Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
FAKULTAS EKONOMI
BAUBAU
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “ Laba
atas Transaksi antar Perusahaan-Persediaan ” yang diajukan untuk memenuhi tugas mata
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami dan memperluas ilmu
tidak langsung telah mendapatkan bantuan dari dosen pembimbing mata kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1. Untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada ibu Rafida
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kritik dan saran dari
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
dibuat untuk menunjukkan posisi keuangan dan hasil operasi dari dua atau lebih perusahaan
afilasi seolah-olah perusahaan tersebut merupakan satu perusahaan. Oleh karena itu,
pengaruh transaksi antar perusahaan afiliasi harus dieliminasi dari laporan keuangan
konsolidasi.
resiprokal penjualan dan pembelian (atau harga pokok penjualan) dan juga piutang dan
hutang usaha resiprokal. Oleh karena transaksi antar perusahaan ini adalah transaksi internal
perusahaan dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan, maka pengaruhnya harus
Selain saldo akun resiprokal, keuntungan dan kerugian dari transaksi antar
perusahaan juga harus dieliminasi sampai terjual kepada pihak-pihak di luar entitas yang
dikonsolidasikan. Seperti disebutkan dalam Accounting Research Bulletin (ARB) No. 51,
laporan konsolidasi “tidak boleh memasukkan keuntungan atau kerugian transaksi antar
perusahaan didalam grup sehingga laba atau rugi yang terjadi harus dieliminasi; konsep yang
biasanya diterapkan untuk tujuan ini adalah laba atau rugi kotor (bruto)”.
Laporan konsolidasi dibuat untuk menunjukkan posisi keuangan dan hasil operasi
dari dua atau lebih perusahaan afiliasi seolah-olah perusahaan tersebut merupakan satu
perusahaan.
LANDASAN TEORI
Pendapatan diakui ketika pendapatan tersebut direalisasi, yaitu ketika pendapatan tersebut
diperoleh.Dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan, pendapatan yang diperoleh harus
berasal dari penjualan kepada entitas luar (pihak luar).Pendapatan atas penjualan antara
perusahaan-perusahaan afiliasi tidak dapat diakui sampai barang tersebut dijual keluar dari
entitas yang dikonsolidasikan. Tidak ada pendapatan konsolidasi yang berasal dari transfer antar
perusahaan afiliasi. Penjualan persediaan oleh satu perusahaan kepada suatu perusahaan afiliasi
menghasilkan akun resiprokal penjualan dan pembeliaan jika entitas pembeli mempunyai sistem
persediaan periodik dan akun resiprokal penjualan dan harga pokok penjualan jika entitas
Penjualan dan pembelian antar perusahaan afiliasi dieliminasi dalam proses konsolidasi
untuk melaporkan penjualan dan pembelian (atau harga pokok penjualan) kepada entitas luar.
Jika sistem persediaan periodik digunakan, ayat jurnal kertas kerja untuk mengeliminasi
penjualan dan pembeliaan antar perusahaan adalah debit penjualan dan kredit pembeliaan.
Sedangkan eliminasi kertas kerja berdasarkan sistem persediaan perpetual adalah debit penjualan
dan kredit harga pokok penjualan. Alasannya adalah pada sistem persediaan perpetual,
pembeliaan antar perusahaan dimasukkan dalam akun harga pokok penjualan pada buku
Fren Corporation mendirikan sebuah anak perusahaan, Smart Company pada tahun 2006 untuk
menjual lini produk Fren Corporation.Semua pembelian Smart berasal dari Fren dengan harga
20% di atas harga perolehan Fren. Selama tahun 2003 Fren membeli barang dagang dari entitas
lain sebanyak Rp 20.000.000 dan menjual barang dagangan senilai Rp 20.000.000 tersebut
kepada Smart dengan harga Rp 24.000.000, dan Smart menjual semua barang dagangannya pada
para pelanggannya dengan harga Rp 30.000.000, ayat jurnal yang berhubungan dengan barang
dagangan dicatat dengan buku terpisah Fren dan Smart adalah sebagai berikut :
Pada akhir tahun 2006, penjualan Fren termasuk yang dijual ke Smart, adalah Rp 24.000.000 dan
harga pokok penjualannya termasuk harga barang dagangan yang ditransfer ke Smart sebesar Rp
20.000.000. Penjualan Smart termasuk penjualan barang dagang kepada entitas lain, Rp
30.000.000 dan harga pokok penjualannya sebesar Rp 24.000.000. Karena Fren dan Smart
dianggap sebagai entitas tunggal untuk tujuan pelaporan, penjualan dan harga pokok penjualan
gabungan disajikan terlalu besar sejumlah Rp 24.000.000. Kelebihan tersebut dieliminasi dalam
kertas kerja konsolidasi. Eliminasi kertas kerja adalah sebagai berikut: (dalam ribuan)
Fren 100% Smart Penyesuaian dan Eliminasi Konsolidasi
Harga pokok
Eliminasi kertas kerja tidak mempengaruhi laba bersih konsolidasi karena jumlah eliminasi
penjualan dan harga pokok penjualan adalah sama, dan gabungan laba bruto sama dengan laba
bruto konsolidasi. Selain eliminasi pos laba untuk perusahaan, eliminasi piutang dan hutang antar
Entitas konsolidasi merealisasikan dan mengakui laba atas penjualan antar perusahaan
afiliasi pada saat barang dijual kepada entitas luar. Persediaan akhir perusahaan afiliasi pembeli
mencerminkan laba dan rugi atas penjualan antar perusahaan karena persediaan tersebut lebih
mencerminkan harga transfer perusahaan. Sebelum itu terjadi, laba dan rugi atas penjualan antar
perusahaan tidak direalisasi, dan pengaruhnya harus dieliminasikan dalam proses konsolidasi.
Persediaan akhir afiliasi pembeli mencerminkan laba dan rugi atas penjualan antar perusahaan
karena persediaan tersebut lebih mencerminkan harga transfer antar perusahaan dari pada biaya
pada entitas yang di konsolodasi. Eliminasinya adalah debit pada harga pokok penjualan dan
kredit pada persediaan akhir untuk jumlah laba yang belum direalisasi. Kredit tersebut
mengurangi persediaan atas dasar harga perolehan pada entitas yang dikonsolidasi; dan debit
tersebut, jika dianggap berhubungan dengan eliminasi pembeliaan antar perusahaan, mengurangi
Contoh Kasus 2
Selama 2007 Fren membeli barang dagang dari entitas lain sebanyak Rp 30.000.000 dan
menjual barang dagang senilai Rp 30.000.000 tersebut kepada Smart sehargaRp 36.000.000.
kepada para jurnal yang berhubungan dengan transfer barang dagang antar perusahaan selama
Penjualan Fren tahun 2007 kepada Smart Rp 36.000.000 dan harga pokok penjualannya
mencerminkan harga pokok dagangan yang ditransfer kepada Smart sebesar Rp 30.000.000,
Penjualan Smart tahun 2007 sebesar Rp 37.500.000 terdiri dari barang dagang yang diperoleh
dari Fren, dan harga pokok penjualannya sebesar Rp 30.000.000 dari Rp 36.000.000 harga
transfer barang dagangan yang diperoleh Fren. Hal ini sama dengan Rp 30.000.000/Rp
36.000.000 atau 5/6. Sisa barang dagang yang diperoleh dari Fren tahun 2007 tetap ada dalam
persediaan Smart pada tanggal 31 Desember 2007 dengan harga transfer Rp 6.000.000, termasuk
laba yang belum direalisasi sebesar Rp 1.000.000 ( berasal dari sisa laba 1/6 x Rp 6.000.000)
Jurnal eliminasi dalam kertas kerja oleh Fren Corporation adalah sebagai berikut :
Penjualan Rp 36.000.000
b. Laba yang belum direalisasi, pada persediaan akhir tahun masih tersisa sebesar Rp
Persediaan Rp 1.000.000
Kertas kerja eliminasi yang dibuat oleh Fren tahun 2007 sebagai berikut : (dalam ribuan)
Penjualan Rp 6.000
Neraca
Persediaan
Debit harga pokok penjualan pada jurnal eliminasi diatas mengurangi laba dengan peningkatan
harga pokok penjualan konsolidasi, dan kredit mengurangi nilai persediaan dari harga transfer
antar perusahaan menjadi harga perolehan. Dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan,
persediaan akhir Smart disajikan terlalu besar sejumlah laba yang belum direalisasi Rp 1.000.000
Oleh karena persediaan akhir yang disajikan terlalu besar menyebabkan harga pokok penjualan
terlalu rendah dan laba bruto menjadi terlalu tinggi, kesalahan tersebut diperbaiki dengan ayat
jurnal kertas kerja b, yang menambah (debit) harga pokok penjualan dan mengurangi (kredit)
persediaan akhir yang disajikan terlalu besar tersebut. Ayat jurnal eliminasi ini mengurangi laba
bruto konsolidasi sebesar Rp 1.000.000 ( pengaruh pada laporan laba rugi) dan persediaan akhir
Laba yang belum direalisasi dalam persediaan akhir akan direalisasi ketika barang
dagang dijual kepada pihak diluar entitas yang di konsolidasikan. Realisasi terjadi pada periode
fiskal berikutnya, sehingga pengakuan ditunda sampai tahun berikutnya. Pengakuan laba yang
belum direalisasi mengharuskan kredit harga pokok penjualan pada kertas kerja karena jumlah
persediaan awal tercermin dalam harga pokok penjualan jika sistem perpetual yang digunakan.
Debit pada kertas kerja yang berhubungan menjadi rumit karena penjualan, presentase hak
minoritas, dan metode yang digunakan oleh induk perusahaan dalam mencatat anak perusahaan
Penjualan oleh induk perusahaan kepada anak perusahaan disebut dengan penjualan arus
ke bawah ( downstream sales ) dan penjualan oleh anak perusahaan kepada induk perusahaan
disebut dengan penjualan arus ke atas ( upstream sales ). Istilah arus keatas dan arus kebawah
berhubungan dengan diagram struktur afiliasi yang menempatkan induk perusahaan di atas.
Maka, penjualan dari atas ke bawah adalah arus ke bawah dan penjualan dari bawah ke atas
dalam laporan keuangan konsolidasi dengan mengabaikan apakah penjualan tersebut arus ke atas
atau arus ke bawah. Demikian juga setiap laba bruto yang belum direalisai dalam persediaan
dieliminasi semuanya untuk penjualan arus ke bawah dan arus ke atas. Tetapi pengaruh laba
yang belum direalisasi pada laporan terpisah induk perusahaan ( sebagai investor ) dan pada
ditentukan oleh penjualan antar perusahaan dan persentase kepemilikan pada anak perusahaan,
kecuali anak perusahaan dimiliki 100% yang tidak mempunyai hak minoritas.
Dalam penjualan arus ke bawah, pendapatan terpisah induk perusahaan meliputi seluruh
jumlah laba yang belum direalisasi ( dalam akun penjualan dan harga pokok penjualannya ), dan
pendapatan anak perusahaan tidak terpengaruh. Jika penjualan adalah arus ke atas, dalam laba
bersih anak perusahaan termaksud jumlah laba yang belum direalisasi ( dalam akun penjualan
dan harga pokok penjualannya ), pendapatan induk perusahaan tidak terpengaruh. Seluruh
jumlah penjualan dan harga pokok penjualan antar perusahaan dieliminasi dalam proses
konsolidasi dengan mengabaikan apakah penjualan tersebut arus kebawah atau arus keatas.
Tetapi pendapatan hak minoritas mungkin terpengaruh jika laba bersih anak perusahaan
memasukkan laba yang belum direalisasi ( situasi arus ke atas ), sebaliknya pendapatan hak
minoritas tidak terpengaruh jika pendapatan terpisah induk perusahaan memasukkan laba yang
belum direalisasi ( situasi arus ke bawah ). Hal ini di karenakan pemegang saham minoritas
hanya mempunyai kepemilikan atas pendapatan anak perusahaan. Jika laba bersih anak
perusahaan disajikan terlalu besar ( dari sudut pandang entitas yang di konsolidasikan ),
pendapatan yang dialokasikan kepada hak minoritas seharusnya di dasarkan pada pendapatan
anak perusahaan yang telah direalisasi. Pendapatan anak perusahaan yang telah direalisasi adalah
laba bersih yang di laporkan anak perusahaan yang disesuaikan dengan laba antar perusahaan
Penjualan oleh induk perusahaan kepada anak perusahaan meningkatkan penjualan, harga
pokok penjualan dan laba bruto induk perusahaan tetapi tidak mempengaruhi pendapatan anak
perusahaan sampai barang dagang tersebut dijual kembali kepada pihak luar. Karena laba bruto
atas barang dagang yang dijual secara arus kebawah dan sisanya yang terdapat dalam persediaan
anak perusahaan meningkatkan pendapatan induk perusahaan, maka jumlah tersebut harus
dieliminasi dari laporan laba bersih induk perusahaan berdasarkan metode ekuitas. Konsisten
dengan konsep konsolidasi satu baris, hal ini dilakukan dengan mengurangi pendapatan investasi
dan akun investasi. Dalam laporan keuangan konsolidasi, laba bruto yang belum direalisasi
dieliminasi dengat meningkatkan harga pokok penjualan konsolidasi dan mengurangi persediaan
barang dagang atas dasar harga perolehan bagi entitas yang terkonsolidasikan. Penyajian
persediaan akhir yang lebih besar dari sudut pandang konsolidasi menyebabkan harga pokok
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/361838435/MAKALAH-Laba-Atas-Transaksi-Antara-
Perusahaan-Persediaan
https://www.scribd.com/doc/67047539/LABA-ATAS-TRANSAKSI-ANTAR-
PERUSAHAAN-PERSEDIAAN
http://aetherians.blogspot.co.id/2014/11/laba-atas-transaksi-antar-perusahaan.html