BAB V
PENGUJIAN THICKENING TIME
Dimana :
Bc =Konsistensi suspensi semen
T =Pembacaan harga torsi, g-cm
2. Stop Watch
3. Mixer
4. Timbangan
5.3.2.Bahan
1. Bubuk semen
2. NaCl
3. CMC
4. Air
5.6. Pembahasan
Grafik 5.1. Penambahan Additif Vs Thickening Time
Additif yang dipakai dalam percobaan ini yaitu NaCl dan CMC.
Penambahan NaCl ke dalam suspensi semen akan mempercepat proses
thickening time/pengerasan suspensi semen. Hal itu terjadi karena NaCl
bersifat mengikat H2O sehingga jumlah volume air dalam suspensi akan
berkurang dan menyebabkan suspensi semen cepat mengering. NaCl
termasuk accelerator yang mempercepat thickening time. Selain itu
accelerator juga bisa berupa CaCl2, Gypsum.
CMC merupakan salah satu contoh additif yang memperlambat
thickening time (retarder). Contoh lain retarder adalah Calcium
Lignosulfonate dan senyawa – senyawa organik.
Grafik penambahan NaCl Vs Thickening Time menunjukkan fluktuasi
yang cukup besar. Secara teori, suspensi semen yang ditambahkan NaCl,
maka thickening time akan meningkat. Pada grafik CMC Vs Thickening
Time diperoleh fluktuasi yang cukup besar, yang seharusnya bertambahnya
CMC akan menurunkan thickening time (memperlambat), dimana sifat
CMC adalah sebagai pengental.
Aplikasi di lapangan pengujian thickening time adalah untuk
menentukan pengaturan waktu pemompaan, dimana waktu pemompaan
harus lebih kecil dari thickening time. Jika tidak, dapat mengakibatkan
suspensi semen akan mengeras terlebih dahulu sebelum seluruh suspensi
semen mencapai target yang diinginkan.
5.7. Kesimpulan
1. Pengaruh zat additif ini adalah untuk mempercepat Thickening Time
2. Alat Atmosperic Consostometer dipakai untuk kondisi tekanan
atomosfer dan temperatur sampai 220oF
48