Telaah Kebutuhan Akreditasi Jci 2016
Telaah Kebutuhan Akreditasi Jci 2016
A. LATAR BELAKANG
Tim Akreditasi Rumah sakit mempunyai tugas menyiapkan seluruh kegiatan
untuk terwujudnya RSUP H. Adam Malik terakreditasi Nasional (KARS) dan
Internasional (JCI). Dalam melaksanakan tugasnya Tim Akreditasi
menyelenggarakan fungsi :
1. Menyusun seluruh proses persiapan dan pelaksanaan Akreditasi Nasional
(KARS) dan Internasional (JCI).
2. Menetapkan waktu pelaksanaan akreditasi Nasional (KARS) dan Internasional
(JCI)
3. Melakukan koordinasi dengan semua unit kerja dan POKJA untuk memastikan
persiapan dan pelaksanaan Akreditasi Nasional (KARS) dan Internasional
(JCI)
b. Bagi Pasien
Pasien ataupun masyarakat dapat memperoleh pelayanan dan perawatan
kesehatan dengan mutu yang terjamin sehingga tidak perlu mencari
pelayanan kesehatan diluar negeri.
3. Penjelasan Kebutuhan
Akreditasi JCI edisi 5 adalah proses penilaian pelayanan kesehatan di RSUP
H. Adam Malik yang bertujuan untuk mengukur mutu dan keamanan pelayanan
yang diberikan rumah sakit kepada masyarakat internasional melalui
pengadaan pendidikan/pelatihan, publikasi, konsultasi dan evaluasi sehingga
tercapainya visi RSUP. H. Adam Malik untuk “Menjadi Rumah Sakit Pendidikan
dan Pusat Rujukan Nasional yang terbaik dan bermutu di Indonesia pada tahun
2019”.
Proses akreditasi dilakukan oleh lembaga independen (non governmental) dan
non-profit yang memiliki kewenangan untuk memberikan penilaian tentang
kualitas pelayanan yang bermutu. Lembaga akreditasi internasional yang telah
diakui oleh dunia adalah salah satunya JCI ( Joint Commision Internasional)
yang telah bekerja dengan organisasi perawatan kesehatan, departemen
kesehatan dan organisasi global.
Dalam melaksanakan proses akreditasi JCI, akan melihat apakah pelaksanaan
pelayanan yang kita berikan sudah cocok dengan standar JCI dengan
melakukan survey/penilaian.
Tahapan survey dalam istilah JCI :
1. Mock Survey: Melihat berapa jauh persiapan RSUP. H. Adam Malik untuk
diakreditasi JCI, belum ada penilaian dalam arti akreditasi yang sebenarnya
tetapi surveior akan memberitahu rumah sakit dimana yang masih kurang,
memberi pelatihan/bimbingan untuk memperbaiki kekurangan dari setiap
elemen pada standar penilaian.
3. Focused Survey: yaitu on-site survey (surveior JCI datang ke rumah sakit)
tetapi tidak full survey, melainkan terbatas pada hal-hal khusus (standar
atau komponen penilaian tertentu. Kedalam golongan survey ini,
termasuklah:
a. For-cause survey: bila JCI menilai ada standar yang sama sekali tidak
dipatuhi padahal standar itu sangat vital, misalnya menyangkut patient
care, safety issues, reulatory issues or sanctions, maupun issue-issue
serius lainnya.
b. Extention Survey: survey yang dilakukan JCI bila ada perubahan
mendasar pada rumah sakit yang akan diakreditasi, misalnya perubahan
kepemilikan, rumah sakit berpindah tempat, penutupan sebagian unit
pelayanan rumah sakit, perubahan profil rumah sakit.
4. Biaya (Anggaran)
Biaya anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Akreditasi JCI di RSUP H.
Adam Malik tahun 2017 sejumlah Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah)
terlampir.
5. Penutup
Demikian RBA analisa kebutuhan akreditasi JCI RSUP H. Adam Malik tahun
2017 ini disusun, semoga dapat dicapai sesuai dengan strategi, kebijakan dan
program-program yang selama ini telah ditetapkan. Atas perhatiannya
diucapkan terima kasih.