SARI
Daerah panas bumi Amohola secara umum berada pada tatanan geologi yang
didominasi oleh batuan Sedimen berumur Tersier dan Metamorf pra Tersier serta berada
pada administrasi daerah desa Selabangga, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe
Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Gejala panas bumi diperlihatkan oleh sejumlah manifestasi panas bumi berupa mata
air panas dengan temperatur maksimum 50oC di Amohola yang berada di tengah daerah
penyelidikan.
Temperatur dasar lubang berkisar antara 27,50 hingga 36,75 oC, dengan luas daerah
anomali mencapai ± 4,63 km2, sebaran nilai gradien temperatur permukaan berkisar antara
0,01 hingga 0,87 oC/m dengan total luas zona anomali adalah ± 5,41 km2 dan Sebaran nilai
aliran panas (heat flow) berkisar antara 0,01 hingga 0,90 W/m2 dengan total luas zona anomali
adalah ± 4,22 km2.
Hasil penghitungan aliran panas diharapkan sama dengan pola sebaran dari
temperatur dasar lubang bor dan gradien temperatur permukaan, daerah anomali berada di
sekitar manifestasi mata air panas Amohola yang diperkirakan berkaitan erat dengan aktivitas
plutonik yang masih menyimpan sisa panas dari dapur magma dan pemunculan manifestasi
ini dikontrol oleh aktivitas sesar-sesar yang berarah baratlaut-tenggara dan baratdaya-
timurlaut.
Hasil pengukuran temperatur dasar sumur pengamatan menunjukkan bahwa zona
anomali temperatur hanya terkonsentrasi di sekitar manifestasi mata air panas Amohola. Pola
anomali dari temperatur dasar lubang, gradien temperatur permukaan dan aliran panas
permukaan memperlihatkan adanya korelasi pada daerah di sekitar manifestasi air panas
Amohola dan berada dalam daerah prospek 3G daerah panas bumi Amohola , Kabupaten
Konawe Selatan, Provisi Sulawesi Tenggara.
Gambar 4. Peta Sebaran Titik Bor dan Pengambilan Sampel Daerah Amohola
Gambar 5. Peta Sebaran Konduktivitas Panas Daerah Amohola