Anda di halaman 1dari 20

PERENCANAAN,

PERHITUNGAN DAN
DESIGN KUBIKEL
Pemilihan Komponen Kubikel

1. Single Line Diagram Kubikel PLN

Busbar 20 kV

Earth Earth
LBS Switch Switch
(SF6) (SF6) (SF6)

Fuse PT CB
(SF6)

CT CT
Double PT Double
Sekunder Sekunder

Coupling
Capacitor

Coupling
Capacitor

Kubikel 20 kV adalah komponen peralatan untuk memutuskan dan menghubungkan,


pengukuran, tegangan, arus maupun daya, peralatan proteksi dan control. Didalam perencanaan
ini, pelanggan memesan daya kepada PLN sebesar 2.180 kVA, pelanggan ini termasuk
pelanggan TM / TM / TR sehinga trafo milik pelanggan, rugi-rugi di tanggung pelanggan,
pengukuran di sisi TT dan trafo ditempatkan di gardu distribusi.
Kubikel terdiri dari dua unit. Pertama adalah milik PLN (yang bersegel) dan kubikel
milik pelanggan (hak pelanggan sepenuhnya). Setiap kubikel terdiri dari incoming, metering
dan outgoing. Pada perencanaan ini, kubikel pelanggan dan PLN disamakan spesifikasinya,
karena selain PLN, pelanggan juga perlu memonitoring metering milik pelanggan itu sendiri.
Spesifikasi kubikel ialah:
1. Incoming : IM
2. Metering : CM2
3. Outgoing : DM1-A
Dari schneider / Merlin Gerin
1.1 Incoming (IM)

Peralatan dasar yang dibutuhkan pada IM :


- Saklar dan earth switch
- Busbar 3 fasa
- Indikator tegangan
- Busbar 3 fasa bawah untuk outgoing
- Connection pads for dry-type cables

Peralatan Bantu :
- Motoruntuk mekanisme operasi
- Kontak bantu
- Key type interlocks
- Heating element 50 W
- Stands footing
- Unit pelepasan
- Konektor tambahan untuk penghantar dari atas

 Load Break Switch


Ialah pemutus dan penyambung tegangan dalam keadaan berbeban, komponen berbeban
terdiri atas beberapa fungsi yaitu:
1. Earth Switch
2. Disconnect Switch
3. Load Break Switch
Untuk meng-energized, proses harus berurutan (1-2-3) dan memutus beban harus dengan
urutan kebalikan (3-2-1).
2500 kVA
IN = 20 𝑘𝑉 𝑥 = 72,16 𝐴
√3

In = 115% x In primer
= 115% x 72,16
= 82,99 A
 Coupling Capasitor
Dalam penandaan kubikel membutuhkan lampu tanda dengan tegangan kerja 410
V. Karena pada kubikel mempunyai tegangan kerja 20 kV, maka tegangan tersebut harus
diturunkan hingga 410 V - 400 V menggunakan coupling capasitor dengan 5 cincin yang
menghasilkan
output tegangan = 20 kV/5
= 400 V

 Mekanisme operasi CIT

 Jarak Pengkabelan
1.1 Metering (CM2)
Peralatan dasar :
- Disconnecting Switch dan Earth Switch
- Busbar 3 fasa
- Mekanismeoperasi CS
- Saklarisolasi LV Circuit
- Fuse LV
- 3 buah Fuse tipe 6,3 A UTE / DIN
- 3 Potensial Transformer (fasa to netral)
- 2 Potensial Transformer (fasa to fasa)
PeralatanBantu :
- Kontak bantu
- Stands footing
- Heating element 50 W
- Kontak Indikator untuk fuse
- Konektor tambahan untuk penghantar dari atas

 Mekanisme Operasi CS

 Potensial Transformer
Spesifikasi potensial transformer :
Transformer VRC2 / S1 phase to phase 50 Hz / 60 Hz
Rated voltege : 24 kV
Primary voltage : 20kV
Secondary voltage : 100 V
Thermal power : 500 VA
Kelas akurasi : 0,5

 Fuse
Melihat rating daya trafo 2.500 kva dengan tegangan kerja 20 kv maka dipilih fuse :
Fuse Fusarc CF (DIN standard)
dengan rating 125A

 Heating Element 50 W
Digunakan sebagai pemanas dalm kubikel. Sumber listrik heating element ini
berdiri sendiri 220 V-AC. Difungsikan untuk menghindari flash over akibat embun
yang ditimbulkan oleh kelembaban di sekitar kubikel.
1.2 Outgoing (DM1-A)

Peralatan dasar :
- Circuit Breaker SF1 / SF (hanya untuk 400 –
630 A)
- Disconnecting switch dan earth switch
- Circuit breaker mekanisme operasi RI
- Disconnecting mekanisme operasi CS
- Indikator tegangan
- 3 CT untuk circuit breaker SF1
- Kontak bantu pada circuit breaker
- Busbar 3 fasa untuk bagian bawah
- Connections pads for dry type cables
- Downstream earthing switch
Peralatan bantu :
Kubikel
- Kontak bantu pada disconnecting
- Konektor tambahan untuk penghantar dari atas
- Proteksi menggunakan relai Statimax atau relai elektronik Sepam untuk circuit breaker
SF1
- 3 potensial transformer untuk circuit breaker SF1
- Interlock tipe key
- Heating element 50 W
- Stands footing
- Surge arrestor
Circuit breaker
- Motor untuk mekanisme operasi
- Unit pelepasan
- Perhitungan otomatis pada mekanisme operasi manual
a. Mekanisme Operasi

b. Current Transformer
Trafo yang digunakan adalah trafo dengan daya 2500 kVA. Sehingga arusnominalnya
ialah:
2500 kVA
IN = 20 𝑘𝑉 𝑥 = 72,17 𝐴
√3

Sedangkan meter yang digunakan hanya mampu menerima arus sampai 5 A. Sehingga
membutuhkan CT dengan spesifikasi :
CT ARM2/N2F
Single Primary Winding
Double Secondary Winding UntukPengukurandanPengaman
Arus rating : 75 A / 5 A
Ith : 16 kA
Untukmetering 5 A, Burden : 7,5 VA , Class : 0,5
Untukproteksi 1 A, Burden 1 VA – 10P30
5 A, Burden 10 VA – 5P10
c. Fuse
Melihat rating dayatrafo 2.500 kvadengantegangankerja 20 kvmakadipilihfuse :
fuseFusarc CF (DIN standard)
dengan rating 125 A

d. Pemilihan Disconnecting Switch (DS).


Disconnecting switch merupakan peralatan pemutus yang dalam kerjanya
(menutup dan membuka) dilakukan dalam keadaan tidak berbeban, karena alat ini hanya
difungsikan sebagai pemisah bukan pemutus.
Jika DS dioperasikan pada saat keadaan berbeban maka akan terjadi flash over atau
percikan-percikan api yang dapat merusak alat itu sendiri.
Fungsi lain dari disconnecting switch adalah difungsikan sebagai pemisah tegangan
pada waktu pemeliharaan dan perbaikan, sehingga diperlukan saklar pembumian agar
tidak ada muatan sisa.Karena DS dioperasikan sebagai saklar maka perhitungannya
adalah :
kVA ( trafo )
I= 𝑥 1,15
20 𝑘𝑉 𝑥 √3
2500 kVA
= 𝑥 1,15 = 83 𝐴
20 𝑘𝑉 𝑥 √3
e. Potensial Transformer
Spesifikasi potensial transformer :
Transformer VRQ2-n / S1 phase to earth 50 Hz / 60 Hz
Single primary winding
Rated voltege : 24 kV
Primary voltage : 20/√3kV
Secondary voltage : 100/√3 V
Thermal power : 250 VA
Kelas akurasi : 0,5

f. Circuit Breaker SF1


g. Jarak Pengkabelan
2. Single Line Diagram Kubikel Pelanggan

LBS Earth
(SF6) Switch
(SF6)

CB
(SF6)
CT CT
Double Double
Sekunder Sekunder

Coupling
Capacitor
Coupling
Capacitor

2.1 Incoming ( 1MC )

Peralatan dasar yang dibutuhkan pada IMC :


- Saklar dan saklar pentanahan
- Busbar 3 fasa
- Indikator tegangan
- Mekanisme operasi CIT
- Busbar 3 fasa bawah untuk outgoing
- Connection pads for dry-type cables
- 1-3 CT

Peralatan Bantu :
- Motoruntuk mekanisme operasi
- Kontak bantu
- Key type interlocks
- Heating element 50 W
- Stands footing
- Unit pelepasan
- Konektor tambahan untuk penghantar dari atas
a. Load Break Switch
Ialah pemutus dan penyambung tegangan dalam keadaan berbeban, komponen berbeban
terdiri atas beberapa fungsi yaitu:
4. Earth Switch
5. Disconnect Switch
6. Load Break Switch
Untuk meng-energized, proses harus berurutan (1-2-3) dan memutus beban harus dengan
urutan kebalikan (3-2-1).
2500 kVA
IN = 20 𝑘𝑉 𝑥 = 72,17 𝐴
√3

In = 115% x In primer
= 115% x 72,17
= 83 A
b. Coupling Capasitor
Dalam penandaan kubikel membutuhkan lampu tanda dengan tegangan kerja 410
V. Karena pada kubikel mempunyai tegangan kerja 20 kV, maka tegangan tersebut harus
diturunkan hingga 410 V - 400 V menggunakan coupling capasitor dengan 5 cincin yang
menghasilkan
output tegangan = 20 kV/5
= 400 V
c. Current Transformer
Trafo yang digunakan adalah trafo dengan daya 2500 kVA. Sehingga arusnominalnya
ialah:
2500 kVA
IN = 20 𝑘𝑉 𝑥 = 72,17 𝐴
√3

Sedangkan meter yang digunakan hanya mampu menerima arus sampai 5 A. Sehingga
membutuhkan CT dengan spesifikasi :
CT ARM2/N2F
Single Primary Winding
Double Secondary Winding UntukPengukurandanPengaman
Arus rating : 75 A / 5 A
Ith : 16 kA
Untukmetering 5 A, Burden : 7,5 VA , Class : 0,5
Untukproteksi 1 A, Burden 1 VA – 10P30
5 A, Burden 10 VA – 5P10
d. Mekanisme operasi CIT

e. Jarak Pengkabelan
2.1 Metering (CM2)
Peralatan dasar :
- Disconnecting Switch dan Earth Switch
- Busbar 3 fasa
- Mekanismeoperasi CS
- Saklarisolasi LV Circuit
- Fuse LV
- 3 buah Fuse tipe 6,3 A UTE / DIN
- 3 Potensial Transformer (fasa to netral)
- 2 Potensial Transformer (fasa to fasa)
PeralatanBantu :
- Kontak bantu
- Stands footing
- Heating element 50 W
- Kontak Indikator untuk fuse
- Konektor tambahan untuk penghantar dari atas

 Mekanisme Operasi CS

 Potensial Transformer
Spesifikasi potensial transformer :
Transformer VRC2 / S1 phase to phase 50 Hz / 60 Hz
Rated voltege : 24 kV
Primary voltage : 20kV
Secondary voltage : 100 V
Thermal power : 500 VA
Kelas akurasi : 0,5

 Fuse
Melihat rating daya trafo 2.500 kva dengan tegangan kerja 20 kv maka dipilih fuse :
Fuse Fusarc CF (DIN standard)
dengan rating 125A

 Heating Element 50 W
Digunakan sebagai pemanas dalm kubikel. Sumber listrik heating element ini
berdiri sendiri 220 V-AC. Difungsikan untuk menghindari flash over akibat embun
yang ditimbulkan oleh kelembaban di sekitar kubikel.
2.1 Outgoing (DM1-A)
Peralatan dasar :
- Circuit Breaker SF1 / SF (hanya untuk 400 –
630 A)
- Disconnecting switch dan earth switch
- Circuit breaker mekanisme operasi RI
- Disconnecting mekanisme operasi CS
- Indikator tegangan
- 3 CT untuk circuit breaker SF1
- Kontak bantu pada circuit breaker
- Busbar 3 fasa untuk bagian bawah
- Connections pads for dry type cables
- Downstream earthing switch
Peralatan bantu :
Kubikel
- Kontak bantu pada disconnecting
- Konektor tambahan untuk penghantar dari atas
- Proteksi menggunakan relai Statimax atau relai elektronik Sepam untuk circuit breaker
SF1
- 3 potensial transformer untuk circuit breaker SF1
- Interlock tipe key
- Heating element 50 W
- Stands footing
- Surge arrestor
Circuit breaker
- Motor untuk mekanisme operasi
- Unit pelepasan
- Perhitungan otomatis pada mekanisme operasi manual
a. Mekanisme Operasi

b. Current Transformer
Trafo yang digunakan adalah trafo dengan daya 2500 kVA. Sehingga arusnominalnya
ialah:
2500 kVA
IN = 20 𝑘𝑉 𝑥 = 72,17 𝐴
√3

Sedangkan meter yang digunakan hanya mampu menerima arus sampai 5 A. Sehingga
membutuhkan CT dengan spesifikasi :
CT ARM2/N2F
Single Primary Winding
Double Secondary Winding Untuk Pengukuran dan Pengaman
Arus rating : 75 A / 5 A
Ith : 16 kA
Untukmetering 5 A, Burden : 7,5 VA , Class : 0,5
Untukproteksi 1 A, Burden 1 VA – 10P30
5 A, Burden 10 VA – 5P10
c. Fuse
Melihat rating dayatrafo 2.500 kva dengan tegangan kerja 20 kv maka dipilih fuse :
Fuse Fusarc CF (DIN standard)
dengan rating 125 A

d. Pemilihan Disconnecting Switch (DS).


Disconnecting switch merupakan peralatan pemutus yang dalam kerjanya
(menutup dan membuka) dilakukan dalam keadaan tidak berbeban, karena alat ini hanya
difungsikan sebagai pemisah bukan pemutus. Jika DS dioperasikan pada saat keadaan
berbeban maka akan terjadi flash over atau percikan-percikan api yang dapat merusak
alat itu sendiri.Fungsi lain dari disconnecting switch adalah difungsikan sebagai pemisah
tegangan pada waktu pemeliharaan dan perbaikan, sehingga dperlukan saklar
pembumian agar tidak ada muatan sisa.Karena DS dioperasikan sebagai saklar maka
perhitungannya adalah :
kVA ( trafo )
I= 𝑥 1,15
20 𝑘𝑉 𝑥 √3
2500 kVA
= 𝑥 1,15 = 83 𝐴
20 𝑘𝑉 𝑥 √3
e. Potensial Transformer
Spesifikasi potensial transformer :
Transformer VRQ2-n / S1 phase to earth 50 Hz / 60 Hz
Single primary winding
Rated voltege : 24 kV
Primary voltage : 20/√3kV
Secondary voltage : 100/√3 V
Thermal power : 250 VA
Kelas akurasi : 0,5

f. Jarak Pengkabelan

Anda mungkin juga menyukai