Desi Salwani
Abstract. Osteoporosis is defined as low bone mass density that increase fractur risk. In
US, 0steoporosis affecting approximately 1 of 2 old women and increase fractur risk,
morbidity and mortality. Hipertiroidisme causes bone turnover and stimullates bone
remodelling cycle, cortikal (hip and forearm) than trabecular (spine). Hypertiroidisme was
associated with bone remodelling, reduced bone density, osteoporosis and could increase
fracture risk. High concentration of thyroid hormone causes osteoporosis and increase
fracture risk. Changes in bone metabolism are associated with negative calcium balance,
hypercalciuria and, rarely, hypercalcemia Management of hypertiroidisme affects bone
density. (JKS 2013; 3: 179-186)
179
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 13 Nomor 3 Desember 2013
Proses Modelling dan Remodelling komposisi materi dan struktur dari tulang.
Terdapat 3 sel yang terlibat dalam Modelling tulang terjadi dengan cara
metabolisme tulang yaitu osteoblas, deposisi tulang baru tanpa didahului proses
osteosit dan osteoklas. Osteoblas berasal resorbsi, sedangkan proses remodelling
dari prekursor mesensim yang bertanggung ditandai oleh adanya resorbsi tulang yang
jawab terhadap pembentukan tulang, diikuti formasi tulang. Tujuan proses
sekresi kolagen dan osteoid, merupakan modelling dan remodelling pada masa
matriks tulang nonmineralisasi. Deposisi pertumbuhan adalah mencapai puncak
dan presipitasi kalsium dan fosfat kekuatan tulang, selanjutnya modelling
menyebabkan terbentuknya kristal hidroksi tulang masih terus terjadi untuk
apatit sehingga terbentuk sistem harves meningkatkan ukuran tulang dan
yang kokoh. Osteoklas merupakan sel yang remodelling untuk mempertahankan
mengabsorbsi tulang, terutama matriks kekuatan tulang melalui pembersihan
mineralisasi.5,6 retakan mikro dan diganti oleh tulang yang
Aktivitas selular pada proses modelling baru.5,6
dan remodelling akan menentukan
180
Desi Salwani, Osteoporosis pada Hipertiroidisme
181
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 13 Nomor 3 Desember 2013
182
Desi Salwani, Osteoporosis pada Hipertiroidisme
pada TSH normal tidak mempengaruhi sejumlah penelitian telah dilakukan.9 Pada
risiko fraktur.14 penelitian terhadap 7209 pasien
hipertiroidisme yang telah diobati dengan
Penyakit Tiroid dan Fraktur radioiodin menunjukkan peningkatan
Hipertiroidisme yang tidak diterapi kematian terkait fraktur, paling sering
menimbulkan osteoporosis berat dan fraktur femur.9
fraktur patologis, namun risiko fraktur Penelitian retrospektif pada 864 pasien
jangka lama pada pasien hipertiroidisme hipertiroidisme menunjukkan terjadinya
yang telah diterapi masih kurang data dan peningkatan risiko fraktur spontan.9
Penanda bone turnover digunakan untuk osteoprotegerin akan tetap tinggi lebih
mengetahui perubahan metabolisme pada lama dibandingkan penanda berkaitan
hipertiroid dan terapi hormon tiroid. dengan resorbsi tulang.9,17 Pyr merupakan
Osteocalcin serum (OC) dan bone-specific petanda yang sensitif terhadap perubahan
alkaline phosphatase (B-ALP) dihasilkan metabolisme tulang pada hipertiroidisme.16
oleh osteoblas dan menggambarkan Calcium bone index (CaBi) ju menurun
pembentukan tulang. Penanda lain seperti : pada tirotoksikosis.18
tartrase-resistant acid phosphatase, Bone densitrometry (BMD) bermanfaat
hidroksiprolin urin, deoksipiridinolin urin mengukur densitas tulang seperti dual
Pyr), N terminal dan C-terminal energy x-ray absorbmetry (DXA), single x-
telopeptida kolagen tipe I serum, N- ray absorbmetry (SXA), Quantitative
teminal telopeptida kolagen tipe I computed tomografi (QCT) dan
crsosslink dari urin dan C-terminal Quantitative ultrasound (QUS). DXA
teloppetida urin.9,16 Penanda bone turnover sering digunakan karena biaya murah,
akan meningkat pada hipertiroid. Penanda radiasi lebih sedikit dan akurat. QCT
yang berkaitan dengan pembentukan digunakan untuk mengukur BMD
tulang seperti B-ALP, osteocalcin dan spinal.15,19
183
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 13 Nomor 3 Desember 2013
184
Desi Salwani, Osteoporosis pada Hipertiroidisme
Tabel 4 Skrining dan tatalaksana berdasarkan risiko osteoporosis dan risiko fraktur22
185
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 13 Nomor 3 Desember 2013
186