Anda di halaman 1dari 3

a.

Isi jiwa bangsa :


Penderitaan rakyat indonesia setelah berabad-abad tanpa ada rasa putus asa demi
mendapatkan kemerdekaan .

b. Terpendam bisu:
Di dalam merebut kemerdekaan, rakyat Bangsa Indonesia di kekang oleh kebudayaan barat.

Isi jiwa bangsa


maksud dari isi jiwa bangsa ialah keinginan bangsa indonesia untuk merasakan kemerdekaan
yang turun temurun sekian abad.
Terpendam bisu
Maksud dari terpendam bisu adalah inspirasi atau masukan dari masyarakat yang tidak dapat
dikeluarkan karena ketakutan masyarakat kepada budaya barat.

Jutifikasi Yuridis
Bangsa Indonesia telah secara konsisiten berpegang teguh pada Pancasila
dan UUD 1945, dengan mencantumkan rumusan Pancasila dalam Undang –
Undang Dasar yang telah berlaku di Indonesia dan beberapa Ketetapan MPR
Republik Indonesia.

 Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia (1945)

....dalam suatu susunan negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan


rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradap, persatuan Indonesia, dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

 Konsistensi Republik Indonesia Serikat (1949)

.... Maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu
Piagam negara yang berbentuk republik federasi, berdasarkan pengakuan ke
– Tuhanan Yang Maha Esa, perikemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan, dan
keadilan sosial...

 Undang – Undang Dasar Sementara Republik Indonesia (1950)


....Maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu
Piagam negara yang berbentuk republik kesatuan, berdasarkan pengakuan
ke – Tuhanan Yang Maha Esa, perikemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan,
dan keadilan sosial, untuk mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan,
perdamaian, dan kemerdekaan dalam masyarakat dan negara hukum
Indonesia Merdeka yang berdaulat sempurna.

 Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi


Manusia

Pasal 2:
Menugaskan kepada Presiden Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia untuk meratifikasi berbagai instrumen
Perserikatan Bangsa – Bangsa tentang Hak Asasi Manusia, sepanjang tidak
bertentangan dengan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.

 Ketetapan MPR RI No. V/MPR/2000 tentang Pemantapan


Persekutuan dan kesatuan Nasional

Arah kebijakan:
Menjadikan Pancasila ideologi yang terbuka dengan membuka wacana dan
dialog terbuka di dalam masyarakat sehingga dapat menjawab tantangan
sesuatu dengan visi Indonesia masa depan.
Pengertian:
Etika kehidupan berbagai bangsa merupakan rumusan yang bersumber dari
ajaran agama khususnya yang bersifat universal dan nilai – nilai luhur
budaya bangsa yang tercantum dalam Pancasila sebagai acuan dasar dalam
berfikir, bersikap, dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa.

Justifikasi Teoritis – Filsafati


Merupakan usaha manusia untuk mencari kebenaran Pancasila dari sudut
olah pikir manusia atau dari konstruksi nalar manusia secara logis. Pada
umumnya, olah pikir filsafati dimulai dengan suatu aksioma, yakni suatu
kebenaran awal yang tidak perlu dibuktikan lagi, karena hal tersebut
dipandang sebagai suatu kebenaran yang hakiki. Dalam membuktika
kebenaran Pancasila, para pendiri negara mengawalinya dengan aksiome:
“manusia danalam seperti ini adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam
suatu pertanian yang selaras atau harmoni”. Aksioma ini dapat ditemukan
rumusannya dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea kedua, keempat, dan
pasal 29.

Alinea Kedua,
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan didorong oleh keinginan
luhur, supaya kehidupan berbangsa yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaanya.
Alinea keempat,
....yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa,
....
Pasal 29 ayat (1)
Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai