Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 5

Mengenai Narkoba
D

OLEH :

Ketua : Ingrid V. Sipayung

Anggota : Agung K. Manurung

Chyntia Harefa

Filipus Sarumaha

Kezia Naomi

Pantaleon Refsan

Wiro Tarigan

Yosua Dito

SMA SANTO THOMAS I

MEDAN
HUKUMAN MATI
Pada zaman sekarang ini masih banyak Negara yang menerapkan
hukuman mati sebagai sanksi bagi rakyatnya yang melakukan kejahatan.
Hukuman mati adalah hukuman atau vonis yang diputuskan oleh pihak
pengadilan atau tanpa pihak pengadilan yang melibatkan pelaku atas
segala perbuatannya.

1. Kisah Hukuman Mati di Masyarakat.

Kisah Rani, Kurir Narkoba Jelang Hukuman Mati

lima terpidana mati dalam kasus peredaran narkoba pada Ahad, 18


Januari 2015. Salah satu di antaranya Rani Andriani alias Mellisa Aprillia,
perempuan asal Cianjur, Jawa Barat.

Kepada Tempo, kuasa hukum Rani, Yudi Junadi, mengatakan kliennya


hanya kurir dari jaringan narkoba internasional. Menurut Yudi, saat
tertangkap, Rani baru saja lulus sekolah menengah atas. "Rani harus
menghadapi desakan pacarnya yang menjerumuskan. Rani itu gadis lugu
dari keluarga baik-baik," kata Yudi, Kamis, 15 Januari 2015. (Baca: Eksekusi
5 Warga Asing, Jaksa Agung Tak Risau )

Rani kemudian dipidana dengan tuduhan penyelundupan 3,5 kilogram


heroin. Rani divonis mati oleh Pengadilan Negeri Tangerang pada 22
Agustus 2000. Dalam kasus tersebut, Rani terlibat bersama sepupunya,
Meirika Franola alias Ola, serta seorang lurah di Cianjur bernama Deni
Setia Marhawan. Deni juga sepupu Ola.

Akan tetapi, Ola maupun Deni yang juga divonis mati mendapat grasi dari
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012. Mereka kemudian
dihukum seumur hidup. Grasi yang diajukan Rani malah ditolak oleh
Presiden Joko Widodo berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 27/G 2014.

Yudi mengatakan Rani tidak layak dihukum mati. Menurut dia, vonis
Mahkamah Agung harus dieksaminasi karena tidak menggambarkan fakta
hukum yang sebenarnya.
Cara Pelaksanaan Hukuman Mati di berbagai Negara :

 Hukuman Pancung (Iran)


 Sengatan Listrik (USA)
 Hukuman Gantung (Afganistan)
 Hukuman Tembak (Indonesia, India dan China)
 Rajam (dilempari batu sampai mati yaitu negara Arab)
 Suntik Mati

2. Pendapat Umum Tentang Hukuman Mati.


Masyarakat Yang Kontra Hukuman Mati

A. Kontradiksi Standar Moral.


Masyarakat memandang pembunuhan itu adalah suatu tindakan yang
amoral begitu juga dengan tindakan yang dilakukan negara harus
dipandang amoral. Membalas tindakan amoral dengan tindakan
amoral itu sama saja dengan menanamkan kepada rakyatnya konsep
pembunuhan yang dibenarkan.

B. Tugas Negara Menegakkan HAM Bukan Melanggarnya.


Indonesia sudah meratifikasikan Universal Declaration Of Human
Rights yang juga hak asasi untuk hidup. HAM, pasal 28A (amandemen
II) : “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan
hidup dan kehidupannya.

3. Pandangan Gereja Dan Kitab Suci Tentang Hukuman Mati

A. Pandangan Gereja
Pada dasarnya Gereja menolak dengan tegas adanya hukuman mati
karna dalam cahaya sabda Allah dan iman, hidup manusia adalah
sakral. Paus Pius XII menolak hukuman mati karena Allah merupakan
satu-satunya penguasa hidup manusia. Negara tidak ada hak untuk
menguasai hidup seseorang. Dalam deklarasi Tahta Suci kepada
kongres Sedunia tentang hukuman mati pada tanggal 21 Juni 2011,
Tahta Suci mengecam dan mengusahakan penghapusan hukuman
mati.

B. Ajaran Kitab Suci tentang Hukuman Mati


 Mat 5 : 21-22 => “Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada
nenek moyang kita : jangan membunuh; siapa yang membunuh
harus dihukum”
 Mat 5 : 46-47 => “Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi
kamu, apakah upah mu ? Dan apabila kamu memberi salam kepada
saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan
orang lain ?”

Ada 3 Alasan Mengapa Kami Kontra Terhadap


Hukuman Mati :

1. Mencabut nyawa seseorang merupakan hak Tuhan semata.


2. Hakim yang memvonis mati terhadap terdakwa adalah
manusia yang tidak sempurna sehingga selalu ada
kemungkinan menghasilkan keputusan salah.
3. Sejelek-jeleknya manusia seharusnya diberi kesempatan untuk
menjalani pertobatan atas kejahatan yang diperbuat.

Anda mungkin juga menyukai