Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENGGOLONGAN JENIS BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

JENIS GAS

Gas yang tergolong kedalam B3 adalah gas yang mempunyai ciri-ciri umum seperti gas
yang mudah terbakar, maksudnya gas mudah terbakar dalam hal titik didih < 20 Oc pada
tekanan 1 atm. Seperti Gas alam, Hidrogen, asetilin, etilin oksida.

1. GAS ALAM
Ciri-Ciri :
Gas alam atau kita kenal dengan gas bumi, gas yang kaya akan kandungan
metana yang diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobic dari
bahan-bahan organic selain dari fiosil atau di sebut biogas. Biogas dapat
ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta
penampungan kotoran manusia dan hewan.

Gas alam dapat berbahaya karena mudah terbakar dan menimbulkan


ledakan apalagi di tempat tertutup. Dewasa ini gas alam digunakan sebagai
bahan alternative yang banyak digunakan masyarakat atau industry-
industri lainnya seperti rumah sakit, apartemen, pt, dll.
Cara distribusi dan transportasinya :
Dalam melakukan distribusi dan transportasinya gas alam disalurkan
menggunakan pipa-pipa GAS. Proses distribusi gas alam tidak perlu
memakai tabung gas, karena seperti PAM, memakai pipa, ada meteran gas
juga
2. LPG (liquefied petroleum gas)
Ciri-ciri :
LPG adalah gas minyak bumi yang dicairkan dengan menambah tekanan
dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Dalam kondisi
atsmosfer, LPG akan berbentuk gas. Volume LPG dalam bentuk cair lebih
kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karen itu LPG
dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan.

Ciri lain dari gas LPG adalah memiliki berat yang lebih besar darpada udara,
sehingga jika terjadi kebocoran tabung maka akan terakumulasi di bawah
lantai, jika ada pemicu api dapat menyebabkan ledakan gas. LPG bersifat
tidak berbau (odorless) namun ditambahkan zat additive “Mercaptan”
untuk memberikan bau yang khas. Jadi gas mudah dideteksi jika ada
kebocoran.

Cara distribusi dan transportasinya :


Untuk cara pengangkutan dan pendistribusianya LPG dicairkan terlebih
dahulu kemudian dimasukan kedalam tabung ataupun tanki sehingga
memudahkan untuk melakukan pendistribusian dan memudahkan
pengangkutan transportnya.

3. CNG (Compressed natural


gas)
Ciri-ciri :
Compressed natural gas, Gas alam terkompresi, ya CNG adalah Gas Alam
juga, sama-sama metana juga, jadi CNG itu adalah Gas alam, yang
terkompresi. CNG dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang
diekstrak dari gas alam. CNG disimpan dan didistribusikan dalam bejana
tekan, biasanya berbentuk silinder. Sejalan dengan semakin meningkatnya
harga minyak dan kesadaran lingkungan, CNG saat ini mulai digunakan juga
untuk kendaraan penumpang dan truk barang berdaya ringan hingga
menengah.

Cara distribusi dan transportasinya :


Jadi kalau ada yang bingung CNG dan gas alam bedanya apa, ya
sebenarnya isinya ya sama aja, gas Alam, tetapi kalau Gas alam biasanya
melalui pipa, kalau CNG biasanya menggunakan tabung-tabung CNG. Kalau
bentuk CNG ini masih dalam bentuk fase Gas, tetapi CNG mempunyai
tekanan yang berbeda dari gas Pipa.

Tekanan Gas CNG adalah sekitar 200 Bar. Ya 200 Bar, bayangkan saat ini
saja kita hidup dalam tekanan atmosfer sekitar 1 bar,apalagi kalau tekanan
CNG 200 Bar. Tenakan yang tinggi tersebut adalah rekayasa teknik untuk
dapat mengangkut Gas alam dalam jumlah banyak tetapi dengan ruangan
yang tidak terlalu besar (udah tahu kan kalau gas itu compressable, beda
sama benda padat atau cair). Maka dijadikanlah tabung CNG yang
bertekanan.

Gas CNG saat ini juga


digunakan
untuk bahn
bakar
kendaraan
seperti bus
4. LNG (Compressed natural gas)

Ciri-ciri :
LNG, Liquefied natural gas, Gas alam yang dicairkan adalah gas alam yang
telah diproses untuk menghilangkan pengotor (impuritas) dan hidrokarbon
fraksi berat dan kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekan
atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -160° Celcius.
Cara distribusi dan transportasinya :
LNG ditransportasi menggunakan kendaraan yang dirancang khusus dan
ditaruh dalam tangki yang juga dirancang khusus. LNG memiliki isi sekitar
1/640 dari gas alam pada Suhu dan Tekanan Standar, membuatnya lebih
hemat untuk ditransportasi jarak jauh di mana jalur pipa tidak ada. Ketika
memindahkan gas alam dengan jalur pipa tidak memungkinkan atau tidak
ekonomis, dia dapat ditransportasi oleh kendaraan LNG, di mana
kebanyakan jenis tangki adalah membran atau "moss".

Rekayasa membuat gas alam menjadi fase cair adalah untuk dapat
mengangkut banyak gas dalam sekali angkut. Karena dengan suhu yang
-160°, 1 m3 LNG sama dengan sekitar 640 m3 Gas alam dalam suhu
standar. Jadi dalam pengangkutan gas bisa lebih efektif.
Pengangkutan LNG juga menggunakan kapal yang khusus untuk LNG.

Gambar kapal pengangkut LNG tipe Moss

Gambar kapal pengangkut LNG tipe Membrane


5. GAS CO2

Industri makanan dan minuman

Dapat kita lihat pada pembuatan roti yang berfungsi sebagai pengembang
roti dengan bantuan ragi. Untuk produk minuman khususnya yang
bersoda.

Bahan pemadam kebakaran

CO2 di semburkan pada api melalui selang pemadam kebakaran sehingga


api tidak terkena kontak dengan oksigen sehingga dapat menghentikan api.

6. GAS KLOR

Klorin adalah bahan kimia yang di gunakan sebagai desinfektan dan


pemutih. Pada suhu ruangan, klorin berbentuk gas yang berwarna kuning
kehijauan dan mempunyai bau yang tajam.

Klorin biasanya di gunakan untuk air mand, kolam renang, air minum,
karena klorin memiliki efek membunuh kuman dan bakteri E.Coli dan
harganya pun sangat murah. Selain itu klorin juga bisa di gunakan untuk
memutihkan baju. Di pasaran klorin di kemas dalam bentuk berbagai merk
pasar yang mudah sekali bisa kita temukan.
7. GAS METANA

Gas metana sebenarnya merupakan salah satu gas yang berbahaya, karena
gas ini merupakan salah satu dampak efek rumah kaca yang disebabkan
global warming pada bumi. Namun di tangan orang-orang kreatif di TPA
Talangagung, gas ini dijadikan sebagai pengganti gas yang digunakan untuk
memasak oleh masyarakat sekitar. Oleh karena itu, selain mengurangi
dampak dari efek rumah kaca dengan memanfaatkan gas metana sebagai
sumber energi alternatif, gas metani ini memang dapat mengurangi
dampak pencemaran lingkungan akibat penumpukan sampah dan
mengurangi areal untuk penampungan sampah, sangat baik untuk tetap
menjaga kelestarian lingkungan.

PT SMART Tbk melakukan proyek pemanfaatan gas metana yang


bersumber dari pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit di pabrik
Pelakar, Jambi. Sistem biodigester dengan engineered cover lagoon
diterapkan untuk menangkap gas metana dan dialirkan menuju Biogas
Plant untuk dikondisikan sebelum dialirkan ke Biogas Engine untuk
membangkitkan listrik.

A. Alat Pelindung Diri B3 dan Cara Penggunaan


1. Mata
Bahaya : zat-zat kimia atau percikan besi, debu, gas dan radiasi
APD : kacamata safety, goggles, faceshield, dan visor
2. Kepala
Bahaya : terbentur oleh benda-benda yang terjatuh dan terlempar, resiko cidera
terhadap kepala
APD : helm pengaman
3. Pernafasan
Bahaya : debu, gas dan pengurangan oksigen
APD : masker atau respirator pakai buang, full atau semi respirator, breathing
apparatus.
4. Pelindung tubuh
Bahaya : temperatur yang ekstrim, cuaca buruk, bahan kimia atau serpihan metal,
semprotan dari tekanan yang bocor, tabrakan atau tertusuk dan kontaminasi
debu.
APD : pakaian yang sekali pakai, boiler suits, special protective clothing, eg
chain-mail aprons, high-visibility clothing
5. Pelindung tangan dan lengan
Bahaya : memar, temperatur yang ekstrim, terpotong atau tertusuk, terbentur
atau terpukul, zat kimia, tersetrum, infeksi kulit, sakit atau kontaminasi.
APD : gloves, gauntlets, mitts, wriscuffs, armlets
6. Kaki dan tungkai kaki
Bahaya : Basah, electrostatic build-up, terpeleset, terpotong dan tertusuk, benda
berjatuhan, percikan zat kimia dan besi, abrasi.
APD : Sepatu dan bot safety dengan pelindung jari kaki dan telapak sepatu
yang anti tusuk, Celana panjang. Sekali lagi saya tegaskan, kendali APD bukanlah
jalan terakhir untuk menghilangkan bahaya di tempat kerja Anda. Jadikanlah
Pilihan ini menjadi pilihan terakhir saat Anda menerapkan kendali dari setiap
resiko yang ada. Beberapa yang perlu Anda ingat, selau menerapkan kendali
seperti kontrol rekayasa, atau pemisahan serta kalo bisa eliminasi ketika
menerapkan kendali resiko. Jika hal ini tidak memungkinkan, Anda perlu
memeriksa;
 APD tersedia
 Memberikan perlindungan yang tepat untuk tujuan penggunaannya
 Telah dilatih cara penggunaannya
 Selalu merawat APD yang diberikan dan melaporkan dan tidak menggunakannya
ketika ditemukan kerusakan pada APD tersebut
 Segera mengembalikan APD yang rusak untuk dimusnahkan
Nama Kelompok :
1. Afrizal Dwi Fauzi
2. Ananda Permata Putri
3. Ayatullah Altrinaldo
4. Gunawan Kusuma Adi
5. Insanul Khamil Dwi C
6. M Arif Nur Cahyo
7. M Tri Eko Churmelia
8. Rony Tondy Arifin

Anda mungkin juga menyukai