Biaya 3
Biaya 3
PRAKARYA
TENTANG : PEMBIAYAAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK II
CRISTIN MELISA
ARYA RAHMA CAHAYA
DEVI SUSANTI
PERDIAN ANGGARA SAPUTRA
BEP (Break Even Point) adalah titik dimana pendapatan dari usaha sama dengan modal yang
dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan
B. Biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi,
sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
a. Biaya produksi
Adalah biaya yang terjadi dalam departemen produksi yaitu keseluruhan biaya yang
dikorbankan untuk memproduksi barang. Biaya produksi terdiri dari :
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead pabrik ( penyusutan pabrik, biaya listrik & air, gaji mandor, biaya
pemeliharaan, biaya bahan penolong dan lain-lain yang tidak berhubungan langsung dengan
kegiatan proses produksi tetapi dibutuhkan)
Biaya bahan baku ditambah dengan biaya tenaga kerja disebut Prime cost. Sedangkan biaya
tenaga kerja ditambah biaya overhead disebut convertion cost.
b. Biaya administrasi
Adalah biaya yang meliputi kegiatan seluruh bagian perusahaan di antaranya; gaji pegawai
kantor, sewa kantor, biaya penyusutan peralatan kantor dan gedung kantor) . atau biaya yang
dikeluarkan diluar biaya produksi dan pemasaran.
c. Biaya penjualan
Adalah biaya yang berkaitan dengan penjualan barang , misalnya gaji bagian penjualan, sewa
ruang penjualan, biaya iklan, biaya pengiriman dsb.
a. Biaya Tetap
Biaya tetap atau biaya tidak langsung (Fixed cost) adalah biaya yang tidak mengalami
penambahan dalam jumlah totalnya walaupun volume penjualan atau kuantitas produksi
berubah. Biaya tetap tidak tergantung terhadap banyaknya produk yang dihasilkan
maupun jumlah penjualan.
Biaya tetap terbagi menjadi dua yaitu :
Commited fixed cost sebagian besar berupa biaya tetap yang timbul dari pemilikan
pabrik, ekuipmen, dan organisasi pokok
Perilaku biaya ini merupakan semua biaya yang tetap dikeluar kan, yang tidak dapat
dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan di dalam memenuhi tujuan
jangka panjangnya. Contoh : biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, sewa,
asuransi dan gaji karyawan utama.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel atau biaya langsung (Variable cost) adalah biaya tetap untuk per unit produk, dan
akan berubah bila mengalami perubahan dalam jumlah unit produksi maupun penjualan.
Contoh : buruh langsung, bahan baku, biaya bahan bakar
Engineered Variable Cost
Engineered Cost adalah biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran
kegiatan tertentu.
Merupakan biaya yang antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan erat dan
nyata. Contoh : biaya bahan baku.
Yakni merupakan biaya yang masukan dan keluarannya memiliki hubungan yang erat
namun tidak nyata (bersifat artifi sial).
Jika keluaran berubah maka masukan akan berubah sebanding dengan perubahan keluaran
tersebut. Namun jika masukan berubah, keluaran belum tentu berubah dengan adanya
perubahan masukan tersebut.
Keterangan:
FC : Biaya tetap (fixed cost)
VC : Biaya variabel per unit (variable cost)
P : Harga jual per unit
Contoh:
Dalam usaha aneka jus buah, biaya tetap yang harus dikeluarkan adalah Rp. 250.000,- dan
biaya variabelnya sebesar Rp. 3.000,- per unit. Direncanakan produk dijual dengan harga
Rp. 5.000,- per gelas. Maka titik-impas atau BEP usaha tersebut adalah:
Atau:
,-
Jadi, harus bisa menjual 125 gelas atau menjual jus buah sebesar Rp. 625.000,- supaya
usaha aneka jus buah tersebut mencapai titik-impas (BEP). Maksudnya adalah laku 125
gelas atau hasil Rp. 635.000,- tersebut sudah dapat digunakan untuk menutup semua
pengeluaran tanpa harus merugi. Ketika mampu menjual 126 gelas, maka 1 gelas itu
merupakan keuntungan yang diperoleh.