a. Health Promotion
Penyakit hirschsprung merupakan penyakit yang disebabkan
oleh pengaruh genetic yang tidak terlepas dari pola konsumsi serta
B.Spesific Protection
Pencegahan lebig mengarah pada
perlindungan terhadap ancaman agent penyakitnya misalnya
melakukan akses pelayanan Antenatal Care (ANC) terutama pada
skrining ibu hamil beresiko tinggi, imunisasi ibu hamil.
SEKUNDER
Pencegahan sekunder ditujukan guna mengetahui adanya penyakit hisrchsprung,
Keterlambatan diagnosis dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang merupakan
penyebab kematian seperti enterokolitis,
Gambar 2.6 : barium container atau wadah serta tiang barium. (Bontrager
Plan foto
a. Posisi Pasien : Posisikan pasien supine diatas kaset atau meja pemeriksaan
dengan MSP (Mid Sagital Plane) berada tepat pada garis tengah kaset. Kedua
tangan diletakkan diatas kepala pasien dan kedua kaki lurus kebawah dengan di
pegang orang tuanya yang telah menggunakan apron. Letakkan kaset dengan
memakai bucky.
b. Posisi Objek : Objek diatur dengan menentukan batas atas processus xypoideus
dan batas bawah simpisis pubis.
c. Central Ray (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset
d. Central Point (CP) : Pertengahan kedua crista illiaca.
e. FFD : 100 cm
f. Faktor Eksposi : 40 kV dan 16 mAs.
g. Eksposi dilakukan pada waktu pasien ekspirasi penuh dan tahan nafas.
h. Memasang marker R/L sesuai objek dan tempatkan pada tempat yang tidak
menutupi objek.
Kontras ap
a. Posisi Pasien : Posisikan pasien supine diatas kaset atau meja
pemeriksaan dengan MSP (Mid Sagital Plane) berada tepat pada garis tengah
kaset. Kedua tangan diletakkan diatas kepala pasien dan kedua kaki lurus
kebawah dengan di pegang orang tuanya yang telah menggunakan apron.
b. Posisi Objek : Objek diatur dengan menentukan batas atas processus
xypoideus dan batas bawah simpisis pubis.
c. Central Ray (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset
d. Central Point (CP) : Pertengahan kedua crista illiaca.
e. FFD : 100 cm
f. Faktor Eksposi : 40 kV dan 16 mAs.
g. Eksposi delakukan saat pasien ekspirasi penuh dan tahan nafas. Jika pasien
menangis lakukan eksposi pada waktu jeda tangisannya.
Lateral
h. Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral atau tidur miring diatas meja
pemeriksaan. Mid Coronal Plan (MCP) diatur pada pertengahan kaset dan
vertical terhadap garis tengah kaset, genu sedikit fleksi kedua ujung kaki dan
tangan dipegang oleh orang tuanya yang terlebih dahulu diberi apron, hal ini
dikarenakan pasien selalu bergerak dan menangis
i. Posisi Objek : Objek diatur dengan menentukan batas atas processus
xypoideus dan batas bawah simpisis pubis.
j. Central Ray (CR) : Tegak lurus terhadap kaset
k. Central Point (CP) : Setinggi spina illiaca antero superior (SIAS)
l. FFD : 100cm
m. Faktor Eksposi : 40 kV dan 16 mAs
n. Eksposi dilakukan saat pasien diam.