Menu Kegiatan :
Instansi Pelaksana :
A. LATAR BELAKANG
(Berisi gambaran tentang urgensi pelaksanaan kegiatan tersebut di daerah pengusul, manfaat bagi
pelaksanaan kegiatan secara luas bagi masyarakat serta kaitan pelaksanaan kegiatan dengan
prioritas DAK Penugasan /Afirmasi. Contohnya: Mendukung pengembangan ekonomi lokal,
mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional/KSP), dst.)
B. TUJUAN
(Berisi tujuan dari pelaksanaan kegiatan. Sebagai contoh untuk meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia/SDM di daerah, pengembangan ekonomi lokal, penyediaan sarana pelayanan dasar, dsb )
(Berisi target output dan outcome yang ingin dicapai dari pelaksanaan per-rincian kegiatan DAK
Fisik TA.2019 beserta usulan anggaran yang diajukan)
Contoh:
(Berisi kriteria penerima manfaat atau daftar penerima manfaat yang ditargetkan. Sebagai contoh:
daftar sekolah target penerima/ruas jalan yang akan dibangun/daftar pasar yang akan
dibangun/UPTD yang akan menerima)
(Berisikan penjabaran atas kebutuhan anggaran serta lokasi paling detail dari setiap rincian kegiatan
yang diinginkan, yakni hingga kecamatan, kelurahan/desa dan lokus (jika ada)).
Contoh:
(Berisi penjelasan atas sumber pendanaan yang berasal dari APBD Non-DAK atau sumber pendanaan
lainnya misalnya hibah yang berkaitan atau mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut jika ada.
Contohnya: adanya alokasi Rp. 5Milyar dalam APBD Non-DAK untuk pembebasan lahan).
(Berisi penjelasan atas organisasi atau instansi pelaksana kegiatan dan nomenklatur tidak boleh
disingkat. Contoh: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi/Kabupaten/Kota.......).
G. METODE PELAKSANAAN
H.KETERANGAN LAINNYA
(Tanggal)
(Provinsi/Kabupaten/Kota..),
*) Usulan berdasarkan kepada kebutuhan di daerah dan dapat dilakukan penyesuaian terhadap
target output/outcome, indikasi anggaran, target penerima serta lokasi jika pagu alokasi per-daerah
DAK Fisik telah ditetapkan.
**) Data yang disampaikan sama dengan data yang diinput dalam aplikasi KRISNA DAK. Apabila ada
perbedaan maka data di dalam aplikasi yang dipergunakan / menjadi acuan.
***) Pejabat dapat berasal dari Eselon II atau Eselon III Instansi.