Anda di halaman 1dari 5

radiodiagnostik yang sering dilakukan untuk mendiagnosa

adanya kelainan atau penyakit pada pasien yang mengalami


gangguan pencernaan pada usus besar atau colon dikenal dengan
teknik pemeriksaan colon in loop.

Teknik pemeriksaan ini adalah teknik untuk memeriksa atau


mengevaluasi daerah pada colon yang menggunakan media kontras yang
dimasukkan secara retrograde atau melawan arah fisiologis dari colon.

Kelainan – kelainan yang biasa terjadi pada colon adalah


carsinoma, divertikel, hirschsprung, megacolon, ileus, atresia,
volvulus, dan collitis.
Caecum adalah bagian awal usus besar yang terhubung dengan
bagian bawah dari usus kecil yang disebut ileum. Caecum terletak di
kuadran kanan bawah perut. Fungsi utama dari caecum adalah untuk
menyerap cairan dan garam yang masih tersisa setelah selesai
pencernaan usus dan penyerapan dan mencampur isinya dengan
pelumas, substansi lendir. Appendix adalah ujung yang tertutup dan
sempit seperti cacing yang memiliki panjang sekitar jari kelingking
manusia. Dinding appendix mengandung jaringan getah bening yang
merupakan bagian sistem kekebalan tubuh yang menghasilkan antibodi .
PRIMER :

a. Health Promotion
Penyakit hirschsprung merupakan penyakit yang disebabkan

oleh pengaruh genetic yang tidak terlepas dari pola konsumsi serta

asupan gizi dari ibu hamil


perlunya perhatian terhadap pola konsumsi sejak dini
terutama sejak masa awal kehamilan. Menghindari mengkonsumsi
makanan yang bersifat karsinogenik.

B.Spesific Protection
Pencegahan lebig mengarah pada
perlindungan terhadap ancaman agent penyakitnya misalnya
melakukan akses pelayanan Antenatal Care (ANC) terutama pada
skrining ibu hamil beresiko tinggi, imunisasi ibu hamil.

SEKUNDER
Pencegahan sekunder ditujukan guna mengetahui adanya penyakit hisrchsprung,
Keterlambatan diagnosis dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang merupakan
penyebab kematian seperti enterokolitis,
Gambar 2.6 : barium container atau wadah serta tiang barium. (Bontrager

Gambar 2.7 : enema tips atau kateter

Plan foto

a. Posisi Pasien : Posisikan pasien supine diatas kaset atau meja pemeriksaan
dengan MSP (Mid Sagital Plane) berada tepat pada garis tengah kaset. Kedua
tangan diletakkan diatas kepala pasien dan kedua kaki lurus kebawah dengan di
pegang orang tuanya yang telah menggunakan apron. Letakkan kaset dengan
memakai bucky.
b. Posisi Objek : Objek diatur dengan menentukan batas atas processus xypoideus
dan batas bawah simpisis pubis.
c. Central Ray (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset
d. Central Point (CP) : Pertengahan kedua crista illiaca.
e. FFD : 100 cm
f. Faktor Eksposi : 40 kV dan 16 mAs.
g. Eksposi dilakukan pada waktu pasien ekspirasi penuh dan tahan nafas.
h. Memasang marker R/L sesuai objek dan tempatkan pada tempat yang tidak
menutupi objek.

Proyeksi Lateral Plain


a. Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral atau tidur miring diatas meja
pemeriksaan. Mid Coronal Plan (MCP) diatur pada pertengahan kaset dan
vertical terhadap garis tengah kaset, genu sedikit fleksi kedua ujung kaki dan
tangan dipegang oleh orang tuanya yang terlebih dahulu diberi apron, hal ini
dikarenakan pasien selalu bergerak dan menangis
b. Posisi Objek : Objek diatur dengan menentukan batas atas processus
xypoideus dan batas bawah simpisis pubis.
c. Central Ray (CR) : Tegak lurus terhadap kaset
d. Central Point (CP) : Setinggi spina illiaca antero superior (SIAS)
e. FFD : 100cm
f. Faktor Eksposi : 40 kV dan 16 mAs
g. Eksposi dilakukan saat pasien diam.

Kontras ap
a. Posisi Pasien : Posisikan pasien supine diatas kaset atau meja
pemeriksaan dengan MSP (Mid Sagital Plane) berada tepat pada garis tengah
kaset. Kedua tangan diletakkan diatas kepala pasien dan kedua kaki lurus
kebawah dengan di pegang orang tuanya yang telah menggunakan apron.
b. Posisi Objek : Objek diatur dengan menentukan batas atas processus
xypoideus dan batas bawah simpisis pubis.
c. Central Ray (CR) : Vertikal tegak lurus dengan kaset
d. Central Point (CP) : Pertengahan kedua crista illiaca.
e. FFD : 100 cm
f. Faktor Eksposi : 40 kV dan 16 mAs.
g. Eksposi delakukan saat pasien ekspirasi penuh dan tahan nafas. Jika pasien
menangis lakukan eksposi pada waktu jeda tangisannya.

Lateral
h. Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral atau tidur miring diatas meja
pemeriksaan. Mid Coronal Plan (MCP) diatur pada pertengahan kaset dan
vertical terhadap garis tengah kaset, genu sedikit fleksi kedua ujung kaki dan
tangan dipegang oleh orang tuanya yang terlebih dahulu diberi apron, hal ini
dikarenakan pasien selalu bergerak dan menangis
i. Posisi Objek : Objek diatur dengan menentukan batas atas processus
xypoideus dan batas bawah simpisis pubis.
j. Central Ray (CR) : Tegak lurus terhadap kaset
k. Central Point (CP) : Setinggi spina illiaca antero superior (SIAS)
l. FFD : 100cm
m. Faktor Eksposi : 40 kV dan 16 mAs
n. Eksposi dilakukan saat pasien diam.

Anda mungkin juga menyukai