BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Landasan Teori
Fisika sebagai bagian dari sains memiliki dua sisi yaitu proses dan
imajinatif dan gagasan itu akan tetap sebagai gagasan imajinatif selama
13
dalam kegiatan sains termasuk fisika. Oleh karena itu melalui penggunaan
menemukan produk sains berupa fakta, konsep, teori dan prinsip serta
berkembang.
bermanfaat bagi mereka maupun bagi orang lain (De Porter: 2010:34).
metode belajar yang tepat siswa dapat meraih prestasi belajar secara
berlipat ganda. Salah satu dari metode ini adalah bahwa pelajar harus
masuk untuk informasi baru akan lebih lebar dan terekam dengan baik.
Asas utama atau alasan dasar dari segala strategi, model dan
Jika hal tersebut dapat dilaksanakan, maka baik guru maupun siswa
pujian pada siswa yang terlibat aktif pada pelajaran kita, misalnya
dengan memberi tepuk tangan, berkata: bagus, baik, dan lain lain.
keseimbangan.
1) Tumbuhkan
oleh guru.
2) Alami
3) Namai
akan berarti.
4) Demonstrasikan
dalam hati.
5) Ulangi
rasa tahu dari materi yang telah dialami siswa secara langsung,
pelajarinya.
6) Rayakan
mereka.
4) Menjaga agar komunitas kelas tepat berjalan agar peserta didik tetap
kreatifitas siswa maka perlu disertai dengan penggunaan teknik mind map.
Sugiarto (2004 : 75) peta pikiran adalah teknik meringkas bahan yang
Dari uraian diatas dapat dinyatakan bahwa teknik mind map (peta
yang diterima.
Peta pikiran yang dibuat oleh siswa dapat bervariasi setiap hari.
diperoleh siswa ketika berada di ruang kelas pada saat proses belajar
menggabungkan kerja otak kanan dengan kerja otak kiri yang masing-
ahli bedah.
dan otak kiri memiliki peranan yang sangat penting dalam memahami
mind map adalah kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna,
mengaktifkan otak.
6) Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Karena kata kunci
map
dalam membuat peta pikiran : (a) gunakan warna berbeda untuk setiap
dengan lebih baik, belajar lebih cepat dan efisien, melihat gambar
keseluruhan.
menggunakan mind map tidak bersifat kaku atau dibatasi. Mind map
pelajaran.
28
4. Kompetensi Pembelajaran
teach each student the basic knowledge, Skill, attitudes, and values
perbuatan yang bisa diamati dan sebagai konsep yang mencakup aspek-
dan keterampilan.
langsung dirasakan oleh peserta didik. Dalam hal ini penilaian hasil belajar
a. Ranah Kognitif
kognitif menjadi dua kategori, (a) Taraf yang paling rendah, yaitu
pengetahuan dan (b) taraf yang lebih tinggi, yang meliputi pemahaman
yang dimiliki oleh siswa adalah tes. Ada dua jenis tes yang digunakan
untuk mengukur aspek kognitif siswa yaitu tes objektif dan tes essay.
30
Deskripsi ranah kognitif dan tujuan umum pengajaran dapat dilihat pada
Ranah Kognitif
Kategori dari taxonomi Tujuan umum pengajaran
1. Pengetahuan : Mengingat a. Mengetahui istilah-istilah
materi yang telah dipelajari b. mengetahui fakta tertentu
dari fakta-fakta hingga teori c. mengetahui konsep dasar
abstrak. Merupakan tingkat d. mengetahui prinsip-prinsip.
terendah dari hasil belajar
2. Pengertian : kemampuan a. Mengerti fakta dan prinsip
menangkap arti materi dengan b. Menginterpretasi bahan verbal
menerjemahkan, c. Menginterpretasi diagram dan grafik
menginterpretasi bahan, d. Menerjemahkan materi verbal ke dalam
meramalkan. rumus matematika.
e. Mengestimasi penggunaan data.
f. Mempertimbangkan metode dan
prosedur.
3. Aplikasi : penggunaan a. Menggunakan prinsip dan konsep
kemampuan dalam b. menggunakan hukum dan teori dalam
menggunakan bahan yang praktek
telah dipelajari ke dalam c. memecahkan soal matematis
situasi baru dan konkrit. d. membuat diagram dan grafik
e. menggunakan metode dan prosedur
secara benar.
4. Analisa : kemampuan a. Mengenai asumsi yang tak dinyatakan
memecahkan bahan ke dalam b. Mengenal kesalahan berpikir logis
komponen bagian-bagiannya, c. Membedakan fakta dan petunjuk,
sehingga struktur mengevaluasi relevansi data.
organisasinya nampak d. Menganalisa struktur organisasi dari
hubungan antar bagian, suatu pekerjaan seni, musik dan tulisan.
menganalisa hubungan dan
prinsip organisasinya.
5. Sintesa : kemampuan a. Menulis suatu tema terorganisasi.
meletakkan bagian-bagian b. Berbicara dengan bahasa baik, menulis
untuk satu keseluruhan. cerita pendek, merencanakan
Menggunakan tingkatan eksperimen integrasi pengalaman ke
kreatif dengan tekanan pada arah probleng solving.
formulasi struktur baru. c. Memformulasi suatu skema baru untuk
mengklasifikasikan obyek.
6. Evaluasi kemampuan a. Mempertimbangkan konsistensi logis
mempertimbangkan nilai dari dari materi tertulis.
materi untuk suatu tujuan b. Mempertimbangkan kesesuaian dengan
31
Ranah Kognitif
Kategori dari taxonomi Tujuan umum pengajaran
tertentu. Pertimbangan ini konklusi yang ditunjang dengan data.
didasarkan kriteria yang jelas. c. Mempertimbangkan nilai suatu
Merupakan hasil belajar pekerjaan dengan menggunakan
tertinggi. kriteria internal.
d. Mempertimbangkan nilai suatu
pekerjaan dengan menggunakan
standar kebenaran eksternal.
Sumber: Slameto (1988)
di atas maka domain kognitif pada penelitian ini sampai pada tingkat
analisis.
tinggi atau sama dengan KKM yang ditetapkan yaitu 72 dan 75%
secara klasikal.
b. Ranah Afektif
konsep diri, nilai dan moral. Kondisi ini tidak dapat dideteksi dengan tes
32
berikut ini.
Ranah Afektif
Kategori dari Taxonomi Tujuan Umum Pengajaran
1. Menerima a. Mendengarkan penuh perhatian.
b. Menunjukkan kesadaran belajar.
c. Mengikuti sungguh-sungguh aktifitas
sekolah.
2. Menjawab a. Berpartisipasi dalam diskusi
b. Menyelesaikan kerja lab
c. Melaporkan tugas tertentu.
d. Menunjukkan interest dalam pelajaran,
suka menolong orang lain.
3. Menilai a. Apresiasi peranan science dalam hidup
kita.
b. Menunjukkan sikap mampu
memecahkan soal.
4. Organisasi a. Mengenal keseimbangan antara
kemerdekaan diri dan tanggung jawab.
b. Mempertanggungjawabkan tingkah
lakunya.
c. Menyadari kekuatan dan
kelemahannya.
5. Karakterisasi dari nilai a. Menunjukkan kepercayaan diri
b. Mempraktekkan kerja sama
c. Menunjukkan disiplin diri
Sumber: Slameto (1988)
33
berikut.
1) Instrumen sikap
Sikap merupakan kecendrungan merespon secara konsisten baika
siswa.
5) Instrumen moral
Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui moral siswa.
Depdiknas telah menyusun rambu-rambu penilaian ranah afektif yang
No Dimensi Indikator
1 Disiplin Datang dan pulang tepat waktu, mengikuti kegiatan
34
No Dimensi Indikator
dengan tertip
2 Bersih Membuang sampah pada tempatnya, mencuci
tangan sebelum makan, membersihkan tempat
kegiatan, merawat kebersihan diri
3 Tanggung jawab Menyelesaikan tugas pada waktunya, berani
menanggung resiko
4 Sopan santun Berbicara dengan sopan, bersikap hormat pada
orang lain, berpakaian sopan, berposisi duduk
denga sopan
5 Hubungan social Menjalin hubungan baik dengan guru, menjalin
hubungan baik dengan sesama teman, menolong
teman, Mau bekerjasama dalam kegiatan yang
positif
6. Jujur Menyampaikan pesan apa adanya, mengatakan apa
adanya, tidak berlaku curang
7 Pelaksanaan ibadah Melaksanakan sembahyang, menunaikan ibadah
ritual puasa, berdoa
Sumber: Direktorat pembinaan SMA (2010 :11)
b) Aspek kepribadian peserta didik
Penilaian kepribadian dilakukan melalui pengamatan terhadap
No Dimensi Indikator
1 Bertanggung jawab Tidak menghindari kewajiban, melaksanakan
tugas sesuai dengan kemampuan, menaati tata
tertib sekolah, memelihara fasilitas sekolah.
2 Percaya diri Tidak mudah menyerah, berani menyatakan
pendapat, berani bertanya, mengutamakan usaha
sendiri daripada bantuan
3 Saling menghargai Menerima pendapat yang berbeda, memaklumi
kekurangan orang lain, mengakui kelebihan
orang lain, dapat bekerjasama
4 Bersikap santun Menerima nasehat guru, menghindari
permusuhan dengan teman, menjaga perasaan
orang lain
5 Kompetitif Berani bersaing, menunjukkan semangat
berpartisipasi, berusaha ingin lebih maju,
memiliki keinginan untuk tahu
Sumber: Direktorat pembinaan SMA (2010 :12)
c) Pedoman observasi aktifitas belajar peserta didik
Aktifitas belajar siswa diamati guru selama proses pembelajaran
aktifitas belajar siswa dan indikatornya dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 9. Pedoman Observasi Aktifitas Belajar Peserta Didik
No Aktifitas Indikator
1. Antusias Peserta Peserta didik memperhatikan penjelasan guru,
didik dalam peserta didik tidak mengerjakan pekerjaan yang
mengikuti lain
pembelajaran
2. Interaksi siswa Peserta didik bertanya kepada guru, peserta
dengan guru didik menjawab pertanyaan, peserta didik
memanfaatkan guru sebagai narasumber, peserta
didik memanfaatkan guru sebagai fasilitator
3. Interaksi antar Peserta didik bertanya kepada teman satu
peserta didik kelompok, peserta didik menjawab pertanyaan
teman dalam satu kelompok, peserta didik
bertanya kepada teman dalam kelompok lain,
peserta didik menjawab pertanyaan teman dalam
kelompok lain
4. Kerjasama Peserta didik membantu teman dalam kelompok
kelompok yang mempunyai masalah, peserta didik
meminta bantuan kepada teman, jika mengalami
masalah, peserta didik mencocokkan jawaban
/konsepsinya dalam satu kelompok, adanya
pembagian tugas dalam kelompok
5 Aktivitas peserta Peserta didik mengemukakan pendapatnya,
didik dalam peserta didik menanggapi pertanyaan /pendapat
kelompok teman sejawat, peserta didik mengerjakan tugas
kelompok, peserta didik menjelaskan
pendapat/pekerjaannya
6. Partisipasi Peserta didik mengacungkan tangan untuk ikut
peserta didik menyimpulkan, peserta didik merespon
dalam pernyataan atau simpulan teman, peserta didik
menyimpulkan menyempurnakan simpulan yang dikemukakan
hasil oleh temannya, peserta didik menghargai
pembahasannya pendapat teman
Sumber: Direktorat pembinaan SMA (2010 :58)
Di dalam Juknis penyusunan perangkat penilaian afektif dinyatakan bahwa
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka penelitian ini dibatasi pada
indikator, (a) Rasa ingin tahu terhadap materi yang akan dipelajari, (b)
pembelajaran
c. Ranah Psikomotor
1) Meniru (Immitation)
2) Manipulasi
4) Artikulasi
5) Naturalisasi
10 berikut ini.
Tabel 10. Ranah Pembelajaran Psikomotor (di adaptasi dari Krathwoll, at al)
Ranah Psikomotor
Kategori dari Taxonomi Tujuan Umum Pengajaran
1. Persepsi : menunjuk kepada Stimulasi sensoris, mendengar
proses kesadaran akan adanya isyarat, melihat bentuk, angka.
perubahan setelah keaktifan : Menyentuh bentuk sesuatu.
melihat, mendengar, Merasakan : pahit, manis,
menyentuh, merasakan, membaui dan memegang sesuatu.
membaui, serta gerak dari urat Diskriminasi dari tanda-tanda :
syaraf kita. mengikuti perubahan, menjawab
dengan gerak, memisahkan
38
Ranah Psikomotor
Kategori dari Taxonomi Tujuan Umum Pengajaran
konsep.
2. Kesiapan : menunjuk langkah Kesiapan mental : memilih dan
lanjuta setelah adanya persepsi membuat sintesa. Kesiapan fisik:
kemampuan dalam dalam menyesuaikan kemampuan
membedakan, memilih, neuromuscular. Kesiapan
menggunakan neoromuscular emosional dalam merespons
yang tepat dalam membuat menurut sikap yang tepat.
response.
3. Respons terpimpin : dengan Imitasi : mempertunjukkan
persepsi dan kesiapan di atas, sesuatu, trial and error
mengembangkan kemampuan memecahkan problem. Mengikuti :
dalam aktifitas mencatat dan petunjuk samapai denga yang
membuat laporan. belum dikenal. Mengadakan
eksperimentasi : membuat
singkatan, menggambar, menyusun
dan sebagainya.
4. Mekanisme : penggunaan Memilih : bahan, alat,
sejumlah skill dalam aktifitas perlengkapan, merencanakan :
yang kompleks, meliputi 1, 2 aktifitas dan waktu. Melatih : skill
dan 3 di atas. menyusun dan merangkaikan.
Melakukan : tugas dengan baik,
bertanggung jawab dan cepat
memperkirakan hasil.
5. Respons yang kompleks Adapsi : terhadap sumber
menggunakan sikap dan perencanaan dan prosedur yang
pengalaman 1, 2, 3, dan 4 di tepat. Penggunaan skill dan
atas, penggunaan perencanaan memilih profesi. Melaporkan dan
tes, pengembangan model. menjelaskan.
Sumber: Slameto (1988)
Sejumlah penelitian tentang quantum teaching dan teknik mind map telah
penelitian tentang peningkatan aktivitas dan hasil belajar fisika melalui model
peningkatan yaitu aspek kognitif meningkat dari nilai rata-rata 73.04 menjadi
80.21, aspek afektif dari kategori cukup ( 45.07% ) pada siklus I menjadi
kategori baik ( 71.42% ) pada siklus II. Aspek kinerja dan produk juga
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran Fisika
Kompetensi Meningkat
D. Hipotesis Tindakan
41
Negeri 1 Baso
Negeri 1 Baso