SINGARAJA
2017
a. KEPATUHAN PELAKSANAAN PROSEDUR SITE MARKING PADA PASIEN
YANG AKAN DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI
JUDUL Kepatuhan Pelaksanaan Prosedur Site Marking pada Pasien yang Akan
INDIKATOR Dilakukan Tindakan Operasi
DEFINISI Site marking yang dimaksud adalah tindakan pemberian tanda identifikasi
OPERASIONAL khusus pada area yang memiliki dua sisi untuk penandaan sisi kanan atau
kiri pada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dengan prosedur
yang tepat dan benar. Prosedur site marking harus dilakukan oleh dokter
operator dengan penandaan berupa tanda rumput yang diberi lingkaran
sebagai berikut :
x
ALASAN/ Surgical site marking yang tepat dan benar akan :
IMPLIKASI/
RASIONALISASI 1. Meminimalkan resiko insiden salah tempat operasi
2. Meminimalkan risiko insiden prosedur yang salah yang dilakukan
3. Menginformasikan dan membimbing ahli bedah untuk melaksanakan
operasi dengan tepat dan benar sesuai rencana
Problem : belum semua dokter operator mengetahui prosedur site marking
pada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi
FORMULA Jumlah pasien yang dilakukan prosedur site marking dengan tepat dan
benar dalam satu bulan (orang) ÷ Jumlah seluruh pasien yang akan
dilakukan tindakan operasi dalam bulan yang sama (orang) × 100% = ___%
NUMERATOR Jumlah pasien yang dilakukan prosedur site marking dengan tepat dan
benar dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dalam bulan
yang sama
TARGET 100%
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling setiap hari, yaitu
dengan memantau seluruh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi
dalam bulan
KRITERIA Seluruh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dengan sisi kanan dan
INKLUSI kiri
PENCATATAN Pencatatan dilakukan setiap hari di ruang penerimaan pasien (sign in),
dilaksanakan oleh staf ruangan Kamar Bedah Instalasi Bedah Sentral (IBS)
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang
PELAPORAN Operasi. Data kemudian akan dilaporkan kepada Unit Penjaminan Mutu
dan Direksi. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan
kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan
oleh Unit Penjaminan Mutu
TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien untuk
labelisasi obat high alert
DEFINISI Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi yang dimaksud
OPERASIONAL adalah ketepatan pemberian label obat high alert sesuai dengan standar
yang ditetapkan rumah sakit dengan memperhatikan prinsip keselamatan
pasien.
Heparin
Ca Gluconas
Epinefrin
Norepinephrin
Propofol, ketamine
Amiodarone (Tyarit)
Glibenklamid
Digoxin inj
Midazolam inj
Vecuronium
NaCL 3%
MgSO4 inj
Iopamidol
Dextrose 40%
ALASAN/ Label harus diisi pada obat-obat diatas pada bagian obat yang tidak
IMPLIKASI/ menutupi identitas obat
RASIONALISASI
Apabila obat diatas tidak diberikan label high alert sesuai standar maka
harus dilaporkan sebagai KNC
FORMULA Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi dalam
satu bulan (item) ÷ Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam
bulan yang sama (item) × 100 = ___%
NUMERATOR Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi dalam
satu bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam bulan yang sama
TARGET 100%
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling setiap hari, yaitu
dengan memantau seluruh obat high alert yang di-order dari farmasi
KRITERIA -
EKSKLUSI
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang Rawat
PELAPORAN Inap sebagai informasi awal untuk unit Rawat Inap mengenai jumlah obat
yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi, kemudian data akan
dilaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap. Data beberapa Ruang
Rawat Inap akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Kepala Instalasi Rawat
Inap, kemuadian akan dilaporkan kepada Unit Penjaminan Mutu dan
Direksi. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada
seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Unit
Penjaminan Mutu
OKTOBER
100%
95%
90%
85%
80%
CAPAIN TARGET
OKTOBER 89% 100%
DATA JULI
Jumlah penandaan Site Marking yang benar 67
Jumlah keseluruhan pasien yang terkait Site Marking 75
Jumlah penandaan site marking yang benar di bagi jumlah
FORMULA keseluruhan pasien operasi yang terkait site marking dikali
100%
ANALISA: Capaian indicator mutu belum mencapai target 100% di bulan Oktober
2017
Drupadi 2 2 -
Nakula 5 5 -
Arjuna 5 5 -
ODC 33 31 2
Cempaka 7 7 -
Kresna 2 2 -
Sahadewa 6 5 1
Ugd 8 3 5
Icu 3 3 -
Dahlia 3 3 -
Yudistira 1 1 -
Bima 2 2 -
Jumlah 75 67 8
OKTOBER
100%
80%
60%
40%
20%
0%
TARGET PENCAPAIAN
OKTOBER 100% 59%
DATA OKTOBER
Jumlah obat high alert yang dilabel 86
Jumlah keseluruhan amprahan obat high alert 146
Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh
FORMULA farmasi dalam 1 bulan (item) dibagi jumlah keseluruhan
obat high alert X 100%
Analisa : capaian indicator mutu belum mencapai target, karena hanya 59% di obat
hight alert yang dilabel di bulan Oktober 2017.
TOTAL
AMPRAHAN / HARI BULAN OKTOBER
NAMA OBAT HIGH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
ALERT
2 1 3 1 2 1 1 11
PETHIDINE
1 1
MORFIN
10
EPHINEPRINE 10
3 5 1 3 2 2 5 3 3 1 2 4 3 3 5 3 3 1 52
FENTANYL
2 5 5 12
MILOZ
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
RECOFOL
SAFOL/ 5 5 10
NOVOFEL
1 1 2
SEVOFLURINE
1 1 1 3
SOJOURN
JUMLAH 15 5 6 3 4 5 10 13 8 9 1 2 4 15 2 3 11 5 3 9 5 8 146
AMPRAHAN
KETERANGAN :
PERSENTASE KETEPATAN PEMBERIAN LABEL HIGH ALER ADALAH = JUMLAH TOTAL OBAT HIGH ALER – OBAT HIGH ALERT YANG BELUM DIBERI LABEL = 146-60= 86(
OBAT YANG SUDAH DIBERI LABEL) 86/ 146 X 100% = 59%