menjadi empat tingkatan : mengingat , pemahaman , aplikasi , dan
analisis ( Khuder , 1984) beriku definisi setiap tingkatan sebagai berikut :
1 - Mengingat adalah pengambilan dan mengingat apa yang dipelajar , yang meliputi fakta , istilah,
dan latihan . Mengingat merupakan tingkat terendah dari keterampilan yang diharapkan dari siswa .
2 - Memahami dirancang menjadi lebih kompleks daripada mengingat, dan kemampuan untuk
menerjemahkan ide-ide dari bentuk verbal atau simbolik yang lain .
3 - Aplikasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk memilih dan menggunakan teori yang tepat,
aturan, atau prinsip-prinsip dalam pemecahan masalah.
4 - Analisis merupakan tingkat tertinggi dari domain kognitif dalam model Wilson, dan termasuk
analisis, sintesis, dan evaluasi dalam taksonomi Bloom. Analisis meliputi pemecahan bahan yang
berbeda (setiap kasus serupa belum pernah dipecahkan) pertanyaan dan menemukan pengalaman
matematika. Selain itu, level ini ditandai dengan orisinalitas dan kreativitas dalam Matematika
Hasil Pengamatan
2 - Taksonomi Bloom telah membuktikan keunggulannya dan efektifitas dari metode lain.
3 - Krathwohl ( Krathwohl , 2002) menyatakan bahwa taksonomi Bloom dianggap sebagai lebih dari
alat pengukuran. Dia juga melaporkan taksonomi Bloom dapat dipercaya sebagai penggunaan umum
tentang tujuan pembelajaran untuk memfasilitasi komunikasi di seluruh orang , materi , dan
tingkatan kelas serta berfungsi sebagai dasar untuk menentukan arti khusus dari tujuan pendidikan
yang luas untuk program tertentu atau disebut dengan kurikulum.
4 - Almerico et al ( Almerico & Baker , 2004) mendefinisikan Taksonomi Bloom sebagai alat untuk
perencanaan, pelaksanaan, dan menilai instruksi. Salah satu manfaat penting dari Taksonomi Bloom
adalah bahwa ia menyediakan guru dan pendidik dengan kerangka acuan umum yang menjelaskan
berbagai jenis hasil belajar
5 - Menurut (Junoh et al., 2012), para pendidik harus menggunakan Taksonomi Bloom dalam
mempersiapkan pertanyaan untuk ujian siswa karena dengan cara ini siswa dapat diuji dengan
berbagai jenis pertanyaan yang sesuai dengan tingkat kognitif Taksonomi Bloom.
Kesimpulan
Menurut hasil penelitian terhadap ketiga taksonomi diatas dapat disimpulkan bahwa Taksonomi
Bloom memiliki banyak manfaat untuk digunakan sebagai alat untuk menganalisis domain Tujuan
Pendidikan, dapat menyediakan sarana untuk menentukan tingkat di mana tujuan tertulis.
Taksonomi Bloom telah membuktikan keunggulannya dan efektifitas dari metode lain dan itu bisa
berfungsi sebagai bahasa umum tentang tujuan pembelajaran, Taksonomi Bloom menyediakan guru
dan pendidik dengan kerangka acuan umum yang menjelaskan berbagai jenis hasil belajar.