Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Ultikaria adalah suatu kelainan yang terbatas pada


superfisial germis berupa bentol (wheal) yang terasa gatal,
berbatas jelas, dikelilingi darah eritmatous, tampak
kepucatan dibagian tengahnya, bersifat sementara, gejala
puncaknya selama 3-6 jam dan menghilang dalam 24 jam,
lesi lama berangsur hilang sejalan dengan munculnya lesi
baru, serta dapat terjadi dimanapun pada permukaan kulit
di seluruh tubuh, terutama ekstremitas dan wajah.

2. Anamnesis - Onset dan lamanya keluhan


- Faktor pencetus : Misalnya zat farmakologis (antibiotik,
analgetik, anticonfulsan, cairan infus, imunitasi),
makanan tertentu, bahan pengawet, bahan kimia
(contact urticaria), rangsang tekanan (pressure
urticaria) atau rangsang fisik (physical ulticaria) seperti
paparan dingin air (aquagenic ulticaria), cahaya (solar
ulticaria) dan trauma ringan
- Faktor yang memperberat : seperti stres, temperatur
panas, alkohol
- Riawayat infeksi terutama karena virus (saluran nafas,
hepatitis, rubela)

3. Pemeriksaan Fisik - Bentuk, Distribusi, Aktifitas lesi ultikaria pada kulit


- Agioedema pada profunda dermis dan jaringan
sekutan, keterlibatan mukosa atau submukosa,
mukosa, memar, keterlibatan jaringan ikat, dan edema
kulit yang luas
- Kemungkinan sistemik atau metabolik, seperti
gangguan tiroid, ikterus, artritis
- Ultikaria yang di temukan di tungkai saja dan tidak
hilang dalam 24 jam dicurigai adanya urtikaria
vaskulitis

4. Diagnosis Urtikaria kronik

5. Diagnosis Banding Mastositis (urtikaria pigmentosa), mastositosis


sistemik, vaskulitis kulit (cutaneous vasculitis), episodic
Angiodema Associated with Eosinophilia (EAAE),
angioedema herediter, urtikaria popular, dermatitis
atopik, eretima ultiformis, pemfigoit bulosa.

6. Pemeriksaan - Pemeriksaan dasar : darah perifer lengkap, urin


Penunjang lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal
- Tes Alergi
- gE atopi

7. Terapi - Paliatif
- Urtikaria akut akan sembuh sendiri dan memberikan
respons yang baik dengan pemberian obat antihistamin
generasi pertama
- Medikamentosa
 Lini 1 : antihistamin generasi pertama (klorfeniramin,
hidroksizin, difenhidramin), Antihistamin generasi
kedua (setirizin, loratadin), Antagonis H2 (simetidin,
ranitidin) per oral.
 Lini 2 : kortikosteroid per oral jangka panjang, pada
beberap kasus yang berat.

8. Edukasi Untuk mengurangi gejala dan menghindari pencetus

9. Prognosis Belum ada data pasti mengenai kasus urtikaria, tapi di


perkirakan 15-23% individu pernah mengalami urtikaria,
dan sebagian besar menjadi kronik dan sering kambuh.
Pada 25% kasus urtikaria seringkali disertai angioedema.

10. Komplikasi - Sumbatan jalan napas akibat angioedema akut pada


faring atau laring
- Gangguan tidur dan aktifitas sehari-hari

11. Kepustakaan 1. Baskoro A, Soegiarto G, Effendi C, Konthen PG.


Urtikaria dan Angioedema. Dalam : Setiati S, Alwi I,
Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF,
eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI Jilid 1.
Jakarta : Interna Publishing; 2014. H 495-503.

2. Sundaru Heru. Urtikaria. Dalam: Setiati Siti, et al editor.


50 Masalah Kesehatan Di Bidang Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid I. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI, 2008. H245-50.
3. Baratawidjaja KG, Rengganis I. Urtikaria dan
Angioedema dalam Alergi Dasar Edisi ke-1. Jakarta:
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. H 95-123
4. Bernstein JA, et al The Diagnosis And Management of
Acute And Chronic Urticaria : 2014 Update. J Allergy
Clin Immunol. 2014; 133(5):1270-7

Anda mungkin juga menyukai